Jalur kereta api Cikampek–Cirebon Prujakan

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Cikampek–Cirebon Prujakan merupakan jalur utama di jalur rel kereta api lintas utara dan tengah Pulau Jawa yang menghubungkan Stasiun Cikampek di Daerah Operasi I Jakarta dengan Stasiun Cirebon Prujakan di Daerah Operasi III Cirebon. Jalur ini merupakan jalur kereta api langsung dengan jadwal perjalanan tersibuk di Indonesia karena mempertemukan semua kereta api penumpang maupun barang di jalur utara dan tengah Jawa.

Jalur kereta api Cikampek–Cirebon Prujakan
Dirk Fock, gubernur jenderal Hindia Belanda pamit di stasiun Pasirbungur seusai melakukan kunjungan dua hari (27-28 Oktober 1922) di wilayah Pamanukan dan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
TerminusCikampek
Cirebon Prujakan
Stasiun20
Operasi
Dibangun olehStaatsspoorwegen
Dibuka1912
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
OperatorPT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi III Cirebon
DepoCirebon (CN)
Data teknis
Panjang lintas138 km
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi80 s.d. 115 km/jam
Peta rute
RJW–CKP
ke Dawuan, Jakarta
CKP
Cikampek LW
CKP–PDL
ke Cibungur, Bandung
Daop 1 JAK
Daop 3 CN
PLS
Pangulah Simpang
Nasional 1 di Banten Jalur Lintas Utara Jawa
TJS
Tanjungrasa
PAB
Pabuaran
PRI
Pringkasap
Jalan Provinsi (Ciasem–Kalijati)
PAS
Pasirbungur
CKM
Cikaum
GBR
Gambarsari
Jalan Provinsi (Pamanukan–Lembang)
PGB
Pegaden Baru
CPC
Cipicung
CRA
Cipunegara
HGL
Haurgeulis
CPA
Cipedang
CLH
Cilegeh
SUK
Sukamelang
KAB
Kedokangabus
TIS
Terisi
TLS
Telagasari
Nasional 1 di Banten Jalur Lintas Utara Jawa
JTB
Jatibarang
KTM
Kertasemaya
PRT
Purwantara
KLW
Kaliwedi
TLG
Tegalgubug
AWN
Arjawinangun
BDW
Bangoduwa
CNK
Cangkring
Nasional 1 di Banten Jalur Lintas Utara Jawa (Jalan Dr. Wahidin Soedirohoesodo)
CN
Cirebon
Nasional 11 di Jawa Barat Jalan Provinsi (Cirebon–Bandung)
CNP
Cirebon Prujakan
CNP–PPK
ke Prupuk, Purwokerto
CNP–TG
ke Brebes, Tegal

Jalur kereta api ini menghubungkan Jakarta dengan Cirebon, Semarang, Surabaya di jalur utara Pulau Jawa, sedangkan jalur tengah Jawa menghubungkan Jakarta dengan Purwokerto, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, dan Malang walaupun rute utama Jakarta–Surabaya adalah lintas utara Jawa melalui Semarang. Semenjak tahun 2002 jalur yang semula hanya merupakan jalur rel tunggal telah ditingkatkan menjadi jalur rel ganda untuk mendukung semakin meningkatnya frekuensi lalu-lintas kereta api yang lewat.

Sejarah

sunting

Pembangunan

sunting

Staatsspoorwegen mulai menanamkan pengaruhnya di Cirebon sejak akhir dekade 1900-an. Kali ini, jalur yang baru sampai di Cikampek diperpanjang lagi untuk menjaring penumpang kereta api di Cirebon. Pada tanggal 3 Juni 1912, jalur kereta api Cikampek menuju Cirebon selesai dibangun, difungsikan untuk menghubungkan jalur SS dengan jalur Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). Pada tanggal 1 November 1914, kedua stasiun tersebut berhasil terhubung.[1][2]

Bangunan Stasiun Cirebon yang tinggi menjulang di ujung lintas ini diarsiteki P.A.J. Moojen.[3]

Penggandaan

sunting

Jalur ganda di segmen Cikampek–Cirebon dibiayai pinjaman Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC) serta APBN sebesar Rp115 miliar.[4] Segmen pertama yang dibangun adalah segmen Haurgeulis–Cirebon yang mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai sebagai Haurgeulis–Telagasari pada 8 Januari 1997.[5] Menurut Menteri Perhubungan Haryanto Dhanutirto, jalur ganda lintas utara dan tengah Jawa segmen ini direncanakan beroperasi seluruhnya pada tahun 1997. Namun, krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan gerakan reformasi membuat program ini mengalami penundaan dan hasilnya adalah jalur ganda berwesel di segmen Haurgeulis–Telagasari dan jalur ganda tanpa wesel di segmen Jatibarang–Cirebon saja.[6][7]

Sementara itu, segmen kedua di lintas ini, Cikampek–Haurgeulis mulai dibangun dengan peletakan batu pertamanya pada tanggal 30 Oktober 2001 oleh Menteri Perhubungan kala itu, Agum Gumelar. Jalur ganda ini sangat mendesak untuk dibangun mengingat pada saat itu jalur ini hanya dapat menampung 11 layanan kereta api, tetapi pada kenyataannya kapasitas lintasnya mencapai 16 kereta api lewat saat jam-jam padat.[7]

Terdapat catatan bahwa dari rencana pembangunan jalur ganda yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan adalah 40 bulan kerja, tetapi kenyataannya dapat selesai 30 bulan saja.[4]

Pada tanggal 4 Desember 2003, Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia kala itu, meresmikan jalur ganda Cikampek–Cirebon pada musim mudik lebaran tahun 2003.[8] Berikutnya, pada tahun 2007, jalur ganda di lintas Cikampek–Cirebon ini sudah sepenuhnya selesai.[9]

Jalur terhubung

sunting

Lintas aktif

sunting

Lintas nonaktif

sunting

Layanan kereta api

sunting

Penumpang

sunting
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Cheribon GambirCirebon
Argo Sindoro Gambir–Semarang Tawang
Argo Muria
Argo Merbabu
Argo Bromo Anggrek Gambir–Surabaya Pasarturi
Sembrani
Brawijaya Gambir–Semarang Tawang–Malang
Pandalungan Gambir–Surabaya Pasarturi–Jember
Eksekutif-bisnis
Tegal Bahari Pasar SenenTegal
Gumarang Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Campuran
Argo Cheribon GambirCirebonTegal
Tawang Jaya Pasar SenenSemarang Tawang
Ciremai BandungCirebon–Semarang Tawang
Dharmawangsa Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Harina Bandung–Cirebon–Surabaya Pasarturi
Jayabaya Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–Malang
Blambangan Ekspres Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–Ketapang
Ekonomi premium
Kertajaya Pasar SenenSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Tawang Jaya Pasar SenenSemarang Poncol
Menoreh Pasar Senen–Semarang Tawang
Airlangga Pasar Senen–Surabaya Pasarturi
Majapahit Pasar Senen–Semarang Tawang–Malang
Matarmaja
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Purwojaya GambirPurwokertoCilacap
Taksaka Gambir–Yogyakarta
Argo Lawu Gambir–Solo Balapan
Argo Dwipangga
Manahan
Argo Semeru Gambir–Surabaya Gubeng
Bima
Gajayana Gambir–Malang
Eksekutif-ekonomi premium
Sawunggalih Pasar SenenKutoarjo
Fajar dan Senja Utama Yogyakarta Pasar Senen–Yogyakarta
Bogowonto Pasar Senen–Lempuyangan
Fajar dan Senja Utama Solo Pasar Senen–Solo Balapan
Mataram
Eksekutif-ekonomi
Gajahwong Pasar SenenLempuyangan
Bangunkarta Pasar Senen–Jombang
Gaya Baru Malam Selatan Pasar Senen–Surabaya Gubeng
Singasari Pasar Senen–Blitar
Ekonomi premium
Kutojaya Utara Jakarta KotaKutoarjo
Jayakarta Pasar SenenSurabaya Gubeng
Ekonomi
Progo Pasar SenenLempuyangan
Jaka Tingkir Pasar Senen–Purwosari
Bengawan

Barang

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan
Lintas utara Jawa
Angkutan peti kemas Klari Kalimas
Tanjung Priuk Kalimas
Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
Kampung Bandan Kalimas
Benteng
Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
Krenceng Kalimas
Angkutan logistik ONS Parcel Utara Kampung Bandan Surabaya Pasarturi
Angkutan semen Semen Indonesia Babat
Angkutan baja coil Krakatau Steel Krenceng Kalimas
Angkutan semen Indocement Nambo Kalimas
Semarang Poncol
Brambanan via Semarang Poncol
Arjawinangun Brambanan via Semarang Poncol
Lintas tengah Jawa
Angkutan semen Indocement Arjawinangun Purwokerto
Angkutan semen Sinar Tambang Arthalestari Klari Kretek
Angkutan logistik ONS Parcel Tengah Kampung Bandan Malang

Daftar stasiun

sunting
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 5 JakartaCikampekCirebon
Segmen CikampekCirebon Prujakan
Diresmikan pada tanggal 3 Juni 1912
oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon
0530 Cikampek CKP Jalan Stasiun Cikampek, Cikampek Kota, Cikampek, Karawang km 84+007 +46 m Beroperasi  
0901 Pangulah Simpang PLS Tidak beroperasi
0902 Tanjungrasa TJS Tanjungrasa Kidul, Patok Beusi, Subang km 93+100 +35 m Beroperasi  
0903 Pabuaran PAB Pabuaran, Pabuaran, Subang km 97+898 +28 m Beroperasi  
0904 Pringkasap PRI Pringkasap, Pabuaran, Subang km 103+600 +25 m Beroperasi  
0905 Pasirbungur PAS Pasirbungur, Purwadadi, Subang km 109+646 +33 m Beroperasi  
0906 Cikaum CKM Cikaum Barat, Cikaum, Subang km 115+406 +35 m Beroperasi  
0907 Gambarsari GBR km 119+456 Tidak beroperasi
0908 Pegaden Baru PGB Kamarung, Pagaden, Subang km 124+264 +27 m Beroperasi  
- Cipicung CPC km 129+048 Tidak beroperasi
0909 Cipunegara CRA Tanjung, Cipunagara, Subang km 131+554 +21 m Beroperasi  
0911 Haurgeulis HGL Haurgeulis, Haurgeulis, Indramayu km 137+961 +23 m Beroperasi  
0912 Cipedang CPA km 143+011 Tidak beroperasi  
0913 Cilegeh CLH Temiyang, Kroya, Indramayu km 148+410 +18 m Beroperasi  
0914 Sukamelang SUK km 152+613 Tidak beroperasi
0915 Kadokangabus KAB Kedokangabus, Gabuswetan, Indramayu km 156+336 +15 m Beroperasi  
0916 Terisi TIS Karangasem, Terisi, Indramayu km 162+339 +12 m Beroperasi  
0917 Telagasari TLS Telagasari, Lelea, Indramayu km 170+324 +7 m Beroperasi  
0919 Jatibarang JTB Jatibarang, Jatibarang, Indramayu km 179+120 +8 m Beroperasi  
0921 Kertasemaya KTM Kertasemaya, Kertasemaya, Indramayu km 187+339 +12 m Beroperasi  
- Purwantara PRT km 190+706 Tidak beroperasi
0922 Kaliwedi KLW Kaliwedi Lor, Kaliwedi, Cirebon km 194+716 +6 m Tidak beroperasi  
- Tegalgubug TGB km 197+500 Tidak beroperasi
0923 Arjawinangun AWN Jungjang, Arjawinangun, Cirebon km 202+074 +8 m Beroperasi  
0924 Bangoduwa BDW Bangodua, Klangenan, Cirebon km 207+493 +8 m Beroperasi  
0925 Cangkring CNK Cangkring, Plered, Cirebon km 212+349 +7 m Beroperasi  
0930 Cirebon CN Jalan Siliwangi, Kebonbaru, Kejaksan, Cirebon km 219+168 lintas JakartaCikampekCirebon PrujakanPrupukKroya
km 0+000 lintas CirebonKadipaten (SCS)
+4 m Beroperasi  
0940 Cirebon Prujakan CNP Jalan Nyi Mas Gandasari 1, Pekalangan, Pekalipan, Cirebon km 222+367 lintas Semarang PoncolTegalCirebon +4 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis tebal miring merupakan stasiun kelas besar atau kelas I yang nonaktif.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi: [10][2][11][12][13] [14]


Referensi

sunting
  1. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997-). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  2. ^ a b Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  3. ^ Margianto, Heru (ed.). "Cirebon, Tak Hanya Udang..." Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-04-10. 
  4. ^ a b "Perlu 18 Tahun Bangun Rel Ganda di Indonesia". Media Indonesia. 5 Desember 2003. 
  5. ^ "Merayap Pasti Merebut Kepercayaan". Warta Ekonomi. IX (46-52): 37. 1998. 
  6. ^ "Jalur Ganda Kareta Api Dibuka". Simpay (Kalawarta Paguyuban Pasundan) (61-62): 152. 1997. 
  7. ^ a b Liputan6.com (2001-10-31). "Pembangunan Jalur Ganda KA Cikampek-Haurgeulis Dimulai". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-10-22. 
  8. ^ Liputan6.com (2003). "Presiden Meresmikan Jalur Ganda KA Cikampek". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-07-09. 
  9. ^ Direktorat Jenderal Perkeretaapian (2010). Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2010-2014 Bidang Perkeretaapian (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-24. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  10. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  11. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  12. ^ Perusahaan Jawatan Kereta Api. Stasiun KA, Singkatan dan Jarak. 
  13. ^ Wieringa, A. (1916). Beknopt Aadrijkskundig Woordenboek van Nederlandsch-Indie. 's Gravenhage. 
  14. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 

Pranala luar

sunting

Peta rute:

KML is not from Wikidata