Agum Gumelar
Agum Gumelar (lahir 17 Desember 1945) adalah seorang tentara, politikus dan administrator sepak bola Indonesia. Ia merupakan mantan menteri pada Kabinet Persatuan Nasional dan Kabinet Gotong Royong. Ia adalah lulusan tahun 1968 dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Ia juga pernah menjadi penasihat presiden di Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).[1]
Agum Gumelar | |
---|---|
![]() Agum Gumelar sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2018) | |
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden | |
Masa jabatan 18 Januari 2018 – 20 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Ketua Dewan | Sri Adiningsih |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Republik Indonesia ke-9 | |
Masa jabatan 1 Juni 2001 – 23 Juli 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Menteri Pertahanan Indonesia ke-22 | |
Masa jabatan 20 Juli 2001 – 23 Juli 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Menteri Perhubungan Indonesia ke-30 | |
Masa jabatan 29 Oktober 1999 – 1 Juni 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Masa jabatan 10 Agustus 2001 – 24 Mei 2004 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Gubernur Lemhannas ke-11 | |
Masa jabatan 1998–1999 | |
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-13 | |
Masa jabatan Juli 1993 – Agustus 1994 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 17 Desember 1945 Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia |
Suami/istri | Linda Amalia Sari (m. 1974) |
Anak | 2, termasuk Zeke Khaseli |
Kerabat |
|
Almamater | Akabri bagian darat (1968) |
Profesi | Guru Besar |
Tanda tangan | ![]() |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | ![]() |
Masa dinas | 1968–1999 |
Pangkat | ![]() |
NRP | 22309 |
Satuan | Infanteri (Kopassus) |
Pertempuran/perang | |
![]() ![]() |
Karier
suntingKarier militer
suntingAgum masuk Akademi Militer Indonesia di Magelang, Jawa Tengah pada tahun 1969. Pada tahun 1973 diangkat sebagai staf Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban. Pada akhir 1987, Agum naik pangkat menjadi Wakil Asisten Intelijen Komando Pasukan Khusus hingga 1990. Pada 1991, ia dipindahkan menjadi Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jayakarta. Pada tahun 1992 Agum diangkat menjadi Komandan Komando Resor Militer 043/Garuda Hitam di Lampung. Pada tahun 1993, ia diangkat sebagai Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI dan juga diangkat menjadi Komandan Komando Pasukan Khusus. Pada tahun 1994, ia dipromosikan menjadi Kepala Staf Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan hingga tahun 1996 kemudian dipindahtugaskan kembali dan dipromosikan sebagai Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana hingga tahun 1998. Pada tahun 1998 ia dipromosikan sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, hingga tahun 1999.[2]
Karier politik
suntingMenteri di Kabinet Persatuan Nasional
suntingKarir politik Agum Gumelar dimulai usai pensiun dari militer. Ia ditunjuk menjadi Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi oleh Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid pada tahun 1999 di Kabinet Persatuan Nasional. Posisinya kemudian diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan pada Juni 2001 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono. Sebulan kemudian, ia merangkap menjadi Menteri Pertahanan pada Juli 2001. Posisinya sebagai Menteri Pertahanan hanya berselang 3 hari bersamaan dengan pemakzulan Presiden Abdurrahman Wahid.
Menteri di Kabinet Gotong Royong
suntingAgum Gumelar kembali ditunjuk sebagai Menteri Perhubungan oleh Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri pada Agustus 2001.
Pada Mei 2004, ia dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Menteri Perhubungan melalui Keputusan Presiden Nomor 66/M/2004. Penonaktifan Agum Gumelar dilakukan karena ia ditetapkan sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2004, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2004[3]
Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2004
suntingDalam Pilpres 2004, dia dicalonkan oleh PPP sebagai calon wakil presiden dengan Hamzah Haz sebagai calon presiden, di putaran pertama, pasangan itu meraih 3,01% dari total jumlah suara.[4]
Calon Gubernur pada Pilgub Jawa Barat 2008
suntingDalam Pilgub 2008, Agum dicalonkan PDIP menjadi Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Nu'man Abdul Hakim, tetapi berakhir dengan kegagalan.[5] Agum Gumelar juga menjabat sebagai Honorary Chairman Media Nusantara Citra.
Dewan Pertimbangan Presiden
suntingPada tahun 2018, Agum dilantik sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bersama Yahya Cholil Staquf oleh Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo. Mereka menggantikan posisi Hasyim Muzadi yang meninggal dunia dan Rusdi Kirana yang ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Malaysia pada tahun 2017.[6]
Selama menjadi anggota Wantimpres, Agum beberapa kali melakukan kegiatan diskusi, kunjungan, dan seminar, diantaranya diskusi bidang perhubungan dengan menteri terkait,[7] kunjungan pembangunan bendungan di Kuningan, Jawa Barat,[8] diskusi perkembangan industri minyak dan gas bumi,[9] serta kegiatan lainnya.[10]
Organisasi
suntingSebagian besar organisasi yang dijabat oleh Agum Gumelar adalah organisasi di bidang olahraga. Pada saat aktif di militer, ia menjadi Pengurus Persatuan Sepakbola Pati. Selain itu ia juga pernah mejadi Pembina Silat Beksi, salah satu aliran bela diri dari silat. Pada tahun 1985, ia menjadi Pengurus Terjun Payung Federasi Aero Sport Indonesia. Di tahun yang sama, ia dipercaya menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta (Persija) Timur untuk periode 1985–1989. Pada tahun 1987, ia menjadi Pengurus Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI). Lima tahun kemudian, Agum Gumelar menjadi Ketua Klub Sepakbola Persija Timur. Dalam kurung waktu 1993–1995, ia dipercaya menjadi Ketua Liga Amatir PSSI dan Ketua Liga Indonesia.[11]
Pada tahun 1999, ia ditunjuk oleh Menteri Pemuda dan Olahraga menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk periode 1999–2003. Usai menjabat sebagai Ketua PSSI, ia ditunjuk sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) periode 2003–2007.
Selain organisasi olahraga, Agum juga aktif di organisasi purnawirawan. Ia menjadi Ketua Umum Persatuan Purnawirawan dan Warakawari TNI Polri (Pepabri) periode 2007–2012.
Pada saat PSSI mengalami kisruh menajemen dan organisasi. Pada 1 April 2011, Komite Darurat FIFA memutuskan untuk membentuk Komite Normalisasi yang akan mengambil alih kepemimpinan PSSI dari komite eksekutif di bawah pimpinan Nurdin Halid.[12], yang dimana komite ini disebut Komite Normalisasi PSSI. Agum Gumelar ditunjuk sebagai ketua komite ini untuk menormalisasikan kembali organisasi sepakbola di Indonesia.[13]
Di tahun 2020, Agum Gumelar dipilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Pendidikan Indonesia untuk periode 2020 hingga 2025.
Kehidupan pribadi
suntingAgum Gumelar menikah dengan Linda Amalia Sari, anak dari perwira militer Achmad Tahir, yang kemudian menjadi menteri. Pertemuan pertama mereka terjadi di Kota Paku Jawa, Magelang di Jawa Tengah pada tahun 1967. Mereka menikah pada 12 Mei 1974, dan dikarunia 2 orang anak, yakni Zeke Khaseli Gumelar dan Ami Gumelar.[14]
Anaknya Ami Gumelar menikah dengan salah satu atlit nasional bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat.
Keluarga Agum Gumelar, salah satu keluarga politik di Indonesia, yang dimana sebagian menjadi anggota kabinet . Mertuanya, Achmad Tahir merupakan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, di bawah kepemimpinan Presiden ke-2 RI Soeharto. Agum Gumelar sendiri, menjadi menteri di 3 posisi berbeda di bawah kepemimpinan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Istrinya, Linda Amalia Sari menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di bawah kepemimpinan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Terakhir menantunya, Taufik Hidayat menjadi Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga di bawah kepemimpinan Presiden ke-8 Prabowo Subianto.
Penghargaan
suntingBaris ke-1 | Bintang Dharma | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Baris ke-2 | Bintang Yudha Dharma Pratama | Bintang Kartika Eka Paksi Pratama | Bintang Yudha Dharma Nararya | ||||||
Baris ke-3 | Bintang Kartika Eka Paksi Nararya | Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun | Satyalancana G.O.M VII | ||||||
Baris ke-4 | Satyalancana Dwidya Sistha | Satyalancana Penegak | Satyalancana Dharma Phala | ||||||
Baris ke-5 | Satyalancana Raksaka Dharma | Satyalancana Seroja | Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia |
Lihat pula
suntingPranala luar
sunting- (Indonesia) Biografi Agum Gumelar di tokohindonesia.com Diarsipkan 2006-11-21 di Archive.is
Referensi
sunting- ^ Hermansyah, Anton (17 January 2018). RDI (ed.). "Jokowi inaugurates new Cabinet ministers". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2 February 2018.
- ^ "Profil Tokoh Pilpres 2004: Agum Gumelar". www.seasite.niu.edu. Mei 2004. Diakses tanggal 5 Mei 2005.
- ^ "Menhub Agum Gumelar Resmi Nonaktif". Liputan6.com. 27 Mei 2004. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
- ^ Hasil Pemilihan Umum Presiden 2004
- ^ Pasangan Hade Menang Pilgub Diarsipkan 2012-04-26 di Wayback Machine., Indosiar.com
- ^ "Anggota Wantimpres Agum Gumelar, Kiprahnya di Militer dan Sipil". Tempo.co. 17 Januari 2018. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
- ^ "Meeting of Members of the Presidential Advisory Council with the Minister of Transportation". Presidential Advisory Council. 1 September 2018. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
- ^ "Working Visit of the Member of Presidential Advisory Council to Kuningan Regency, West Java". Presidential Advisory Council. 16 Agustus 2018. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
- ^ "Responding the Development of Energy, Oil and Gas in Indonesia today and in the future time". Presidential Advisory Council. Desember 2018. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
- ^ "Aktivitas Anggota Wantimpres:Agum Gumelar". Presidential Advisory Council. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
- ^ "Profil Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar". Kompas.com. 23 Maret 2008. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
- ^ Normalisation Committee in Indonesia Diarsipkan 2011-04-09 di Wayback Machine., FIFA.com, 4 April 2011. Diakses pada 12 April 2011.
- ^ "Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi". Kompas.com. 5 April 2011. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
- ^ "Kisah Cinta Jenderal Kopassus Agum Gumelar, Dendang Pesta Ultah sebagai Jembatan Hati". sindonews. 24 Agustus 2024. Diakses tanggal 5 Mei 2025.
Pranala luar
suntingJabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Tarub |
Komandan Kopassus Juli 1994—September 1995 |
Diteruskan oleh: Subagyo H.S. |
Didahului oleh: Sulatin |
Pangdam VII/Wirabuana 1996−1998 |
Diteruskan oleh: Suaidi Marasabessy |
Didahului oleh: Sofian Effendi |
Gubernur Lemhannas 1998−1999 |
Diteruskan oleh: Johny Lumintang |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Budhi Muliawan Suyitno |
Menteri Perhubungan Indonesia 2001–2004 |
Diteruskan oleh: Hatta Rajasa |
Didahului oleh: Susilo Bambang Yudhoyono |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Indonesia 2001 |
Diteruskan oleh: Susilo Bambang Yudhoyono |
Didahului oleh: Mohammad Mahfud |
Menteri Pertahanan Indonesia 2001 |
Diteruskan oleh: Matori Abdul Djalil |
Didahului oleh: Giri Suseno Hadihardjono |
Menteri Perhubungan Indonesia 1999—2001 |
Diteruskan oleh: Budhi Muliawan Suyitno |
Jabatan olahraga | ||
Didahului oleh: Azwar Anas |
Ketua Umum PSSI 1999–2003 |
Diteruskan oleh: Nurdin Halid |
Didahului oleh: Wismoyo Arismunandar |
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia 2003–2007 |
Diteruskan oleh: Rita Subowo |