Stasiun Malang

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Malang (ML), juga disebut sebagai Stasiun Malang Kotabaru, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, pada ketinggian +444 m dengan jarak 909 km dari titik awal di Jakarta Kota, 780 km dari Bandung, 96 km dari Surabaya Kota, dihitung melalui Kertosono dan Bangil.[4] Stasiun ini berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya dan KAI Commuter Wilayah VIII Surabaya. Stasiun Malang juga merupakan stasiun ujung dari jalur percabangan dari lintas utama selatan, tengah, dan timur Pulau Jawa di segmen Kertosono–Bangil. Letak stasiun ini tidak jauh dari Alun-alun Bundar, kawasan SMA Tugu (SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, dan SMA Negeri 4 Malang), Gedung DPRD Kota Malang, Balai Kota Malang, Pasar Klojen, dan Markas Satuan di bawah Kodam V Brawijaya.

Stasiun Malang
Kereta Api Indonesia
T16PD16

Bangunan Stasiun Malang sisi timur pada tahun 2022
Nama lainStasiun Malang Kotabaru
Stasiun Kotabaru
Lokasi
Ketinggian+444 m
OperatorKereta Api Indonesia
Daerah Operasi VIII Surabaya
KAI Commuter
KAI Logistik
Letak dari pangkalkm 49+234 lintas Bangil-Blitar-Kertosono[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi; masing-masing peron terhubung dengan lorong/terowongan bawah tanah, tetapi tidak ada peron di antara jalur 1 dan 2 maupun jalur 3 dan 4)
Jumlah jalur9 (jalur 3: sepur lurus)
Konstruksi
ArsitekIr. W.J. van der Eb
Gaya arsitekturArt deco
Informasi lain
Kode stasiun
  • ML
  • 5100
[3]
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka1879
Dibangun kembali1941
Operasi layanan
Kereta api penumpang
Lintas selatan Jawa: Malabar
Lintas tengah Jawa: Kertanegara, Malioboro Ekspres, dan Gajayana
Lintas timur Jawa: Arjuno Ekspres, Tawang Alun, dan Jayabaya
Lintas utara Jawa: Majapahit, Matarmaja, dan Brawijaya
Lokal: Commuter Line (Tumapel dan Penataran)

Kereta api barang
Lintas tengah Jawa: Parcel ONS Tengah
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Blimbing Lin Penataran
Surabaya Kota–Malang–Blitar, p.p.
Malang Kotalama
ke arah Blitar
Lin Tumapel
Surabaya Kota–Malang, p.p.
Terminus
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Jalur difabel Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu VIP Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Pos kesehatan Tempat bermain anak Galeri ATM Pertokoan/area komersial Restoran Ruang menyusui Isi baterai Area merokok Troli Tangga naik/turun Eskalator 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta

Sejarah Sunting

 
Bangunan Stasiun Malang pertama yang terletak di sisi timur emplasemen, kini telah dirobohkan, sekitar 1930
 
Pintu masuk Stasiun Malang sisi barat yang hanya digunakan untuk melayani kereta api lokal

Stasiun Malang dibangun ketika jalur kereta api Surabaya–Malang dan Pasuruan mulai dirintis pada sekitar tahun 1870 yang bertujuan untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jawa Timur. Jalur ini dibangun setelah konsesi dikeluarkan pada tahun 1875. Jalur kereta api ruas Bangil–Malang selesai dibangun pada 20 Juli 1879[5]

Bangunan pertama stasiun yang terletak di sisi timur emplasemen pada awalnya memiliki ciri khas dari Staatsspoorwegen (SS), yaitu perpaduan antara Neoklasik dan Indische Empire, yang juga diterapkan di Stasiun Surabaya Kota, Pasuruan, Sukabumi, Mojokerto, dan Madiun.

SS kemudian membangun stasiun baru yang terletak di sisi barat emplasemen pada tahun 1941 berdasarkan karya Ir. W.J. van der Eb karena bangunan stasiun lama dianggap tidak mampu menampung jumlah penumpang yang terus meningkat.[6] Bangunan stasiun ini kemudian disebut Stasiun Malang Kotabaru untuk membedakannya dengan bangunan Stasiun Malang lama—bukan Stasiun Malang Kotalama yang dibangun pada tahun 1896.[7]

Penataan ulang Sunting

Sebelum adanya pembangunan stasiun sisi timur, Kereta Api Indonesia (KAI) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sempat berencana untuk menata ulang Stasiun Malang. Hal ini dilakukan karena jumlah masyarakat Malang Raya yang bepergian dengan kereta api semakin meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, stasiun ini dilakukan penataan ulang untuk meningkatkan ranah pariwisata. Rencana teknik rinci telah dibuat oleh KAI bersama Pemkot Malang pada awal 2018 lalu, tetapi banyak dilakukan perbaikan.[8] Sebagai langkah awal, Pemkot Malang dan KAI sepakat untuk menata kembali halaman parkir stasiun.[9]

Pembangunan stasiun sisi timur dimulai dengan acara peletakan batu pertama oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, pada 24 September 2019. Pembangunan tersebut mengakibatkan depo kereta secara bertahap akan dipindahkan ke Stasiun Malang Kotalama.[10][11][12] Kini sisi timur stasiun Malang hanya berfokus pada layanan kereta api antarkota, sedangkan sisi barat stasiun Malang atau bangunan lama ditempatkan untuk layanan kereta api lokal Commuter Line.

Bangunan dan tata letak Sunting

 
Bentuk atap bangunan baru stasiun yang terinspirasi dari Gunung Putri Tidur
 
Zona penurunan pengunjung pada bangunan baru stasiun
 
Jembatan penyeberangan yang menghubungkan bangunan stasiun baru dengan bangunan lama, serta dijadikan sebagai penyeberangan antarperon

Stasiun Malang memiliki sembilan jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus, tetapi hanya jalur 1–5 yang digunakan untuk pelayanan naik turun penumpang, serta menggunakan persinyalan mekanik tipe Siemens. Stasiun ini memiliki konsep yang serupa dengan Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Bandung, yaitu memiliki dua bangunan stasiun di setiap sisi emplasemen. Bangunan baru Stasiun Malang di sisi timur mulai dioperasikan untuk melayani kereta api antarkota (jarak jauh) mulai 10 Mei 2021, sedangkan untuk kereta api lokal tetap dilayani di bangunan lama stasiun di sisi barat.[13]

Seperti di Stasiun Pasar Senen, bangunan lama stasiun memiliki peron yang terhubung dengan terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki. Terowongan tersebut dibangun pada saat terdapat kabar perang.[14] Supaya dapat melindungi dari ancaman bom, maka baja dijadikan bahan dalam pembuatan pintu terowongan.[15]

Sementara itu, bangunan baru stasiun dibangun di sebelah selatan depo kereta, bekas kawasan rumah dinas KAI, dan bangunan pertama stasiun pada masa Hindia Belanda. Bangunan baru stasiun dirancang lebih besar dari bangunan stasiun lama sehingga mampu menampung sekitar 2.500 calon penumpang.[16] Bentuk atap pada bangunan stasiun terinspirasi dari Gunung Putri Tidur, gunung yang terletak di Kabupaten Malang dan Kota Batu, dan dirancang supaya dapat melancarkan aliran udara.[17] Bangunan baru ini dilengkapi dengan zona penurunan pengunjung yang sebelumnya tidak tersedia di depan bangunan lama. Untuk menghubungkan bangunan baru dan bangunan lama stasiun, maka dilengkapi jembatan layang untuk pejalan kaki.

Insiden Sunting

Pada 4 Januari 2011 sekitar pukul 13.15, kereta penumpang milik KA Gajayana yang sedang parkir di Stasiun Malang tergelincir dan menabrak tiga rumah warga di sekitar Stasiun Malang Kotalama. Seorang balita tewas tertimpa reruntuhan rumah akibat tertabrak kereta tersebut dan satu korban lainnya mengalami patah tulang kaki.[18]

Layanan kereta api Sunting

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[19]

Penumpang Sunting

Antarkota Sunting

Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas campuran
Malabar Eksekutif-Ekonomi Malang Bandung Via YogyakartaTasikmalaya
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas eksekutif
Gajayana Eksekutif-Luxury Malang Gambir Via YogyakartaPurwokerto
Kelas campuran
Kertanegara Eksekutif-Ekonomi Malang Purwokerto Via BlitarYogyakarta
Kelas ekonomi premium
Malioboro Ekspres Ekonomi Premium Malang Purwokerto Via BlitarYogyakarta

Dihentikan sementara


Lintas timur Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas eksekutif
Arjuno Ekspres Eksekutif Malang Surabaya Gubeng

Dijalankan pada hari tertentu


Hanya jadwal pagi

Kelas campuran
Jayabaya Eksekutif-Ekonomi Malang Pasar Senen Via Surabaya PasarturiSemarang Poncol
Kelas ekonomi
Tawang Alun Ekonomi Malang Kotalama Ketapang Via Bangil
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas eksekutif
Brawijaya Eksekutif Malang Gambir Via Solo JebresSemarang Tawang
Kelas ekonomi
Majapahit Ekonomi Malang Pasar Senen Via Solo JebresSemarang Tawang
Matarmaja

Lokal (Commuter Line) Sunting

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
T Tumapel Malang Surabaya Kota Perjalanan kereta api menuju Surabaya Kota hanya jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal malam.
PD Penataran Surabaya Kota Blitar Via Malang

Barang Sunting

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas tengah Jawa
Angkutan logistik ONS Parcel Tengah Malang Kampung Bandan Via LempuyanganPurwokerto

Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Jakarta Gudang

Galeri Sunting

Referensi Sunting

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ "Selayang Pandang Daerah Operasi 8 Surabaya" (PDF). Surabaya: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 21 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-08. Diakses tanggal 4 Oktober 2020. 
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ Jarak Antar Stasiun pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 133. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  5. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  6. ^ "Stasiun Malang". Heritage – Kereta Api Indonesia. PT Kereta Api Indonesia (Persero). 2017. 
  7. ^ de Jong, Michiel van Ballegoijen (1993). Spoorwegstations op Java. de Bataafse Leeuw. 
  8. ^ Wahyunik, Sri. "Desain Anyar Stasiun Malang Bakal Dipajang". Tribunnews.com. KG Media. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  9. ^ "Rencana Diperbesar, Stasiun Kotabaru Malang Bakal Punya Dua Wajah". Malang TIMES. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  10. ^ Pemerintah Kota Malang (2019-09-25). PT KAI Bangun Stasiun Baru di Kota Malang (dalam id-ID). Siaran pers. "Salinan arsip". Archived from the original on 2019-10-11. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  11. ^ Antara (2019-09-24). Setiawan, Kodrat, ed. "Pengembangan Stasiun Kota Malang Diharapkan Dorong Pariwisata". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  12. ^ "Ini Penampakan Bentuk Stasiun Malang yang Baru". beritajatim.com (dalam bahasa Inggris). 2019-09-24. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  13. ^ M. Ubadillah (2021-05-10). "Hari Ini, PT KAI Mulai Operasikan Stasiun Malang Kota Sisi Timur". Radar Malang. Jawa Pos Group. Diakses tanggal 2021-05-10. 
  14. ^ "Satu-satunya di Indonesia, Stasiun Malang Ternyata Didesain dengan Pertimbangan Perang". Malang Times. 13 Januari 2019
  15. ^ _________. 2017. Stasiun Malang. KAI Heritage
  16. ^ Azmi, Ulul (10 Mei 2021). Sudjatmiko, ed. "Gedung Baru Sisi Timur Stasiun Kota Malang Mulai Dibuka untuk Umum". Tugu Malang. Kumparan. Diakses tanggal 27 Mei 2021. 
  17. ^ Oktavia, Hanum (24 September 2019). "Terinspirasi Gunung Putri Tidur, Revitalisasi Stasiun Malang Dimulai". Radio Republik Indonesia Kota Malang. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-26. Diakses tanggal 27 Mei 2021. 
  18. ^ "KA Gajayana Tabrak Rumah, Satu Tewas". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 2015-09-07. 
  19. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 

Lihat pula Sunting

  1. Stasiun Blimbing
  2. Stasiun Malang Kotalama
  3. Terminal Tipe A Arjosari
  4. Terminal Tipe B Hamid Rusdi (Gadang)
  5. Terminal Tipe B Landungsari
  6. Terminal Tipe B Batu
  7. Terminal Tipe C Talangagung (Kepanjen)
  8. Terminal Tipe C Dampit
  9. Bandar Udara Abdul Rachman Saleh

Pranala luar Sunting

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Malang Kotalama
ke arah Kertosono
Kertosono–Bangil Blimbing
ke arah Bangil