Kereta api Argo Merbabu

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Argo Merbabu adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani relasi Semarang TawangGambir melalui lintas utara Jawa.

Kereta api Argo Merbabu
Kereta api Argo Merbabu (versi Tambahan) melaju mengarah Semarang dengan rangkaian eksekutif new image.

Kereta api Argo Merbabu
Kereta api Argo Merbabu
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Mulai beroperasi1 Juni 2023
Lintas pelayanan
Stasiun awalSemarang Tawang
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh440 km [1]
Waktu tempuh rerata5 jam 59 menit [1]
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara, Hiburan
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional80 s.d 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal19F-20F [1]

Nama Merbabu sendiri berasal dari nama jenis gunung berapi kerucut yang berada di Taman Nasional Gunung Merbabu berbatasan dengan Kabupaten Magelang, Boyolali dan Semarang, Jawa Tengah yaitu, Gunung Merbabu.[2] Saat ini, nama Merbabu dijadikan sebuah nama kereta inspeksi milik Ditjen Perkeretaapian yaitu Kereta Inspeksi Merbabu dimana KAIS Merbabu di Depo Workshop Ditjen Perkeretaapian yang terletak tidak jauh dari Stasiun Ngrombo.

Awal pengoperasian kereta api

sunting

Kereta api Argo Merbabu dioperasionalkan mulai 1 Juni 2023 dengan berstatus fakultatif relasi Semarang Tawang–Gambir perjalanan ini ditempuh waktu rata-rata 5 jam 59 menit dan sekarang pada mulai bulan Juli, kereta api ini beroperasi secara reguler dengan kereta api diberangkatkan dari Semarang di pagi hari dan sebaliknya di siang hari.

Kereta api Argo Merbabu merupakan penerus layanan rute Semarang-Jakarta yang sejak tahun 2017 lalu telah beroperasi dengan status "Kereta Tambahan", yaitu Kereta api Argo Sindoro Tambahan.

 
KA Argo Merbabu dihela oleh lokomotif CC 203

Per 10 Desember 2024, kereta api ini yang semula menggunakan rangkaian baja ringan produksi dekade 1995-an dan 2002-an, diganti dengan rangkaian baja ringan produksi tahun 2016 dan 2017 (dikenal sebagai new image) yang merupakan lungsuran dari kereta api Pandalungan relasi Gambir–Jember melalui lintas utara Jawa (via SMT-SBI), karena kereta api Pandalungan sudah mendapatkan lungsuran rangkaian baja nirkarat tahun 2018 dan 2019 dari kereta api Bima dan Argo Semeru (Bimameru).

Stasiun pemberhentian

sunting
Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun[3] Keterangan Status
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Gambir  
Stasiun ujung, terintegrasi dengan layanan BRT Transjakarta
Jatinegara        
Terintegrasi dengan layanan Commuter Line Cikarang dan BRT Transjakarta
Jawa Barat Kota Bekasi Bekasi  
Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang
Kota Cirebon Cirebon Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
Jawa Tengah Kota Tegal Tegal
Kota Pekalongan Pekalongan Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
Kota Semarang Semarang Tawang  2   3A   3B   4   7   
Stasiun ujung, terintegrasi dengan Kedung Sepur, Blora Jaya, dan bus Trans Semarang serta Trans Jateng

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah
Berhenti hanya mengarah ke Gambir (satu arah)
Berhenti hanya mengarah ke Semarang (satu arah)

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  2. ^ Setianingrum, Puspasari (14 Mei 2023). "Kereta Api Argo Merbabu, Kelas, Rute, Jadwal dan Tarif". Kompas. Semarang: KG Media. Diakses tanggal 15 Mei 2023. 
  3. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 201. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting