Stasiun Semarang Tawang

stasiun kereta api di Indonesia
(Dialihkan dari Stasiun Tawang)


Stasiun Semarang Tawang (SMT), juga disebut Stasiun Tawang atau Semarang Tawang Bank Jateng karena perjanjian hak penamaan[4], adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di kawasan Kota Lama Semarang, Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +2 meter di atas permukaan laut berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang dengan jarak 280 km sebelah barat dari Surabaya Pasarturi dan 440 km sebelah timur dari Jakarta Gambir. Stasiun Semarang Tawang juga merupakan titik tengah dari lintas utara Jawa, menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dan sebagai salah satu dari dua stasiun kereta api utama di Kota Semarang.

Stasiun Semarang Tawang
Bank Jateng
Kereta Api Indonesia
BL02KS02KD01JS22BB01

Tampak depan Stasiun Semarang Tawang, 2024
Nama lainStasiun Tawang
Lokasi
Koordinat6°57′52″S 110°25′40″E / 6.96444°S 110.42778°E / -6.96444; 110.42778
Ketinggian+2 m
Operator
Letak
  • km 1+749 lintas Semarang Poncol-Semarang Tawang
  • km 0+000 (semua lintas selain Semarang Poncol–Tawang)[1]
Jumlah peron3
Jumlah jalur8
LayananKereta api penumpang
Lintas utara Jawa: Tawang Jaya, Menoreh, Argo Sindoro, Argo Muria, Argo Merbabu, Ciremai, Ambarawa Ekspres, Gumarang, Dharmawangsa, Argo Bromo Anggrek, Sembrani, Harina, Brantas, Majapahit, Matarmaja, Brawijaya, Pandalungan, dan Blambangan Ekspres
Aglomerasi: Banyubiru, Joglosemarkerto, dan Kamandaka
Lokal dan komuter: Blora Jaya dan Kedung Sepur

Kereta api barang
Lintas utara Jawa: Angkutan peti kemas dan Parcel ONS Utara
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
ArsitekIr. L.C.L.W. Sloth-Blaauboer
Gaya arsitekturIndische
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka1 Juni 1914 (1914-06-01)
Nama sebelumnya
Penumpang
20248.247/hari[a] (KAI)
Peringkat7
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Semarang Poncol
Terminus
Kedung Sepur
Semarang Poncol–Ngrombo, p.p.
Alastua
menuju Ngrombo
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Terminus Kamandaka
Semarang Tawang–Cilacap, p.p.
Semarang Poncol
menuju Cilacap
Semarang Poncol
Berlawanan jarum jam
Joglosemarkerto
Lingkar Jawa Tengah
Brumbung
Searah jarum jam
Semarang Poncol
Terminus
Blora Jaya
Semarang Poncol–Cepu, p.p.
Gubug
menuju Cepu
Terminus Banyubiru
Semarang Tawang–Solo Balapan, p.p.
Alastua
Layanan penghubung
Halte sebelumnya
Trans Semarang
Halte berikutnya
Damri Koridor 2 Pengapon
menuju Terboyo
Damri
menuju Pelabuhan
Koridor 3
Melalui Kagok dari Dr. Cipto
Ronggowarsito
menuju Pelabuhan
Koridor 3
Melalui Elizabeth dari Balaikota
Damri
menuju Cangkiran
Koridor 4
Terminus
Pengapon
menuju Cangkiran
Halte sebelumnya Trans Jateng Halte berikutnya
Damri
menuju Bawen
Koridor 1
Kedungsepur
Terminus
Pengapon
menuju Bawen
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Mesin tiket Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Wastafel Jalur difabel Tempat naik/turun Pos kesehatan Tempat bermain anak Galeri ATM Restoran Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Ruang kerja bersama Isi baterai Area merokok Troli Terminal barang VIP Sistem pengenalan wajah Air minum 
Tipe persinyalan
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Tawang
KategoriBangunan
No. RegnasKB000383
No. SKPM.57/PW.007/MKP/2010
Tanggal SK2010
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sebagai penghubung utama di jalur utara Jawa, Stasiun Semarang Tawang melayani kereta api penumpang antarkota kelas eksekutif, sebagian kelas campuran dan ekonomi serta kereta api antarkota lintas utara via Solo Jebres, kereta api aglomerasi, lokal, dan komuter Kedung Sepur, sedangkan kereta api antarkota lintas utara kelas ekonomi dan sebagian kecil campuran serta Kereta api Kaligung dan kereta komuter Kedung Sepur hanya dilayani di Stasiun Semarang Poncol. Nama "Tawang" diambil dari nama kampung di dekat stasiun ini, yaitu Tawangsari. Letak stasiun ini tidak jauh dari objek wisata Kota Lama dan Pasar Johar.

Berdasarkan jumlah penumpang kereta api antarkota yang dirilis PT Kereta Api Indonesia (KAI) antara Januari–Oktober 2024, Stasiun Semarang Tawang menjadi stasiun kereta api tersibuk ketujuh di Indonesia dengan mencatatkan 2.515.450 penumpang berdasarkan total jumlah penumpang naik maupun turun.[a]

Sejarah

sunting
 
Hall Stasiun Semarang Tawang pada zaman NIS.

Pada tahun 1911, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) mulai menyusun rencana induk sistem perkeretaapian di jalur kereta api Semarang–Surakarta–Yogyakarta yang sebelumnya diresmikan pada tahun 1873. Hal ini terjadi karena Stasiun Samarang NIS yang telah ditutup enam tahun sebelumnya sudah tidak memungkinkan dioperasikan kembali sebagai stasiun pusat NIS apabila Semarang dilanda banjir rob.

Dalam melaksanakan rencana induk tersebut, NIS mulai membangun stasiun kereta api baru di wilayah Tawang yang mulai dibangun pada 29 April 1911.[6] Stasiun ini telah selesai dibangun dan diresmikan pada 1 Juni 1914.[7]

Meskipun telah dibangun, Stasiun Semarang Tawang sering mengalami banjir rob. Hal ini terjadi karena Laut Jawa sering mengalami pasang dan bercampur dengan air hujan dan air limbah yang berasal dari beberapa saluran air sehingga ketinggian stasiun turun menjadi 0 m. Dalam menyelesaikan masalah ini, maka Pemerintah Kota Semarang mendirikan polder di depan stasiun yang mulai dibangun pada tahun 1998.[8][9]

Bangunan dan tata letak

sunting
 
Ruang tunggu VIP di Stasiun Tawang pada zaman NIS

Stasiun Semarang Tawang pada awalnya memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 4 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda menuju Stasiun Alastua resmi beroperasi pada 5 Desember 2013[10] dan menuju Stasiun Semarang Poncol pada 7 Februari 2014,[11] jumlah jalur bertambah menjadi delapan dan jalur 5 juga dijadikan sebagai sepur lurus. Jalur 1 dan 2 digunakan sebagai jalur pemberhentian kereta api antarkota untuk menaikturunkan penumpang, jalur 3 digunakan sebagai tempat kedatangan maupun keberangkatan kereta api antarkota yang memulai perjalanan dari stasiun ini dan digunakan untuk parkir rangkaian kereta, jalur 6 digunakan sebagai tempat persilangan maupun penyusulan kereta api, serta jalur 7 dan 8 juga digunakan sebagai tempat parkir rangkaian kereta sekaligus tempat cuci rangkaian kereta. Di ujung timur jalur 6 dan 7—dekat dengan Jalan Ronggowarsito—terdapat tempat bongkar muat peti kemas.

Meskipun stasiun ini merupakan stasiun besar, stasiun ini masih menggunakan peron berukuran rendah, sementara peron berukuran tinggi hanya tersedia di jalur 1 yang digunakan untuk mempermudah naik-turun penumpang dan mengakomodasi penumpang difabel.[12]

Pada tahun 2019, tata letak jalur di stasiun ini mengalami sedikit perombakan dan sistem persinyalan elektrik yang lama telah diganti dengan yang terbaru produksi Len Industri.

Bangunan stasiun yang bergaya Hindia ini diarsiteki oleh Ir. Louis Cornelis Lambertus Willem Sloth-Blaauboer.[13] Stasiun ini tergolong stasiun sisi; memanjang mengikuti sumbu jalur kereta api. Bentuk massa bangunan adalah perpaduan kubus dan balok, dan atapnya berbentuk limas segiempat pada lobi utama serta prisma segitiga pada kedua sisi sampingnya. Atap pada bangunan lobi dimahkotai kubah sehingga memberi kesan megah, tegas, dan kokoh yang menjadi ciri khas arsitektur Hindia. Atap bangunan utama stasiun yang menjadi fokus utama stasiun ini terbuat dari genting, sedangkan kanopi peron stasiun menggunakan atap seng yang ditopang tiang-tiang baja. Tebal dinding stasiun 30 cm dan pada penopangnya mendapatkan penebalan 50 cm untuk memperkukuh konstruksi. Pada pintu dan jendelanya diberi ornamen berupa konstruksi bata rolaag, yang disambungkan dengan hiasan keramik glazur, memberikan kesan artistik bangunan.[14]

Pada 28 September 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba sistem pengenalan wajah pada proses keberangkatan kereta api antarkota di Stasiun Bandung dan per 10 Juli 2023, Stasiun Semarang Tawang sudah menerapkan sistem tersebut bersama sembilan stasiun KA utama Pulau Jawa lainnya seperti Stasiun Malang, Madiun, Solo Balapan, Yogyakarta, Purwokerto, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Cirebon, dan Jakarta Gambir.[15]

Ciri khas

sunting
 
Stasiun dari seberang polder Tawang (kolam Tawang). Terlihat lokomotif D301 59 dipajang di depan stasiun.

Stasiun Semarang Tawang memiliki melodi penyambutan kereta api berupa lagu instrumental berjudul "Gambang Semarang" karya Oey Yok Siang dan Sidik Pramono[16] yang dimainkan dalam bentuk genre keroncong dipasang pada bulan Februari 2022 versi full dari Stasiun Tegal yang terakhir diputar tahun 2018, serta untuk melodi kedatangan kereta api. Selain itu, di depan bangunan stasiun dan di sebelah polder terdapat monumen lokomotif D301 59 yang dihiasi lampu berwarna dan air mancur menari di sekelilingnya[17][18]. Di tengah polder terdapat patung Ir. Soekarno setinggi 17 m yang dipahat oleh seniman Bali yang tinggal di Bandung, Ketut Winata.[19] Bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-78 kemerdekaan Republik Indonesia, Daerah Operasi IV Semarang telah meresmikan ruang tunggu VIP bagi penumpang kelas luxury bernama, Premiere Lounge.[20]

Hak penamaan

sunting

Berbeda dengan stasiun kereta api lain yang hak penamaannya ditetapkan berdasarkan penawaran langsung oleh KAI, Stasiun Semarang Tawang mendapatkan hak penamaannya dari perjanjian antara KAI dengan PT Berlian Promosindo (Tegsa Advertising), perusahaan periklanan yang banyak memasang space iklan di tempat umum. Bank Jateng, yang merupakan penaja atas penetapan hak penamaan stasiun ini, menunjuk Tegsa Advertising yang sudah lama bermitra dengan KAI untuk menetapkan hak penamaan stasiun ini. Hak penamaan ini ditetapkan pada 11 April 2023, dan akan disebutkan setelah nama resmi stasiun ("Semarang Tawang Bank Jateng") baik secara visual seperti pada papan nama stasiun, huruf timbul, aplikasi pemesanan tiket (termasuk Access by KAI); maupun secara audio seperti pengumuman kereta api, dan informasi yang bersifat publik.[21]

Pemerhati sejarah, seperti Johannes Christiono, mengkritik penetapan hak penamaan untuk stasiun bersejarah. Meski kontrak hak penamaan akan berakhir pada 16 April 2026, ia menganggap bahwa pengubahan nama karena perjanjian hak penamaan untuk bangunan bersejarah ataupun cagar budaya belum memiliki payung hukum yang jelas, sehingga ia menginginkan pemerintah untuk membuat peraturan khusus yang mengatur pengubahan nama objek yang berstatus cagar budaya.[22]

Layanan kereta api

sunting

Hampir semua layanan kereta api yang melintas di Kota Semarang berhenti di Stasiun Semarang Tawang, kecuali Kertajaya, Jayabaya, Airlangga, dan layanan kereta barang selain angkutan logistik Parcel ONS dan angkutan peti kemas.

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 26 Juli 2024.

Penumpang

sunting

Antarkota

sunting
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Argo Sindoro Eksekutif Semarang Tawang Gambir Via TegalCirebon
Argo Muria
Argo Merbabu Via TegalCirebon

Perjalanan kereta api menuju Jakarta hanya pada jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya pada siang hari.

Argo Bromo Anggrek Luxury Gambir Surabaya Pasarturi Via CirebonSemarang Tawang
Eksekutif
Sembrani Luxury
Eksekutif
Brawijaya Priority Malang Via Semarang TawangSolo Jebres
Eksekutif
Pandalungan Eksekutif Jember Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Campuran
Tawang Jaya Eksekutif Semarang Tawang Pasar Senen Via TegalCirebon
Ekonomi
Ciremai Eksekutif Bandung Via TegalCikampek
Ekonomi
Gumarang Eksekutif Pasar Senen Surabaya Pasarturi Via CirebonSemarang Tawang
Bisnis
Dharmawangsa Eksekutif Via Cirebon PrujakanSemarang Tawang
Ekonomi
Harina Eksekutif Bandung Via CikampekSemarang Tawang
Ekonomi Premium
Brantas Eksekutif Pasar Senen Blitar Via Semarang Tawang–Solo Jebres
Ekonomi
Blambangan Ekspres Eksekutif Ketapang Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Ekonomi
Menoreh Ekonomi Semarang Tawang Pasar Senen Via TegalCirebon Prujakan
Ambarawa Ekspres Ekonomi Premium Semarang Poncol Surabaya Pasarturi Perjalanan ke arah Semarang pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada siang hari.
Ekonomi Perjalanan ke arah Surabaya pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada siang hari.
Majapahit Ekonomi Pasar Senen Malang Via Semarang Tawang–Solo Jebres
Matarmaja

Aglomerasi

sunting
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
JS Joglosemarkerto Eksekutif-Ekonomi Semarang Tawang Solo Balapan Perjalanan berlawanan arah jarum jam mulai dari pagi hari via Semarang TawangTegalPurwokertoYogyakartaSolo Balapan hingga berakhir di Semarang Tawang pada petang hari.
Banyubiru Eksekutif-Ekonomi Perjalanan ke Surakarta pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal petang.
Eksekutif-Bisnis Perjalanan ke Surakarta pada jadwal pagi, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
KD Kamandaka Eksekutif-Ekonomi Purwokerto Perjalanan ke Purwokerto hanya pada jadwal siang dan petang, sedangkan sebaliknya hanya pada jadwal pagi.
Cilacap Perjalanan ke Cilacap hanya pada jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya pada jadwal siang.
JS Joglosemarkerto Solo Balapan Solo Balapan Perjalanan searah jarum jam mulai dari pagi hari via Solo BalapanYogyakartaPurwokertoTegalSemarang Tawang hingga berakhir di Solo Balapan pada petang hari.
Purwokerto Perjalanan searah jarum jam mulai petang hari via Tegal dan Semarang Tawang hingga berakhir di Solo Balapan pada malam hari.
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
KS Kedung Sepur Semarang Poncol Ngrombo Komuter komersial non KAI Commuter
BL Blora Jaya Cepu Perjalanan ke Cepu pada jadwal malam dan sebaliknya pada jadwal pagi.

Barang

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas utara Jawa
Angkutan peti kemas Terminal Peti Kemas Semarang Tawang Tanjung Priuk Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Sungai Lagoa
Kampung Bandan Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Jakarta Gudang
Angkutan logistik ONS Parcel Utara Kampung Bandan Surabaya Pasarturi Via Cirebon PrujakanSemarang Tawang

Kegiatan bongkar muat dan langsiran hanya dilakukan di Jakarta Gudang

Antarmoda pendukung

sunting
Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Trans Semarang[23]  2  Terminal Sisemut–Terboyo Wetan
  Pelabuhan Tanjung EmasPelabuhan Tanjung Emas (searah jarum jam via Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo dan Jalan Gajah Mada)
  Pelabuhan Tanjung EmasElizabethPelabuhan Tanjung Emas (berlawanan arah jarum jam via Jalan Letjen Suprapto (kawasan Kota Lama Semarang), Jalan Imam Bonjol dan Jalan Pandanaran)
  Terminal Cangkiran–Stasiun Semarang Tawang
  Terboyo WetanPemuda Balai KotaTerboyo (loop)
Trans Jateng[24]   Terminal Bawen-Stasiun Semarang Tawang

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Tidak sama dengan Stasiun Samarang yang dibangun sejak 1864-1867

Referensi

sunting
  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 32. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 Mei 2023. Diakses tanggal 31 Agustus 2024 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF) (46). Korean Society for Railways. 
  4. ^ Bayu Bramasta, Dandy (2023-05-07). "Ramai soal Penamaan Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, KAI: Perjanjian dengan Pihak Kedua Halaman all". Kompas.com. Semarang: KG Media. Diakses tanggal 2023-05-09. 
  5. ^ Bahfein, Suhaela (2024-11-14). "Pasar Senen Jadi Stasiun KA Terpadat Sepanjang 2024". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 2024-11-14. 
  6. ^ Kompas., Penerbit Buku ([2008]). Ekspedisi Anjer-Panaroekan : laporan jurnalistik Kompas : 200 tahun Anjer-Panaroekan, jalan untuk perubahan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797093913. OCLC 298706775. 
  7. ^ 1895-1963., Liem, Thian Joe, (2004). Riwayat Semarang (edisi ke-Cet. 2). Jakarta: Hasta Wahana. ISBN 9789799695215. OCLC 60326750. 
  8. ^ Lida., Schelwald-van der Kley, (2009). Water, a way of life : sustainable water management in a cultural context. Boca Raton [Fla.]: CRC Press. ISBN 0203872363. OCLC 316028315. 
  9. ^ "Bernostalgia dengan Semarang Tempo Dulu di Stasiun dan Polder Tawang | Hello SEMARANG". Hello SEMARANG. 6 Juli 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-03. Diakses tanggal 3 Januari 2018. 
  10. ^ Budiasto, Bakti Buwono (2013-12-15). "Jalur Rel Ganda Alastuwo-Tawang Sepanjang Delapan Km Dioperasikan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-04-11. 
  11. ^ A., Zaenal (2014-02-07). "Jalur Ganda KA Stasiun Poncol-Tawang Dioperasikan". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-04-18. 
  12. ^ Syamsuddin, M. (2011-10-26). Aspek Yuridis Pembangunan Peron Tinggi di Stasiun sebagai Sarana Perlindungan Hukum Konsumen (PDF). Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. 1. 2. Badan Perlindungan Konsumen Nasional. hlm. 345–352. id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-01-03. Diakses tanggal 2020-01-03. 
  13. ^ "Stasiun Tawang, Stasiun yang Terindah di Hindia Belanda". Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Diakses tanggal 2020-11-04. 
  14. ^ Santoso, Beni Adi; Fauzy, Bachtiar (2017). "Pengaruh fungsi, bentuk, dan struktur terhadap hierarki ruang pada Stasiun Semarang Tawang di Semarang". Jurnal Riset Arsitektur. 01 (03): 267–285. ISSN 2548-8074. 
  15. ^ Sri Rahayu, Isna (9 Juni 2023). "Boarding Kereta Api Hanya dengan "Face Recognition", Registrasinya Kurang dari 1 Menit". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 10 Juli 2023. 
  16. ^ Dewanto (2010-09-09). Margianto, Heru, ed. "Kisah "Empat Penari" di Tawang". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 2021-10-13. 
  17. ^ "Monumen Lokomotif D 301 59 dan Dancing Fountain Percantik Kota Lama Semarang" (Siaran pers). Semarang: PT Kereta Api Indonesia (Persero). Diakses tanggal 2019-03-31. 
  18. ^ nugroho (2019-03-27). "Lokomotif D 301 59 Telah Purna Tugas, Monumen Dibuat di Semarang". Semaranginside.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-31. Diakses tanggal 2019-03-31. 
  19. ^ Farasonalia, R. (2021-09-30). "Patung Bung Karno Setinggi 18,5 Meter Berdiri Kokoh di Polder Stasiun Semarang Tawang Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-07-16. 
  20. ^ Budi, Taufik (17 Agustus 2023). "Premiere Heritage Lounge Stasiun Semarang Tawang, Nikmati Layanan Eksklusif Tanpa Antre". Semarang: iNews Media Group. 
  21. ^ Takhrodjie, ed. (2023-06-05). "Perubahan Nama Stasiun Tawang Semarang, PT KAI DAOP IV Sebut Ada Perjanjian dengan Perusahaan Periklanan". RMOLJATENG. Diakses tanggal 2024-11-22. 
  22. ^ Husni, M. (2023-6-6). "Budayawan Semarang Kritisi Penamaan Baru Stasiun Tawang Diberi Embel-embel Bank Jateng". Akurat. Diakses tanggal 2024-11-23. 
  23. ^ "Transportasi - Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang". Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang. Diakses tanggal 2018-06-26. 
  24. ^ Purbaya, Angling Adhitya (7 Juli 2017). "Ayo Naik Bus Trans Jateng, 3 Hari Gratis". detikcom. Trans Media. Diakses tanggal 2020-09-07. 

Pranala luar

sunting

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Semarang Poncol
menuju Tegal
Tegal–Brumbung Semarang Gudang
menuju Brumbung
Terminus Percabangan menuju Tanjung Emas
Trase DJKA
Semarang Gudang
Samarang
Terminus
Samarang–Semarang Tawang
Penghubung antara Samarang dengan Semarang Tawang
Terminus
Jurnatan
Terminus
Jurnatan–Rembang
Lintas utama SJS


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan