Stasiun Semarang Gudang

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Semarang Gudang (SMG) adalah stasiun kereta api nonaktif kelas besar tipe C yang terletak di Kemijen, Semarang Timur, Semarang. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset IV Semarang serta merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling utara di Jawa Tengah. Sebelum berhenti beroperasi, stasiun ini menjadi terminal bongkar muat selama beberapa dekade.

Stasiun Semarang Gudang
Semarang Gudang
+1 m
Tampak Stasiun Semarang Gudang, 2024, setelah emplasemennya diubah menjadi perkampungan
Lokasi
Koordinat6°57′22.640″S 110°26′3.286″E / 6.95628889°S 110.43424611°E / -6.95628889; 110.43424611
Ketinggian+1 m
Operator
Letak
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe C[2]
Sejarah
Dibuka1867
Ditutup2008
Nama sebelumnyaSemarang-goederenstation
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejarah

sunting

Tidak banyak literatur yang membahas mengenai stasiun ini, justru yang paling banyak dibahas di literatur adalah Stasiun Samarang NIS yang merupakan stasiun kereta api pertama di Indonesia. Sejak awal beroperasinya, stasiun ini merupakan stasiun khusus pengangkutan barang yang lokasinya persis di timur Stasiun Samarang NIS. Dalam catatan tertua yang dibuat oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), pemodelan stasiun ini dihadirkan tepat bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api pertama pada tanggal 10 Agustus 1867.[3]

Perlu diketahui bahwasanya Stasiun Samarang NIS adalah stasiun pertama di Indonesia, bukan stasiun ini. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun kereta api besar dengan mempunyai depo lokomotif, depo gerbong, kantor, dan fasilitas kereta api yang lain.

Maka dari itu, daerah sekitar stasiun ini disebut Spoorlaan termasuk Stasiun Kemijen. Pada tanggal 1 Juni 1914, stasiun ini kemudian dikonversi sebagai stasiun barang sepenuhnya, dan pelayanan penumpang umum NIS dipindahkan ke stasiun Semarang Tawang yang lebih megah dan lebih lengkap fasilitasnya.[4] Gudang stasiun ini kemudian dijadikan sebagai bangunan utama sekaligus pusat kegiatan pengangkutan barang dengan kereta api. Bangunan stasiun ini memiliki pintu untuk bongkar-muat barang dengan gerbong tertutup serta sebuah ruang PPKA.

Pada masa pendudukan Jepang, pekerja romusa Jepang mengubah lebar sepur di stasiun ini yang semula 1.435 mm menjadi 1.067 mm.[5] Begitu Indonesia merdeka pada tahun 1945, stasiun ini diambil alih oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKA), perusahaan yang dibentuk pemerintah Indonesia yang kini menjadi PT Kereta Api Indonesia. Stasiun ini tetap menjadi sebuah stasiun barang selama berapa dekade hingga dekade 2000-an. Karena daerah stasiun kereta api sering tergenang air rob, maka stasiun ini ditutup pada tahun 2008. Kini emplasemen stasiun ini berubah menjadi tambak, dan bangunannya yang masih kuno ini kini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ NIS (1869). De Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij. 
  4. ^ 1895-1963., Liem, Thian Joe, (2004). Riwayat Semarang (edisi ke-Cet. 2). Jakarta: Hasta Wahana. ISBN 9789799695215. OCLC 60326750. 
  5. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  6. ^ Media, Imam Yuda Saputra-Solopos Digital. "CAGAR BUDAYA SEMARANG : Dulu Stasiun Kereta Barang Terbesar, Kini Rutin Terlimpas Air Laut". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2019-10-18. [pranala nonaktif permanen]
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Semarang Tawang
menuju Tegal
Tegal–Brumbung Alastua
menuju Brumbung
Terminus Percabangan menuju Tanjung Emas
Trase NISM
Semarang Pelabuhan
Terminus