Jalur kereta api Wonokromo–Bangil
Jalur kereta api Wonokromo–Bangil adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Wonokromo dan Stasiun Bangil, termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya dan jalur ini dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Jalur ini merupakan jalur kereta api pertama yang dimiliki oleh Staatsspoorwegen (SS). Di sepanjang jalur petak Tanggulangin–Porong, terdapat tanggul penahan banjir lumpur panas Sidoarjo di sisi timur rel. Sementara di Stasiun Waru, terdapat terminal peti kemas yang kini telah tidak digunakan karena aktivitas bongkar muat telah dipindahkan ke Stasiun Kalimas.[1][2]
SejarahSunting
Staatsspoorwegen (SS) mendapat penugasan dari Pemerintah Hindia Belanda untuk membangun jalur kereta api yang menghubungkan kota-kota penting di Jawa, yakni Batavia, Bandung, dan Surabaya dan tersambung dengan jalur Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).[3] Pabrik-pabrik gula yang mulai bermunculan di kawasan Sidoarjo dan Pasuruan diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat seiring peningkatan dalam mengonsumsi gula di Hindia Belanda maupun di Eropa.[4]
Jalur kereta api Surabaya–Pasuruan merupakan jalur kereta api pertama yang dibangun oleh SS yang selesai pada 16 Mei 1878—melalui Bangil dan Sidoarjo, menghubungkan pabrik-pabrik gula di Sidoarjo dan Pasuruan dengan pelabuhan di Surabaya. Pada 3 Mei 1884, SS kembali melanjutkan jalur menuju Probolinggo untuk menghubungkan jalur ini dengan Pelabuhan Tanjung Tembaga. Pada 1895–1897, jalur menuju Kalisat selesai dibangun.[5]
Sebelum kereta api Delta Ekspres dioperasikan pada 9 Februari 2004, PT KAI membangun halte-halte kecil di lintas Surabaya–Sidoarjo—tanpa adanya wesel ataupun persinyalan—untuk melancarkan pengoperasian kereta api tersebut.[6]
Sejak terjadinya lumpur panas Lapindo pada 2006, jalur kereta api di petak Tanggulangin–Porong sering tergenang banjir akibat luapan lumpur. PT KAI dan Kemenhub telah menyusun rencana induk jalur baru dari Sidoarjo menuju Tarik melalui Tulangan, serta menuju Gununggangsir untuk mengatasi permasalahan tersebut.[7]
Profil jalurSunting
Secara umum, jalur kereta api ini menggunakan rel tipe R42 dengan bantalan beton. Laju maksimum yang diizinkan adalah 80 km/jam. Khusus di kawasan tepi tanggul lumpur Lapindo di petak Porong-Tanggulangin, diberi batas kecepatan hingga 60 km/jam, terutama jika musim hujan sedang berlangsung.
Jalur terhubungSunting
Lintas aktifSunting
- Lintas Surabaya: Wonokromo–Surabaya Kota
- Kertosono–Wonokromo
- Tarik–Sidoarjo
- Bangil–Kalisat
- Kertosono–Bangil
Lintas nonaktifSunting
Layanan kereta apiSunting
PenumpangSunting
AntarkotaSunting
Nama kereta api | Kelas | Relasi | |||
---|---|---|---|---|---|
Mutiara Timur | Eksekutif–Ekonomi |
Surabaya Gubeng (hanya jadwal malam fakultatif) |
Ketapang | ||
Probowangi | Ekonomi | Surabaya Gubeng | |||
Blambangan Ekspres | Eksekutif–Ekonomi | Semarang Tawang | |||
Sri Tanjung | Ekonomi | Lempuyangan | |||
Wijayakusuma | Eksekutif–Bisnis | Cilacap | |||
Pandalungan | Eksekutif | Gambir | Jember | ||
Ranggajati | Eksekutif–Bisnis | Cirebon | |||
Logawa | Bisnis–Ekonomi | Purwokerto | |||
Jayabaya | Eksekutif–Ekonomi | Pasar Senen | Malang | ||
Arjuno Ekspres | Eksekutif | Surabaya Gubeng |
LokalSunting
- Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota dan Blitar via Malang
- Commuter Line Tumapel, tujuan Surabaya Kota dan Malang
- Commuter Line Pasuruan, tujuan Surabaya Kota dan Pasuruan
- Commuter Line Arjonegoro, tujuan Sidoarjo dan Bojonegoro
- Commuter Line Sindro, tujuan Sidoarjo dan Indro
- Commuter Line Jenggala, tujuan Sidoarjo dan Mojokerto
BarangSunting
- Jalur lintas timur Jawa
- Angkutan BBM Pertamina, tujuan Benteng dan Malang Kotalama
Daftar stasiunSunting
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 24 Surabaya–Pasuruan–Probolinggo–Jember Segmen Wonokromo–Bangil |
Diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878 oleh Staatsspoorwegen Oosterlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya | ||||||
Wilayah Kerja KAI Commuter | |||||||
4530 | Wonokromo | WO | Jalan Stasiun Wonokromo 1, Jagir, Wonokromo, Surabaya | km 7+881 lintas Surabaya Kota-Probolinggo-Kalisat-Panarukan km 17+361 lintas Surabaya Kota-Mojokerto-Kertosono-Madiun-Solo Balapan |
+7 m | Beroperasi | |
- | Margorejo | MGR | Jalan Frontage Ahmad Yani, Margorejo, Wonocolo, Surabaya | km 9+430 | - | Tidak beroperasi | |
- | Jemursari | JMS[a] | Jalan Frontage Ahmad Yani, Jemur Wonosari, Wonocolo, Surabaya | km 11+050 | - | Tidak beroperasi | |
- | Kertomenanggal | KTL | Jalan Frontage Ahmad Yani, Menanggal, Gayungan, Surabaya | km 12+320 | - | Tidak beroperasi | |
4651 | Waru | WR | Jalan Raya Waru, Kedungrejo, Waru, Sidoarjo | km 13+652 | +5 m | Beroperasi | |
- | Sawotratap | STP | Jalan Raya Waru / Surabaya-Malang, Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo | km 15+350 | - | Tidak beroperasi | |
4652 | Gedangan (Sidoarjo) | GDG | Jalan Stasiun Gedangan, Gedangan, Gedangan, Sidoarjo | km 17+680 | +4 m | Beroperasi | |
- | Banjarkemantren | BJK | Banjarkemantren, Buduran, Sidoarjo | km 20+240 | - | Tidak beroperasi | |
4653 | Buduran | BDR | Buduran, Buduran, Sidoarjo | km 22+029 | - | Tidak beroperasi | |
- | Pagerwojo | PWJ[b] | Pucang, Sidoarjo, Sidoarjo | km 23+768 | - | Tidak beroperasi | |
4654 | Sidoarjo | SDA | Jalan Pangeran Diponegoro, Lemahputro, Sidoarjo, Sidoarjo | km 25+510 (arah Tulangan maupun arah Tanggulangin) | +4 m | Beroperasi | |
4655 | Tanggulangin | TGA | Jalan Raya Tanggulangin / Malang-Surabaya, Kalitengah, Tanggulangin, Sidoarjo | km 31+072 | +6 m | Beroperasi | |
4656 | Porong | PR | Mindi, Porong, Sidoarjo | km 34+651 lintas Surabaya Kota-Probolinggo-Kalisat-Panarukan km 0+000 lintas Porong-Japanan-Mojosari-Mojokerto |
+6 m | Beroperasi | |
4657 | Gempol | GPL | Tidak beroperasi | ||||
4658 | Gununggangsir | GNG | Gununggangsir, Beji, Pasuruan | km 40+903 | Tidak beroperasi | ||
5120 | Bangil | BG | Jalan Stasiun Bangil, Pogar, Bangil, Pasuruan, 67153 | km 47+038 lintas Surabaya Kota–Probolinggo–Kalisat–Panarukan km 0+000 lintas Bangil–Blitar–Kertosono |
+9 m | Beroperasi | |
Keterangan:
|
GaleriSunting
Catatan kakiSunting
ReferensiSunting
- ^ "Permintaan Angkutan Peti Kemas dengan KA Tinggi, Relasi Waru-Jakarta jadi Sehari Sekali". Info Kereta Api. 2014-09-15. Diakses tanggal 2018-03-09.
- ^ Suparno. "Pemkab Janji Prioritaskan Pembangunan Frontage Road Sidoarjo". detikcom. Diakses tanggal 2018-03-09.
- ^ Pemerintah Kolonial Belanda (1876). Staatsblad van Nederlandsch-Indië 1876. Pemerintah Kolonial Belanda.
- ^ "Stasiun Kereta Api Sidoarjo". Informasi Situs Budaya Indonesia. 2017-10-27. Diakses tanggal 2018-01-31.
- ^ a b Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-05-06. Diakses tanggal 2018-04-11.
- ^ "Jika Ada Mud Vulcano, Jalur KA Porong Direlokasi". detikcom. Diakses tanggal 2018-04-11.
- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Perusahaan Jawatan Kereta Api. Stasiun KA, Singkatan dan Jarak.
- ^ Wieringa, A. (1916). Beknopt Aadrijkskundig Woordenboek van Nederlandsch-Indie. 's Gravenhage.
Pranala luarSunting
Peta rute:
Berkas KML (sunting • bantuan)
|