Stasiun Tasikmalaya

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Tasikmalaya (TSM) (atau dikenal dengan nama Stasiun Tasik) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe C yang terletak di Kelurahan Lengkongsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +349 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung dan menjadi stasiun penghubung utama wilayah Priangan Timur dengan Jabodetabek, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Semua kereta api yang melewati jalur KroyaBandung pasti berhenti di stasiun ini.

Stasiun Tasikmalaya
Kereta Api Indonesia

LiveryPapanStasiun 2020.svg

PapanNamaStasiun TSM.png
Stasiun Tasikmalaya.jpg
Tampak depan Stasiun Tasikmalaya, 2019
Nama lainStasiun Tasik
LokasiJalan Stasiun Tasikmalaya No. 8
Lengkongsari, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46111
Indonesia
Ketinggian+349 m
OperatorKereta Api Indonesia
Daerah Operasi II Bandung
Letak dari pangkalkm 270+193 lintas BogorBandung
BanjarKutoarjoYogyakarta[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)
Jumlah jalur7 (jalur 2: sepur lurus)
Informasi lain
Kode stasiun
  • TSM
  • 1630
[2]
KlasifikasiBesar tipe C[2]
Sejarah
Dibuka16 September 1893
Operasi layanan
Argo Wilis, Turangga, Malabar, Mutiara Selatan, Lodaya (reguler & tambahan), Baturraden Ekspres, Pangandaran, Kahuripan, Pasundan (reguler & tambahan), Kutojaya Selatan, Serayu, dan Parcel ONS Selatan
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Galeri ATM Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai Area merokok Troli 
Tipe persinyalanElektrik tipe Westinghouse Rail Systems' Train Radio and Advanced Control (Westrace)[3]
Lokasi pada peta
Peta

SejarahSunting

Staatsspoorwegen terus menanamkan pengaruhnya di Bumi Parahyangan sepanjang dekade 1890-an. Jalur kereta api lintas Padalarang–Yogyakarta dibangun untuk memperlancar transportasi masyarakat—memiliki karakteristik jalur berkelok-kelok melewati pegunungan dengan medan yang ekstrem. Pada 16 September 1893, jalur kereta api ruas Cibatu–Tasikmalaya selesai dibangun, dan dilanjutkan dengan pembangunan jalur kereta api menuju Banjar yang selesai pada 1 November 1894.[4][5]

Dari stasiun ini pernah dibangun percabangan menuju Singaparna yang diresmikan pada tanggal 1 Juli 1911, tetapi saat ini sudah tidak aktif.[6]

Bangunan dan tata letakSunting

Stasiun ini memiliki tujuh jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus dan menggunakan sistem persinyalan elektrik produksi Westinghouse Rail Systems.[3]

Tampak depan bangunan utama stasiun ini sangat berbeda dengan bangunan stasiun khas Staatspoorwegen lainnya—kemungkinan sudah mengalami pengembangan—yaitu adanya elemen atap pelana dengan tambahan atap tumpang tiga terbuat dari kayu.[7]

Layanan kereta apiSunting

PenumpangSunting

AntarkotaSunting

Jalur Nama kereta api Kelas Tujuan akhir Keterangan
Lintas selatan Jawa Argo Wilis Eksekutif Surabaya Gubeng
Bandung
Turangga Surabaya Gubeng
Bandung
Malabar Eksekutif, bisnis, dan ekonomi Malang
Bandung
Baturraden Ekspres Eksekutif dan bisnis Purwokerto



Bandung
Mutiara Selatan Eksekutif dan ekonomi premium Surabaya Gubeng
Bandung
Lodaya Solo Balapan
Bandung
Lodaya Tambahan Solo Balapan Jadwal malam. Dijalankan pada hari tertentu.
Bandung Jadwal siang. Dijalankan pada hari tertentu.
Pangandaran Jakarta Gambir

Dihentikan sementara


Banjar
Kahuripan Ekonomi Kiaracondong
Blitar
Pasundan (reguler & tambahan) Kiaracondong
Surabaya Gubeng
Kutojaya Selatan Kiaracondong
Kutoarjo
Serayu Jakarta Pasar Senen Via Kiaracondong
Purwokerto

BarangSunting

Angkutan logistik Over Night Services (ONS) Parcel Selatan, tujuan Surabaya Kota dan Bandung

GaleriSunting

ReferensiSunting

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. 
  4. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  5. ^ Staatsspoorwegen (1920–1931). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1920-1931. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  6. ^ Reitsma, S. A. (1912). De wegen in de Preanger. G. Kolff. 
  7. ^ Dewi (21 April 2015). "Stasiun Kereta Api Kota Tasikmalaya". BPCB Banten. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI. Diakses tanggal 9 Februari 2019. 

Pranala luarSunting

(Indonesia) Situs web resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Indihiang
ke arah Padalarang
Padalarang–Kasugihan Awipari
ke arah Kasugihan
Terminus Tasikmalaya–Singaparna Tasikmalaya Alun-alun
ke arah Singaparna