Transjakarta

layanan bus raya terpadu di Indonesia
(Dialihkan dari Busway)
PT Transportasi Jakarta
Didirikan15 Januari 2004
Kantor pusatJalan Mayjen Sutoyo No. 1, RT.5/RW.5
Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar
Jakarta Timur 13650
LokalJadetabek
Wilayah layananDKI Jakarta
Jawa Barat (Kota Depok dan Bekasi)
Banten (Kota Tangerang dan Tangerang Selatan)
Jenis layananBus Rapid Transit
Rute13 koridor; 6 direncanakan
Jumlah perhentian252 halte
ArmadaLihat di bawah.
Jenis bahan bakarBBG, Diesel dan Listrik
OperatorLihat di bawah
CEOMochammad Yana Aditya[1]
Situs webtransjakarta.co.id

Transjakarta (terkadang ditulis sebagai transjakarta) adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta, Indonesia. Sistem ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio di Bogota, Kolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (230,9 km), serta memiliki 243 halte yang tersebar dalam 13 koridor (rute utama), yang pada awalnya beroperasi dari pukul 05.00–22.00 WIB, dan kini beroperasi selama 24 jam di seluruh koridornya.[2]

Transjakarta dioperasikan oleh PT. Transportasi Jakarta. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam operasional Transjakarta (Pramudi, petugas bus, petugas halte, dan petugas kebersihan) sekitar 6.000 orang.[3] Jumlah rata-rata harian pengguna Transjakarta diprediksikan sekitar 350.000 orang. Sedangkan pada tahun 2012, Jumlah pengguna Transjakarta mencapai 109.983.609 orang.[4]

Pada tahun 2011, sistem ini berhasil mencapai kinerja puncak tahunan dengan bus membawa 114,7 juta penumpang, dan kemudian, pada tahun-tahun berikutnya, jumlahnya menurun, dan pada tahun 2014, bus membawa 111,6 juta penumpang, sementara pada tahun 2015, bus melayani 102,95 juta penumpang. Pada tahun 2016, rekor baru 123,73 juta penumpang tercapai.[5][6] Biaya ongkosnya tetap Rp3.500 per penumpang sejak awal beroperasi.[7]

Sejarah

Perkembangan logo Transjakarta dari masa ke masa.

Ide pembangunan proyek Bus Rapid Transit di Jakarta muncul sekitar tahun 2001. Pada saat itu, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengusulkan empat moda transportasi massal di Jakarta, yakni:[8]

  • Mass-rapid transit (MRT). Pembangunan fase 1 dari jalur pertamanya dimulai pada akhir tahun 2013 dan beroperasi pada Maret 2019, dan saat ini sedang dilanjutkan pembangunannya di fase 2.
  • Monorel. Pembangunannya dimulai pada tahun 2004 namun tidak lama kemudian dihentikan pembangunannya. Proyek monorel sempat ingin dilanjutkan pada tahun 2013, namun proyek tersebut dibatalkan permanen dua tahun kemudian.
  • Bus Rapid Transit (BRT)
  • Transportasi air (Waterway)

MRT memiliki daya angkut penumpang yang sangat besar dan memiliki waktu tempuh yang singkat dibanding tiga moda transportasi lainnya yang diusul, namun pembangunanya membutuhkan investasi asing yang besar. Saat itu, Indonesia kehilangan kepercayaan investor karena kekhawatiran para investor mengenai kondisi sosial Indonesia pada awal 2000-an yang dinilai belum stabil, sehingga pembangunan MRT belum bisa direalisasi. Dari keempat moda transportasi yang diusulkan tersebut, bus rapid transit dinilai paling memungkinkan untuk direalisasi dengan cepat karena pembagunannya tidak memerlukan investasi asing.[8]

Sebuah institut yang bernama Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) menjadi pihak penting yang mengiringi proses perencanaan proyek ini. Konsep awal dibuat oleh PT Pamintori Cipta, sebuah konsultan transportasi yang sudah sering bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain pihak swasta, terdapat beberapa pihak lain yang juga mendukung keberhasilan dari proyek ini, di antaranya adalah Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan The University of Indonesia’s Center for Transportation Studies (UI–CTS).[9]

Transjakarta memulai operasinya pada tanggal 15 Januari 2004, ditandai dengan peresmian Koridor 1, dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, dan terjangkau bagi warga Jakarta. Sejak awal pengoperasian Transjakarta, harga tiket ditetapkan untuk disubsidi oleh pemerintah daerah. Dalam rangka sosialisasi dan pengenalan angkutan massal ini kepada masyarakat, pada 2 minggu pertama pengoperasiannya (15–30 Januari 2004) pengguna Transjakarta tidak dikenakan tarif. Mulai tanggal 1 Februari 2004, tarif Transjakarta mulai diberlakukan seharga Rp2000. Pada tahun 2012, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memutuskan untuk menaikkan tarif Transjakarta seharga Rp3500.

Beberapa pengembangan pasca-peresmian Koridor 1 terus dilakukan, antara lain lowongan sopir bus yang terbuka bagi perempuan, perbaikan sarana-prasarana bus dan halte, pemberlakuan zona khusus perempuan,[10][11][12] penempatan petugas di dalam bus,[13] sterilisasi jalur Transjakarta baik dengan portal manual maupun secara otomatis,[14][15][16] uji coba sistem contra-flow (jalur bus Transjakarta yang berlawanan arah dengan jalur umum yang bersinggungan),[17][18] serta pelayanan bagi pengguna penyandang cacat dengan nama "Transjakarta Cares".[19][20]

Bus Transjakarta di depan Monumen Selamat Datang, Bundaran HI (2010).

Setelah Koridor 1 sukses dioperasikan, koridor-koridor selanjutnya mulai dibangun dan diresmikan secara bertahap:

Transportasi penunjang Transjakarta terus diupayakan. Jalur bus pengumpan (feeder busway) juga dioperasikan pada tahun 2011 di tiga wilayah, yaitu SCBD, Puri Kembangan, dan Tanah Abang,[35] namun ditutup pada bulan Desember 2012 karena operator menganggap rute-rute tersebut sepi pengguna dan menimbulkan kerugian.[36] Saat ini, angkutan penunjang Transjakarta terdiri atas bus pengumpan yang beroperasi di dalam kota maupun di daerah perbatasan.

Pada tanggal 10 November 2014, Transjakarta meluncurkan logo barunya dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada saat itu, yaitu Basuki Tjahaja Purnama. Logo baru itu berupa sebuah lingkaran berwarna biru tua dengan dua garis diagonal berwarna putih. Di sebelah lingkaran terdapat tulisan "Transjakarta" yang dengan dua warna, kata "Trans" menggunakan biru muda, sedangkan kata "Jakarta" menggunakan biru tua.[37] Selain perubahan warna, huruf J pada kata tersebut memiliki kaki lebih panjang yang ditarik ke bagian bawah kata "Trans" dengan gradasi warna biru tua ke biru muda. Logo tersebut merupakan karya Fakhri Azmi, 20 tahun, pemenang lomba desain logo Transjakarta yang diikuti oleh 2.250 peserta.[38]

Pada tanggal 21 April 2016, bertepatan dengan Hari Kartini, PT Transportasi Jakarta meluncurkan bus khusus perempuan. Ada dua bus khusus perempuan yang diluncurkan. Bus tersebut berwarna putih-merah muda dan hanya beroperasi di Koridor 1 saja. Sesuai dengan namanya, bus tersebut hanya bisa dinaiki oleh pengguna perempuan saja, dan bus tersebut dikemudikan oleh pramudi perempuan.[39][40]

Pada bulan Mei 2019, Transjakarta akan melakukan uji coba bus listrik selama enam bulan,[41][42] dengan rute pertama Bundaran Senayan-Monas.[43]

Armada

TransJakarta mengontrak 1.056 bus pada tahun 2016, sebuah peningkatan dari 605 bus yang dikontrakkan pada tahun 2015.[44] Transjakarta memiliki lebih dari 1.500 bus dalam tiga bulan pertama tahun 2017, dan menargetkan memiliki 3.000 bus pada akhir tahun.[45]

Terhitung per bulan Juli 2020, Transjakarta mengoperasikan total 4.079 unit armada, yang terdiri dari bus gandeng, bus tunggal, bus maxi, bus tingkat, bus sedang, dan bus kecil.[46]

Bus yang digunakan sebagai armada angkutan Transjakarta adalah (berdasarkan waktu off-peak (Senin-Jumat)):[47]

Armada Bantuan Kendaraan Operasional

  • Scania K320IA CNG Euro VI, putih-biru muda (TJ + MB, koridor 3, 5C, 8)
  • Zhongtong Bus LCK6180GC Doosan Infracore GL11K Euro 5 Allison T375R Automatic 6-speed, merah-kuning dan livery khusus hari Bumi dan hari kemerdekaan Indonesia (TJ, koridor 5)
  • Scania K310IB 6×2, putih-biru tua (MYS, koridor 5, 5C dan 5D)
  • Scania K340IA Euro VI, putih-biru muda (TJ, koridor 2)
  • Mercedes-Benz OH 1626 NG OM906LA A/T, PPD Vintage Series (TJ, koridor 2)
  • Mercedes-Benz OH 1626 NG OM906LA M/T, putih-biru tua (PKT, koridor 2)
  • Mercedes-Benz OH 1526 NG OM906LA, putih-biru (TJ, koridor 2, 6, 6A, 6B dan 8)
  • Mercedes-Benz OH 1626 NG OM906LA A/T, putih-biru tua dan Vintage Series hijau (MYS, koridor 4, 5 dan 5C)

Angkutan Malam Hari (Amari) dan Angkutan Dini Hari (Andini)

  • Hino RK8 JSKA-NHU R260 (J08E-UF), biru (BMP)

Armada Bus Pengumpan

  • Toyota Dyna 110FT putih-biru muda (KAJ)
  • Hino RK8 JSKA-NHU R260 (J08E-UF), biru (PPD)
  • Volvo B11R 6×2 ZF Ecolife, putih-biru tua (SAF, hanya beroperasi di koridor 7C)
  • Scania K320IA CNG Euro VI, putih-biru muda (TJ + MB, hanya beroperasi di koridor 7C)
  • Scania K310IB 6x2, putih-biru tua (MYS, hanya beroperasi di koridor 9E dan rute T11)
  • Mercedes-Benz OH 1626 NG OM906LA A/T, putih-biru tua dan Vintage Series hijau (MYS, hanya beroperasi di koridor 9E, rute perbatasan Jakarta-Tangerang dan S11)
  • Fuso Canter FE84G putih-oranye (TSW (MiniTrans))

Armada Non Koridor

  • Scania K250UB (4x20) AT putih-oranye (TJ)
  • Mercedes-Benz O 500 U 1726 A/T, putih-oranye (TJ)
  • BYD B12 A/T, putih-oranye dan biru toska (MYS)

Bus Tingkat "Jakarta City Tour"

  • Bus tingkat Bus Coach International (BCI) hijau-ungu
  • Bus tingkat MAN R37 karoseri Nusantara Gemilang
    • Coca-Cola Indonesia (Merah, hasil CSR)
      Bus Tingkat hasil CSR dari Coca-Cola
    • Tower Bersama Group (Biru-putih, hasil CSR)
    • CIMB Niaga (Merah, hasil CSR)
    • Nestlé Indonesia (hijau dan kuning, hasil CSR)
  • Bus Tingkat Mercedes Benz OC500RF 2542 OM457LA ZF Ecolife karoseri New Armada
  • Bus Tingkat Mercedes Benz OC500RF 2542 OM457LA ZF Ecolife karoseri Nusantara Gemilang
    • Tahir Foundation (Kuning, hasil CSR)
    • Dulux (Biru tua, hasil CSR)
  • Bus Tingkat Scania K310UB-6X2 karoseri Adi Putro Jetbus 2 DD Open top merah kombinasi

Armada saat ini

Berikut daftar armada yang saat ini sedang beroperasi.

Keterangan:*
(B): B11, B12, B21 dan B22
(S): S11, S12 dan S21
(T): T11 dan T12

Armada yang akan datang

Spesifikasi umum

Secara keseluruhan, armada bus Transjakarta menggunakan bahan bakar diesel dengan beberapa armada menggunakan BBG dan energi listrik. Interior langit-langit bus menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Kerangkanya menggunakan galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan tahan karat.[48]

Bus BRT Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain, sehingga hanya dapat dinaiki dari halte bus Transjakarta (juga dikenal sebagai shelter). Bus hibah Kemenhub (PPD dan BMP saja) memiliki satu pasang pintu yang terletak di bagian tengah kanan dan kiri, sedangkan bus tunggal lainnya memiliki 2 pasang. Bus gandeng memiliki tiga pasang pintu. Berbeda dengan unit BRT, unit pengumpan KAJ dan TSW dilengkapi dengan 2 pintu rendah di sebelah kiri untuk penaikkan penumpang dari halte pengumpan, serta 1 pintu BRT di sebelah kanan.[49] Bis kota pengumpan berlantai rendah yang dioperasikan dalam sistem Transjakarta pada umumnya tidak masuk dalam koridor BRT, sehingga pada umumnya hanya mengoperasikan 2 pintu rendah di sebelah kiri. Pintu depan difungsikan sebagai pintu masuk dan pintu tengah sebagai pintu keluar.

Pintu bus menggunakan sistem geser dan sistem lipat otomatis yang dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi. Mekanisme pembukaan pintu pada bus hibah Kemenhub dan pengumpan (PPD, BMP, dan KAJ saja) menggunakan sistem geser yang dapat lebih mengakomodasi padatnya penumpang. Jalur pergerakan pintu sistem ini terdapat di belakang tempat duduk penumpang, serta dilindungi papan gelas akrilik untuk menghindari terjepitnya bagian tubuh penumpang oleh pintu.[49] Standard pintu untuk setiap bus baru sejak tahun 2016 adalah pintu sistem lipat.

Setiap bus dilengkapi dengan papan informasi elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan dilalui dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus dilengkapi dengan On Board Unit (OBU) yang memonitor keberadaan bus menggunakan GPS, serta menjadi sarana komunikasi pramudi dengan pusat kendali. Pada setiap unit, terdapat stiker identitas bus (nomor lambung), Call Center, dan bawaan serta kegiatan yang dilarang di dalam bus.[49] Pada sebagian bus BRT dan semua bus pengumpan, terdapat mesin Tap on Bus (TOB) untuk melakukan pembayaran tiket pada rute-rute pengumpan.[50]

Sebagai antisipasi keadaan darurat, setiap bus dilengkapi dengan alat pemecah kaca yang tersedia di beberapa bagian pada tiap bus, tuas darurat di dekat pintu bus, serta pintu darurat pada beberapa armada. Setiap bus juga dilengkapi dengan CCTV untuk mencegah pencopetan dan pelecehan seksual.[49]

Koridor

Transjakarta memiliki sistem BRT terpanjang di dunia (230,9 km panjangnya) per tahun 2017,[51] dengan 13 koridor utama dan 10 rute lintas koridor.[52][53][54] Selain itu, ada 18 rute pengumpan yang terus melewati akhir busway eksklusif ke kota-kota di sekitar Jakarta, dan menggunakan bus khusus yang memungkinkan untuk naik di tingkat dasar atau platform stasiun Transjakarta. Transjakarta memiliki total 80 rute (koridor, Rute lintas, & rute pengumpan) pada akhir tahun 2016.[55]

Koridor Utama

Nomor Koridor Warna Koridor Jumlah halte Panjang lin Ketinggian jalur
Koridor yang sudah dibangun
Merah Blok MStasiun Kota*** 19 15,48 km Bukan jalur layang
Biru Dongker MonasPulogadung 1*** 24 17,88 km
Kuning KalideresMonas

***

16 16.14 km
Plum Pulogadung 2Dukuh Atas 2 17 12,33 km
Orange Tua AncolKampung Melayu** 18 13,58 km
Hijau RagunanDukuh Atas 2 19 15,90 km
Pink Tua Kampung RambutanKampung Melayu** 14 12,57 km
Fuchsia Lebak BulusPasar Baru*** 22 25,33 km
Tosca Pinang RantiPluit 27 31,57 km
Cokelat Tua Tanjung PriokPGC 2 (Cililitan) 22 19,11 km
Biru Malam Kampung MelayuPulo Gebang** 16 13,86 km
Hijau Pupus PluitTanjung Priok* 26 23,30 km
Ungu CBD CiledugTendean 15 14,18 km 18–23 m
  • Penomoran koridor 13 dan koridor 15 ditukar, sebab kondisi jalur Ciledug-Tendean (semulanya koridor 15) lebih siap untuk dibangun ketimbang jalur Blok M-Pondok Kelapa (semulanya koridor 13).[56]
  • Koridor 14 (Jakarta International Stadium-Terminal Senen) akan dibangun pakai jalan konvensional, tidak pakai jalur layang seperti koridor 13, dan koridor 15 sedang dikaji ulang.
  • Koridor 12 sempat diperpendek menjadi Penjaringan-Sunter Kelapa Gading, namun per tanggal 18 Desember 2021, rutenya dikembalikan seperti semulanya, yaitu Pluit-Tanjung Priok.
  • Sehubungan dengan revitalisasi Halte Kampung Melayu, terjadi perubahan rute untuk Koridor 5, Koridor 7, dan Koridor 11. Perubahan rute tersebut menjadi:
  • Sehubungan dengan pembangunan MRT Jakarta Utara-Selatan Fase 2A maka beberapa rute tidak behenti di halte Harmoni Sentral dan terjadi perubahan terminus rute di kawasan Harmoni dan sekitarnya. Koridor utama yang terdampak adalah Koridor 1, Koridor 2, Koridor 3, dan Koridor 8. Dengan kondisi tersebut, berikut perubahan pada koridor-koridor tersebut, antara lain:

Rute Lintas Koridor dan Rute Ekspres

Selain 13 koridor utama, PT Transportasi Jakarta (sebelumnya bernama BLU Transjakarta) juga membuat rute lintas koridor dan rute ekspres pada beberapa koridor utama, untuk memudahkan pengguna yang ingin menghindari transit selama perjalanan dan mengurangi kepadatan pada jam sibuk. Operasional rute lintas koridor dan rute ekspres dimulai pada tanggal 1 November 2007.

Mulai tanggal 23 Oktober 2017, PT Transportasi Jakarta melakukan modifikasi beberapa rute bus yang melintasi area proyek pembangunan infrastruktur untuk menghindari kemacetan yang terjadi di sekitar proyek tersebut. Ada dua jenis layanan modifikasi rute, yaitu layanan lintas dan layanan ekspres. Rute dengan layanan ekspres akan melintasi jalur tol untuk menghindari area proyek infrasktruktur. Sementara rute dengan layanan lintas akan menggunakan jalur koridor lain yang masih steril untuk menghindari area macet di proyek infrastruktur.[57][58][59]

Keterangan:
(*) hanya beroperasi pada hari kerja (Senin-Jumat).
(**) hanya beroperasi pada akhir pekan (Sabtu-Minggu) dan hari libur nasional.
(***) hanya beroperasi jika terdapat event di PRJ.
(****) hanya berlaku satu arah.
(*****) beberapa bus ada yang mengakhiri perjalanan di Puri Beta 2 dan ada juga yang mengakhiri perjalanan di CBD Ciledug.
(******) Pada hari Senin-Jumat, koridor 13C, 13E dan 13F diperpendek menjadi Rawa Barat-Tosari, Rawa Barat-Halimun, dan Rawa Barat-Kampung Melayu pada jam 10.00-16.00 WIB.
(*******) Pada hari Senin-Jumat, jam operasional koridor 2A dan 2D diperpendek menjadi jam 05.00-10.00 WIB di pagi hari dan 15.30-22.00 WIB di sore hari.

(********) Sehubungan dengan pembangunan MRT Jakarta Utara-Selatan Fase 2A maka beberapa rute tidak behenti di halte Harmoni Sentral dan terjadi perubahan terminus rute di kawasan Harmoni dan sekitarnya. Rute lintas koridor yang terdampak adalah: rute 2A Pulo Gadung 1 - Rawa Buaya via Harmoni menjadi Pulo Gadung 1 - Rawa Buaya via Balai Kota, rute 5C PGC 1 - Monumen Nasional berubah menjadi PGC 1 - Juanda dan kembali ke PGC 1 melalui halte Pecenongan, Monumen Nasional, Balai Kota, Gambir 2, dan Kwitang, rute 6A Ragunan - Monumen Nasional via Kuningan berubah menjadi Ragunan - MH Thamrin via Kuningan, rute 6B Ragunan - Monumen Nasional via Semanggi berubah menjadi Ragunan - MH Thamrin via Semanggi, rute 7F berubah menjadi Kampung Rambutan - Juanda via Cempaka Putih, dan rute 10H Tanjung Priok - Blok M yang melewati halte Juanda dan Pecenongan (arah Blok M) dan halte Pasar Baru (arah Tanjung Priok).
(†) Di hari Minggu, rute beroperasi mulai dari jam 11.00 WIB sampai dengan jam 22.00 WIB setelah hari bebas kendaraan bermotor di koridor Sudirman-Thamrin, jika hari bebas kendaraan bermotor di koridor Sudirman-Thamrin tidak dilaksanakan dikarenakan oleh diskresi pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan situasi darurat pada hari Minggu, maka mereka beroperasi dengan jam operasional normal.

(*********) Rute 4H & 5H hanya beroperasi pada hari libur Idul Fitri dan hari libur Natal & Tahun Baru

Angkutan Malam Hari (Amari) dan Angkutan Dini Hari (Andini)

Amari dan Andini adalah layanan Transjakarta yang tersedia setiap malam (22.00-05.00 WIB), dan hanya berhenti pada halte tertentu yang dekat dengan pusat keramaian atau perumahan. Per tanggal 6 Mei 2015, ada 7 koridor yang melayani Amari dan Andini. Mulai tanggal 11 Januari 2016, Amari/Andini berhenti di setiap halte bus Transjakarta.[61][62][63][64]

Koridor Rute Mulai beroperasi
Blok M–Stasiun Kota 1 Juni 2014
Pulo Gadung 1–Monas 6 Mei 2015
Kalideres–Bundaran HI via Veteran 1 Juni 2014
Pulo Gadung 2–Dukuh Atas 2 Agustus 2018
Ancol–PGC 1 (via koridor 7) 6 Mei 2015
Ragunan–Dukuh Atas 2 (via 6A) 12 Juli 2016
Kampung Rambutan–Monas (via koridor 9–koridor 1) 12 Juli 2016
Lebak Bulus–Pasar Baru (via 8A) 23 Juli 2016
Pinang Ranti–Pluit 1 Juni 2014
Tanjung Priuk–PGC 2 6 Mei 2015
Pulo Gebang–Pulo Gadung 2 (via Jalan Cipinang Baru Raya) Januari 2017
Sunter Boulevard Barat–Penjaringan 12 September 2022
Puri Beta 2–Tendean 12 September 2022

Halte

Fasilitas halte

Halte Harmoni Central Busway dilihat dari jembatan penyeberangan.
Bus sedang memasuki Halte Blok M.
Jembatan penyebrangan akses masuk Halte Tegalan (Gramedia) Matraman.

Halte bus Transjakarta didesain berbeda dari halte angkutan umum lainnya. Ketinggian platform (lantai halte) yang diatur setinggi 110 cm dari permukaan jalan, menyesuaikan dengan tinggi pintu bus. Letak halte bus Transjakarta umumnya berada di tengah jalan, kecuali jalan satu arah dan jalan dengan area pembatas jalan yang minim. Akses masuk ke dalam halte yang berada di tengah jalan menggunakan jembatan penyeberangan yang dibuat landai dan terbuat dari alumunium dan baja (kecuali jembatan penyeberangan yang sudah ada sebelumnya), atau disediakan tempat penyebrangan yang biasanya terletak dekat lampu lalu lintas atau dibuat zebra cross. Halte yang berada di pinggir jalan dilengkapi dengan halte angkutan umum di samping halte bus Transjakarta.[65]

Kondisi halte Harmoni Sentral pada saat hari kerja.

Kontruksi halte didominasi oleh bahan alumunium, baja, dan kaca. Untuk beberapa koridor, konstruksi lantai halte menggunakan beton (halte baru). Ventilasi udara diberikan dengan menyediakan kisi-kisi alumunium pada sisi halte. Lantai halte dibuat dari pelat baja. Pintu halte menggunakan sistem geser otomatis yang akan lansung terbuka pada saat bus telah merapat di halte, namun banyak yang tidak berfungsi. Di dalam halte, disediakan tempat duduk, tempat sampah (bus tertentu), Wi-Fi gratis (di halte tertentu), dan papan informasi mengenai rute Transjakarta, ataupun yang lainnya.[65]

Beberapa halte memiliki karakteristik tersendiri, terutama halte-halte transit. Halte Harmoni Central Busway, serta beberapa halte setelahnya hingga halte Glodok, berdiri di atas aliran Sungai Ciliwung, yang membuatnya ditompang dengan baja berukuran besar yang melintang di atas aliran air. Untuk titik transit yang tidak berada dalam 1 halte (2 halte yang berbeda koridor namun berdekatan), disediakan jembatan akses transit yang dikhususkan untuk pengguna Transjakarta.[65]

Halte transit

Terdapat beberapa halte yang melayani lebih dari 1 koridor. Berikut ini adalah daftar halte transit utama yang beroperasi.[66]

Sebelum direvitalisasi, Halte Pulogadung 1 dan 2 tidak saling terintegrasi langsung. Apabila ingin melakukan transit di sini dari koridor 2 menuju koridor 4 atau sebaliknya, maka penumpang harus kembali melakukan tap-in di gate dan melakukan pembayaran kembali. Kasus yang sama juga terjadi pada Halte Gambir 1 dan Gambir 2, di mana pengguna dari Gambir 1 tidak dapat transit ke arah Pulogadung secara langsung. Pun sama halnya dengan Halte Harapan Indah 1 dan 2, walaupun letaknya berseberangan, pengguna yang hendak berbalik arah diwajibkan membayar kembali.

Layanan Pengumpan

Pengumpan Perbatasan

Mulai 25 April 2016, PT Transportasi Jakarta mengoperasikan rute ke 5 kota penyangga. Pada awal pengoperasiannya Transjakarta mula-mula melayani Kota Bekasi dan Kota Depok, sedangkan rute ke Kota Tangerang dioperasikan pada tanggal 26 Mei 2016, dan rute ke Kota Tangerang Selatan dioperasikan pada tanggal 6 Juni 2016. Rute ke Kota Bogor masih dalam tahap kajian rute dan akan dioperasikan secara bertahap, namun belum bisa dilayani karena subsidinya terlalu besar.[70] Berbeda dengan TransJabodetabek, tarif bus Transjakarta ke kawasan penyangga ini sama seperti tarif Transjakarta pada umumnya, yakni Rp3.500,00, dan tidak dikenakan biaya tambahan pada saat berhenti di halte busway maupun pada saat memasuki kawasan penyangga.[71][72] Mulai tanggal 26 Mei 2016, Transjakarta mulai melayani rute ke Kota Tangerang dengan rute Poris Plawad–Pasar Baru dan Poris Plawad–Bundaran Senayan.[73][74] Mulai 6 Juni 2016, rute Transjakarta ke Kota Tangerang Selatan telah dioperasikan dengan rute Ciputat–Bundaran HI (Tosari) dan BSD City–Slipi.[75] Mulai 20 Juni 2016, Transjakarta mengoperasikan rute Terminal Depok–BNN sebagai pengganti Transjabodetabek Depok–Grogol yang sudah tidak beroperasi sejak beberapa bulan yang lalu.[76] Mulai 28 April 2023, Transjakarta melakukan modifikasi berupa perpendekan rute B11 menjadi Bekasi Timur–BNN dan rute T11 menjadi Poris Plawad–Slipi Petamburan.[77]

Penumpang yang akan naik dari kawasan penyangga tidak melalui halte, tetapi menunggu di pinggir jalan yang terdapat papan bergambar bus bertuliskan, "STOP, bus pengumpan Transjakarta". Penumpang hanya diizinkan untuk naik dan turun di titik angkut yang telah ditentukan dan rute tersebut akan diubah terkait operasional.

Keterangan:

  • †: Pada masa off-peak pada hari kerja (Senin-Jumat) (setelah 10.00 dan 20.00 WIB), Sabtu, Minggu dan hari libur lokal (Jabodetabek) dan nasional (05.00–22.00 WIB), rute Bekasi-Jakarta diperpendek sampai halte BNN, ketiga rute normal hanya beroperasi pada hari Senin sampai Jumat pada jam 05.00–10.00 WIB dan 15.00–20.00 WIB.
  • (*): Khusus untuk pada hari kerja (Senin-Jumat).
  • (**): Pada rute T11 jurusan Poris Plawad-Bundaran Senayan diperpendek sampai dengan Senayan City sehubungan dengan hari bebas kendaraan bermotor di koridor Sudirman-Thamrin pada jam 06.00–11.00 WIB dan rute normal beroperasi mulai jam 11.00–22.00 WIB.
  • (***): Per 31 Mei 2019, pada rute S21 jurusan Ciputat-Tosari diperpendek sampai dengan Blok M pada jam off-peak yaitu 10.00–15.00 WIB, setelah jam 15.00 WIB, rute tersebut kembali beroperasi normal sampai jam 22.00 WIB.

RoyalTrans

Bus RoyalTrans

Mulai 12 Maret 2018, Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) dan PT Transportasi Jakarta mengoperasikan layanan RoyalTrans sebagai bagian dari penerapan penjatahan ganjil-genap di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Pengoperasian layanan tersebut merupakan bagian dari program TransJabodetabek Premium yang dijalankan oleh BPTJ. Bus tersebut berjalan di lajur khusus angkutan umum (bahu jalan) jalan tol. Berbeda dengan bus Transjakarta lainnya, bus ini tidak menaikkan penumpang di halte dan memiliki tarif Rp20.000,00, serta memiliki fasilitas Wi-Fi, pengisi daya USB, TV, tempat botol minum di setiap kursi penumpang, dan kursi yang bisa diatur sesuai dengan keinginan (reclining seat). Pada titik-titik keberangkatan terdapat kantong parkir bagi warga yang ingin menggunakan angkutan umum dengan tarif parkir flat Rp10.000,00 hanya dengan cukup menunjukkan karcis TransJabodetabek Premium/RoyalTrans.[78][79][80]

RoyalTrans Menggunakan Armada Mercedes Benz OF 917 (TJ)

Berikut ini adalah rute-rute yang dilayani oleh RoyalTrans.

Keterangan:

  • Berhenti di halte hanya untuk bus yang menuju arah Jakarta, untuk arah sebaliknya bus tidak berhenti di halte.
  • Tidak menaikkan penumpang di halte.
  • Beroperasi setiap hari kerja (Senin-Jumat) di masa jam sibuk (kecuali off-peak) pada pukul 05.00-09.00 WIB dan pada pukul 16.00-20.00 WIB.

Pengumpan Dalam Kota

Bus MetroTrans

Selain pengumpan lintas perbatasan, PT Transportasi Jakarta juga mengoperasikan pengumpan bus Transjakarta yang jangkauannya di dalam wilayah Jakarta. Secara umum, armada bus pengumpan Transjakarta yang digunakan adalah bus sedang yang dioperasikan oleh Kopaja dan Trans Swadaya sebagai MiniTrans, bus bantuan dari Kementerian Perhubungan yang dioperasikan PPD,[81][82] bus single yang dioperasikan Mayasari Bakti, serta Scania K250UB Low Entry dan Mercedes-Benz O 500 U 1726 yang dioperasikan PT Transportasi Jakarta (swakelola) dan BYD B12 yang dioperasikan Mayasari Bakti sebagai MetroTrans. Transit dari rute non-BRT menuju rute BRT hanya bisa dilakukan di halte yang telah ditentukan. Khusus untuk armada Metrotrans, transit hanya dapat dilakukan di beberapa halte terminus atau halte akhir rute.

Penumpang yang akan naik dari kawasan yang tidak ada halte BRT-nya tidak melalui halte, tetapi menunggu di pinggir jalan yang terdapat papan bergambar bus bertuliskan, "STOP, bus pengumpan Transjakarta". Penumpang hanya diizinkan untuk naik dan turun di titik angkut yang telah ditentukan.

Berbeda dengan bus biru yang menerapkan area khusus wanita, bus Metrotrans dan Minitrans masih membolehkan penumpang pria duduk di area depan.

Dan berikut ini daftar rute-rute MetroTrans dan MiniTrans yang beroperasi dan rute rute yang masih dalam rencana.

(*) hanya beroperasi pada hari kerja (Senin-Jumat).

(**) hanya beroperasi pada akhir pekan (Sabtu-Minggu).

(***) beroperasi pada hari tertentu saja.

(†): Di hari Minggu, rute beroperasi mulai jam 11.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB.

Pengumpan JI Expo

Mulai 22 Mei 2018, PT Transportasi Jakarta membuka rute pengumpan PRJ Kemayoran yang hanya beroperasi ketika ada event di Jakarta International Expo. Adapun rute-rutenya adalah sebagai berikut:[83][84][85]

Nomor Nomor Rute Rute Koridor yang terintegrasi Operator
1 Balai Kota – JIExpo Kemayoran PPD
2 PRJ1 PGC 1 – JIExpo Kemayoran PPD
3 PRJ2 Matraman Baru – JIExpo Kemayoran PPD
4 PRJ3 Pulogadung 1 – JIExpo Kemayoran PPD

Catatan:

  • Hanya beroperasi jika terdapat event di PRJ.
  • Waktu operasi menyesuaikan jam operasional di Pekan Raya Jakarta.

Pengumpan Stasiun KAI Commuter

Selain itu, PT Transportasi Jakarta juga menyediakan bus pengumpan di stasiun kereta api KRL Commuter Line agar penumpang KRL tidak kesulitan untuk berganti moda transportasi.[86] Bus pengumpan tersebut telah beroperasi di Stasiun Tebet, Stasiun Palmerah, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Tanahabang. Stasiun lainnya direncanakan akan dilayani oleh Transjakarta Feeder pada tahun 2016-2017.[87]

Mulai tanggal 28 Desember 2016, PT Transportasi Jakarta mengujicobakan rute pengumpan stasiun KRL baru dengan rute Stasiun BekasiPulo Gebang untuk meningkatkan pelayanan transportasi bagi masyarakat Kota Bekasi dan Jakarta. Selain itu rute tersebut juga berguna untuk pengguna jasa KRL Commuter Line dan kereta api jarak jauh untuk menuju ke Terminal Pulo Gebang.[88]

Mulai 28 Desember 2017, PT Transportasi Jakarta dan BPTJ mengoperasikan rute dari dan ke Stasiun Sudirman Baru untuk mempermudah mobilisasi penumpang yang akan menaiki kereta api Bandara Soekarno-Hatta.[89]

(*) hanya beroperasi pada akhir pekan (Sabtu-Minggu) dan hari libur nasional.

(**) hanya beroperasi pada hari kerja (Senin-Jumat).

(†): Di hari Minggu, rute beroperasi mulai jam 11.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB setelah hari bebas kendaraan bermotor di koridor Sudirman-Thamrin dan sebagian jalan di kotamadya DKI Jakarta.

Pengumpan Kawasan Integrasi Dukuh Atas

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyediakan rute layanan yang terintegrasi antarmoda transportasi mulai 15 Maret 2019. Transjakarta akan melayani empat rute yakni Dukuh Atas-Sam Ratulangi (DA1), Dukuh Atas-Tanah Abang (DA2), Dukuh Atas-Kuningan (DA3), dan Dukuh Atas-Kota (DA4).[90]

Nomor Nomor Rute Rute Koridor yang terintegrasi Operator
1 DA1†
(jalur lingkar)
Stasiun MRT Dukuh AtasMuseum Sasmitaloka Jenderal Besar DR. A.H. Nasution (13C) TJ
2 DA2†
(jalur lingkar)
Stasiun MRT Dukuh AtasPasar Tanah Abang (13C) TJ
3 DA3
(jalur lingkar)
Stasiun MRT Dukuh AtasKuningan Timur (4H) (13C) (13E) TJ
4 DA4† Stasiun MRT Dukuh AtasStasiun Jakarta Kota (5H) (7F) (10H) (13C) TJ

(†): Di hari Minggu, rute beroperasi mulai jam 11.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB setelah hari bebas kendaraan bermotor di koridor Sudirman-Thamrin dan sebagian jalan di kotamadya DKI Jakarta.

Pengumpan Stasiun MRT Jakarta

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyediakan rute layanan yang terintegrasi antarmoda transportasi di kawasan Jakarta Selatan, khususnya di wilayah Blok M, Lebak Bulus dan Blok A, mulai awal Mei 2019. Transjakarta akan melayani enam rute yakni Blok M (CSW)-Pakubuwono (MR1), Blok M (CSW)-Kramat Pela (MR2), Blok M (CSW)-Wijaya (MR3), Blok A-Radio Dalam (MR5), Blok A-Antasari (MR8) dan South Quarter-South Quarter (MR9).

Nomor Nomor Rute Rute Koridor yang terintegrasi Operator
1 MR1
(jalur lingkar)
Terminal Blok MPasar Mayestik (via Pakubuwono) (4K) (10H) (13A) (13B) (13C) (13D) (13E) (13F) TJ
2 MR2
(jalur lingkar)
Terminal Blok M – Kramat Pela (4K) (10H) (13A) TJ
3 MR3
(jalur lingkar)
Terminal Blok M – Petogogan (4K) (10H) (13A) (13B) (13C) (13D) (13E) (13F) TJ
4 MR5
(jalur lingkar)
Stasiun MRT Blok AGandaria Utara Tidak terintegrasi halte Transjakarta TSW
5 MR8
(jalur lingkar)
Stasiun MRT Blok A – Cilandak Barat Tidak terintegrasi halte Transjakarta TSW
6 MR9
(jalur lingkar)
Stasiun MRT Fatmawati – South Quarter (via Lebak Bulus) TSW

Pengumpan Rumah Susun

Selain itu, PT Transportasi Jakarta juga menyediakan angkutan bus pengumpan gratis menuju rusunawa bagi pemegang KTP rusunawa.[91][92] Bagi yang tidak memiliki KTP rusun dikenakan tarif Rp3.500,00.