Scania AB

perusahaan asal Swedia

Scania Aktiebolag (publ), atau lebih dikenal sebagai Scania AB adalah sebuah produsen otomotif besar asal Swedia, yang berspesialisasi memproduksi truk dan bus. Scania juga memproduksi mesin diesel untuk keperluan maritim dan sebagainya.

Scania Aktiebolag (publ)
Publik (Aktiebolag)
IndustriOtomotif
DidirikanMalmö, Swedia (1900 (1900))
PendiriGustaf Erikson
Kantor
pusat
,
Swedia
Cabang
10
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh
kunci
Andreas Renschler (Chairman),[1] Per Hallberg (Presiden dan CEO),[2] Johan Haeggman (CFO)[3]
ProdukKendaraan niaga,
Mesin diesel
PendapatanKenaikan SEK 94,880 milliar (2014)[4]
Kenaikan SEK 8.72 milliar (2014)[5]
Penurunan SEK 6,009 milliar (2014)[5]
Total asetKenaikan SEK 133,037 milliar (2014)[4]
Total ekuitasKenaikan SEK 41,801 milliar (2014)[4]
Karyawan
42.129 (2014)[5]
IndukTraton SE
Situs webscania.com

Didirikan pada tahun 1891 di Malmö, Skåne, Swedia, kantor pusat Scania telah bertempat di Södertälje sejak tahun 1912.[6] Saat ini, Scania memiliki beberapa pabrik di Swedia, Prancis, Belanda, Argentina, Brasil, Polandia, dan Rusia.[7]

Logo Scania menampilkan seekor griffin, yang merupakan lambang dari provinsi Skåne.[8] Di Indonesia Scania Membawa Chassis Bus Scania K360 dan K410 Opticruise TRANSMISSION Yang Berarti Transmisi Otomatis

Sejarah sunting

 
Scania A1 1901
 
Scania Tipe A Tonneau 1903
 
Scania L80

Scania AB merupakan hasil penggabungan dari dua perusahaan, yakni Vabis dan Scania.

Vabis dan Scania sunting

Vabis (Vagnsfabriksaktiebolaget i Södertälje) didirikan pada tahun 1891 sebagai anak usaha dari Surahammars Bruk, yang berkantor pusat di Södertälje, untuk memproduksi gerbong-gerbong kereta api.[9] Pada tahun 1902, Gustaf Erikson mendesain truk pertama Vabis. Hingga tahun 1907, Vabis juga telah mengembangkan truk berbobot 3 ton, dan walaupun telah memenangkan penghargaan Swedish Royal Automobile Club pada tahun 1909, model baru ini tidaklah terlalu populer.[9]

Sementara itu, Maskinfabriks-aktiebolaget Scania didirikan pada tahun 1900 di Malmö, Swedia, dan memulai usaha dengan memproduksi sepeda.[9] Pada tahun 1903, Scania mulai memproduksi mobil. Dua tahun kemudian, Scania juga mulai memproduksi truk pertamanya.[8]

Pada tahun 1911, adanya masalah keuangan di Vabis, membuat kedua perusahaan ini memutuskan untuk bergabung,[8] dan membentuk AB Scania-Vabis. Produksi mesin dan mobil lalu dipusatkan di Södertälje, dan produksi truk pun dipusatkan di Malmö.[9]

1930-an dan 1940-an sunting

Selama Perang Dunia II, Scania berhasil memproduksi beberapa kendaraan militer untuk Swedia, termasuk tank Stridsvagn m/41 yang diproduksi oleh Scania di bawah lisensi.[8]

1950-an dan 1960-an sunting

Selama dekade 1950-an, Scania-Vabis juga menjadi agen penjualan untuk Willys MB dan Volkswagen Beetle, yang terbukti sangat menguntungkan. Scania-Vabis pun menjadi kompetitor berat bagi Volvo dengan meluncurkan truk Scania Regent pada tahun 1954.[10]

Selama periode ini, Scania-Vabis juga mengembangkan jaringan tokonya ke seluruh penjuru Swedia. Hingga akhir dekade 1950-an, Scania-Vabis pun tercatat berhasil menguasai 70% pangsa pasar truk di Swedia.[10]

Perkembangan Scania-Vabis juga terlihat dari jumlah ekspornya. Sebelum tahun 1950, Scania-Vabis hanya berhasil mengekspor 10% dari total produksinya. Tetapi sepuluh tahun kemudian, Scania-Vabis tercatat mampu mengekspor 50% dari total produksinya. Beers asal Belanda, pun menjadi mitra penting bagi Scania-Vabis. Beers merupakan importir resmi Scania-Vabis di Belanda, dan Beers jugalah yang mendirikan toko Scania-Vabis di Belanda. Karena itulah, pangsa pasar Scania-Vabis di Belanda berhasil bertahan di angka 20% selama periode ini. Scania-Vabis pun juga mengadopsi model bisnis Beers untuk diterapkan oleh cabangnya di negara lain.[10]

Pada dekade 1960-an, Scania-Vabis mulai mengembangkan produksinya ke luar negeri, yang sebelumnya hanya terpusat di pabrik Södertälje. Brasil pun menjadi negara pertama yang dipilih untuk lokasi pabrik baru, karena Brasil telah menjadi pasar yang sangat besar bagi truk ataupun bus produksi Scania-Vabis.[11] Walaupun sebelumnya, produksi Scania-Vabis juga telah dilakukan di Brasil oleh Vemag, namun pada bulan Juli 1960, akhirnya didirikan Scania Vabis do Brasil, S.A. untuk memproduksi seluruh produk Scania-Vabis,[12] dengan pabriknya berada di São Bernardo do Campo yang selesai dibangun pada tahun 1962.[11]

Dibentuknya Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) pun membuka peluang baru bagi Scania-Vabis. Didasarkan pada kuatnya pangsa pasar di Belanda, Scania-Vabis lalu membangun pabrik baru di Zwolle, yang akhirnya selesai pada tahun 1964.[11] Pabrik baru inipun menjadi batu loncatan bagi Scania-Vabis untuk selanjutnya membangun lagi lima pabrik baru di Eropa, termasuk di Jerman dan Prancis.[11]

Pada tahun 1966, Scania-Vabis mengakuisi Be-Ge Karosserifabrik asal Oskarshamn. Be-Ge merupakan produsen kabin truk yang telah berdiri sejak tahun 1946, dan telah lama memasok kabin truk tidak hanya untuk Scania-Vabis, tetapi juga ke kompetitor Scania-Vabis, Volvo. Pemilik Be-Ge, Bror Göthe Persson, sebelumnya juga telah membangun pabrik baru di Meppel.[11]

Scania-Vabis lalu terus mengembangkan bisnisnya melalui akuisisi. Pada tahun 1967, Scania-Vabis mengakuisisi Svenska Karosseri Verkstäderna (SKV) asal Katrineholm, dan menamainya ulang menjadi Scania-Bussar. Setahun kemudian, semua proses produksi bus Scania-Vabis lalu dipusatkan di Katrineholm.[11] Pabrik baru lalu juga dibangun di Sibbhult dan Falun. Perkembangan pesat inipun meningkatkan jumlah pegawai Scania-Vabis, terutama di pabrik Södertälje, yang juga berhasil melipatgandakan jumlah penduduk kota tersebut.[11]

Pada tahun 1968, nama Scania-Vabis diganti menjadi hanya Scania di seluruh produknya. Jajaran model truk baru pun juga diluncurkan pada tahun ini.[13]

Saab-Scania AB (1969–1995) sunting

Pada tahun 1969, Scania-Vabis bergabung dengan Saab AB, dan membentuk Saab-Scania AB, dan saat Saab-Scania dipecah pada tahun 1995, divisi truk dan bus pun berganti nama kembali menjadi hanya Scania AB. Setahun kemudian, Scania AB memutuskan untuk melantai di bursa saham, dan menyebabkan namanya berubah menjadi Scania AB (publ).

Pada pertengahan tahun 1985, Scania untuk pertama kalinya mengekspor truknya ke Amerika Serikat (walaupun sebelumnya juga telah mengekspor 12.000 mesin diesel untuk Mack dari tahun 1962 hingga 1975), dengan target penjualan sebesar 200 unit truk pada tahun 1987. Scania membatasi penjualan truknya hanya ke wilayah timur laut Amerika Serikat, karena kondisi alamnya serupa dengan kondisi alam Eropa.[14]

Kepemilikan sunting

Pembatalan Pembelian oleh Volvo sunting

Pada tanggal 7 Agustus 1999, Volvo mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk mengakuisisi mayoritas saham di Scania. Akuisisi senilai US$ 7,5 milliar inipun akan menciptakan produsen truk terbesar kedua di dunia, di belakang DaimlerChrysler. Dana untuk akuisisi ini rencananya didapat Volvo dari hasil penjualan divisi mobilnya ke Ford Motor Company pada bulan Januari 1999, yang belum disetujui oleh Uni Eropa.[15]

Akuisisi ini akhirnya tidak dapat terjadi, setelah Uni Eropa tidak menyetujuinya, dengan mengatakan bahwa akuisisi ini akan menciptakan perusahaan dengan pangsa pasar hampir 100%[16] di belahan bumi bagian utara.[butuh rujukan]

Pembatalan Pembelian oleh MAN sunting

Pada bulan September 2006, MAN AG mengajukan tawaran akuisisi senilai 10,3 milliar ke Scania AB. CEO Scania, Leif Östling menyebut tawaran ini sebagai "Blitzkrieg", namun nantinya ia meminta maaf atas perkataannya tersebut. MAN AG lalu membatalkan tawarannya, dan pada bulan Januari 2008, MAN memutuskan hanya akan meningkatkan kepemilikan mereka di Scania ke 17%.

Scania di Indonesia sunting

Di Indonesia, Scania diageni oleh PT United Tractors, Tbk anak perusahaan dari Grup Astra.

Produk sunting

Truk sunting

 
Scania R470
 
Scania R500
 
Pemadm Kebakaran Scania P270 di Irlandia

Scania mengembangkan, memproduksi, dan menjual truk dengan berat maksimum lebih dari 16 ton, yang ditujukan untuk angkutan barang, baik jarak jauh maupun jarak dekat.

Terbaru sunting

  • Scania New Generation L-Series [1] Truk berlantai rendah untuk penggunaan dalam kota.
  • Scania New Generation P-Series [2] untuk operasi perkotaan dan regional.
  • Scania New Generation G-Series [3] untuk penggunaan jarak menengah.
  • Scania New Generation R-Series [4] Truk dengan kabin premium untuk penggunaan jarak jauh.
  • Scania New Generation S-Series [5] (S530, S580, S690, S770). Truk dengan kabin premium berlantai rata untuk penggunaan jarak jauh.
  • Scania SUPER (S/R420 dan 560) [6] Diarsipkan 2021-11-27 di Wayback Machine. Truk dengan mesin yang dikembangkan lebih efisien bahan bakar hingga 8%.

Terdahulu sunting

  • Scania 0-series: 50, 80, 85, 110, 140 (diproduksi pada tahun 1968 hingga 1974)
  • Scania 1-series: 81, 86, 111, 141 (diproduksi pada tahun 1974 hingga 1981)
  • Scania 2-series: 82, 92, 112, 142 (diproduksi pada tahun 1981 hingga 1988)
  • Scania 3-series: 93, 113, 143 (diproduksi pada tahun 1987 hingga 1995)
  • Scania 4-series: 94, 114, 124, 144, 164 (diproduksi pada tahun 1995 hingga 2004)
  • Scania T-series (diproduksi pada tahun 2004 hingga 2005)

Bus sunting

Bus scania lebih sering memproduksi sasisnya, walaupun juga telah beberapa kali memproduksi bus secara utuh.

Sasis sunting

 
Sasis Scania B110 keluaran tahun 1973, dibalut bodi buatan Vest Karosseri di Norwegia
 
Ikarus E99 dengan sasis Scania K124EB di Hong Kong.
 
Sasis Scania K230UB dibalut bodi buatan Gemilang Coachworks, dioperasikan oleh SBS Transit di Singapura
 
Sasis Scania K250UB dibalut bodi buatan karoseri Laksana, dioperasikan oleh Suroboyo Bus di dalam kota Surabaya
Saat Ini sunting
  • Scania K-Series - dengan mesin (berstandar Euro III sampai Euro VI) diletakkan di poros roda belakang, secara membujur.
  • Scania N-series - dengan mesin (berstandar Euro III sampai Euro VI) diletakkan di poros roda belakang, secara melintang.
  • Scania F-series - dengan mesin (berstandar Euro III ataupun Euro V) diletakkan di poros roda depan.
Terdahulu sunting

Bus utuh sunting

 
Scania MaxCi (CN113CLL) di Rusia.
 
Bluestar Scania OmniCity di Southampton.
 
Scania Touring HD di Polandia.
Saat Ini sunting
Terdahulu sunting

Bus Hasil Kolaborasi sunting

 
Metro-Scania tahun 1972 dari Leicester City Transport dipamerkan di Showbus tahun 2012.
 
Scania Classic tahun 1988 dengan sasis Scania K112 di Norwegia, milik Telemark Bilruter.
 
Van Hool TDX21 Altano dengan sasis Scania K EB di Jerman

Selain memasok sasis untuk karoseri lain dan karoseri miliknya sendiri, Scania juga berkolaborasi dengan beberapa karoseri untuk mendistribusikan sasisnya sebagai bus utuh melalui toko milik Scania.

Pada tahun 1969, Scania bekerja sama dengan MCW untuk membuat Metro-Scania untuk pembeli di Inggris, awalnya dengan menggunakan sasis Scania BR110MH, lalu sejak tahun 1971, dengan sasis Scania BR111MH. Pada tahun 1973, model ini lalu digantikan oleh Scania Metropolitan berlantai dua dengan sasis BR111DH. Produksinya berhenti pada tahun 1978, saat sasis BR111 digantikan oleh BR112.

Scania juga bekerja sama dengan East Lancashire Coachbuilders (ELC) dengan meluncurkan East Lancs MaxCi pada tahun 1993. Diikuti peluncuran East Lancs European yang menggunakan sasis L113, pada tahun 1995 hingga 1996. Pada tahun 2003, ELC kembali meluncurkan East Lancs OmniDekka berlantai dua serta bus sedang East Lancs OmniTown, yang merupakan komplemen dari Scania OmniCity.

Sejak pertengahan dekade 1990an, Scania juga telah bekerja sama dengan karoseri Irizar asal Spanyol, untuk mendistribusikan seluruh bus buatan Irizar ke Eropa Utara selama beberapa tahun. Model bus yang paling terkenal adalah Irizar Century, dan juga Irizar PB.

Pada tahun 2006, Scania dan Higer Bus memperkenalkan A80, bus pertama di jajaran Higer A-series, yang menggunakan sasis Scania dan dirakit di Tiongkok. A80 utamanya dijual di Asia, namun juga dijual di seluruh dunia sebagai A80T atau lebih dikenal sebagai Scania Touring HD. Sementara itu, model A30 dijual di Eropa sebagai bus antar kota dengan harga yang lebih terjangkau.

Sejak tahun 2012, Scania dan karoseri Van Hool asal Belgia, telah memperkenalkan banyak sekali bus-bus mewah, dengan fitur-fitur yang sangat lengkap.[17] Sejak tahun 2014, konsep BRT dari Van Hool Exqui.City, juga menggunakan sasis Scania N UA, berbahan bakar CNG.[18]

Mesin sunting

  • DS8 7.800cc
  • DS9/DSC9 8.480cc
  • DC9 8.867cc
  • DS11/DSC11 11.020cc
  • DC11 10.640cc
  • DSC12/DC12/DT12 11.705cc
  • DC13 12.700cc
  • DS14
  • DSC14
  • DC16 15.606cc
  • DC16 16.400cc

Pembacaan kode sunting

contoh untuk 4 series kebawah: R124 LA6x4NA 420

  • R: model kabin
  • 12: isi silinder kelas 12.000cc
  • 4: seri 4
  • L: kelas sasis L = long haulage/ angkutan jarak jauh
  • A: adaptasi sasis A= traktor/ penarik
  • 6x4: konfigurasi roda, 6 x 4 = dari 6 roda, 4 sebagai penggerak
  • N: Tinggi sasis
  • A: Jenis suspensi
contoh untuk PR series: R 620 LA 4x2MNA
  • R: model kabin
  • 620: Tenaga Mesin 620 = 620 daya kuda
  • L: L = untuk penggunaan angkutan jarak jauh
  • A: Adaptasi sasis A = traktor/ penarik
  • 4x2: konfigurasi roda, 4 x 2 = dari 4 roda, 2 diantaranya sebagai penggerak
  • M: Kelas, M= menengah
  • N: Tinggi sasis, N = Normal
  • A: Jenis Suspensi

Referensi sunting

  1. ^ "New Board of Directors appointed at Scania". Scania AG. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-04. Diakses tanggal 2015-12-27. 
  2. ^ "Per Hallberg". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-04. Diakses tanggal 2015-12-27. 
  3. ^ "Executive Board". Scania. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-04. Diakses tanggal 6 October 2009. 
  4. ^ a b c "Annual Results 2014". Scania. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-04-16. Diakses tanggal 5 March 2015. 
  5. ^ a b c "Annual Report 2012". Scania. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-04-16. Diakses tanggal 2015-12-27. 
  6. ^ "1910 – A new company is born". Scania. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-25. Diakses tanggal 9 July 2014. 
  7. ^ "Key figures Scania (2012)". Scania. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-30. Diakses tanggal 28 September 2013. 
  8. ^ a b c d "Scania; History". Auto Evolution. Softnews NET. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-15. Diakses tanggal 2009-06-03. 
  9. ^ a b c "1950 - Growth and new frontiers". Scania. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-29. Diakses tanggal 7 October 2009. 
  10. ^ a b c d e f g "1960 – Expanding production". Scania. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-29. Diakses tanggal 7 October 2009. 
  11. ^ Shapiro, Helen (Winter 1991). "Determinants of Firm Entry into the Brazilian Automobile Manufacturing Industry, 1956–1968". The Business History Review. 65 (4, The Automobile Industry): 897. doi:10.2307/3117267. 
  12. ^ "Scania buses 100 years – public service on road" (PDF). Scania. April 2011. 
  13. ^ Kerr, John (December 1986). Barden, Paul, ed. "View: USA". TRUCK. London, UK: FF Publishing Ltd: 30, 34. 
  14. ^ "Volvo buys Scania". Diesel Net. Ecopoint. 7 August 1999. Diakses tanggal 6 October 2009. 
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama PaulTan
  16. ^ "New luxury coach with theatre floor from Scania". Scania. 28 November 2012. Diakses tanggal 24 October 2015. 
  17. ^ "New city travel in great style – Scania Van Hool Exqui.City, gas" (PDF). Scania. 28 October 2014. 

Pranala luar sunting