Kota Depok

kota di Jawa Barat, Indonesia
(Dialihkan dari Depok)

Koordinat: 6°22′21″S 106°49′39″E / 6.37250°S 106.82750°E / -6.37250; 106.82750

Kota Depok adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Depok merupakan bagian dari kawasan metropolitan Jabodetabekpunjur dan berada di bagian selatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kota Depok dibentuk dari wilayah Kota Administratif Depok dengan penambahan wilayah dari Kecamatan Limo, Kecamatan Cimanggis, dan Kecamatan Sawangan, serta sebagian dari Kecamatan Bojonggede yang digabungkan dengan Kecamatan Pancoran Mas.[6] Tanggal peresmian Kota Depok ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Depok. Jumlah penduduk kota Depok berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri pada pertengahan tahun 2023 sebanyak 1.927.867 jiwa.[1][2]

Kota Depok
Transkripsi bahasa daerah
 • Pegonديڤوك
 • Aksara Sundaᮓᮨᮕᮧᮊ᮪
Dari atas ke bawah; kiri ke kanan: Balai Kota Depok, Universitas Indonesia, Masjid Dian Al-Mahri, dan Kawasan Margonda.
Bendera Kota Depok
Lambang resmi Kota Depok
Julukan: 
Kota Belimbing
Motto: 
Paricara dharma
(Sanskerta) Abdi kebaikan, kebenaran, dan keadilan
Kota Depok di Jawa Barat
Kota Depok
Kota Depok
Kota Depok di Jawa
Kota Depok
Kota Depok
Kota Depok di Indonesia
Kota Depok
Kota Depok
Koordinat: 6°24′18″S 106°49′02″E / 6.405031°S 106.8173077°E / -6.405031; 106.8173077
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Dasar hukumUndang-Undang Nomor 15 Tahun 1999
Hari jadi27 April 1999; 24 tahun lalu (1999-04-27)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 11
  • Kelurahan: 63
Pemerintahan
 • Wali KotaMohammad Idris
 • Wakil Wali KotaImam Budi Hartono
 • Sekretaris DaerahSupian Suri
 • Ketua DPRDYusufsyah Putra
Luas
 • Total200,29 km2 (77,33 sq mi)
 • Luas perairan1,69 km2 (0,65 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2023)[1]
 • Total1.927.867
 • Peringkat8
 • Kepadatan9,600/km2 (25,000/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 93,16%
Kekristenan 6,37%
- Protestan 4,77%
- Katolik 1,51%
Buddha 0,28%
Hindu 0,17%
Konghucu 0,11%[2]
 • Bahasa
 • IPMKenaikan 81,86 (2022)
sangat tinggi[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3276 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon021
Pelat kendaraanB xxxx E**/Z**
Kode Kemendagri32.76 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657-2010DPK
APBDRp 3,3 miliar (2023)[4]
DAURp 946.332.371.000.- (2022)[5]
Flora resmiBelimbing
Fauna resmiBurung Gagak
Situs webSitus web resmi

Sejarah Sunting

Ketika zaman Hindia Belanda, masa pendudukan Jepang, hingga kemerdekaan Indonesia, wilayah Depok terpisah dalam tiga kawedanan yang berbeda di Kabupaten Bogor, diantaranya.[7][8]

Pada tahun 1898, 1909, dan 1933, Kecamatan Depok berada di bawah Kawedanan Parung tersebut masuk ke dalam suatu distrik yang berpusat di Parung, Afdeling Buitenzorg.[11][12][13] Setelah dihapusnya kawedanan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 1963,[14] Kecamatan Depok saat itu terdiri dari 11 desa, yaitu Depok, Depok Jaya, Pancoran Mas, Mampang, Rangkapan Jaya, Rangkapan Jaya Baru, Beji, Kemirimuka, Pondokcina, Tanahbaru, dan Kukusan.[15]

Depok pernah menjadi pusat Residensi Ommelanden van Batavia atau Keresidenan Daerah sekitar Jakarta berdasarkan Keputusan Gubernur Batavia yaitu en Ommelanden per tanggal 11 April 1949 Nomor Pz/177/G.R. yang dimuat di dalam Javasche Courant 1949 Nomor 31. Residensi ini membubarkan Regentschap Meester Cornelis yang terbentuk sejak 1925.[16]

Kota Depok (1999–sekarang) Sunting

 
Peresmian Jalan Juanda , 2003

Meningkatnya arus urbanisasi pada era 1960-an hingga 1970-an, DKI Jakarta di masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin melakukan kajian dalam upaya perluasan wilayah Jakarta.[17] Saat itu, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik memetakan wilayah-wilayah yang berada di sekitar Jakarta, seperti Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bekasi untuk menjadi sebuah kawasan baru yang dikembangkan. Menurut Gubernur Ali, gagasan tersebut akan memakai anggaran yang besar dan lebih dominan melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebelumnya, pemerintah lebih dulu berinisiatif memperluas wilayah Jakarta hingga Ciawi, Cibinong, Bekasi, dan Tangerang. Oleh karenanya, Ali menugaskan jajarannya untuk mengkaji perluasan wilayah Jakarta. Alhasil, wilayah Cibinong, Bekasi, dan Depok dianggap strategis dan berpeluang untuk bergabung dengan Jakarta. Hal inilah yang menjadi cikal bakal kawasan Jabodetabek.

Sebelum diusulkan menjadi kotamadya, Wali Kota Administratif Depok, Badrul Kamal mengajukan beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor untuk bergabung dengan Depok. Pada saat itu, Kota Administratif Depok hanya memiliki tiga kecamatan, yaitu Pancoran Mas, Beji, dan Sukmajaya, di mana untuk membentuk sebuah kota diperlukan setidaknya enam kecamatan.[18] Kemudian, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor mengadakan pertemuan untuk membahas pemekaran Kota Depok dari Kabupaten Bogor. Badrul menerangkan peluang Depok menjadi kotamadya dari segi sosial, ekonomi, demografi, kebudayaan, politik, dan sebagainya.[18] Hasil pertemuan tersebut dibahas kembali dalam sidang pleno dan menyetujui pembentukan Kota Depok. Sepuluh hari kemudian, hasil sidang pleno itu diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dan pada akhirnya di tingkat pusat, yakni Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

 
Kawasan Margonda tahun 2013

Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya mengesahkan pembentukan Kota Depok bersamaan dengan Kota Cilegon pada tanggal 20 April 1999. Pengesahan undang-undang tersebut dikawal oleh tokoh masyarakat di Kota Depok. Seminggu setelahnya, Depok secara resmi berdiri sebagai kotamadya, sekaligus mengakhiri status Depok sebagai kota administratif.[6] Beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor, di antaranya Limo, Cimanggis, dan Sawangan, dimasukkan ke wilayah Kota Depok. Tidak hanya itu, desa-desa di Kecamatan Bojonggede digabungkan dengan Kecamatan Pancoran Mas, seperti Bojong Pondok Terong, Ratujaya, Pondok Jaya, Cipayung, dan Cipayung Jaya. Peresmian Kota Depok sekaligus melantik Badrul Kamal sebagai Penjabat Sementara Wali Kota Depok.[18]

Pada tahun 2007, subwilayah di Kota Depok dimekarkan menjadi 11 kecamatan dan 63 kelurahan. Pemekaran tersebut disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok. Berikut merupakan daftar kecamatan dan kelurahan yang dimekarkan.

  1. Kecamatan Bojongsari yang dimekarkan dari Kecamatan Sawangan, meliputi beberapa kelurahan, di antaranya Bojongsari Lama, Bojongsaribaru, Serua, Pondokpetir, Curug, Durenmekar, Pengasinan dan Durenseribu.
  2. Kecamatan Cilodong yang dimekarkan dari Kecamatan Sukmajaya, meliputi beberapa kelurahan, di antaranya Cilodong, Sukamaju, Kalibaru, Kalimulya, dan Jatimulya.
  3. Kecamatan Cinere yang dimekarkan dari Kecamatan Limo, meliputi beberapa kelurahan, di antaranya Cinere, Gandul, Pangkalan Jati, dan Pangkalan Jati Baru.
  4. Kecamatan Cipayung yang dimekarkan dari Kecamatan Pancoran Mas, meliputi beberapa kelurahan, di antaranya Cipayung, Cipayung Jaya, Ratujaya, Bojong Pondok Terong, dan Pondok Jaya.
  5. Kecamatan Tapos yang dimekarkan dari Kecamatan Cimanggis, meliputi beberapa kelurahan, di antaranya Tapos, Leuwinanggung, Sukatani, Sukamaju Baru, Jatijajar, Cilangkap, dan Cimpaeun.

Bergabungnya Kota Depok ke wilayah Jakarta kembali diwacanakan oleh Wali Kota Mohammad Idris.[19] Ia mencanangkan pembentukan Jakarta Raya seusai tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia pada 2024. Idris menuturkan bahwa Jakarta memiliki persamaan dengan daerah-daerah penyangganya, seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Persamaan tersebut terkait dengan permasalahan-permasalahan yang ada, seperti kemacetan dan banjir, sehingga pembangunan dapat direalisasikan.

Geografi Sunting

Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6° 19’ 00”–6° 28’ 00” Lintang Selatan dan 106° 43’ 00”–106° 55’ 30” Bujur Timur. Dengan luas wilayah sekitar 200,29 km², Depok merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 50-140 mdpl dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%. Depok dilalui sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan.[20] Selain itu, ada juga 13 sub satuan wilayah aliran sungai dan 22 buah danau.

Batas Wilayah Sunting

Secara administratif, Depok dibentuk berdasarkan Undang-Undang №15 tahun 1999 tentang terbentuknya Kota Depok dan Kota Cilegon. Pada tanggal 27 April 1999, Kota Administratif Depok dan Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya. Batas sebelah utara Depok dengan Batavia ini tidak berubah setidaknya semenjak tahun 1933.[11]

Utara Kota Jakarta Selatan, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Jakarta Timur
Timur Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi
Selatan Kabupaten Bogor
Barat Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan

Pemerintahan Sunting

Wali Kota Sunting

Berikut adalah daftar Wali Kota Depok secara definitif sejak tahun 2000 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.

Nomor urut Wali Kota Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Periode Wakil Ref.
  Badrul Kamal
(Penjabat Sementara)
(lahir 1945)
Independen 27 April 1999 15 Maret 2000 5 tahun, 322 hari Transisi Tidak ada
1 Badrul Kamal 15 Maret 2000 15 Maret 2005 I
(2000)
Yus Ruswandi
2000–2005
[21][22]
Warma Sutarman
(Pelaksana Tugas)
Nonpartisipan 15 Maret 2005 28 Agustus 2005 177 hari Transisi Tidak ada [23]
28 Agustus 2005 8 September 2005 [24]
Nu'man Abdul Hakim
(Pelaksana Tugas)
  PPP 8 September 2005 21 September 2005 13 hari [25]
Warma Sutarman
(Penjabat)
Nonpartisipan 21 September 2005 26 Januari 2006 127 hari [26][27]
2 Nur Mahmudi Ismail
(lahir 1961)
  PKS 26 Januari 2006 26 Januari 2011 10 tahun, 0 hari II
(2005)
Yuyun Wirasaputra
2006–2011
[28][29]
26 Januari 2011 26 Januari 2016 III
(2010)
Mohammad Idris
2011–2016
[30][31]
Arifin Harun Kertasaputra
(Penjabat)
(lahir 1958)
  Nonpartisipan 26 Januari 2016 17 Februari 2016 22 hari Transisi Tidak ada [32]
3 Mohammad Idris
(lahir 1961)
  Independen 17 Februari 2016 17 Februari 2021 5 tahun, 0 hari IV
(2015)
Pradi Supriatna
2016–2021
[33]
Sri Utomo
(Pelaksana Harian)
  Nonpartisipan 17 Februari 2021 26 Februari 2021 9 hari Transisi Tidak ada [34]
(3) Mohammad Idris
(lahir 1961)
  Independen 26 Februari 2021 Petahana 2 tahun, 209 hari V
(2020)
Imam Budi Hartono
2021–sekarang
[35][36]
[37]
PKS


Dewan Perwakilan Sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Depok berdasarkan asal partai politik dalam lima periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
1999–2004 2004–2009 2009–2014 2014–2019 2019–2024
PKB 2   2   1   1   3
Gerindra (baru) 3   9   10
PDI-P 12   5   5   11   10
Golkar 6   8   7   5   5
NasDem (baru) 1   0
PKS 3   12   11   6   12
PPP 7   4   1   4   2
PSI (baru) 1
PAN 7   5   6   6   4
Hanura (baru) 0   2   0
Demokrat (baru) 8   15   5   3
PBB 1   0   0   0   0
PKPI 1   0   0   0   0
PDS (baru) 1   1
Persatuan 1
ABRI 5
Jumlah Anggota 45   45   50   50   50
Jumlah Partai 10   8   9   10   9


Kecamatan Sunting

Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kota Depok, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Ibu kota Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
32.76.06 Beji Beji 6
32.76.11 Bojongsari Bojongsari Lama 7
32.76.08 Cilodong Cilodong 5
32.76.02 Cimanggis Cisalak Pasar 6
32.76.09 Cinere Cinere 4
32.76.07 Cipayung Cipayung 5
32.76.04 Limo Limo 4
32.76.01 Pancoran Mas Depok 6
32.76.03 Sawangan Sawangan Lama 7
32.76.05 Sukmajaya Mekarjaya 6
32.76.10 Tapos Tapos 7
Jumlah 63


Demografi Sunting

Suku bangsa Sunting

 
Tari Lenggang Nyai Betawi.

Karakteristik suku bangsa penduduk Kota Depok memiliki keberagaman. Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2000, sebagian besar penduduk Kota Depok adalah orang Betawi, Jawa, dan Sunda. Jumlah yang signifikan juga berasal dari suku Batak dan Minangkabau. Keberagaman suku bangsa di Kota Depok memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat. Berikut adalah besaran penduduk Kota Depok berdasarkan suku bangsa sesuai data Sensus Penduduk tahun 2000;[38]

No Suku Jumlah 2000 %
1 Betawi 390.419 34,20%
2 Jawa 320.770 28,10%
3 Sunda 292.706 25,65%
4 Batak 32.776 2,87%
5 Minangkabau 26.928 2,36%
6 Tionghoa 3.383 0,30%
7 Cirebon 833 0,07%
8 Lainnya 73.601 6,45%
Kota Depok 1.141.416 100%

Pendidikan Sunting

Pendidikan Formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan Tinggi Lainnya
Negeri 3 207 34 15 4 5
Swasta 498 352 293 84 126 30 606
Total 501 559 327 99 130 35 606
Data Sekolah di Kota Depok
Sumber:[39][40]

Transportasi Sunting

Berikut ini adalah jalur transportasi umum di Kota Depok:

  • Kereta Api Indonesia (KAI)
  • Transjakarta[41]
  • Angkutan kota Mikrotrans pengumpan Transjakarta[41]
  • Perum PPD
  • Bus BRT Depok Go Lancar
  • Angkutan kota pengumpan Depok Go Lancar
    • DGS-02: Depok–Depok Dua
    • DGS-03: Depok–Parung
    • DGS-05: Depok–Bojonggede
    • DGS-06: Depok–Jatijajar
  • Trans Grand Depok City
  • Angkutan kota
    • D-01: Depok–Depok Satu
    • D-02: Depok–Depok Dua
    • D-03: Depok–Parung
    • D-04: Depok–Kukusan
    • D-05: Depok–Bojonggede
    • D-05A: Jatijajar–Bojonggede
    • D-06: Depok–Jatijajar
    • D-07: Depok–Citayam
    • D-07A: Depok–Rawa Denok
    • D-08: Depok–BBM–Kampung Sawah
    • D-09: Depok–Raden Saleh–Kampung Sawah
    • D-10: Depok–Parung Serab–Kampung Sawah
    • D-10A: Depok–GDC–Jatijajar
    • D-11: Depok–Palsigunung
    • D-13: Reni Jaya–Ciputat
    • D-15: Depok–Simpang Limo
    • D-17: Jatijajar–Cibubur
    • D-19: Cinere–Pondok Cabe
    • D-21: Sawangan–Duren Seribu
    • D-25: Bedahan–Bumi Sawangan Indah
    • D-26: Sawangan–Citayam
    • D-27: Arco–Pondok Cabe Udik
    • D-35: Palsigunung–Sugutamu
    • D-35A: Palsigunung–Cisalak
    • D-37: Simpangan–Kampung Rambutan
    • D-61: Cinere–Pasar Minggu
    • D-69: Cisalak–Pekapuran–Leuwinanggung
    • D-79: Cisalak–Radar Auri–Leuwinanggung
    • D-97: Gas Alam–Cibubur
    • D-102: Parung Bingung–Pondok Labu
    • D-105: Depok–Pondok Labu
    • D-106: Lebak Bulus–Parung
    • D-107: Cisalak–Gas Alam–Leuwinanggung
    • D-110: Depok–Cinere
    • D-112: Depok–Kampung Rambutan
    • D-114: Grogol–Pondok Cabe
    • D-129: Mekarsari–Pasar Minggu
    • F-30: Parung–Arco
    • F-41: Cibinong–Gandaria
    • F-68: Cibinong–Leuwinanggung
    • F-71: Cibinong–Kampung Bulak
    • F-72: Cibinong–Kampung Sawah
    • F-111: Citayam–Parung
    • M-03: Depok–Pasar Minggu
    • M-04: Depok Timur–Pasar Minggu
    • P-01: Cisalak–Cileungsi
    • S-16: Depok–Grogol–Pondok Labu
    • T-11: Mekarsari–Cililitan
    • T-13: Taman Bunga–Cililitan
    • T-19: Depok–Pinang Ranti

Terminal Sunting

Stasiun kereta api Sunting

Fasilitas Sunting

 
Masjid Al-Maghfiroh Depok

Perumahan Sunting

Menurut data Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok tahun 2022, jumlah perumahan di Depok hingga kini ada sekitar 520 perumahan.[47]

Tempat ibadah Sunting

Depok memiliki 387 Masjid [48] dan 83 Musala, 33 Gereja Kristen, 5 Gereja Katolik Roma, 2 Pura, 1 Wihara, dan 1 Klenteng yang tersebar di 11 kecamatan.[49]

Museum Sunting

Kota Depok saat ini per tahun 2021-2022 sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan[50] untuk membangun pusat sejarah, dikarenakan Depok dulunya memiliki kaitan dengan Hindia Belanda. Terbukti dengan adanya Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein di Jalan Pemuda dan gereja-gereja berarsitektur Hindia Baru di sekitaran Depok Lama. Bahkan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns,[51] serius dalam menanggapi program penataan kawasan heritage yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok.[52]

Taman Sunting

Wali kota Depok Mohammad Idris menyebutkan ada hampir 100 taman di Kota Depok atau lebih tepatnya sekitar 65 taman. Angka ini lebih banyak apabila dibandingkan dengan Kota Bandung yang terkenal memiliki berbagai macam taman dengan beragam konsep yang kreatif.[53]

Stadion Sunting

Pemerintah Kota Depok meresmikan 5 stadion diantaranya 4 stadion umum dan 1 stadion internasional. Stadion ini diresmikan dikarenakan minat pemuda terhadap sepak bola cukup tinggi terlebih di Kota Depok. Berikut beberapa stadion yang sudah diresmikan:

Ekonomi Sunting

Perkembangan Kota Depok dari aspek geografi, demografi maupun sumber pendapatan begitu pesat.[54] Ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan sebagai acuan tentang pertumbuhan ekonomi di Kota Depok, diantaranya:

  1. Indeks daya beli masyarakat Depok semakin meningkat dan mengalami peningkatan dari 576,76 pada tahun 2006 menjadi 648,58 pada tahun 2010.[55]
  2. Capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok meningkat dari 6,54% pada 2016 menjadi 7,28% pada 2017.[56]
  3. Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun pada peranan sektor tersier, yaitu dari 50,42% pada tahun 2006 menjadi 58,92% pada tahun 2010.[57]

Kesehatan Sunting

Catatan BKKBN menyebutkan bahwa Depok sendiri di tahun 2022, merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat dengan persentase stunting terendah, yakni hanya sebesar 12,3%.[58]

Rumah Sakit Sunting

Referensi Sunting

  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 23 September 2023. 
  2. ^ a b "Kota Depok Dalam Angka 2023" (pdf). depokkota.bps.go.id. hlm. 43, 105. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-18. Diakses tanggal 18 Maret 2023. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 18 Maret 2023. 
  4. ^ "Raperda APBD Kota Depok Tahun 2023 Disahkan". Pemerintah Kota Depok. Berita Depok. 22 November 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-03. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  5. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2022" (pdf). Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2022). Diakses tanggal 4 Februari 2022. 
  6. ^ a b "Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999". Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-15. Diakses tanggal 3 Januari 2023. 
  7. ^ "Sejarah Depok". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 2022-01-30. 
  8. ^ P1ntum4suk (2017-09-01). "Inilah Sejarah Kota Depok Yang Jarang Diketahui". Depok News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-02. Diakses tanggal 2022-05-24. 
  9. ^ "Sejarah Depok Dahulu hanya bagian Kawedanan Parung – Depok.go.id Pilihan" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-05. Diakses tanggal 2022-10-24. 
  10. ^ Arjanto, Dwi (ed.). "Kisah Jonggol Pernah Digadang Jadi Ibu Kota Baru karena Dekat DKI Jakarta". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-06. Diakses tanggal 2022-05-24. 
  11. ^ a b "Landbouwstatistiekkaart" (Peta). Perpustakaan Universitas Leiden. 1:150.000 (dalam bahasa (Belanda)). Batavia: Topographische Dienst. 1933. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-01. Diakses tanggal 24 Mei 2022. 
  12. ^ "Overzichtskaart van de Residentie Batavia" (Peta). Koleksi Digital Universitas Leiden. 1:250000 (dalam bahasa (Belanda)). Batavia: Topographische Bureau. 1898. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-24. Diakses tanggal 24 Mei 2022. 
  13. ^ "Overzichtskaart van de Residentie Batavia" (Peta). Koleksi Digital Universitas Leiden. 1:250.000 (dalam bahasa (Belanda)). Batavia: Topographische Inrichting. 1909. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-02. Diakses tanggal 24 Mei 2022. 
  14. ^ "PERPRES No. 22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewedanaan [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-02. Diakses tanggal 2022-05-24. 
  15. ^ Ariefana, Pebriansyah (2021-11-24). "Sejarah Kota Depok, Dulu Hutan Belantara dan Mantan Kecamatan di Bogor". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-05. Diakses tanggal 2022-05-24. 
  16. ^ Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya 1958, hlm. 127.
  17. ^ Huda, Larissa, ed. (17 Juli 2022). "Wacana Depok Gabung ke Jakarta: Pernah Diinisiasi Bang Ali, berujung Sindiran Gubernur Solihin". Kompas.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-07. Diakses tanggal 7 Januari 2023. 
  18. ^ a b c Depok di Pundak Badrul 2009, hlm. 4-5.
  19. ^ Chaerul Halim, Muhammad (15 Juli 2022). Sari, Nursita, ed. "Wali Kota Depok Usul Jabodetabek Digabung Jadi Jakarta Raya, Ini Penjelasannya". Kompas.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-07. Diakses tanggal 7 Januari 2023. 
  20. ^ "13 Sungai Yang Membelah Kota Jakarta | Daerah Kita - Sajian Artikel Ringan dan Informatif Nusantara". www.daerahkita.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-28. Diakses tanggal 2022-05-24. 
  21. ^ "Wali Kota Depok – H. Badrul Kamal". Pemerintah Kota Depok. 17 Oktober 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-10-17. Diakses tanggal 22 Mei 2022. Badrul terpilih sebagai Wali Kota bersama dengan Yus Ruswandi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok dan memperoleh 33 suara dari 45 anggota DPRD Kota Depok. 
  22. ^ Koran.tempo.co (18 Maret 2005). Administrator, ed. "DPRD Tolak Perpanjangan Jabatan Wali Kota". Tempo.co. Diakses tanggal 4 Juli 2021. 
  23. ^ "30 Hari Tak Ada Pelantikan, Plt Walikota Depok Diperpanjang". detikcom. 9 Agustus 2005. Diakses tanggal 16 Maret 2020.  [pranala nonaktif permanen]
  24. ^ "Mendagri Prihatin Pergantian Walikota Depok Molor Terus". detikcom. 2005-08-29. Diakses tanggal 2021-06-22. Terjadi krisis kepemimpinan di Kota Depok akibat sengketa pemilihan umum Wali Kota Depok 2005 yang menyebabkan penundaan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok terpilih. Masa jabatan Warma diperpanjang yang seharusnya selesai hingga 28 Agustus 2005. 
  25. ^ Administrator (2005-09-08). "Nu'man Abdul Hakim, Pelaksana Harian Wali Kota Depok". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-12-27. 
  26. ^ "Badrul Kamal Datangi Kantor Kementerian Polhukam". detikcom. 2005-09-28. Diakses tanggal 2021-07-20. Diperpanjang masa jabatannya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.32-877 tanggal 21 September 2005. 
  27. ^ "Mendagri Perpanjang Jabatan Plt Walikota Depok". detikcom. 2005-09-23. Diakses tanggal 2020-03-16.  [pranala nonaktif permanen]
  28. ^ IAN (26 Januari 2006). "Nurmahmudi Resmi Dilantik". Liputan6.com. Diakses tanggal 26 November 2017. Dilantik berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.32-26/2006 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 132.32-27/2006 tanggal 17 Januari 2006. 
  29. ^ "Disaksikan Badrul, Nurmahmudi Resmi Jabat Walikota Depok". detikcom. 26 Januari 2006. Diakses tanggal 23 Juni 2021. 
  30. ^ Virdhani, Marieska Harya (16 Juli 2012). "DPRD Desak KPU Depok Gelar Pemilukada Ulang". Okezone.com. Diakses tanggal 19 November 2020. Mahkamah Agung telah membatalkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok tertanggal 24 Agustus 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon dan Nomor Urut Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok. 
  31. ^ Soebijoto, Hertanto, ed. (26 Januari 2011). "Siang Ini Nur Mahmudi Dilantik". Kompas.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  32. ^ "Aher Lantik Pj Walikota Depok 2016 dan Wakil Bupati Ciamis Sisa Masa Jabatan 2014-2019". Berita, Portal Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-16. Diakses tanggal 26 Januari 2016. 
  33. ^ Malau, Budi Sam Law (17 Februari 2016). Moenanto, Gede, ed. "Aher Lantik Idris dan Pradi Pimpin Kota Depok". Tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  34. ^ "Sah, Sri Utomo Ditunjuk Jadi Plh Walikota Depok". Warta Depok. Sengketa dari hasil pemilihan kepala daerah masih bergulir, sehingga pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih diundur hingga 26 Februari 2021. 
  35. ^ Mantalean, Vitorio (21 Januari 2021). Asril, Sabrina, ed. "KPU Depok Tetapkan Idris-Imam Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih". Kompas.com. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  36. ^ Mantalean, Vitorio (16 Februari 2021). Gatra, Sandro, ed. "Pelantikan Idris-Imam Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Ditunda hingga Akhir Februari". Kompas.com. 
  37. ^ Amelia, Vini Rizki (3 Maret 2021). Baskhara, Panji, ed. "Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono Resmi Memimpin Kota Depok: Kami akan Tunaikan Sebaik-baiknya". Tribunnews.com. 
  38. ^ "Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000" (pdf). www.jabar.bps.go.id. 1 November 2001. hlm. 72. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-19. Diakses tanggal 10 Mei 2022. 
  39. ^ "Data Jumlah Keseluruhan TK/RA, KB/TPA/SPS di Depok". kemendikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-09. Diakses tanggal 2021-09-09. 
  40. ^ "Data Jumlah Keseluruhan SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK di Depok". kemendikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-09. Diakses tanggal 2021-09-09. 
  41. ^ a b c d e "Rute Transjakarta & Mikro Trans". transjakarta.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-24. Diakses tanggal 2022-05-29. 
  42. ^ "Panduan Penumpang - Rute Transportasi Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta". soekarnohatta-airport.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-25. Diakses tanggal 2022-07-30. 
  43. ^ a b "Rute Trayek Angkutan Umum di Kota Bogor - Terminal Baranangsiang". kotabogor.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-09. Diakses tanggal 2022-07-30. 
  44. ^ "Rute Bus Kampung Rambutan - Citeureup". web.trafi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 2022-06-30. 
  45. ^ "Data Terminal - Dishub Provinsi DKI Jakarta". dishub.dkijakarta.go.id. Diakses tanggal 2021-09-04. [pranala nonaktif permanen]
  46. ^ "Data Terminal - Dishub Kota Depok". dishub.depok.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-04. Diakses tanggal 2021-09-05. 
  47. ^ "Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok". sirumkim.inweb.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-16. Diakses tanggal 2022-02-04. 
  48. ^ "Daftar Nama Masjid di 7 Kecamatan Kota Depok". www.infodepok.my.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-10. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  49. ^ "Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat". jabar.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-11. Diakses tanggal 2022-02-04. 
  50. ^ "Depok Siap Lakukan Percepat Pembangunan pada 2021 | Republika Online Mobile". republika.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-29. Diakses tanggal 2022-09-29. 
  51. ^ Ridha, Rasyid. "Dubes Belanda Berkunjung ke Depok Lama, Ini Tujuannya". JPNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-29. Diakses tanggal 2022-09-29. 
  52. ^ Islam, M. Fathra Nazrul. "Daerah Ini Bakal Disulap Menjadi Kawasan Heritage Kota Depok". JPNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-29. Diakses tanggal 2022-09-29. 
  53. ^ "Taman di Depok Lebih Banyak dari Bandung". Republika Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-09. Diakses tanggal 2022-02-04. 
  54. ^ Pramisti, Nurul Qomariyah. "Salah Urus Ekonomi Kota Depok - Kolumnis Tirto.ID". tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-08. Diakses tanggal 2022-09-08. 
  55. ^ Virdhani, Marieska Harya (2011-11-08). "Tingkat Daya Beli Masyarakat Depok Tertinggi di Jabar". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-08. Diakses tanggal 2022-09-08. 
  56. ^ Antara (2018-05-04). Suseno, ed. "Pengangguran Berkurang, Pertumbuhan Ekonomi Kota Depok Meningkat". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-08. Diakses tanggal 2022-09-08. 
  57. ^ Pratiwi, Angela Gerda; Muta&#39, Lutfi; ali (2018). "Perkembangan Ekonomi Wilayah dan Peran Sektor Tersier di Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)". Jurnal Bumi Indonesia. 7 (3): 260738. ISSN 1858-1110. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-05. Diakses tanggal 2022-09-08. 
  58. ^ Arifianto, Bambang; Fahas, Eva; Nurulliah, Novianti; Kasumaningrum, Yulistyne (19 Agustus 2022). "Jabar Masih Harus Terus Berbenah". Pikiran Rakyat. Bandung. hlm. 1. 

Kepustakaan Sunting

Pranala luar Sunting