Stasiun Banjar

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Banjar (BJR) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Hegarsari, Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +32 meter ini adalah stasiun paling timur dan stasiun aktif yang memiliki ketinggian terendah di Daerah Operasi II Bandung.

Stasiun Banjar
Kereta Api Indonesia

Halaman depan Stasiun Banjar, 2013
Lokasi
Koordinat7°22′34.61″S 108°32′32.60″E / 7.3762806°S 108.5423889°E / -7.3762806; 108.5423889
Ketinggian+32 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang cukup tinggi di bagian tengahnya, dan tinggi di tiap ujungnya; satu peron pulau yang tinggi; serta satu peron pulau yang agak rendah)
Jumlah jalur6 (jalur 1: sepur lurus)
LayananKereta api penumpang
Lintas selatan Jawa: Pangandaran, Baturraden Ekspres, Kutojaya Selatan (reguler & tambahan), Serayu, Lodaya (reguler & tambahan), Pasundan (reguler & tambahan), Mutiara Selatan, Argo Wilis, Turangga, Kahuripan, dan Malabar
Kereta api barang
Lintas selatan Jawa: Parcel ONS Selatan
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka1 November 1894
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Pos kesehatan Galeri ATM Ruang menyusui Isi baterai Troli 
Jenis persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sebagai stasiun besar, stasiun ini merupakan stasiun utama di Jawa Barat sebelah tenggara, karena masyarakat Kabupaten Pangandaran, Ciamis bagian timur, dan Kota Banjar banyak menggunakan jasa kereta api dari stasiun ini ke berbagai tujuan di Jawa. Selain itu, stasiun ini berfungsi sebagai tempat berhenti kereta api untuk berganti masinis dan kondektur.[5] Terkadang, di stasiun ini juga dilakukan penambahan lokomotif di jalur selatan.

Sejarah

sunting

Dalam iklan yang dibuat oleh J.C. Schippers, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Eksploitasi Staatsspoorwegen (SS) Westerlijnen, Stasiun Banjar diresmikan pada 1 November 1894 oleh SS, bersama dengan pembukaan tahap terakhir jalur kereta api Bogor–Padalarang–Kasugihan, yakni segmen Tasikmalaya–Banjar–Maos. Saat jalur tersebut dibuka, SS sudah mencetak jadwal kereta api baru untuk rute tersebut dan dijual dengan harga 2 sen per eksemplar. SS juga membuka tambahan perhentian, yakni Langen dan Gandrungmangun. Dengan selesainya jalur tersebut, hubungan lintas selatan Jawa dengan kereta api telah terbentuk dan pengelolaan jalur kereta api Cilacap–Yogyakarta akhirnya diintegrasikan ke divisi Westerlijnen.[6]

Pada 18 Juli 1911, Pemerintah Kolonial mengesahkan anggaran pembangunan jalur kereta api Banjar–Kalipucang–Parigi.[7]:70, berdasarkan pertimbangan Residen Priangan[8] Tantangan-tantangan jalur ini menyebabkan jalur ini memerlukan waktu lama untuk menyelesaikannya, hingga akhirnya segmen Banjar–Kalipucang berhasil dioperasikan pada 15 Desember 1916. Pada 6 Juni 1919, ujung jalur diputuskan untuk dipindah dari Parigi ke Cijulang. Kelanjutan jalur Kalipucang–Cijulang baru selesai lima tahun kemudian pada 31 Juni 1921.[7]:70

Bangunan dan tata letak

sunting
 
Tampak samping Stasiun Banjar, 2020

Pada 2010, stasiun ini diketahui memiliki tujuh jalur kereta api,[5] tetapi kini menyisakan enam jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Dahulu, kereta api yang memiliki terminus di stasiun ini adalah KA lokal Banjar–Kroya pp, tetapi kedua KA tersebut sudah tidak beroperasi lagi.[5]

Bangunan-bangunan yang masih asli sejak era Staatsspoorwegen di Stasiun Banjar antara lain depo lokomotif, menara air, pemutar rel, dan jembatan timbang dengan kuat muat antara 50–100 kilogram (110–220 pon). Dahulu di depan stasiun ini terdapat sebuah jalur yang menghubungkan pemutar rel dengan jalur cabang nonaktif Banjar–Cijulang.[5]

Sistem persinyalan stasiun ini menggunakan persinyalan elektrik produksi Westinghouse Rail Systems.[4]

Layanan kereta api

sunting

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 revisi per 21 Maret 2025.[9]

Penumpang

sunting
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Argo Wilis Panoramic Bandung Surabaya Gubeng Via TasikmalayaYogyakarta
Eksekutif
Turangga Panoramic
Eksekutif
Campuran
Pangandaran Panoramic Banjar Gambir Via TasikmalayaBandung
Eksekutif
Ekonomi Premium
Baturraden Ekspres Eksekutif Bandung Purwokerto Via TasikmalayaKroya

Dihentikan sementara


Bisnis
Lodaya (reguler & tambahan) Eksekutif Solo Balapan Via TasikmalayaKroya
Ekonomi
Mutiara Selatan Eksekutif Surabaya Gubeng Via TasikmalayaYogyakarta
Ekonomi Premium
Malabar Eksekutif Malang
Ekonomi Premium
Ekonomi
Kutojaya Selatan (reguler & tambahan) Ekonomi Kiaracondong Kutoarjo Via TasikmalayaKroya
Serayu Pasar Senen Purwokerto Via KiaracondongKroya
Pasundan (reguler & tambahan) Kiaracondong Surabaya Gubeng Via TasikmalayaLempuyangan
Kahuripan Blitar

Barang

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas selatan Jawa
Angkutan logistik ONS Parcel Selatan Bandung Surabaya Kota Via TasikmalayaLempuyangan

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2025-01-27 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
  2. ^ Selayang Pandang Daerah Operasi II Bandung (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 2020. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal 2020-09-24. Diakses tanggal 2020-10-05.
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
  4. ^ a b Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
  5. ^ a b c d Prasetya, S. (2010). "Bojong–Karangpucung–Banjar". Majalah KA. 48: 20.
  6. ^ Schippers, J.C. (25 Oktober 1894). "Staatsspoorwegen op Java - Westerlijnen (advertentie)". Bataviaasch Nieuwsblad. hlm. 8.
  7. ^ a b Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  8. ^ Handel, nijverheid en industrie in Nederl. Oost-Indië,. Vol. 1. Obuz. 1922. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  9. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2025-01-27 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Pranala luar

sunting

(Indonesia) Situs web resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Karangpucung
menuju Bogor
Bogor–Padalarang–Kasugihan Langen
menuju Kasugihan
Terminus Banjar–Cijulang Batulawang
menuju Cijulang