Ali bin Abi Thalib
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Juli 2023)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
‘Alī bin Abī Thālib (bahasa Arab: علي بن أﺑﻲ طالب, bahasa Persia: علی پسر ابو طالب) (lahir sekitar 13 Rajab 23 SH/599 M – meninggal 21 Ramadan 40 H/661 M) adalah khalifah keempat yang berkuasa . Dia termasuk golongan pemeluk Islam pertama dan salah satu sahabat utama Muhammad. Secara silsilah, Ali adalah sepupu dari Muhammad. Pernikahan Ali dengan Fatimah az-Zahra juga menjadikannya sebagai menantu Muhammad.
Ali bin Abi Thalib علي بن أبي طالب | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
![]() Ali radhiallahu anhu | |||||||||
Khalifah Kekhalifahan Rasyidin ke-4 | |||||||||
Berkuasa | 20 Juni 656 – 29 Januari 661 (4 tahun, 224 hari) | ||||||||
Pendahulu | Utsman bin 'Affan | ||||||||
Penerus | Hasan bin Ali (khalifah Kekhalifahan Hasan) | ||||||||
Imam sudut pandang Syi'ah | |||||||||
Berkuasa | 632–661 | ||||||||
Penerus | Hasan bin Ali | ||||||||
Informasi pribadi | |||||||||
Kelahiran | 15 September 601 (13 Rajab 21 SH) Ka'bah, Makkah, Jazirah Arab[1] | ||||||||
Kematian | 29 Januari 661 (21 Ramadan 40 H) (usia 59)[2][3] Kufah, Kekhalifahan Rasyidin | ||||||||
Pemakaman | |||||||||
Suku | Bani Hasyim (Quraisy) | ||||||||
| |||||||||
Ayah | Abu Thalib | ||||||||
Ibu | Fatimah binti Asad | ||||||||
Pasangan |
| ||||||||
Anak | |||||||||
Agama | Islam |
Sebagai salah satu pemeluk Islam awal, ia telah terlibat dalam berbagai peran besar sejak masa kenabian, meski usianya terbilang muda bila dibandingkan sahabat utama Muhammad yang lain. Ia mengikuti semua perang, kecuali Perang Tabuk, pengusung panji, juga berperan sebagai sekretaris dan pembawa pesan Muhammad, ia juga ditunjuk sebagai pemimpin pasukan pada Perang Khaibar.
Sepeninggal Muhammad, ia diangkat sebagai khalifah atau pemimpin umat Islam setelah Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Dalam sudut pandang Sunni, Ali bersama tiga pendahulunya digolongkan sebagai Khulafaur Rasyidin.[7]
Di sisi lain, kelompok Syiah memandang bahwa ia yang harusnya mewarisi kepemimpinan umat Islam begitu mangkatnya Muhammad atas tafsiran mereka dalam peristiwa Ghadir Khum, membuat kepemimpinan tiga khalifah sebelumnya dipandang tidak sah.
Masa kekuasaannya merupakan salah satu periode tersulit dalam sejarah Islam karena saat itulah terjadi perang saudara pertama dalam tubuh umat Muslim yang berawal dari terbunuhnya Utsman bin 'Affan, khalifah ketiga.
Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai status Ali dan hak kepemimpinannya atas umat Islam, Sunni dan Syiah sepakat mengenai pribadinya yang saleh dan adil.
Riwayat Hidup Sunting
Kelahiran & Kehidupan Keluarga Sunting
Kelahiran Sunting
Ali dilahirkan di Makkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, ia dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600 (perkiraan). Muslim Syi'ah percaya bahwa ia dilahirkan di dalam Ka'bah. Usia Ali terhadap Muhammad masih diperselisihkan hingga kini, sebagian riwayat menyebut berbeda 25 tahun, ada yang berbeda 27 tahun, ada yang 30 tahun bahkan 32 tahun.
Dia bernama asli Assad bin Abu Thalib, bapaknya Assad adalah salah seorang paman dari Muhammad ﷺ. Assad yang berarti Singa adalah harapan keluarga Abu Thalib untuk mempunyai penerus yang dapat menjadi tokoh pemberani dan disegani di antara kalangan Quraisy Makkah.
Setelah mengetahui anaknya yang baru lahir diberi nama Assad,[butuh rujukan] Ayahnya memanggil dengan Ali yang berarti Tinggi (derajat di sisi Allah).
Kehidupan Awal Sunting
Ali dilahirkan dari ibu yang bernama Fatimah binti Asad, di mana Asad merupakan anak dari Hasyim, sehingga menjadikan Ali, merupakan keturunan Hasyim dari sisi bapak dan ibu.
Kelahiran Ali bin Abi Thalib banyak memberi hiburan bagi Muhammad karena dia tidak punya anak laki-laki. Uzur dan faqir nya keluarga Abu Thalib memberi kesempatan bagi Muhammad bersama istri dia Khadijah untuk mengasuhnya dan menjadikannya putra angkat. Hal ini sekaligus untuk membalas jasa kepada Abu Thalib yang telah mengasuh Muhammad sejak dia kecil hingga dewasa, sehingga sedari kecil Ali sudah bersama dengan Muhammad.
Masa Remaja Sunting
Ketika Muhammad menerima wahyu, riwayat-riwayat lama seperti Ibnu Ishaq menjelaskan Ali adalah lelaki pertama yang mempercayai wahyu tersebut atau orang ke 2 yang percaya setelah Khadijah istri Muhammad sendiri. Pada titik ini, Ali berusia sekitar 10 tahun.[butuh rujukan]
Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak belajar langsung dari Muhammad karena sebagai anak asuh, berkesempatan selalu dekat dengan Muhammad hal ini berkelanjutan hingga dia menjadi menantu Muhammad. Hal inilah yang menjadi bukti bagi sebagian kaum Sufi bahwa ada pelajaran-pelajaran tertentu masalah ruhani (spirituality dalam bahasa Inggris atau kaum Salaf lebih suka menyebut istilah 'Ihsan') atau yang kemudian dikenal dengan istilah Tasawuf yang diajarkan Muhammad khusus kepada dia tetapi tidak kepada Murid-murid atau Sahabat-sahabat yang lain.
Karena bila ilmu Syari'ah atau hukum-hukum agama Islam baik yang mengatur ibadah maupun kemasyarakatan semua yang diterima Muhammad harus disampaikan dan diajarkan kepada umatnya, sementara masalah ruhani hanya bisa diberikan kepada orang-orang tertentu dengan kapasitas masing-masing.
Didikan langsung dari Muhammad kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam baik aspek zahir (eksterior) atau syariah dan batin (interior) atau tasawuf menggembleng Ali menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani dan bijak.
Kehidupan di Makkah sampai Hijrah ke Madinah Sunting
Ali bersedia tidur di kamar Muhammad untuk mengelabui orang-orang Quraisy yang akan menggagalkan hijrah Muhammad. Dia tidur menampakkan kesan Muhammad yang tidur sehingga masuk waktu menjelang pagi mereka mengetahui Ali yang tidur, sudah tertinggal satu malam perjalanan oleh yang telah meloloskan diri ke Madinah bersama Abu Bakar.
Kehidupan Ali di Madinah Sunting
Pernikahan Sunting
Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali menikah dengan Fatimah az-Zahra, putri Muhammad. ia tidak menikah dengan wanita lain ketika Fatimah masih hidup. Tertulis dalam Tarikh Ibnu Atsir, setelah itu Ali menikah dengan Ummu Banin binti Haram, Laila binti Mas'ud, Asma binti Umais, Sahba binti Rabia, Umamah binti Abil Ash, Haulah binti Ja'far, Ummu Said binti Urwah, dan Mahabba binti Imru'ul Qais.[8]
Julukan Sunting
Ketika Muhammad mencari Ali menantunya, ternyata ia sedang tidur. Bagian atas pakaiannya tersingkap dan debu mengotori punggungnya. Melihat itu Muhammad pun lalu duduk dan membersihkan punggungnya sambil berkata, "Duduklah wahai Abu Turab, duduklah." Turab yang berarti debu atau tanah dalam bahasa Arab. Julukan tersebut adalah julukan yang paling disukai oleh Ali.
Pertempuran yang diikuti pada masa Muhammad Sunting
Perang Badar Sunting
Beberapa saat setelah menikah, pecahlah perang Badar, perang pertama dalam sejarah Islam. Di sini Ali betul-betul menjadi pahlawan disamping Hamzah, paman Muhammad. Banyaknya Quraisy Makkah yang tewas di tangan Ali masih dalam perselisihan, tetapi semua sepakat dia menjadi bintang lapangan dalam usia yang masih sangat muda sekitar 25 tahun.
Perang Khandaq Sunting
Perang Khandaq juga menjadi saksi nyata keberanian Ali bin Abi Thalib ketika memerangi Amar bin Abdi Wud. Dengan satu tebasan pedangnya yang bernama dzulfikar, Amar bin Abdi Wud terbelah menjadi dua bagian.
Perang Khaibar Sunting
Setelah Perjanjian Hudaibiyah yang memuat perjanjian perdamaian antara kaum Muslimin dengan Yahudi, dikemudian hari Yahudi mengkhianati perjanjian tersebut sehingga pecah perang melawan Yahudi yang bertahan di Benteng Khaibar yang sangat kukuh, biasa disebut dengan perang Khaibar. Di saat para sahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar, Muhammad mengatakan:
- "Besok, akan aku serahkan bendera kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta Allah dan Rasul-Nya pun mencintai dia. Allah akan membukakan dan memenangkan pertempuran ini melalui tangannya".
Maka, seluruh sahabat pun berangan-angan untuk mendapatkan anugerah kehormatan tersebut.Namun, tenyata Ali bin Abi Thalib yang mendapat kehormatan itu serta mampu menghancurkan benteng Khaibar dan berhasil membunuh seorang prajurit musuh yang terkenal jagoan dan pemberani bernama Marhab lalu menebasnya dengan sekali pukul hingga terbelah menjadi dua bagian.
Peperangan Lain Sunting
Hampir semua peperangan yang terjadi ia ikuti kecuali perang Tabuk karena ia mewakili Muhammad untuk memimpin kota Madinah.
Setelah kematian Muhammad Sunting
Sampai disini hampir semua pihak sepakat tentang riwayat Ali bin Abi Thalib, perbedaan pendapat mulai tampak ketika Muhammad meninggal dnia. Syi'ah berpendapat sudah ada wasiat (berdasar riwayat Ghadir Khum) bahwa Ali harus menjadi Khalifah setelah kematian Muhammad. Tetapi Sunni tidak sependapat, sehingga pada saat Ali dan Fatimah masih berada dalam suasana duka orang-orang Quraisy bersepakat untuk membaiat Abu Bakar.
Burut riwayat dari Al-Ya'qubi dalam kitab Tarikh-nya Jilid II Menyebutkan suatu peristiwa sebagai berikut. Dalam perjalan pulang ke Madinah seusai menunaikan ibadah haji ( Hijjatul-Wada'), malam hari Muhammad bersama rombongan tiba di suatu tempat dekat Jifrah yang dikenal dengan nama Ghadir Khum. Hari itu adalah hari ke-18 bulan Dzulhijah. Ia keluar dari kemahnya kemudi a berkhutbah di depan jamaah sambil memegang tangan Imam Ali bin Abi Thalib Dalam khutbahnya itu antara lain dia berkata: "Barang siapa menanggap aku ini pemimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya. Ya Allah, pimpinlah orang yang mengakui kepemimpinannya dan musuhilah orang yang memusuhinya".
Pengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah tentu tidak disetujui keluarga Muhammad, Ahlul Bait, dan pengikutnya. Beberapa riwayat berbeda pendapat waktu pem-bai'at-an Ali bin Abi Thalib terhadap Abu Bakar sebagai Khalifah pengganti Muhammad. Ada yang meriwayatkan setelah Muhammad dimakamkan, ada yang beberapa hari setelah itu, riwayat yang terbanyak adalah Ali membai'at Abu Bakar setelah Fatimah meninggal, yaitu enam bulan setelah meninggalnya Muhammad demi mencegah perpecahan dalam ummat.
Ada yang menyatakan bahwa Ali belum pantas untuk menyandang jabatan Khalifah karena umurnya yang masih muda, ada pula yang menyatakan bahwa kekhalifahan dan kenabian sebaiknya tidak berada di tangan Bani Hasyim.
Kekhalifahan Sunting
Pemilihan Sunting
Setelah Utsman terbunuh oleh para pemberontak Mesir pada tahun 656,[9] kandidat potensial untuk mengisi jabatan khalifah adalah Ali dan Thalhah. Bani Umayyah melarikan diri dari Madinah, kota dikuasai oleh pemberontak dan kaum Anshar. Talhah mendapatkan dukungan dari penduduk Mesir; sementara penduduk Basra dan Kufah—yang mendukung pendapat Ali untuk menghindari kekerasan—serta sebagian besar kaum Anshar mendukung Ali.[10] Beberapa penulis juga menuliskan bahwa (sebagian besar) kaum Muhajirin mendukung Ali.[11][12][13][14] Para kepala suku utama juga mendukung Ali pada saat itu.[15] Kelompok-kelompok tersebut menawarkan Ali menjadi khalifah,[12][11][16] tetapi ia menolaknya, mengatakan bahwa ia lebih suka menjadi seorang wazir (menteri).[17]
Penolakan Ali atas jabatan khalifah, dipandang oleh Reza Aslan, mungkin akibat keadaan masyarakat yang sudah terpolarisasi akibat kejadian pembunuhan Utsman.[18] Beberapa laporan awal menggarisbawahi bahwa Ali kemudian setuju menjadi khalifah setelah jelas baginya mendapatkan dukungan terbanyak.[16] Ali dilaporkan pula meminta diadakannya baiat di Masjid Nabawi.[19][17][20] Malik al-Asytar diperkirakan menjadi orang pertama yang berbaiat kepada Ali. Thalhah dan Zubair, sahabat Muhammad yang berambisi kepada jabatan tinggi,[21][22] juga berbaiat kepada Ali meskipun kemudian mengingkarinya.[23][21][14] Beberapa sumber awal mengatakan bahwa mereka berbaiat di bawah paksaan, meskipun sejarawan kontemporer cenderung menolak dan menganggap klaim ini dibuat-buat.[16][24][25] Ali sendiri tampak tidak memaksa siapa pun, sementara tokoh seperti Sa'ad bin Abi Waqqas, Abdullah bin Umar,[26] Sa'id bin al-Ash, Al-Walid bin Uqbah, dan Marwan memang lebih mungkin menolak berbaiat, beberapa disebabkan oleh dendam pribadi terhadap Ali.[19] Secara keseluruhan, Madelung memiliki gagasan bahwa terdapat lebih sedikit bukti adanya pemaksaan daripada masa Abu Bakar, meskipun banyak yang kemudian mengingkarinya, mengklaim bahwa mereka telah dipaksa untuk berbaiat.[27] Pada saat yang bersamaan, mungkin saja massa mayoritas yang mendukung Ali di Madinah membuat suasana menjadi mengintimidasi orang-orang yang menentang Ali.[28]
Kebijakan administratif Sunting
Keadilan Sunting
Masa pemerintahan Ali dicirikan oleh peradilannya yang ketat.[29][30][11] Dalam pidato pengukuhannya, Ali menegur umat Islam karena menyimpang dari jalan lurus sepeninggal Muhammad,[31] dan mulai menerapkan kebijakan radikal.[32] Hal ini dimaksudkan untuk memulihkan visinya mengenai pemerintahan kenabian.[33][34] Ali segera memberhentikan hampir semua gubernur yang pernah mengabdi kepada Utsman,[35] mengatakan bahwa orang-orang seperti mereka tidak boleh diangkat dalam jabatan apa pun.[36] Ia menggantikan mereka dengan orang-orang yang ia anggap saleh,[37][38] sebagian besar berasal dari kaum Anshar dan Bani Hasyim.[37] Ali juga mendistribusikan dana perbendaharaan secara merata di kalangan umat Islam, mengikuti praktik Muhammad,[39] dan dikatakan tidak menoleransi perilaku korupsi.[40][41] Beberapa dari mereka yang terkena dampak kebijakan ini segera memberontak melawan Ali dengan dalih balas dendam untuk Utsman.[42] Di antara mereka adalah Muawiyah, gubernur petahana Suriah.[43] Beberapa orang mengkritik Ali karena kenaifan berpolitik dan sikap kakunya yang berlebihan;[44][45] sementara yang lain mengatakan bahwa Ali memerintah dengan kebenaran, bukan fleksibilitas politik.[42][34] Para pendukungnya mengidentifikasi bahwa keputusan serupa diambil oleh Muhammad,[46][47] dan menegaskan bahwa Islam tidak pernah mengizinkan untuk berkompromi demi alasan keadilan, dengan mengutip Quran Surah 68: 9,[47] "Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak. Maka, mereka bersikap lunak (pula)."[48][49][50] Beberapa pihak berpendapat bahwa keputusan Ali sebenarnya dapat dibenarkan pada tingkat praktis.[17][51][11] Misalnya, pemecatan gubernur yang tidak populer mungkin merupakan satu-satunya pilihan yang tersedia bagi Ali karena ketidakadilan adalah keluhan utama para pemberontak.[17]
Pembunuhan dan pemakaman Sunting
Ali dibunuh pada tanggal 19 Ramadan 40 H, atau 28 Januari 661 M, saat salat Subuh di Masjid Agung Kufah. Ali diserang oleh seorang Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam. Dia terluka oleh pedang yang telah dilapisi racun. Ali meninggal sekitar dua hari kemudian. Dia berusia 62 atau 63 tahun pada saat kematiannya. Menurut beberapa catatan, Ali telah lama mengetahui nasibnya baik melalui firasat atau melalui Muhammad, yang mungkin mengatakan kepadanya bahwa janggutnya akan ternoda darah di kepalanya.[52] Sebelum meninggal, Ali meminta agar Ibn Muljam akan diberi pengampunan jika ia selamat atau diberlakukan qisas dengan perlakuan yang sama.[53] Hasan, putra tertua Ali, kemudian melakukan qisas tersebut sepeninggal ayahnya.[52]
Khawatir jenazahnya akan digali dan diperlakukan buruk oleh musuh-musuhnya, Ali kemudian dikuburkan secara diam-diam. Makamnya ditemukan pada masa kekhalifahan Abbasiyah Harun ar-Rasyid (m. 786–809) yang di sekitarnya berkembang kota Najaf, dekat Kufah. Tempat yang diyakini menjadi makamnya ini, menjadi tempat ziarah utama bagi umat Syiah.[44] Bangunan makam yang sekarang dibangun oleh penguasa Safawiyah Shah Safi (m. 1629–1642),[54] yang di dekatnya terdapat kuburan besar bagi kaum Syiah yang ingin dimakamkan di samping imam mereka.[44] Najaf juga merupakan rumah bagi beberapa perguruan tinggi agama dan ulama Syiah terkemuka.[44]
Nama dan gelar Sunting
Ali dikenal dengan banyak nama dan gelar dalam kebudayaan Islam, beberapa di antaranya hanya dapat ditemukan pada sumber-sumber Syiah. Gelar-gelarnya yakni Abu al-Hasan (terj. har. 'bapak Hasan'),[55] al-Murtada (terj. har. 'yang diridai oleh-Nya [Allah]'),[55] Asadullah (terj. har. 'singa Allah'),[56] dan Haydar (terj. har. 'singa', nama yang awalnya dipilihkan oleh ibunya kepadanya).[55] Khusus di kalangan Syiah, ia juga digelari antara lain Amirul Mukminin (terj. har. 'pemimpin orang-orang yang beriman'), Imam al-Muttaqin (terj. har. 'pemimpin orang-orang yang bertakwa'), serta Waliyullah.[55] Imamiyyah menganggap gelar Amirul Mukminin hanya diberikan kepada Ali.[57] Ia juga dikenal sebagai Abu Turab (terj. har. 'bapak berdebu'), yang diperkirakan berawal dari ejekan oleh musuh-musuhnya,[44] atau juga merujuk pada saat ketika Muhammad mendekati Ali, mengusap debu dari pundaknya sambil memanggilnya, "Abū Turāb."[55]
Keluarga Sunting
Orangtua dan moyang Sunting
Ayah — 'Imran (sekitar 539 – sekitar 619). Lebih dikenal dengan nama Abu Thalib. Pemimpin Bani Hasyim. Salah satu pelindung utama Muhammad di Makkah. Terdapat perbedaan pendapat, utamanya antara kalangan Sunni dan Syi'ah, mengenai status keislamannya. Menurut Sunni, Abu Thalib tidak masuk Islam sampai akhir hayatnya, sementara Syi'ah memandang bahwa Abu Thalib adalah seorang Muslim.
- Kakek — Syaibah bin Hasyim. Lebih dikenal dengan 'Abdul Muttalib.
- Nenek — Fatimah binti Amr dari Bani Makhzum
Ibu — Fatimah binti Asad.
- Kakek — Asad bin Hasyim
- Nenek — Fatimah binti Qais
Pasangan dan keturunan Sunting
'Ali menikahi delapan istri setelah meninggalnya Fatimah az-Zahra.[8][58]
- Fatimah (615–632). Putri bungsu Muhammad dan Khadijah binti Khuwailid.
- Hasan (624–670). Menjadi khalifah selama enam atau tujuh bulan pada tahun 661.
- Husain (625–680). Menikah dengan Syahrbanu, putri Yazdegerd III, Kaisar Sasaniyah terakhir. Terbunuh dalam Pertempuran Karbala.
- Zainab (626–681). Menikah dengan sepupunya, 'Abdullah bin Ja'far bin Abu Thalib.
- Zainab As-Sughra (Zainab Kecil), juga dikenal dengan Ummu Kultsum. Menikah dengan Umar bin Khattab. Mahar untuk pernikahannya sebesar 40.000 dirham[59] dan mereka hidup sebagai suami istri pada tahun 638.[60] Tercatat Ummu Kultsum pernah memberikan hadiah parfum kepada Permaisuri Martina, istri Kaisar Romawi Timur Heraklius. Sebagai balasan, Martina menghadiahi kalung kepada Ummu Kulstum. Namun 'Umar yang percaya bahwa istrinya tak seharusnya ikut campur dalam urusan kenegaraan akhirnya menyerahkan kalung tersebut ke dalam perbendaharaan negara.[61] Dalam sudut pandang Syi'ah, pernikahan antara Ummu Kulstum dan 'Umar adalah kisah rekaan.[62]
- Muhsin. Terlahir mati.
- Khaulah binti Ja'far dari Bani Hanifah. Saat masyarakat Yamamah menolak membayar zakat sepeninggal Muhammad, Khalifah Abu Bakar memerangi mereka. Khaulah dan beberapa wanita lain ditawan sebagai budak dan dibawa ke Madinah. Saat sukunya mengetahui nasib Asma, mereka mendatangi 'Ali bin Abi Thalib untuk membebaskannya dari perbudakan dan melindungi martabat keluarganya. 'Ali kemudian membeli Asma dan membebaskannya, kemudian menikahinya.
- Muhammad bin al-Hanafiyah (637–700)
- Umamah binti Abi al-Ash bin ar-Rabi'. Ibunya adalah Zainab, putri tertua Muhammad dan Khadijah binti Khuwailid. Ayahnya adalah Abu al-Ash bin ar-Rabi' dari Bani Abdu Syams.
- Muhammad al-Ausath
- Fatimah binti Hizam. Juga dikenal dengan Ummul-Banin. Berasal dari Bani Kilab.
- Laila binti Mas'ud
- Asma' binti Umais. Secara keseluruhan, Asma menikah sebanyak tiga kali dan 'Ali adalah suami terakhirnya. Suami pertama Asma adalah saudara 'Ali sendiri, Ja'far bin Abi Thalib. Suami keduanya adalah Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
- Yahya
- Aun
- Ash-Shahba' binti Rabi'ah
- 'Umar
- Ruqayyah. Dikatakan mengungsi ke anak benua India dan mendakwahkan Islam di sana setelah Pertempuran Karbala.
- Ummu Sa'id binti Urwah
- Ummul Hasan
- Ramlah Kubra
- Mahabba binti Imru'ul Qais
- seorang putri, meninggal ketika masih kecil
- Ummu walad
- Muhammad al-Ashghar
Banyak keturunan Ali yang tewas terbunuh dalam Pertempuran Karbala. Keturunannya yang masih ada saat ini merupakan para keturunan dari Hasan dan Husain (anak Fatimah), Muhammad bin al-Hanafiyah (anak Khaulah), Abbas (anak Ummul Banin), dan Umar (anak Ash-Shahba').[8]
Keturunan Ali melalui putranya Hassan dikenal dengan Syarif, dan dari jalur Hussein dikenal dengan Sayyid. Sebagai keturunan langsung Muhammad, mereka dihormati oleh Sunni dan Syi'ah. Keturunan Ali secara kesuluruhan dari para istrinya dikenal sebutan dengan Alawiyin atau Alawiyah.
Lihat pula Sunting
Referensi Sunting
- ^ Rahim, Husein A.; Sheriff, Ali Mohamedjaffer (1993). Guidance From Qur'an (dalam bahasa Inggris). Khoja Shia Ithna-asheri Supreme Council. Diakses tanggal 11 April 2017.
- ^ Shad, Abdur Rahman. Ali Al-Murtaza. Kazi Publications; 1978 1st Edition. Mohiyuddin, Dr. Ata. Ali The Superman. Sh. Muhammad Ashraf Publishers; 1980 1st Edition. Lalljee, Yousuf N. Ali The Magnificent. Ansariyan Publications; January 1981 1st Edition.
- ^ Sallaabee, Ali Muhammad. Ali ibn Abi Talib (volume 2). hlm. 621. Diakses tanggal 15 December 2015.
- ^ Majmu' al-Fatawa, Ibnu Taimiyah, (27 / 446)
- ^ Wafayat al-A'yan, Ibnu Khallikan, (4 / 55)
- ^ Tarikh Baghdad, Al-Khathib al-Baghdadi, (1 / 136)
- ^ Biographies of the Prophet's companions and their successors, Ṭabarī, translated by Ella Landau-Tasseron, pp.37-40, Vol:XXXIX
- ^ a b c Sayyid Sulaiman Nadwi (2015). Ali bin Abi Thalib. Puspa Swara. hlm. 62. ISBN 978-979-1479-87-5.
- ^ Madelung 1997, hlm. 127.
- ^ Madelung 1997, hlm. 141.
- ^ a b c d Poonawala 2011.
- ^ a b Momen 1985, hlm. 22.
- ^ Donner 2010, hlm. 157.
- ^ a b Jafri 1979, hlm. 63.
- ^ Lapidus 2002, hlm. 56.
- ^ a b c Gleave 2008.
- ^ a b c d Bahramian 2015.
- ^ Aslan 2011, hlm. 132.
- ^ a b Ayoub 2014, hlm. 81.
- ^ Madelung 1997, hlm. 142–143.
- ^ a b Momen 1985, hlm. 24.
- ^ Ayoub 2014, hlm. 70.
- ^ Madelung 1997, hlm. 141, 144–145.
- ^ Madelung 1997, hlm. 143.
- ^ Veccia Vaglieri 2021b.
- ^ Madelung 1997, hlm. 145.
- ^ Madelung 1997, hlm. 144–145.
- ^ Madelung 1997, hlm. 144.
- ^ Madelung 1997, hlm. 309–310.
- ^ Momen 1985, hlm. 25.
- ^ Madelung 1997, hlm. 150.
- ^ Tabatabai 1979, hlm. 43.
- ^ McHugo 2018, hlm. 53.
- ^ a b Ayoub 2014, hlm. 91.
- ^ Donner 2010, hlm. 158.
- ^ Madelung 1997, hlm. 148.
- ^ a b Donner 2010, hlm. 159–60.
- ^ Ayoub 2014, hlm. 83.
- ^ Tabatabai 1979, hlm. 45.
- ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 105.
- ^ Madelung 1997, hlm. 272.
- ^ a b Tabatabai 1979, hlm. 44.
- ^ Daftary 2014, hlm. 30.
- ^ a b c d e Veccia Vaglieri 1960.
- ^ Madelung 1997, hlm. 149–50.
- ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 89.
- ^ a b Tabatabai 1979, hlm. 46.
- ^ Terjemahan ayat oleh Qur’an Kemenag, Kementerian Agama Republik Indonesia.
- ^ Tabatabai 1979, hlm. 64.
- ^ Nasr et al. 2015, hlm. 3203.
- ^ Shah-Kazemi 2022, hlm. 89–90.
- ^ a b Veccia Vaglieri 1986.
- ^ Kelsay 1993, hlm. 92
- ^ Momen 1985, hlm. 26.
- ^ a b c d e Haj Manouchehri 2015.
- ^ Alizadeh 2015.
- ^ Gibb 1986.
- ^ The Life of Hadrat Ali
- ^ Muhammad ibn Jarir al-Tabari. Tarikh al-Rusul wa'l-Muluk. Translated by Smith, G. R. (1994). Volume 14: The Conquest of Iran, hlm. 101. Albany: State University of New York Press.
- ^ Muhammad ibn Jarir al-Tabari. Tarikh al-Rusul wa'l-Muluk. Translated by Juynboll, G. H. A. (1989). Volume 13: The Conquest of Iraq, Southwestern Persia, and Egypt, hlm. 109-110. Albany: State University of New York Press.
- ^ Muhammad ibn Jarir al-Tabari. Tarikh al-Rusul wa'l-Muluk. Translated by Humphreys, R. S. (1990). Volume 15: The Crisis of the Early Caliphate, hlm. 28. Albany: State University of New York Press
- ^ Umar's Marriage to Umm Kulthum in Shiite Narrations. (n.d) Retrieved from https://www.al-islam.org/critical-assessment-umm-kulthums-marriage-umar-sayyid-ali-al-husayni-al-milani/section-4-umars.
Bibliografi Sunting
Buku Sunting
- Abbas, Hassan (2021). The Prophet's Heir: The Life of Ali ibn Abi Talib. Yale University Press. ISBN 9780300252057.
- Adamec, Ludwig W. (2016). Historical Dictionary of Islam. Rowman & Littlefield. ISBN 9781442277243.
- Afsaruddin, Asma (2013). The First Muslims: History and Memory. Oneworld Publications. ISBN 9781780744483.
- Al-Mufid, Al-Shaykh (1986). Kitab Al-Irshad: The Book of Guidance into the Lives of the Twelve Imams. Routledge Kegan & Paul. ISBN 978-0-7103-0151-2.
- Amir-Moezzi, Mohammad Ali (1994). The Divine Guide In Early Shi'ism: The Sources of Esotericism in Islam . Diterjemahkan oleh Streight, David. State University of New York Press. ISBN 0791421228.
- Amir-Moezzi, Mohammad Ali (2009). "Information, Doubts and Contradictions in Islamic Sources". Dalam Kohlberg, Etan; Amir-Moezzi, Mohammad Ali. Revelation and Falsification . Brill. hlm. 12–23. ISBN 9789004167827.
- Aslan, Reza (2011). No god But God: The Origins, Evolution, and Future of Islam. Random House. ISBN 9780812982442.
- Ayoub, Mahmoud M. (2014). The Crisis of Muslim History: Religion and Politics in Early Islam. Oneworld Publications. ISBN 9781780746746.
- Badie, Dina (2017). After Saddam: American Foreign Policy and the Destruction of Secularism in the Middle East. Lexington Books. ISBN 978-1-4985-3900-5.
- Bar-Asher, Me'ir Mikha'el; Kootstra, Gauke de; Kofsky, Arieh (2002). The Nuṣayr−i-ʻalaw−i Religion: An Enquiry into Its Theology and Liturgy. BRILL. ISBN 978-90-04-12552-0.
- Bodley, R.V.C. (1946). The messenger; the life of Mohammed. Doubleday & Company, inc.
- Burton, Richard Francis (2013). Supplemental Nights to the Book of the Thousand Nights and a Night. 6. HardPress. ISBN 9781314466164.
- Bar-Asher, Meir M.; Kofsky, Aryeh (2002). The Nusayri-Alawi Religion: An Enquiry into Its Theology and Liturgy. Brill. ISBN 978-9004125520.
- Chittick, William C. (1990). Supplications (Du'a) by Amir al-Mu'mineen-Ali ibn Abi Talib (AS). Muhammadi Trust. ISBN 0-9506986-4-4.
- Cooperson, Michael (2000). Classical Arabic Biography: The Heirs of the Prophets in the Age of al-Ma'mun. Cambridge University Press. ISBN 978-1-139-42669-5.
- Corbin, Henry (1993) [1964]. History of Islamic Philosophy. London: Kegan Paul International in association with Islamic Publications for The Institute of Ismaili Studies. ISBN 978-0-7103-0416-2. Translated by Liadain Sherrard, Philip Sherrard.
- Cortese, Delia; Calderini, Simonetta (2006). Women and the Fatimids in the World of Islam (edisi ke-First). Edinburgh University Press. ISBN 978-0748617333.
- Daftary, Farhad (2013). A History of Shi'i Islam. I.B. Tauris. ISBN 9780755608669.
- Dakake, Maria Massi (2008). The Charismatic Community: Shi'ite Identity in Early Islam. SUNY Press. ISBN 978-0-7914-7033-6.
- Donaldson, Dwight M. (1933). The Shi'ite Religion: A History of Islam in Persia and Iraḳ. AMS Press.
- Donner, Fred M. (1999). "Muhammad and the Caliphate". Dalam Esposito, John L. The Oxford history of Islam. New York: Oxford University Press. ISBN 9780195107999.
- Donner, Fred M. (2010). Muhammad and the believers : at the origins of Islam. Cambridge, Mass.: The Belknap Press of Harvard University Press. ISBN 978-0-674-05097-6. OCLC 456169900.
- Esposito, John (2003). The Oxford dictionary of Islam. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-512559-7.
- Esposito, John (2004). The Oxford dictionary of Islam. New York: Oxford University Press. ISBN 9780195125597.
- Feisal, Abdul Rauf (2007). "What Is Sunni Islam?". Dalam Cornell, Vincent J. Voices of Islam. 1. Praeger Publishers. hlm. 185–216. ISBN 978-0-275-98732-9.
- Gross, Max (2012). "Shi'a Muslims and Security: the Centrality of Iran". Dalam Seiple, Chris; Hoover, Dennis; Otis, Pauletta. The Routledge handbook of religion and security. Routledge. ISBN 9781136239328.
- Haider, Najam (2014). Shi'i Islam: An Introduction. Cambridge University Press. ISBN 9781107031432.
- Halm, Heinz (2004). Shi'ism . Edinburgh University Press. ISBN 978-0-7486-1888-0.
- Holt, P.M.; Lambton, Ann K.S.; Lewis, Bernard, ed. (1970). Cambridge History of Islam (PDF). 1A. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29135-4.
- Jafri, S.H.M (1979). Origins and early development of Shia Islam. London: Longman.
- Kassam, Zayn; Blomfield, Bridget (2015). "Remembering Fatima and Zaynab: Gender in Perspective". Dalam Daftary, Farhad; Sajoo, Amyn; Jiwa, Shainool. The Shi'i World: Pathways in Tradition and Modernity. Bloomsbury Publishing. hlm. 210. ISBN 9780857729675.
- Keaney, Heather N. (2021). 'Uthman ibn 'Affan: Legend or Liability?. Oneworld Publications. ISBN 9781786076984.
- Kelsay, John (1993). Islam and War: A Study in Comparative Ethics. Westminster John Knox Press. ISBN 978-0-664-25302-8.
- Kennedy, Hugh (2015). The Prophet and the Age of the Caliphates: The Islamic Near East from the Sixth to the Eleventh Century. Routledge.
- Kenney, Jeffrey T. (2006). Muslim Rebels: Kharijites and the Politics of Extremism in Egypt. USA: Oxford University Press. ISBN 9780195131697.
- Klemm, Verena (2005). "Image Formation of an Islamic Legend: Fātima, the Daughter of the Prophet Muhammad". Dalam Günther, Sebastian. Ideas, Images, and Methods of Portrayal: Insights into Classical Arabic Literature and Islam. Brill. hlm. 181–208. ISBN 9789047407263.
- Lalani, Arzina R. (2000). Early Shi'i Thought: The Teachings of Imam Muhammad Al-Baqir. I. B. Tauris. ISBN 978-1860644344.
- Lambton, Ann K. S. (1991). Landlord and Peasant in Persia. I.B.Tauris. ISBN 978-1-85043-293-7.
- Lapidus, Ira (2002). A History of Islamic Societies (edisi ke-2nd). Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-77933-3.
- Lawson, Todd, ed. (2005). Reason and Inspiration in Islam: Theology, Philosophy and Mysticism in Muslim Thought. I.B.Tauris. ISBN 978-1-85043-470-2.
- Lewis, Bernard (1968). The Arabs in History. Hutchinson & Co.
- Lewis, Bernard (1991). The Political Language of Islam. University of Chicago Press. ISBN 978-0-226-47693-3.
- Madelung, Wilferd (1997). The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-64696-3.
- Mavani, Hamid (2013). Religious Authority and Political Thought in Twelver Shi'ism: From Ali to Post-Khomeini. Routledge. ISBN 9780415624404.
- McHugo, John (2018). A Concise History of Sunnis and Shi'is. Georgetown University Press. ISBN 9781626165885.
- Mikaberidze, Alexander (2011). Conflict and Conquest in the Islamic World A Historical Encyclopedia [2 volumes] A Historical Encyclopedia. ABC-CLIO. ISBN 978-1-59884-337-8.
- Modarressi, Hossein (2003). Tradition and survival: a bibliographical survey of early Shī'ite literature. 1. Oxford: Oneworld. ISBN 9781851683314.
- Momen, Moojan (1985). An Introduction to Shi'i Islam: The History and Doctrines of Twelver Shi'ism. Yale University Press. ISBN 978-0-300-03531-5.
- Muir, William (1924). The Caliphate: Its Rise, Decline and Fall, From Original Sources. Religious tract society.
- Nasr, Seyyed Hossein; Dabashi, Hamid; Nasr, Vali (1989). Expectation of the Millennium. Suny Press. ISBN 978-0-88706-843-0.
- Nasr, S.H.; Dagli, C.K.; Dakake, M.M.; Lumbard, J.E.B.; Rustom, M., ed. (2015). The Study Quran: A New Translation and Commentary. Harper Collins. ISBN 9780062227621.
- Nasr, Seyyed Hossein (2006). Islamic Philosophy from Its Origin to the Present. SUNY Press. ISBN 978-0-7914-6799-2.
- Osman, Rawand (2014). Female Personalities in the Qur'an and Sunna: Examining the Major Sources of Imami Shi'i Islam. Routledge. ISBN 9781317671503.
- Öz, Mustafa (1989). ALİ EVLÂDI - An article published in 2nd Volume of Turkish Encyclopaedia of Islam (dalam bahasa Turki). 2. Istanbul: TDV İslâm Ansiklopedisi. ISBN 978-97-59-54800-1. Diakses tanggal 2 January 2022.
- Peters, F. E. (2003). The Monotheists: Jews, Christians, and Muslims in Conflict and Competition . Princeton University Press. ISBN 978-0-691-11461-3.
- Petersen, Erling L. (2008). Ali and Mu'awiya in Early Arabic Tradition: Studies on the Genesis and Growth of Islamic Historical Writing Until the End of the Ninth Century. Diterjemahkan oleh Christensen, P. Lampe. Acls History E Book Project. ISBN 9781597404716.
- Pierce, Matthew (2016). Twelve Infallible Men: The Imams and the Making of Shi'ism. Harvard University Press. ISBN 9780674737075.
- Pinault, David (2000). "ZAYNAB BINT 'ALI AND THE PLACE OF THE WOMEN OF THE HOUSEHOLDS OF THE FIRST IMĀMS IN SHI'ITE DEVOTIONAL LITERATURE". Dalam Hambly, Gavin. Women in the Medieval Islamic World: Power, Patronage, and Piety. Macmillan. hlm. 69–98. ISBN 9780333800355.
- Rahman, Habib Ur (1989). A Chronology of Islamic History, 570-1000 CE. G.K. Hall. ISBN 9780816190676.
- Robinson, Chase F. (2003). Islamic Historiography. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-62936-2.
- Rubin, Uri (1995). The eye of the beholder: the life of Muḥammad as viewed by the early Muslims: a textual analysis. Princeton, N.J.: Darwin Press. ISBN 9780878501106.
- Sandler, Stanley (2002). Ground Warfare An International Encyclopedia. ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-344-5. Diakses tanggal 30 April 2013.
- Shaban, Muḥammad ʻAbd al-Ḥayy (1971). Islamic History . Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29131-6.
- Shaban, Muḥammad ʻAbd al-Ḥayy (1976). Islamic History: Volume 1, AD 600-750 (AH 132): A New Interpretation. Cambridge University Press. ISBN 9780521291316.
- Shah-Kazemi, Reza (2007). Justice and Remembrance: Introducing the Spirituality of Imam Ali. I.B.Tauris. ISBN 978-1-84511-526-5.
- Shah-Kazemi, Reza (2022). Imam 'Ali: Concise History, Timeless Mystery. I.B. Tauris. ISBN 9781784539368.
- Shehabi, Mahmood (1993). "Shi'a". Dalam Morgan, Kenneth W. Islam, the Straight Path: Islam Interpreted by Muslims. Motilal Banarsidass. hlm. 180–223. ISBN 8120804031.
- Stearns, Peter N.; Langer, William Leonard (2001). The Encyclopedia of World History: Ancient, Medieval, and Modern. Houghton Mifflin Books. ISBN 978-0-395-65237-4.
- Tabatabai, Muhammad Husayn (1977). Shiite Islam. Diterjemahkan oleh Nasr, Hossein. State University of New York Press. ISBN 978-0-87395-272-9.
- Tabatabai, Muhammad Husayn (1979). Shi'ite Islam. Diterjemahkan oleh Seyyed Hossein Nasr. Suny press. ISBN 978-0-87395-272-9.
- Veccia Vaglieri, Laura (1970). "The Patriarchal and Umayyad Caliphates". Dalam Holt, Peter M.; Lambton, Ann K.S.; Lewis, Bernard. The Cambridge History of Islam. 1. Cambridge University Press. hlm. 57–103.
- Watt, William Montgomery (1953). Muhammad at Mecca. Oxford University Press.
- Wain, Alexander; Hashim Kamali, Mohammad (2017). The Architects of Islamic Civilisation. Pelanduk Publications. hlm. 12. ISBN 9789679789898.
- Wellhausen, Julius (1901). Die religiös-politischen Oppositionsparteien im alten Islam (dalam bahasa Jerman). Berlin: Weidmannsche Buchhandlung. OCLC 453206240.
- Wellhausen, Julius (1927). The Arab Kingdom and its Fall. Diterjemahkan oleh Margaret Graham Weir. Calcutta: University of Calcutta. OCLC 752790641.
- Hazleton, Lesley (2009). After the Prophet: The Epic Story of the Shia-Sunni Split in Islam. Knopf Doubleday Publishing Group. ISBN 9780385532099.
- Nasr, Seyyed Hossein; Dagli, C.K.; Dakake, Maria Massi; Lumbard, J.E.B.; Rustom, M., ed. (2015). The Study Quran: A New Translation and Commentary . Harper Collins. ISBN 9780062227621.
Ensiklopedia Sunting
Encyclopaedia Iranica Sunting
- Algar, Hamid (1984). "Āl–e ʿAbā". Encyclopædia Iranica. Encyclopedia Iranica Foundation.
- Algar, Hamid (2011). "Al-E Aba". Encyclopædia Iranica, I/7. hlm. 742.
- Amir-Moezzi, Mohammad Ali (1998). "Eschatology iii. Imami Shi'ism". Encyclopaedia Iranica. VIII/6. hlm. 575–581.
- Madelung, Wilferd (2003). "ḤASAN B. ʿALI B. ABI ṬĀLEB". Encyclopædia Iranica. Encyclopedia Iranica Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2013.
- Madelung, Wilferd (2004). "Ḥosayn b. ʿAli". Encyclopædia Iranica. ISBN 978-1-56859-050-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2013. Diakses tanggal 23 March 2008.
- Pellat, Charles (2011). "Abū Loʾloʾa". Dalam Yarshater, Ehsan. Encyclopaedia Iranica.
- Poonawala, I.K.; Kohlberg, E. (2011). "ʿAlī b. Abī Ṭāleb". Encyclopædia Iranica. Diakses tanggal 2022-11-30.
- Poonawala, Ismail (2011). "ʿAlī b. Abī Ṭāleb". Encyclopædia Iranica. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 29, 2011.
Encyclopaedia of Islam Sunting
- Amir-Moezzi, Mohammad Ali (2022). "Ghadir Khumm". Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Third). Brill Publishers.
- Daftary, Farhad (2014). "ʿAlids". Encyclopaedia of Islam, third Edition. Leiden: Brill Publishers.
- Djebli, Moktar (2012). "Nahd̲j̲ al-Balāg̲h̲a" . Dalam Bearman, P.; Bianquis, Th.; Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W.P. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). doi:10.1163/1573-3912_islam_SIM_5752. ISBN 9789004161214.
- Gibb, H.A.R. (1986). "Amīr al-Muʾminīn". Encyclopaedia of Islam, second Edition. Brill Publishers.
- Gleave, Robert M. (2008). "Ali ibn Abi Talib". Encyclopaedia of Islam (edisi ke-third). Brill Publishers. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2013. Diakses tanggal 29 March 2013.
- Huart, Cl. (2022). "Ali". Encyclopaedia of Islam (edisi ke-first).
- Huart, Cl. (2012). "ʿAlids" . Dalam Houtsma, M.Th.; Arnold, T.W.; Basset, R.; Hartmann, R. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-First). doi:10.1163/2214-871X_ei1_SIM_0645. ISBN 9789004082656.
- Jones, Linda G. (2009). "Ali ibn Abi Talib (ca. 597-661)". Dalam Campo, Juan Eduardo. Encyclopaedia of Islam. Infobase Publishing. hlm. 33, 34. ISBN 9781438126968.
- Lecker, M. (2012). "Ṣiffīn". Dalam Bearman, P.; Bianquis, Th.; Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W.P. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). doi:10.1163/1573-3912_islam_SIM_7018. ISBN 9789004161214.
- Lecomte, G. (2022). "Al-Saḳīfa". Dalam Bearman, P. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). Brill Publishers.
- Levi Della Vida, Giorgio; Khoury, R.G. (2000). "ʿUt̲h̲mān b. ʿAffān". Encyclopaedia of Islam. 10 (edisi ke-second). Leiden: Brill Publishers. hlm. 946–49. ISBN 90-04-11211-1.
- Levi Della Vida, G. (1978). "Khāridjites". Dalam van Donzel, E.; Lewis, B.; Pellat, Ch.; Bosworth, C. E. The Encyclopedia of Islam, New Edition, Volume IV: Iran–Kha. Leiden: E. J. Brill. hlm. 1074–1077. ISBN 90-04-05745-5.
- Lewis, B. (2012). "ʿAlids" . Dalam Bearman, P.; Bianquis, Th.; Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W.P. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). doi:10.1163/1573-3912_islam_SIM_0543. ISBN 9789004161214.
- Madelung, Wilferd (1986). "S̲h̲īʿa". Encyclopaedia of Islam (edisi ke-second). Brill Publishers.
- Veccia Vaglieri, Laura (1986). "Ibn Muld̲j̲am". Encyclopaedia of Islam. 3 (edisi ke-second). Leiden: Brill Publishers. hlm. 887–90. ISBN 90-04-08118-6.
- Veccia Vaglieri, Laura (1986a). "Ḥarūrāʾ". Encyclopaedia of Islam. 3 (edisi ke-second). Leiden: Brill Publishers. hlm. 235–36. ISBN 90-04-08118-6.
- Veccia Vaglieri, Laura (1986b). "al-As̲h̲ʿarī, Abū Mūsā". Encyclopaedia of Islam. 1 (edisi ke-second). Leiden: Brill Publishers. hlm. 695–96. ISBN 90-04-08114-3.
- Veccia Vaglieri, Laura (1991). "al-D̲j̲amal". Encyclopaedia of Islam. 3 (edisi ke-second). Leiden: Brill Publishers. hlm. 887–90. ISBN 90-04-07026-5.
- Veccia Vaglieri, Laura (24 April 2012). "G̲h̲adīr K̲h̲umm". Encyclopaedia of Islam (edisi ke-second). Brill Publishers. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2013. Diakses tanggal 28 March 2013.
- Veccia Vaglieri, Laura (2021b). Bearman, p., ed. Al-Djamal (edisi ke-Second). Brill Publishers.
- Veccia Vaglieri, Laura (1960). "ʿAlī b. Abī Ṭālib". Dalam Gibb, H. A. R.; Kramers, J. H.; Lévi-Provençal, E.; Schacht, J.; Lewis, B.; Pellat, Ch. The Encyclopedia of Islam, New Edition, Volume I: A–B. Leiden: E. J. Brill. hlm. 381–386. ISBN 90-04-08114-3.
- Veccia Vaglieri, Laura (2022). "Fāṭima". Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). Brill Publishers.
- Veccia Vaglieri, L. (1971). "(al-)Ḥasan b. ʿAlī b. Abī Ṭālib". Dalam Bearman, P.; Bianquis, Th.; Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W.P. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). doi:10.1163/1573-3912_islam_COM_0272. ISBN 9789004161214.
- Watt, Montgomery William (1986). "Abū Bakr". Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). Brill Publishers. ISBN 9789004161214.
- Levi Della Vida, G.; Khoury, R.G. (2012). "ʿUt̲h̲mān b. ʿAffān". Dalam Bearman, P.; Bianquis, Th.; Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W.P. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). doi:10.1163/1573-3912_islam_COM_1315.
- Levi Della Vida (2012). "Kharidjites". Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). Brill Reference Online.
Encyclopaedia Islamica Sunting
- Haj Manouchehri, Faramarz (2022). "ʿAlī B. Abī Ṭālib". Dalam Madelung, Wilferd; Bulookbashi, Ali A.; Daftary, Farhad. Encyclopaedia Islamica. Brill Publishers.
- Sajjadi, Sadeq (2021). "Fadak". Encyclopaedia Islamica. Brill Publishers.
- Shah-Kazemi, Reza (2015). "ʿAlī b. Abī Ṭālib". Dalam Daftary, Farhad. Encyclopaedia Islamica. Diterjemahkan oleh Melvin-Koushki, Matthew. doi:10.1163/1875-9831_isla_COM_0252.
- Bahramian, Ali (2015). "ʿAlī b. Abī Ṭālib 3. Caliphate". Dalam Daftary, Farhad. Encyclopaedia Islamica. doi:10.1163/1875-9831_isla_COM_0252.
- Jozi, Mohammad Reza; Shah-Kazemi, Reza (2015). "'Alī b. Abī Ṭālib 6. Mysticism (Taṣawwuf and 'Irfān)" . Dalam Daftary, Farhad. Encyclopaedia Islamica. Diterjemahkan oleh Brown, Keven. doi:10.1163/1875-9831_isla_COM_0252.
- Alizadeh, Mahbanoo (2015). "'Alī b. Abī Ṭālib 11. The Iconography of Imam 'Alī in Persianate Islamic Art". Dalam Daftary, Farhad. Encyclopaedia Islamica. Diterjemahkan oleh Negahban, Farzin. doi:10.1163/1875-9831_isla_COM_0252.
- Haj Manouchehri, Faramarz (2015). "'Alī b. Abī Ṭālib 1. Names and Titles". Dalam Daftary, Farhad. Encyclopaedia Islamica. Diterjemahkan oleh Melvin-Koushki, Matthew. doi:10.1163/1875-9831_isla_COM_0252.
Lainnya Sunting
- Afsaruddin, Asma (2006). "GHADIR KHUMM". Dalam Leaman, Oliver. The Qurʼan: an Encyclopedia. Routledge. hlm. 218. ISBN 9-78-0-415-32639-1.
- Anthony, Sean W. (2013). "Ali b. Abi Talib". Dalam Bowering, Gerhard. The Princeton encyclopedia of Islamic political thought. Princeton University Press.
- Bar-Asher, Meir (2004). "Shīʿism and the Qurʾān". Dalam McAuliffe, Jane Dammen. Encyclopedia of Quran. Brill Publishers.
- Buehler, Arthur F. (2014). "FATIMA (d. 632)". Dalam Fitzpatrick, Coeli; Walker, Adam Hani. Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopaedia of the Prophet of God. 1. ABC-CLIO. hlm. 182–7. ISBN 9781610691772.
- Campo, Juan E. (2009). Encyclopedia of Islam. Infobase Publishing. ISBN 978-0-8160-5454-1.
- Cappucci, John (2014). "'A'ISHA (614-678)". Dalam Fitzpatrick, Coeli; Walker, Adam Hani. Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God. 1. ABC-CLIO. hlm. 18–20. ISBN 9781610691789.
- Faizer, Rizwi (2006). "SIRA". Dalam Meri, Josef W. Medieval Islamic civilization: An encyclopedia. Routledge. hlm. 754. ISBN 978-0415966900.
- Fadel, Mohammad (2013). "arbitration". Dalam Bowering, Gerhard; Crone, Patricia; Kadi, Wadad; Mirza, Mahan; Stewart, Devin J.; Zaman, Muhammad Qasim. The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought. Princeton University Press. hlm. 43–4. ISBN 9780691134840.
- Fedele, Valentina (2018). "FATIMA (605/15-632 CE)". Dalam de-Gaia, Susan. Encyclopedia of Women in World Religions. ABC-CLIO. hlm. 56. ISBN 9781440848506.
- Fitzpatrick, Coeli; Walker, Adam Hani (25 April 2014). Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God [2 volumes]. ABC-CLIO. ISBN 978-1-61069-178-9 – via Google Books.
- Glassé, Cyril (2001). The New Encyclopedia of Islam. AltaMira Press. ISBN 9780759101890.
- Glassé, Cyril, ed. (2001a). "'Alī ibn Abī Ṭālib (598-40/598-661)". The New Encyclopedia of Islam. AltaMira Press. hlm. 39–41. ISBN 9780759101890.
- Glassé, Cyril, ed. (2003). "Shi'ism". The new encyclopedia of Islam. AltaMira Press. hlm. 422–8. ISBN 9780759101890.
- Gleave, Robert (2004). "imamate". Dalam Martin, Richard C. Encyclopaedia of Islam and the Muslim world. 1. Macmillan. hlm. 350, 351. ISBN 978-0-02-865604-5.
- Heck, Paul L. (2004). "Politics and the Quran". Encyclopaedia of Quran.
- Hinds, M. (2012). "Muʿāwiya I". Dalam Bearman, P.; Bianquis, Th.; Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W.P. Encyclopaedia of Islam (edisi ke-Second). doi:10.1163/1573-3912_islam_SIM_5279. ISBN 9789004161214.
- Hulmes, Edward D.A. (2008). "'Ali ibn Abi Talib". Dalam Netton, Ian Richard. Encyclopedia of Islamic Civilisation and Religion. Routledge. hlm. 43–45.
- Lalani, Arzina R. (2006). "Ali ibn Abi Talib". Dalam Leaman, Oliver. The Qur'an: An Encyclopedia. Routledge. hlm. 28–32.
- Mosaheb, Gholamhossein; Aqsa, Reza (1381). "`Ali". Dā′eratolma′āref-e Farsi (dalam bahasa Persian). 2(chapter 1). Tehran. hlm. 1760–1762. ISBN 964-303-044-X.
- Nasr, Seyyed Hossein; Afsaruddin, Asma (2022). "ʿAlī: Muslim caliph". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 2022-11-30.
- Qutbuddin, Tahera (2006). "FATIMA (AL-ZAHRA') BINT MUHAMMAD (CA. 12 BEFORE HIJRA-11/CA. 610-632)". Dalam Meri, Josef W. Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia. Routledge. hlm. 248–50. ISBN 978-0415966900.
- Shah-Kazemi, Reza (2006). "Ali ibn Abi Talib". Dalam Meri, Josef W. Medieval Islamic civilization: An encyclopedia. Routledge. hlm. 36. ISBN 978-0415966900.
- Shah-Kazemi, Reza (2014). "Ali ibn Abi Talib (599-661)". Dalam Fitzpatrick, Coeli; Walker, Adam Hani. Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God. ABC-CLIO. hlm. 20–24. ISBN 9781610691789.
- Steigerwald, Diana (2004). "ʿAli (600–661)". Encyclopaedia of Islam and the Muslim world; vol.1. New York: Macmillan Reference USA. hlm. 35–38. ISBN 978-0-02-865604-5.
- Thomas, David (2008). "Nahj al-Balagha". Dalam Netton, Ian Richard. Encyclopedia of Islamic civilisation and religion. Routledge. ISBN 978-0700715886.
- Walker, Adam H. (2014). "ABU BAKR AL-SIDDIQ (C. 573-634)". Dalam Fitzpatrick, Coeli; Walker, Adam Hani. Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopaedia of the Prophet of God. 1. ABC-CLIO. hlm. 1–4. ISBN 9781610691772.
- Leaman, Oliver (2006). "Ahl al-Bayt" . Dalam Leaman, Oliver. The Qur'an: An Encyclopedia. Routledge. hlm. 16–17. ISBN 9780415326391.
Jurnal Sunting
- Arafat, Walid N. (1976). "New Light on the Story of Banū Qurayẓa and the Jews of Medina". Journal of the Royal Asiatic Society. 108 (2): 100–7. JSTOR 25203706.
- Hinds, Martin (1971). "Kûfan Political Alignments and their Background in the Mid-Seventh Century A.D." International Journal of Middle East Studies. 2 (4): 346–367. doi:10.1017/S0020743800001306.
- Khetia, Vinay (2013). Fatima as a motif of contention and suffering in Islamic sources (Tesis). Concordia University. https://spectrum.library.concordia.ca/976817/.
- Lalani, Arzina (2011). "Ghadir Khumm". Oxford Bibliographies. Diakses tanggal 9 January 2022.
- Miskinzoda, Gurdofarid (2015). "The significance of the ḥadīth of the position of Aaron for the formulation of the Shīʿī doctrine of authority". Bulletin of the School of Oriental and African Studies. 78 (1): 82. doi:10.1017/S0041977X14001402.
- Modarressi, Hossein (1993). "Early debates on the integrity of the Qur'ān: a brief survey". Studia Islamica. JSTOR (77): 5–39. doi:10.2307/1595789. JSTOR 1595789.
- Petersen, Erling Ladewig (1958). "ʿAlī and Muʿāwiah: The rise of the Umayyad caliphate 656-661". Acta Orientalia. 23: 157–96.
- Soufi, Denise Louise (1997). The Image of Fatima in Classical Muslim Thought (Tesis PhD). Princeton University. ProQuest 304390529. https://www.proquest.com/docview/304390529.
- Hinds, Martin (1972a). "The Murder of the Caliph 'Uthman". International Journal of Middle East Studies. 3 (4): 450–69. doi:10.1017/S0020743800025216.
- Hinds, Martin (1972b). "The Siffin Arbitration Agreement". Journal of Semitic Studies. 17 (1): 93–129. doi:10.1093/jss/17.1.93.
Bacaan lanjutan Sunting
- Al-Tabari, Muhammad ibn Jarir (1990). History of the Prophets and Kings, translation and commentary issued by R. Stephen Humphreys. XV. SUNY Press. ISBN 978-0-7914-0154-5.
- Hamidullah, Muhammad (1988). The Prophet's Establishing a State and His Succession. University of California. ISBN 978-969-8016-22-7.
- Hamidullah, Muhammad (1988). The Prophet's Establishing a State and His Succession. University of California. ISBN 978-969-8016-22-7.
- Kelen, Betty (2001). Muhammad: The Messenger of God. Taylor Production. ISBN 978-0-929093-12-3.
- Merrick, James L. (2005). The Life and Religion of Mohammed as Contained in the Sheeah Traditions. Kessinger Publishing. ISBN 978-1-4179-5536-7.
- Qazwini, Muhammad Kazim; Ordoni, Abu Muhammad (1992). Fatima the Gracious. Ansariyan Publications. OCLC 61565460.
- Redha, Mohammad (1999). Imam Ali Ibn Abi Taleb (Imam Ali the Fourth Caliph, 1/1 Volume). Dar Al Kotob Al ilmiyah. ISBN 978-2-7451-2532-3.
- Rizvi, Akhtar; Saeed, Sayyid (1988). Imamate: The vicegerency of the Holy Prophet. Bilal Muslim Mission of Tanzania. hlm. 24–. ISBN 978-9976-956-13-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 June 2016.
- Singh, N.K. (2003). Prophet Muhammad and His Companions. Global Vision Publishing Ho. ISBN 978-81-87746-46-1.
- Zeitlin, Irving M. (2007). The Historical Muhammad. Polity. ISBN 978-0-7456-3998-7.
Pranala luar Sunting
- (Inggris) Ali bin Abi Talib oleh I. K. Poonawala dan E. Kohlberg dalam Encyclopedia Iranica
- (Inggris) Ali, artikel pada Enyclopaedia Britannica Online
- (Inggris) Biography from USC's MSA website Diarsipkan 2008-12-16 di Wayback Machine.
- (Inggris) The Life of the Commander of the Faithful Ali b. Abu Talib by Shaykh Mufid in Kitab al-Irshad
Ali bin Abi Thalib Cabang kadet Quraisy Lahir: 15 September 601 Meninggal: 29 Januari 661
| ||
Jabatan Islam Sunni | ||
---|---|---|
Didahului oleh: 'Utsman bin 'Affan |
Khalifah 20 Juni 656 – 29 Januari 661 |
Diteruskan oleh: Hasan bin 'Ali |
Jabatan Islam Syi'ah | ||
Jabatan baru | Imam 632–661 |
Diteruskan oleh: Hasan bin 'Ali |