Garis waktu sejarah Rusia
Berikut ini adalah garis waktu sejarah Rusia yang meliputi perubahan hukum dan wilayah serta peristiwa politik penting di Rusia dan negara-negara pendahulunya. Latar belakang tiap-tiap peristiwa dapat dibaca di artikel Sejarah Rusia. Lihat pula daftar pemimpin Rusia.
Penanggalan sebelum 31 Januari 1918, saat pemerintahan Bolshevik mengadopsi kalender Gregorius, dicantumkan dalam format lama.
Abad ke-9
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
860 | Perang Rus-Bizantium (860): Bangsa Rus berhasil melancarkan serbuan ke Konstantinopel. | |
862 | Rurik muncul sebagai penguasa Novgorod, mendirikan Dinasti Rurik. | |
882 | Oleg dari Novgorod merebut Kiev, lalu menjadikannya ibu kota. |
Abad ke-10
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
907 | Perang Rus-Bizantium (907): Oleg memimpin pasukannya menyerang benteng Konstantinopel. | |
Perang Rus-Bizantium (907): Traktat Rus-Bizantium membolehkan pedagang dari bangsa Rus masuk kota dengan pengawalan. | ||
912 | Oleg mangkat, digantikan Igor I, putra Rurik. | |
941 | Mei | Perang Rus-Bizantium (941): Pasukan Rus mendarat di Bithynia. |
September | Perang Rus-Bizantium (941): Bizantium menghancurkan armada perang Rus. | |
945 | Perang Rus-Bizantium (941): Traktat Rus-Bizantium yang baru ditandatangani. Rus mengembalikan beberapa wilayah Bizantium. | |
Igor I mangkat. Istrinya, Olga, menjadi Adipati Rus Kiev mewakili putranya yang masih kecil, Sviatoslav I. | ||
963 | Masa keadipatian Olga berakhir. | |
965 | Sviatoslav I menguasai Khazar. | |
968 | Pengepungan Kiev (968): Bangsa Pecheneg mengepung Kiev. Jenderal Pretich menciptakan ilusi tentara Rus dalam jumlah besar yang berhasil menakut-nakuti musuh. | |
969 | 8 Juli | Sviatoslav I memindahkan ibu kota dari Kiev ke Pereyaslavets di Bulgaria. |
971 | Bizantium merebut Pereyaslavets. Ibu kota dipindah kembali ke Kiev. | |
972 | Sviatoslav I dibunuh bangsa Pecheneg saat melakukan ekspedisi di wilayah bangsa itu. Putranya, Yaropolk I, dinobatkan sebagai penggantinya. | |
980 | Yaropolk I dikhianati dan dibunuh saudaranya sendiri, Vladimir I yang Agung, lalu menggantikan kedudukannya dengan gelar Pangeran Kiev. | |
981 | Vladimir I merebut Rutenia Merah dari bangsa Polandia. | |
988 | Kristenisasi Rus Kiev: Vladimir I menghancurkan patung-patung berhala di Kiev, lalu memerintah warganya membaptis diri sendiri di Sungai Dnieper. |
Abad ke-11
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1015 | Vladimir I mangkat, digantikan Sviatopolk I yang kemungkinan adalah putra biologisnya hasil perkosaan dengan istri Yaropolk I. Sviatopolk I memerintahkan pembunuhan tiga putra Vladimir I yang lebih muda darinya. | |
1016 | Yaroslav I, saudara Sviatopolk I, memimpin pemberontakan yang berhasil mengalahkan Sviatopolk I sehingga memaksanya melarikan diri ke Polandia. | |
1017 | Yaroslav I mengeluarkan peraturan hukum pertama di Rusia, Russkaya Pravda. | |
1018 | Ekspedisi Bangsa Polandia ke Kiev: Sviatopolk I memimpin pasukan Polandia menyerbu Rus. Rutenia Merah direbut kembali Polandia. | |
14 Agustus | Ekspedisi Bangsa Polandia ke Kiev: Pasukan Polandia merebut Kiev; Yaroslav I melarikan diri ke Novgorod. | |
1019 | Yaroslav I mengalahkan Sviatopolk I, lalu kembali ke Kiev. Ia memberikan status otonomi ke Novgorod sebagai penghargaan atas kesetiaan daerah itu. Sviatopolk I meninggal. | |
1030 | Yaroslav I merebut kembali Rutenia Merah dari Polandia. | |
1043 | Perang Rus-Bizantium (1043): Yaroslav I memimpin serbuan angkatan laut ke Konstantinopel yang gagal. Menurut kesepakatan damai, putra Yaroslav I, Vsevolod I, menikahi putri Kaisar Bizantium saat itu, Konstantinus Monomachos. | |
1054 | Yaroslav I mangkat, digantikan putra tertuanya, Iziaslav I. | |
1068 | Iziaslav I digulingkan oleh pemberontakan rakyat sehingga terpaksa melarikan diri ke Polandia. | |
1069 | Iziaslav I memimpin pasukan Polandia menyerbu Kiev, lalu merebut kembali tampuk kekuasaannya. | |
1073 | Dua saudara Iziaslav I, Sviatoslav II dan Vsevolod I, menggulingkannya. Sviatoslav II menjadi Pangeran Kiev. | |
1076 | 27 Desember | Sviatoslav II mangkat. Vsevolod I menggantikannya, tetapi lantas menyerahkan Kepangeranan Kiev kepada Iziaslav I sebagai ganti Chernigov. |
1078 | Iziaslav I mangkat. Takhta Kiev diserahkan kepada Vsevolod I. | |
1093 | 13 April | Vsevolod I mangkat. Takhta Kiev dan Chernigov diserahkan kepada putra tidak sah Iziaslav I, Sviatopolk II. |
26 Mei | Pertempuran Sungai Stuhna: Pasukan Rus kalah saat menyerang bangsa Cuman di Sungai Stuhna. |
Abad ke-12
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1113 | 16 April | Sviatopolk II mangkat, digantikan putra Vsevolod I sekaligus sepupunya, Vladimir II Monomakh. |
1125 | 19 Mei | Vladimir II Monomakh mangkat, digantikan putra tertuanya, Mstislav I. |
1132 | 14 April | Mstislav I mangkat. Saudaranya, Yaropolk II, menggantikannya sebagai Pangeran Kiev. |
1136 | Novgorod menolak pangeran yang ditunjuk Kiev, lalu sangat membatasi kekuasaan pemegang jabatan tersebut. | |
1139 | 18 Februari | Yaropolk II mangkat. Adiknya, Viacheslav, menggantikannya, tetapi sebulan kemudian digulingkan sepupunya, Vsevolod II, Pangeran Chernigov. |
1146 | 1 Agustus | Vsevolod II mangkat, digantikan Igor II. Warga Kiev memintanya memecat boyar kaki tangan Vsevolod II. Igor II bersumpah akan memenuhi permintaan warganya itu, tetapi nyatanya tidak terlaksana. Warga Kiev menganggap orang yang melanggar sumpahnya sendiri tidak pantas jadi pemimpin, lalu memilih Iziaslav dari Pereyaslavl sebagai Pangeran Kiev yang baru. |
1146 | 13 Agustus | Iziaslav II menggulingkan Igor II. Saudara Igor, Sviatoslav, Pangeran Novgorod-Seversk, meminta bantuan Yuri Dolgorukiy, Pangeran Rostov-Suzdal, membebaskan Igor II dari tahanan. |
1147 | Moskwa pertama kali disebut Yuri Dolgorukiy saat meminta Sviatoslav dari Novgorod-Seversk, "Datanglah kemari, Saudaraku, ke Moskwa." | |
1149 | Yuri Dolgorukiy merebut Kiev. Iziaslav II berhasil melarikan diri. | |
1150 | Dengan bantuan Chorniye Klobuky, Iziaslav II mengusir Yuri dari Kiev. Beberapa waktu kemudian, dengan bantuan Volodimirko dari Galych, Yuri merebut kembali Kiev. | |
1151 | Raja Hungaria, Géza II, membantu Iziaslav II kembali ke Kiev. Yuri melarikan diri. | |
1154 | 13 November | Iziaslav II mangkat. Saudaranya, Rostislav, Pangeran Smolensk, diutus menjadi Pangeran Kiev yang baru. |
1155 | Yuri Dolgorukiy mengusir Rostislav I dengan bantuan Pangeran Chernigov. | |
1157 | Yuri I dari Kiev tewas diracun. Iziaslav dari Chernigov menjadi Pangeran Kiev. | |
1159 | Iziaslav dari Chernigov digulingkan Pangeran Galych dan Volyn. Para sekutunya kembali mengangkat Rostislav I sebagai Pangeran Kiev. | |
1167 | Rostislav I mangkat. Keponakannya, Mstislav dari Volyn, menjadi penguasa baru Kiev. | |
1169 | Andrey Bogolyubsky, Haryapatih Vladimir-Suzdal, putra tertua Yuri Dolgorukiy yang jadi kekuatan baru, menyerang dan menjarah Kiev. Sebagian besar pangeran di Rusia mengakuinya sebagai pangeran agung yang baru. Berbeda dengan pangeran agung sebelumnya, Andrey I tetap tinggal di Vladimir, tidak mau pindah ke Kiev. Andrey menunjuk saudaranya, Gleb, sebagai Pangeran Kiev. Sejak itu, Kiev tidak lagi menjadi jantung Rusia karena pusat politik dan budaya dipindah ke Vladimir. Pangeran Kiev selanjutnya bertanggung jawab kepada Haryapatih Vladimir-Suzdal. |
Abad ke-13
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1223 | Pertempuran Sungai Kalka: Para prajurit Rus bertemu pasukan Mongol pimpinan Jenghis Khan untuk pertama kalinya. | |
1227 | Intrik politik para boyar memaksa Mstislav, Pangeran Novgorod, menyerahkan takhta kepada menantunya, Andrew II dari Hungaria. | |
1236 | Aleksandr Nevsky diminta warga Novgorod menjadi Pangeran Novgorod dan, sebagai pemimpin militer, mempertahankan wilayah barat laut dari serbuan Swedia dan Jerman. | |
1237 | Desember | Invasi Mongol ke Rus: Batu Khan membumihanguskan Moskwa serta membantai dan memperbudak penduduknya. |
1240 | 15 Juli | Pertempuran Neva: Pasukan Novgorod mengalahkan pasukan Swedia di pertemuan Sungai Izhora dan Neva. |
1242 | 5 April | Pertempuran di es: Pasukan Novgorod mengalahkan Kesatria Teutonik di permukaan Danau Peipus yang membeku. |
1263 | 14 November | Nevsky mangkat. Warisan kepemimpinnnya dibagi rata kepada keluarganya. Putra termudanya, Daniel, menjadi Haryapatih Moskwa yang pertama. Adiknya, Yaroslav dari Tver, menjadi Pangeran Tver sekaligus Haryapatih Vladimir dan menunjuk wakil untuk menjalankan tugas pemerintahan di Keharyapatihan Moskwa saat Daniel belum dewasa. |
Abad ke-14
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1303 | 5 Maret | Daniel mangkat. Kedudukannya sebagai Haryapatih Moskwa digantikan putra tertuanya, Yury. |
1317 | Yury menikahi saudari Pangeran Mongolia, Uzbeg Khan. Uzbeg memberikan jabatan Haryapatih Vladimir kepada Yury. | |
1322 | Dmitriy yang Bermata Menakutkan, putra Haryapatih Vladimir yang terakhir, meyakinkan Uzbeg Khan bahwa Yury telah mencuri upeti untuk khan. Dmitriy lalu diangkat sebagai Haryapatih Vladimir. | |
1325 | 21 November | Yury dibunuh Dmitriy. Ia digantikan adiknya, Ivan Kalita. |
1327 | 15 Agustus | Utusan Gerombolan Emas dijebak, lalu dibakar hidup-hidup pada pemberontakan yang terjadi di Kepangeranan Tver. |
1328 | Ivan Kalita memimpin pasukan Gerombolan Emas melawan Pangeran Tver dan Haryapatih Vladimir. Ivan Kalita lalu diangkat sebagai Haryapatih Vladimir. | |
1340 | 31 Maret | Ivan Kalita mangkat. Putranya, Semyon, menggantikannya sebagai Haryapatih Moskwa sekaligus Haryapatih Vladimir. |
1353 | Semyon mangkat. Adiknya, Ivan II yang Adil, menggantikannya sebagai Haryapatih Moskwa. | |
1359 | 13 November | Ivan II wafat, digantikan putranya, Dmitriy Donskoy. |
1380 | 8 September | Pertempuran Kulikovo: Pasukan dari Moskwa berhasil mengalahkan pasukan Gerombolan Biru dari Mongolia meski kalah jumlah di Padang Kulikovo. |
1382 | Khan Mongolia, Tokhtamysh, unjuk kekuasaan dengan menjarah dan membumihanguskan Moskwa. | |
1389 | 19 Mei | Dmitriy mangkat, digantikan putranya, Vasiliy I. |
Abad ke-15
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1425 | Februari | Vasiliy I mangkat. Putranya, Vasiliy II yang Buta, menggantikannya sebagai Haryapatih Moskwa. Untuk sementara, tugas pemerintahan diemban istri Vasiliy I, Sophia, yang diangkat sebagai adipati sampai Vasiliy II beranjak dewasa. Adik Vasiliy I, Yury Dmitrievich, juga mengaku sebagai penerus takhta yang sah. |
1430 | Dmitrievich memohon kepada Khan Gerombolan Emas agar mendukung pengakuannya sebagai penerus takhta yang sah. Vasiliy II tetap menjabat sebagai Haryapatih Moskwa dan Dmitrievich diberi jabatan Haryapatih Dmitrov. | |
1432 | Vasiliy II memimpin pasukan merebut Dmitrov. Karena kalah, ia terpaksa melarikan diri ke Kolomna. Selanjutnya, Dmitrievich tiba di Moskwa, lalu menobatkan diri sebagai Haryapatih Moskwa. Vasiliy II diampuni, lalu diangkat sebagai Wali Kota Kolomna. | |
1433 | Kepergian besar-besaran boyar dari Moskwa ke kediaman Vasiliy II di Kolomna memaksa Dmitrievich mengembalikan kekuasaan Moskwa kepada keponakannya, lalu pindah ke Galich. | |
1434 | Vasiliy II membumihanguskan Galich. | |
16 Maret | Pasukan Dmitrievich mengalahkan pasukan Vasiliy II yang lantas melarikan diri ke Nizhny Novgorod. | |
1 April | Dmitrievich tiba di Moskwa, lalu menobatkan diri lagi sebagai Haryapatih Moskwa. | |
5 Juli | Dmitrievich mangkat, digantikan putra tertuanya, Vasiliy yang Bermata Juling. | |
1435 | Putra kedua Dmitrievich, Dmitriy Shemyaka, bersekutu dengan Vasiliy II. Vasiliy yang Bermata Juling diusir dari Kremlin, lalu dibutakan matanya. Vasiliy II kembali jadi Haryapatih Moskwa. | |
1438 | Perang Rusia-Kazan: Khan Kekhanan Kazan yang baru saja didirikan memimpin pasukan menyerang Moskwa. | |
1445 | 7 Juli | Pertempuran Suzdal: Pasukan Rusia kalah besar melawan bangsa Tatar dari Kazan. Vasiliy II ditahan dan tampuk kepemimpinan diambil alih Dmitriy Shemyaka. |
Desember | Vasiliy II dibebaskan kembali ke Moskwa. | |
1446 | Shemyaka membutakan mata Vasiliy II, lalu diasingkan ke Uglich. Shemyaka menobatkan diri sebagai Haryapatih Moskwa. | |
1450 | Para boyar di Moskwa mengusir Dmitriy dari Kremlin, lalu memanggil Vasiliy II kembali naik takhta. | |
1452 | Shemyaka melarikan diri ke Republik Novgorod. | |
1453 | Shemyaka tewas diracun orang suruhan Moskwa. | |
1462 | 27 Maret | Vasiliy II mangkat, digantikan putranya, Ivan III yang Agung. |
1463 | Moskwa menganeksasi Kepangeranan Yaroslavl. | |
1471 | 14 Juli | Pertempuran Shelon: Pasukan Moskwa berhasil mengalahkan pasukan Novgorod meski kalah jumlah. |
1474 | Moskwa menganeksasi Kepangeranan Rostov. | |
1476 | Ivan III berhenti membayar upeti kepada Gerombolan Emas. | |
1478 | 14 Januari | Republik Novgorod takluk kepada Moskwa. |
1480 | 11 November | Kebuntuan besar di Sungai Ugra: Pasukan Ivan III menghalangi niat Akhmat Khan dari Gerombolan Emas menyerbu Moskwa. |
1485 | Moskwa menganeksasi Kepangeranan Tver. | |
1497 | Ivan III mengeluarkan peraturan hukum yang disebut Sudebnik. Peraturan tersebut menjadi landasan hukum di Keharyapatihan Moskwa, memperluas peran sistem peradilan pidana, dan membatasi kemampuan serf meninggalkan tuannya. |
Abad ke-16
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1505 | 27 Oktober | Ivan III mangkat, digantikan putranya, Vasiliy III. |
1507 | Perang Rusia-Krimea: Pasukan Krimea menyerang Belyov dan Kozelsk. | |
1510 | Dengan restu dari sebagian besar bangsawan setempat, Vasiliy III tiba di Republik Pskov, lalu menyatakan pembubaran republik itu. | |
1517 | Pangeran Agung Ryazan yang terakhir ditangkap, lalu ditahan di Moskwa. | |
1533 | 3 Desember | Vasiliy III mangkat, digantikan putranya, Ivan IV yang Ganas. Istri Vasiliy III, Elena Glinskaya, untuk sementara menjadi adipati sampai Ivan IV beranjak dewasa. |
1538 | 4 April | Glinskaya mangkat. Kedudukannya sebagai adipati digantikan Pangeran Vasiliy Nemoy. |
1547 | 16 Januari | Upacara penobatan Ivan yang Ganas, Tsar Moskwa yang pertama, dilakukan secara besar-besaran. |
1552 | 22 Agustus | Pengepungan Kazan (1552): Pasukan bersenjata Moskwa tiba di Kazan. |
2 Oktober | Pengepungan Kazan (1552): Pasukan Moskwa menerobos benteng Kazan. | |
13 Oktober | Pengepungan Kazan (1552): Pasukan Moskwa menguasai Kazan, para penduduknya dibantai. | |
1553–1554 | Alkitab Moskwa, buku pertama di Rusia, dicetak. | |
1556 | Moskwa menguasai dan menganeksasi Kekhanan Astrakhan. | |
1558 | Perang Livonia: Ivan yang Ganas meminta upeti dalam jumlah besar dari Keuskupan Dorpat. Uskup Dorpat mengirim utusan ke Moskwa untuk merundingkan kembali jumlahnya. Ivan mengusir utusan itu, lalu menyerang dan menduduki Keuskupan Dorpat. | |
1560 | 2 Agustus | Pertempuran Ergeme: Pasukan pimpinan Ivan yang Ganas mengalahkan pasukan Ordo Livonia. |
1561 | 28 November | Ordo Livonia menyetujui Traktat Vilnius yang memberikan wilayah Konfederasi Livonia ke Lituania, Swedia, dan Denmark. Lituania dan Swedia mengirim pasukan untuk membebaskan wilayah barunya dari kekuasaan Rusia. |
1565 | Februari | Ivan yang Ganas membentuk Oprichnina, wilayah Keharyapatihan Moskwa yang dipimpin langsung oleh tsar. |
1569 | 1 Juli | Persatuan Lublin ditandatangani. Wilayah Polandia dan Lituania digabung menjadi Persemakmuran Polandia-Lituania. Polandia mulai membantu Lituania perang melawan Moskwa. |
1572 | Oprichnina ditiadakan. | |
1581 | 16 November | Ivan yang Ganas membunuh putra tertuanya. |
1582 | 15 Januari | Perang Livonia: Traktat Yam-Zapolsky mengakhiri keikutsertaan Polandia-Lituania dalam perang. Moskwa tidak lagi mengakui wilayah Livonia dan Polatsk sebagai miliknya. |
23 Oktober | Pertempuran Tanjung Chuvash: Pasukan Moskwa membuat kalang kabut pasukan bersenjata Kekhanan Siberia dari ibu kotanya, Qashliq. | |
1583 | Perang Livonia: Perang diakhiri dengan Traktat Plussa. Narva dan pesisir Teluk Finlandia diberikan ke Swedia. | |
1584 | 18 Maret | Ivan yang Ganas mangkat karena keracunan merkuri. Tampuk kepemimpinan dilanjutkan putranya yang mengalami gangguan mental, Fyodor I, sehingga tugas pemerintahan secara de facto dijalankan Boris Godunov, iparnya. |
1590 | 18 Januari | Perang Rusia-Swedia (1590–1595): Masa berlaku Traktat Plussa berakhir. Pasukan Moskwa mengepung Narva. |
25 Februari | Perang Rusia-Swedia (1590–1595): Seorang gubernur Swedia di wilayah sengketa menyerah kepada Moskwa. | |
1591 | 15 Mei | Dmitriy Ivanovich, putra ketiga sekaligus termuda Ivan yang Ganas, meninggal di pengasingan karena luka tusukan di lehernya. Untuk sekian lama, kematian Dmitri dipercaya dilakukan orang suruhan Boris Godunov, tetapi belakangan ini peneliti mulai percaya teori bahwa luka tusuk mematikan itu disebabkan Dmitriy sendiri saat epilepsinya kambuh. |
1595 | 18 Mei | Perang Rusia-Swedia (1590–1595): Traktat Tyavzino ditandatangani. Ingria diberikan ke Moskwa. |
1598 | 7 Januari | Fyodor I mangkat tanpa keturunan. |
21 Februari | Zemsky Sobor memilih Boris Godunov sebagai Tsar Moskwa pertama yang bukan keturunan Rurik. |
Abad ke-17
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1604 | Oktober | Dmitriy I yang Palsu, orang yang mengaku sebagai Dmitriy Ivanovich, menyerang Moskwa. |
1605 | 13 April | Boris mangkat, posisinya sebagai tsar digantikan, Fyodor II, putranya. |
1 Juli | Sekelompok boyar yang membangkang mendukung Dmitriy I yang Palsu dan berhasil menguasai Kremlin, lalu menangkap Fyodor II. | |
20 Juni | Dmitriy I yang Palsu bersama pasukannya tiba di Moskwa. | |
20 Juli | Fyodor II dan ibunya dibunuh dengan cara dicekik. | |
21 Juli | Dmitriy I yang Palsu dinobatkan sebagai tsar. | |
1606 | 8 Mei | Dmitriy I yang Palsu menikah dengan gadis Katolik sehingga menimbulkan kecurigaan ia akan mengkatolikkan Keharyapatihan Moskwa. |
17 Mei | Para boyar konservatif yang dipimpin Vasiliy Shuisky menyerbu Kremlin, lalu menembak Dmitriy I yang Palsu hingga tewas saat akan melarikan diri. | |
19 Mei | Sekutu Shuisky menobatkannya sebagai Tsar Vasiliy IV. | |
1607 | Dmitriy II yang Palsu, orang yang juga mengaku sebagai Dmitriy Ivanovich, mendapatkan bantuan dana dan militer dari sekelompok bangsawan Polandia. | |
1609 | 28 Februari | Vasiliy IV menyerahkan wilayah perbatasan kepada Swedia sebagai ganti bantuan militer melawan pemerintahan Dmitriy II yang Palsu. |
September | Perang Polandia–Moskwa (1609–1618): Raja Polandia, Sigismund III, memimpin pasukan menyerang Moskwa. | |
1610 | 4 Juli | Pertempuran Klushino: Sebanyak 7.000 pasukan berkuda Polandia mengalahkan pasukan Moskwa yang jauh lebih unggul di Klushino. |
19 Juli | Vasiliy IV digulingkan dari kekuasaannya. Sekelompok bangsawan, yang disebut Tujuh Boyar, menggantikannya sebagai kepala pemerintahan. | |
27 Juli | Perang Polandia–Rusia (1609–1618): Gencatan senjata disepakati. Para boyar berjanji akan mengakui putra mahkota Sigismund, Władysław, sebagai tsar dengan syarat harus mau memeluk agama Kristen Ortodoks dan dibatasi kekuasaannya. | |
Agustus | Perang Polandia–Rusia (1609–1618): Sigismund menolak syarat yang diajukan para boyar. | |
Desember | Hermogenes, Patriark Gereja Ortodoks Rusia, mendesak rakyat Moskwa agar bangkit melawan Polandia. | |
11 Desember | Dmitriy II yang Palsu ditembak, lalu dipenggal kepalanya oleh seorang pengawalnya. | |
1612 | 1 November | Perang Polandia–Rusia (1609–1618): Rakyat Moskwa bangkit melawan Polandia, berhasil merebut kembali Kremlin. |
1613 | Perang Ingria: Swedia menyerang Moskwa. | |
21 Februari | Zemsky Sobor memilih Mikhail Romanov, cucu saudara ipar Ivan yang Ganas, sebagai tsar. | |
1617 | 27 Februari | Perang Ingria: Traktat Stolbovo mengakhiri perang. Kexholm, Ingria, Estonia, dan Livonia menjadi milik Swedia. |
1618 | 11 Desember | Perang Polandia–Rusia (1609–1618): Gencatan Senjata Deulino mengakhiri perang. Moskwa menyerahkan Smolensk dan Voivodina Czernihów kepada Polandia. |
1619 | 13 Februari | Fyodor Romanov, ayah Mikhail I, dibebaskan dari penjara Polandia dan diizinkan kembali ke Moskwa. |
1632 | Oktober | Perang Smolensk: Bersamaan dengan akhir masa berlaku Gencatan Senjata Deulino, pasukan Moskwa dikirim untuk mengepung Smolensk. |
1634 | 1 Maret | Perang Smolensk: Pasukan Moskwa yang terkepung dipaksa menyerah. |
14 Juni | Perang Smolensk: Traktat Polyanovka mengakhiri perang. Smolensk tetap menjadi milik Polandia, tetapi Władysław tak lagi berstatus sebagai penguasa Moskwa. | |
1645 | 13 Juli | Mikhail I wafat, digantikan putranya, Aleksey I. |
1648 | 25 Januari | Pemberontakan Khmelnytsky: Szlachta Polandia, Bohdan Khmelnytsky, memimpin pasukan Kazaki dari Sich Zaporizhia melawan penguasa Polandia. |
1 Juni | Kerusuhan Garam: Warga kota yang tidak terima atas pemberlakuan pajak garam melancarkan pemberontakan di Moskwa. | |
11 Juni | Kerusuhan Garam: Sekelompok bangsawan Rusia menuntut penyelenggaraan Zemsky Sobor mewakili para pemberontak. | |
3 Juli | Kerusuhan Garam: Sebagian besar pemimpin pemberontak dieksekusi mati. | |
25 Desember | Pemberontakan Khmelnytsky: Khmelnytsky memasuki ibu kota Ukraina, Kiev. | |
1649 | Januari | Zemsky Sobor mengesahkan peraturan hukum baru yang disebut Sobornoye Ulozheniye. |
1653 | Raskol: Nikon, Patriark Moskwa, mereformasi liturgi agar sejalan dengan ritual Gereja Yunani. | |
1654 | Pemberontakan Khmelnytsky: Sesuai Traktat Pereyaslav, Ukraina Kiri Sungai yang merupakan bagian dari Zaporozhia, bersekutu dengan Moskwa. | |
Juli | Perang Rusia-Polandia (1654–1667): Pasukan Moskwa menyerang Polandia. | |
1655 | Banjir Besar: Pasukan Swedia menyerang Polandia. | |
3 Juli | Perang Rusia-Polandia (1654–1667): Pasukan Moskwa berhasil menguasai Vilnius. | |
25 Juli | Banjir Besar: Voivodina Poznań menyerah kepada Swedia. | |
2 November | Moskwa merundingkan gencatan senjata dengan Polandia. | |
1656 | Juli | Perang Rusia–Swedia (1656–1658): Pasukan cadangan Moskwa menyerang Ingria. |
1658 | 26 Februari | Perang Denmark-Swedia (1657–1658): Traktat Roskilde mengakhiri perang antara Swedia dengan Denmark sehingga pasukan Swedia dapat dikonsentrasikan untuk mengatasi konflik di timur. |
16 September | Perang Rusia-Polandia (1654–1667): Traktat Hadiach menghasilkan aliansi militer antara Polandia dengan Zaporozhia dan menjanjikan pembentukan persemakmuran tiga negara: Polandia, Lituania, dan Rus. | |
28 Desember | Perang Rusia–Swedia (1656–1658): Traktat Valiesar mengakhiri perang. Wilayah Ingria yang berhasil ditaklukkan diserahkan kepada Moskwa selama tiga tahun. | |
1660 | 23 April | Banjir Besar: Traktat Oliva mengakhiri konflik antara Polandia dengan Swedia. |
1661 | Perang Rusia–Polandia (1654–1667): Pasukan Polandia merebut kembali Vilnius. | |
Masa berlaku Traktat Valiesar habis. Moskwa mengembalikan Ingria kepada Swedia melalui Traktat Cardis. | ||
1662 | 25 Juli | Kerusuhan Tembaga: Pada pagi hari, sekelompok warga Moskwa turun ke jalan menuju Kolomenskoye untuk menuntut hukuman bagi para menteri yang menurunkan nilai mata uang tembaga Moskwa. Saat tiba di tempat, mereka dihalau oleh militer. Seribu orang digantung atau ditenggelamkan, sisanya diasingkan. |
1665 | Rokosz Lubomirski: Szlachta Polandia melancarkan rokosz (pemberontakan) melawan raja. | |
Bangasawan Kazaki pro-Turki, Petro Doroshenko, mengalahkan lawannya yang pro-Moskwa di Ukraina Kanan Sungai. | ||
1667 | Raskol: Dewan gereja melaknati para Pemercaya Lama yang menolak reformasi Patriark Nikon. | |
30 Januari | Perang Rusia-Polandia (1654–1667): Traktat Andrusovo mengakhiri perang antara Polandia dengan Moskwa tanpa kehadiran perwakilan bangsa Kazaki. Polandia setuju menyerahkan Smolensk dan Voivodina Czernihów serta mengakui kekuasaan Moskwa atas Ukraina Kiri Sungai. | |
1669 | Doroshenko menandatangani traktat pengakuan negerinya sebagai negara vasal Kesultanan Utsmaniyah. | |
1670 | Stenka Razin, seorang Kazaki, mengawali pemberontakan terhadap pemerintah Moskwa. | |
1671 | Razin ditangkap, disiksa, lalu dihukum potong badan di Lobnoye Mesto, Lapangan Merah. | |
1674 | Bangsa Kazaki dari Ukraina Kanan Sungai memilih Ivan Samoylovych, Hetman Ukraina Kiri Sungai yang pro-Moskwa, sebagai pengganti Doroshenko sekaligus menjadi Hetman Ukraina bersatu. | |
1676 | Perang Rusia-Turki (1676–1681): Pasukan Utsmaniyah yang bergabung dengan pasukan Doroshenko menyerang Chyhyryn di Ukraina Kiri Sungai. | |
29 Januari | Aleksey I mangkat, digantikan putranya, Fyodor III. | |
1680 | Perang Rusia-Krimea: Serangan Krimea terhadap Moskwa berakhir. | |
1681 | 3 Januari | Perang Rusia-Turki (1676–1681): Traktat Bakhchisarai mengakhiri perang. Garis batas wilayah Rusia-Turki ditetapkan di Sungai Dnieper. |
1682 | Fyodor III mengakhiri praktik mestnichestvo, sistem penunjukan jabatan politik yang sudah kuno dan tidak sesuai asas meritokrasi. | |
14 April | Avvakum, pemimpin gerakan Pemercaya Lama yang paling terkemuka, dibakar hidup-hidup. | |
27 April | Fyodor III mangkat tanpa keturunan. Pyotr I yang Agung, putra Aleksey I dari istri keduanya, Natalia Naryshkina, dinobatkan sebagai tsar. Natalia diangkat sebagai adipati. | |
17 Mei | Pemberontakan Moskwa 1682: Resimen Streltsy yang memihak permaisuri Aleksey I, Maria Miloslavskaya, mengambil alih Kremlin, mengeksekusi mati saudara laki-laki Natalia, lalu menyatakan putra Maria yang cacat, Ivan V, sebagai "tsar besar", sedangkan Pyotr I sebagai "tsar kecil". Putri tertua Maria, Sofia Alekseyevna, diangkat sebagai adipati. | |
1687 | Mei | Kampanye Krimea: Pasukan Moskwa melancarkan serangan melawan Kekhanan Krimea yang menjadi negara vasal Kesultanan Utsmaniyah. |
17 Juni | Kampanye Krimea: Padang rumput yang dibakar habis memukul mundur pasukan Moskwa karena tak ada makanan bagi kuda mereka. | |
1689 | Juni | Fyodor Shaklovity, pemimpin Prikaz Streltsy, membujuk Sofia agar menyatakan diri sebagai tsarina, lalu memantik pemberontakan baru dengan dukungan darinya. Streltsy justru membangkang, berbalik mendukung Pyotr I. |
11 Oktober | Shaklovity dieksekusi mati. | |
1696 | 29 Januari | Ivan V mangkat. |
23 April | Kampanye Azov kedua: Moskwa mulai mengerahkan pasukan untuk menyerang benteng penting Kesultanan Utsmaniyah di Azov. | |
27 Mei | Kampanye Azov kedua: Angkatan laut Moskwa memblokade Azov. | |
19 Juli | Kampanye Azov kedua: Garnisun Utsmaniyah menyerah. | |
1698 | 6 Juni | Pemberontakan Streltsy: Pasukan Streltsy yang berjumlah sekitar empat ribu orang menggulingkan komandan mereka, lalu bergerak menuju Moskwa untuk menuntut penobatan Sofia Alekseyevna yang diasingkan. |
18 Juni | Pemberontakan Streltsy: Pemberontakan berhasil dipadamkan. | |
1700 | 19 Agustus | Perang Utara Raya: Moskwa menyatakan perang terhadap Swedia. |
16 Oktober | Adrian, Patriark Gereja Ortodoks Rusia, wafat. Pyotr I menghalangi pemilihan penggantinya. |
Abad ke-18
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1707 | 8 Oktober | Pemberontakan Bulavin: Sekelompok kecil Kazaki Don membunuh bangsawan Moskwa yang sedang mencari buronan kasus pajak di wilayah mereka. |
1708 | 7 Juli | Pemberontakan Bulavin: Setelah mengalami sejumlah kekalahan, Bulavin ditembak oleh para mantan pengikutnya. |
18 Desember | Wilayah Moskwa dipecah menjadi 8 guberniya. | |
1709 | 28 Juni | Pertempuran Poltava: Kemenangan telak militer Moskwa atas Swedia di Poltava menandai titik balik pertempuran, akhir kemerdekaan bangsa Kazaki, dan permulaan Kekaisaran Rusia. |
1710 | 14 Oktober | Guberniya di Rusia dibagi-bagi berdasarkan populasi bangsawan. |
20 November | Perang Rusia-Turki (1710–1711): Charles XII dari Swedia membujuk Sultan Utsmaniyah menyatakan perang terhadap Rusia. | |
1711 | 22 Februari | Reformasi pemerintahan Pyotr I: Pyotr membentuk Senat Pemerintah yang berhak menetapkan peraturan hukum saat kaisar berhalangan. |
21 Juli | Perang Rusia-Turki (1710–1711): Perdamaian dicapai melalui Traktat Pruth. Rusia mengembalikan Azov kepada Kesultanan Utsmaniyah dan menghancurkan Taganrog. | |
1713 | 8 Mei | Ibu kota Rusia dipindah dari Moskwa ke Sankt Peterburg. |
17 Juli | Kegubernuran Riga dibentuk di wilayah yang direbut dari Livonia. | |
Wilayah Kegubernuran Smolensk dipecah di antara Kegubernuran Moskwa dan Riga. | ||
1714 | 15 Januari | Wilayah barat laut Kegubernuran Kazan dimasukkan ke Kegubernuran Nizhny Novgorod yang baru dibentuk. |
1715 | 11 Oktober | Pyotr I meminta putranya, Aleksey Petrovich, agar mendukung reformasi yang dilakukannya atau menanggalkan haknya sebagai penerus takhta. |
1716 | Putra Mahkota Aleksey kabur ke Wina untuk menghindari wajib militer. | |
1717 | 22 November | Kegubernuran Astrakhan dibentuk di sebelah selatan Kegubernuran Kazan. |
Wilayah Kegubernuran Nizhny Novgorod dimasukkan ke Kegubernuran Kazan. | ||
12 Desember | Reformasi pemerintahan Pyotr I: Pyotr I membentuk kolegium, kementerian yang menggantikan prikaz. | |
1718 | 31 Januari | Putra Mahkota Aleksey kembali ke Moskwa setelah dijamin keselamatannya. |
18 Februari | Setelah disiksa, Putra Mahkota Aleksey menanggalkan haknya sebagai penerus takhta dan mengumumkan sejumlah reaksioner yang berkonspirasi menggulingkan kekuasaan ayahnya. | |
13 Juni | Aleksey diadili dengan tuduhan pengkhianatan terhadap negara. | |
26 Juni | Aleksey tewas akibat disiksa di Benteng Pyotr dan Paul. | |
1719 | 29 Mei | Pembagian guberniya berdasarkan populasi bangsawan diganti menjadi provinsi yang diperintah dan dikenai pajak di bawah kepemimpinan voivod. Wilayah provinsi itu dibagi lagi menjadi beberapa distrik menggantikan uyezd. Kepala distrik dipilih oleh tokoh masyarakat setempat. |
Kegubernuran Nizhny Novgorod dibentuk kembali. | ||
Kegubernuran Reval dibentuk di wilayah yang direbut dari Estonia. | ||
1721 | 25 Januari | Pyotr I membentuk Sinode Kudus, lembaga beranggota 10 pendeta yang diketuai pejabat sekuler dengan fungsi memimpin Gereja Ortodoks Rusia sebagai pengganti Patriark Moskwa. |
30 Agustus | Perang Utara Raya: Traktat Nystad mengakhiri perang. Swedia menyerahkan Estonia, Livonia, dan Ingria ke Rusia. | |
22 Oktober | Pyotr I dinobatkan sebagai Kaisar Rusia. | |
1722 | Pyotr I memberlakukan Tabel Kepangkatan yang berisi hak-hak bangsawan berdasarkan pengabdiannya kepada negara. | |
Juli | Perang Rusia-Persia (1722–1723): Ekspedisi militer Rusia pergi berlayar untuk mendukung kemerdekaan dua kerajaan Kristen, Kartli dan Armenia. | |
1723 | 12 September | Perang Rusia-Persia (1722–1723): Shah Persia menyepakati perjanjian damai dengan menyerahkan Kota Derbent dan Baku serta Provinsi Shirvan, Guilan, Mazandaran, dan Astrabad kepada Rusia. |
1725 | 28 Januari | Pyotr I mangkat karena penyakit saluran kencing sebelum sempat menunjuk penerus takhta. Salah satu penasihat dekat Pyotr I, Aleksandr Menshikov, meyakinkan Garda Kekaisaran agar mendukung Katarina I, istri Pyotr I, sebagai penerusnya. |
1726 | Kegubernuran Smolensk dibentuk kembali. | |
8 Februari | Katarina I membentuk badan penasihat, Dewan Penasihat Agung. | |
1727 | Katarina I membentuk Kegubernuran Belgorod dan Novgorod serta menyesuaikan batas kegubernuran lainnya. Sistem distrik dikembalikan ke uyezd. | |
17 Mei | Katarina I mangkat. | |
18 Mei | Sesuai wasiat Katarina I, Pyotr II yang berusia 11 tahun, putra Aleksey Petrovich sekaligus cucu Pyotr I, menjadi tsar. Dewan Penasihat Agung berkuasa hingga tsar cukup umur. | |
9 September | Anggota konservatif Dewan Penasihat Agung mendepak anggotanya yang paling berpengaruh dan berhaluan liberal, Aleksandr Menshikov. | |
1730 | 30 Januari | Pyotr II mangkat karena cacar. |
1 Februari | Dewan Penasihat Agung menawarkan takhta kepada Anna Ivanovna, putri Ivan V, dengan syarat antara lain Dewan masih diberi kuasa menyatakan perang dan damai serta mengelola pajak. Sang putri juga dilarang menikah atau menunjuk penerus takhta. | |
4 Maret | Anna membatalkan syarat-syarat kenaikan takhtanya, lalu membubarkan Dewan Penasihat Agung. | |
1736 | 20 Mei | Perang Rusia-Turki (1735–1739): Rusia merebut benteng pertahanan Utsmaniyah di Perekop. |
19 Juni | Perang Rusia-Turki (1735–1739): Rusia merebut Azov. | |
1737 | Juli | Perang Rusia-Turki (1735–1739): Austria masuk ke medan perang memihak Rusia. |
1739 | 21 Agustus | Perang Rusia-Turki (1735–1739): Austria berhenti perang sesuai Traktat Beograd. |
18 September | Perang Rusia-Turki (1735–1739): Traktat Niš mengakhiri perang. Rusia melepas Krimea dan Moldavia serta angkatan lautnya dilarang melintasi Laut Hitam. | |
1740 | 17 Oktober | Anna mangkat karena penyakit ginjal. Ia menyerahkan takhta kepada putra angkatnya yang masih bayi, Ivan VI. |
18 Oktober | Kekasih Anna, Ernst Johann von Biron, ditetapkan sebagai adipati. | |
8 November | Biron ditangkap atas perintah pesaingnya, Pangeran Burkhard Christoph von Munnich. Ibu kandung Ivan VI, Anna Leopoldovna, menggantikan posisi Biron sebagai adipati. | |
1741 | 8 Agustus | Perang Rusia-Swedia (1741–1743): Swedia menyatakan perang terhadap Rusia. |
25 November | Elizaveta, putri bungsu Pyotr I, memimpin Resimen Preobrazhensky bergerak menyerbu Istana Musim Dingin untuk menggulingkan Anna Leopoldovna, lalu mengangkat dirinya sebagai kaisar. | |
2 Desember | Ivan VI dikurung di Benteng Daugavgriva. | |
1742 | 4 September | Perang Rusia-Swedia (1741–1743): Tentara Swedia menyerah setelah dikepung tentara Rusia di Helsinki. |
1743 | 7 Agustus | Perang Rusia-Swedia (1741–1743): Traktat Åbo yang mengakhiri perang ditandatangani. Rusia melepas sebagian besar wilayah yang berhasil direbutnya, kecuali wilayah di sebelah timur Sungai Kymi. Sebagai gantinya, Adolf Frederick dari Holstein-Gottorp, paman putra mahkota Rusia, bakal diangkat menjadi Raja Swedia. |
1744 | Kegubernuran Vyborg dibentuk di wilayah yang direbut dari Swedia. | |
1755 | Mikhail Lomonosov dan Pangeran Ivan Shuvalov mendirikan Universitas Moskwa. | |
1756 | 29 Agustus | Perang Tujuh Tahun: Kerajaan Prusia menyerang Protektorat Sachsen, Austria. |
1757 | 1 Mei | Revolusi Diplomatik: Mengikuti Traktat Versailles Kedua, Rusia bergabung dengan aliansi militer Prancis-Austria. |
17 Mei | Perang Tujuh Tahun: Pasukan Rusia masuk ke medan perang. | |
1761 | 25 Desember | Mukjizat Wangsa Brandenburg: Elizaveta mangkat. Keponakannya, Pyotr III, menjadi tsar. |
1762 | 5 Mei | Perang Tujuh Tahun: Traktat Sankt Peterburg mengakhiri keikutsertaan Rusia dalam perang tanpa perluasan wilayah. |
17 Juli | Katarina II, istri Pyotr III, merebut kekuasaan dari suaminya dengan bantuan Garda Kekaisaran. | |
1764 | 5 Juli | Sekelompok tentara berupaya membebaskan Ivan VI yang dikurung. Ivan VI akhirnya dibunuh. |
1767 | 13 Oktober | Sejm Repnin: Empat senator Polandia yang menentang kebijakan-kebijakan Duta Besar Rusia, Nicholas Repnin, ditangkap tentara Rusia, lalu dipenjara di Kaluga. |
1768 | 27 Februari | Sejm Repnin: Anggota Sejm menetapkan traktat yang memastikan pengaruh Rusia dalam politik dalam negeri Polandia di masa-masa mendatang. |
29 Februari | Bangsawan Polandia mendirikan Konfederasi Bar untuk menghentikan pengaruh Rusia di negerinya. | |
25 September | Perang Rusia-Turki (1768–1774): Sultan Utsmaniyah menyatakan perang terhadap Rusia. | |
1771 | 15 September | Kerusuhan Wabah: Segerombolan perusuh mengacau di Lapangan Merah, menyerbu masuk Kremlin dan merusak Biara Chudov. |
17 September | Kerusuhan Wabah: Tentara berhasil memadamkan kerusuhan. | |
1772 | 5 Agustus | Pembagian Polandia yang pertama diumumkan. Polandia kehilangan 30 persen wilayahnya yang dibagikan kepada Prusia, Austria, dan Rusia. |
1773 | Pemberontakan Pugachev: Tentara pimpinan Yemelyan Pugachev dari bangsa Kazaki menyerang dan menduduki Samara. | |
18 September | Sejm hasil konfederasi dipaksa mengesahkan pembagian Polandia yang pertama. | |
1774 | 21 Juli | Perang Rusia-Turki (1768–1774): Traktat Küçük Kaynarca ditandatangani. Sebagian wilayah Yedisan di sebelah timur Sungai Bug (Selatan), wilayah Kabarda di Kaukasus, dan beberapa pelabuhan di Krimea, diserahkan kepada Rusia. Kekhanan Krimea mendapat kemerdekaan dari Kesultanan Utsmaniyah dan Rusia dinyatakan sebagai pelindung umat Kristiani di kesultanan tersebut. |
14 September | Pemberontakan Pugachev: Kalut dengan masa depan pemberontakan yang suram, anak buah Pugachev menyerahkannya kepada Rusia. | |
1783 | 8 April | Kekhanan Krimea dimasukkan ke Kekaisaran Rusia. |
24 Juli | Ancaman dari Persia dan Utsmaniyah memaksa Kerajaan Kartl-Kakheti menandatangani Traktat Georgievsk yang menjadikannya sebagai protektorat Rusia. | |
1788 | Perang Rusia-Turki (1787–1792): Kesultanan Utsmaniyah menyatakan perang terhadap Rusia dan memenjarakan duta besarnya. | |
27 Juni | Perang Rusia-Swedia (1788–1790): Tentara Swedia bertempur kecil-kecilan dengan tentara Rusia. | |
6 Juli | Pertempuran Hogland: Angkatan laut Rusia membubarkan armada kapal penyerang Swedia di dekat Hogland, kawasan Teluk Finlandia. | |
6 Oktober | Sejm Agung: Sejm hasil konfederasi bersidang untuk mengembalikan Persemakmuran Polandia–Lituania. | |
1790 | 14 Agustus | Perang Rusia-Swedia (1788–1790): Traktat Värälä mengakhiri perang tanpa perluasan wilayah. |
1791 | 3 Mei | Sejm Agung: Konstitusi 3 Mei Polandia disahkan secara diam-diam. Konstitusi baru ini menghapus sistem liberum veto untuk mengurangi kekuasaan bangsawan dan membatasi gerak Rusia dalam mempengaruhi politik dalam negeri Polandia. |
23 Desember | Katarina II membentuk Zona Permukiman Yahudi, wilayah transmigrasi bangsa Yahudi Rusia di kawasan Rusia Eropa. | |
1792 | 9 Januari | Perang Rusia-Turki (1787–1792): Traktat Jassy yang mengakhiri perang ditandatangani. Perbatasan Rusia di Yedisan ditambah sampai Sungai Dniester. |
18 Mei | Perang Polandia–Rusia 1792: Tentara Konfederasi Targowica, penentang Konstitusi 3 Mei Polandia yang liberal, menyerang Polandia. | |
1793 | 23 Januari | Perang Polandia–Rusia 1792: Pembagian Polandia kedua menyisakan sepertiga penduduk negeri itu tahun 1772. |
23 November | Sejm Grodno: Sejm terakhir Persemakmuran Polandia–Lituania mengesahkan pembagian Polandia kedua. | |
1794 | 24 Maret | Pemberontakan Kościuszko: Pengumuman yang disampaikan Tadeusz Kościuszko memicu pemberontakan nasionalis di Polandia. |
4 November | Pertempuran Praga: Pasukan Rusia merebut Praga, bagian dari Warsawa, lalu membantai penduduknya. | |
5 November | Pemberontakan Kościuszko: Pemberontakan berakhir dengan pendudukan Rusia atas Warsawa. | |
1795 | 11 September | Pertempuran Krtsanisi: Tentara Persia mengalahkan tentara Kartl-Kakheti. |
24 Oktober | Pembagian Polandia ketiga memecah sisa-sisa wilayah negeri itu. | |
1796 | April | Ekspedisi Persia 1796: Katarina II melancarkan ekspedisi militer untuk membalas serangan Persia terhadap Protektorat Kartl-Kakheti. |
5 November | Katarina II mengalami stroke. | |
6 November | Katarina II mangkat. Putranya, Paul I, menjadi penerus takhta. |
Abad ke-19
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1801 | 8 Januari | Paul I mengesahkan masuknya Kartl-Kakheti ke dalam Kekaisaran Rusia. |
11 Maret | Paul I dibunuh di tempat tidurnya. | |
23 Maret | Putra Paul I, Aleksandr I, menggantikan posisi ayahnya. | |
1802 | Aleksandr I mendirikan Kementerian Dalam Negeri. | |
1804 | Perang Rusia-Persia (1804–1813): Pasukan Rusia menyerang permukiman Persia di Üçkilise. | |
1805 | Kesultanan Utsmaniyah membubarkan hospodar yang pro-Rusia di negara vasalnya, Wallachia dan Moldavia. | |
26 Desember | Perang Koalisi Ketiga: Traktat Pressburg menyerahkan wilayah milik Austria di Dalmatia kepada Prancis. | |
1806 | Oktober | Untuk menentang keberadaan Prancis di Dalmatia, Rusia menyerang Wallachia dan Moldavia. |
27 Desember | Perang Rusia-Turki (1806–1812): Kesultanan Utsmaniyah menyatakan perang terhadap Rusia. | |
1807 | 14 Juni | Pertempuran Friedland: Tentara Rusia kalah melawan Prancis, 20.000 orang tewas. |
7 Juli | Traktat Tilsit ditandatangani. Aleksandr I setuju mengosongkan Wallachia dan Moldavia serta menyerahkan Kepulauan Ionia dan Kotor kepada Prancis. Traktat ini mengakhiri konflik Rusia dengan Prancis. Napoleon berjanji akan membantu Rusia menghadapi Utsmaniyah. | |
16 November | Aleksandr I meminta Swedia menutup akses Laut Baltik bagi kapal perang Britania Raya. | |
1808 | 21 Februari | Perang Finlandia: Pasukan Rusia melintasi perbatasan Swedia dan merebut Hämeenlinna. |
1809 | 29 Maret | Diet Porvoo: Empat estate Finlandia bersumpah setia kepada penguasa Rusia. |
17 September | Perang Finlandia: Traktat Fredrikshamn ditandatangani, mengakhiri perang dan menyerahkan Finlandia kepada Rusia. | |
1810 | Permukiman militer pertama dibangun di dekat Klimovichi. | |
1 Januari | Aleksandr I mendirikan Dewan Negara yang menerima kekuasaan eksekutif dari Senat Pemerintah. | |
20 Februari | Pemerintah Rusia mengumumkan penurunan Solomon II dari takhta Imereti. | |
1811 | 27 Maret | Badan militer regional disatukan menjadi Garda Dalam Negeri. |
1812 | 28 Mei | Perang Rusia-Turki (1806–1812): Traktat Bukares mengakhiri perang dan menyerahkan Bessarabia kepada Rusia. |
24 Juni | Invasi Prancis ke Rusia (1812): Tentara Prancis menyeberangi Sungai Neman menuju Rusia. | |
14 September | Invasi Prancis ke Rusia (1812): Tentara Prancis memasuki Moskwa yang ditinggalkan penduduknya, pencapaian tertinggi invasi ini. | |
14 Desember | Invasi Prancis ke Rusia (1812): Pasukan terakhir Prancis dipaksa hengkang dari wilayah Rusia. | |
1813 | 24 Oktober | Perang Rusia-Persia (1804–1813): Mengikuti isi Traktat Gulistan, Kekaisaran Persia menyerahkan wilayah Transkaukasia kepada Rusia. |
1815 | 9 Juni | Kongres Wina: Wilayah Kadipaten Warsawa dibagi-bagikan kepada Prusia, Rusia, dan tiga negara baru: Keharyapatihan Posen, Kota Bebas Kraków, dan Kongres Polandia. Kongres Polandia adalah negara monarki yang dipimpin Aleksandr I sebagai rajanya. |
1825 | 19 November | Aleksandr I mangkat karena tifus. Tentara bersumpah setia mendukung kakaknya, Adipati Agung Konstantin Pavlovich. Akan tetapi, Konstantin mendukung adiknya, Nikolai I, penerus takhta pilihan Aleksandr I. |
12 Desember | Atas tekanan Konstantin, Nikolai I menerbitkan manifesto pewarisan takhta Aleksandr I. | |
14 Desember | Pemberontakan Desemberis: Sebanyak 3.000 tentara berkumpul di Lapangan Senat, Sankt Peterburg, menyatakan kesetian mereka kepada Konstantin dan gagasan penyusunan konstitusi Rusia. Saat perundingan menemui jalan buntu, tentara tsar membubarkan pengunjuk rasa dengan senjata, menewaskan sedikitnya 60 orang. | |
1826 | Dekret kekaisaran mendirikan Kamar Kedua Konsuler Yang Mulia Kaisar dengan tugas menyusun dan menerbitkan peraturan hukum serta Kamar Ketiga yang bertugas menjalankan polisi rahasia kekaisaran. | |
Juli | Nikolai I membentuk jabatan Kepala Gendarmerie yang memimpin unit gendarmerie Garda Dalam Negeri. | |
16 Juli | Perang Rusia-Persia (1826–1828): Tentara Persia menyerang Kekhanan Talysh milik Rusia. | |
1828 | 21 Februari | Perang Rusia-Persia (1826–1828): Menghadapi kemungkinan serangan Rusia ke Teheran, Persia menandatangani Traktat Turkmenchay. |
Mei | Tentara Rusia menduduki Wallachia. | |
Juni | Perang Rusia-Turki (1828–1829): Tentara Rusia menyeberang ke Dobruja, wilayah Kesultanan Utsmaniyah. | |
1829 | 14 September | Perang Rusia-Turki (1828–1829): Traktat Adrianopel ditandatangani, menyerahkan pantai timur Laut Hitam dan muara Sungai Donau kepada Rusia. |
1830 | 29 November | Pemberontakan November: Sekelompok nasionalis Polandia menyerang Istana Belweder, kediaman gubernur jenderal. |
1831 | 25 Januari | Pemberontakan November: Sejm menurunkan Nikolai I dari takhtanya di Polandia. |
29 Januari | Pemberontakan November: Rezim baru mulai memerintah Polandia. | |
4 Februari | Pemberontakan November: Pasukan Rusia melintasi perbatasan Polandia. | |
September | Pertempuran Warsawa (1831): Tentara Rusia merebut Warsawa, mengakhiri Pemberontakan November. | |
1836 | Gendarmerie dipisahkan dari Garda Dalam Negeri menjadi Korps Khusus Gendarmerie. | |
1852 | Desember | Sultan Utsmaniyah mengakui kepemimpinan Prancis dan Gereja Katolik atas umat Kristiani di Tanah Israel. |
1853 | 3 Juli | Rusia menyerang Wallachia dan Moldavia milik Utsmaniyah. |
4 Oktober | Perang Krimea: Kesultanan Utsmaniyah menyatakan perang terhadap Rusia. | |
1854 | 28 Maret | Perang Krimea: Britania Raya dan Prancis menyatakan perang terhadap Rusia. |
Agustus | Perang Krimea: Untuk mencegah masuknya Kekaisaran Austria ke medan perang, Rusia mengosongkan Wallachia dan Moldavia. | |
1855 | 18 Februari | Nikolai I mangkat. Putranya, Aleksandr II, menjadi penerus takhta. |
1856 | 30 Maret | Perang Krimea: Traktat Paris ditandatangani, secara resmi mengakhiri perang. Laut Hitam dibebaskan dari kekuasaan militer. Rusia kehilangan wilayahnya di muara Sungai Donau, berhenti menyatakan diri sebagai pelindung umat Kristiani Turki, dan kehilangan pengaruhnya di Kepangeranan Donau. |
1857 | Permukiman militer terakhir dibongkar. | |
1858 | 28 Mei | Traktat Aigun ditandatangani, memindahkan perbatasan Rusia-Tiongkok ke timur Sungai Amur. UU Bea Cukai mengurangi pajak impor. |
1860 | 18 Oktober | Konvensi Peking menyerahkan Krai Ussuri dari Tiongkok ke Rusia. |
1861 | 3 Maret | Reformasi emansipasi 1861: Aleksandr II menerbitkan manifesto emansipasi serf. Mahasiswa berunjuk rasa menentang tsar. |
1863 | 22 Januari | Pemberontakan Januari: Pemberontakan anti-Rusia muncul di Polandia. Perempuan boleh masuk sekolah menengah dan kurikulum standar diberlakukan. |
1864 | 1 Januari | Zemstva dibentuk sebagai pemerintahan otonom warga Rusia setempat. |
1 Mei | Tentara Rusia mulai menyerbu Kekhanan Kokand. | |
21 Mei | Perang Kaukasia: Aleksandr II menyatakan berakhirnya perang. | |
5 Agustus | Pemberontakan Januari: Romuald Traugutt, pemimpin pemberontakan, dihukum gantung. | |
20 November | Reformasi hukum Aleksandr II: Dekret kekaisaran mengumumkan hukum baru yang menyatukan dan meliberalkan sistem hukum Rusia. | |
1865 | 17 Juni | Tentara Rusia merebut Tashkent. |
1867 | Wilayah Asia Tengah yang berhasil direbut Rusia dijadikan guberniya. | |
30 Maret | Pembelian Alaska: Rusia setuju menjual Alaska kepada Amerika Serikat. | |
1868 | Kekhanan Kokand menjadi negara vasal Rusia. | |
1870 | Makin banyak bidang studi kejuruan yang diajarkan kepada perempuan di sekolah. | |
1873 | Pemberontakan Narodnik dimulai. | |
Keamiran Bukhara menjadi protektorat Rusia. | ||
18 Mei | Khiva direbut pasukan Rusia. | |
12 Agustus | Perjanjian damai ditandatangani yang menjadikan Kekhanan Khiva sebagai protektorat Rusia yang setengah merdeka. | |
1876 | Maret | Kekhanan Kokand dimasukkan ke Kekaisaran Rusia. |
20 April | Pemberontakan April: Sekelompok nasionalis Bulgaria menyerang markas kepolisian Utsmaniyah di Oborishte. | |
Mei | Aleksandr II menandatangani Ems Ukaz, melarang penggunaan bahasa Ukraina di media cetak. | |
8 Juli | Perjanjian rahasia disiapkan untuk membagi wilayah Balkan kepada Rusia dan Austria-Hungaria, tergantung hasil gerakan revolusioner setempat. | |
6 Desember | Demonstrasi Kazan: Demonstrasi politik di muka Katedral Kazan, Sankt Peterburg, menandai munculnya kelompok revolusioner Tanah dan Kebebasan. | |
1877 | Februari | Sebanyak 193 pemberontak Narodnik disidang. |
24 April | Perang Rusia-Turki (1877–1878): Rusia menyatakan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah. | |
1878 | 3 Maret | Perang Rusia-Turki (1877–1878): Traktat San Stefano ditandatangani, mengakhiri perang serta menyerahkan wilayah Dobruja Utara dan sebagian Kaukasus kepada Rusia. Beberapa negara Slavia, yaitu Montenegro, Serbia, Rumania, dan Bulgaria, mendapat kemerdekaan atau otonomi. |
13 Juli | Kongres Berlin: Traktat Berlin, sanksi yang dijatuhkan Barat kepada Rusia, membagi Bulgaria menjadi Rumelia Timur dan Kepangeranan Bulgaria. | |
1879 | Agustus | Kelompok Tanah dan Kebebasan pecah menjadi Repartisi Hitam yang moderat dan Narodnaya Volya yang radikal. |
1880 | 6 Agustus | Korps Khusus Gendarmerie dan Kamar Ketiga Konselor Yang Mulia Kaisar dibubarkan. Fungsi dan pejabat-pejabatnya yang paling cakap dialihkan ke Departemen Kepolisian Negara di bawah Kementerian Dalam Negeri. |
1881 | Konstitusi diusulkan, Aleksandr II setuju, tetapi tidak sempat mengesahkannya. | |
10 Maret | Aleksandr II dibunuh Ignacy Hryniewiecki, anggota Narodnaya Volya. Putranya, Aleksandr III, menjadi penerus takhta. | |
21 September | Persia secara resmi mengakui aneksasi Rusia atas Khwarezmia melalui Traktat Akhal. | |
1882 | Aleksandr III menyambangi pabrik-pabrik dan membuat peraturan jam kerja yang ketat bagi perempuan dan anak-anak. | |
3 Mei | Aleksandr III mengumumkan Hukum Mei yang mengusir kaum Yahudi Rusia dari wilayah perdesaan dan kota kecil serta sangat membatasi akses pendidikan bagi mereka. | |
1883 | Bank Tanah Petani didirikan. | |
1890 | 12 Juni | Dekret kekaisaran menempatkan zemstva di bawah kekuasaan gubernur wilayah yang ditunjuk. |
1891 | Kelaparan hebat melanda hampir separuh provinsi di Rusia. | |
1892 | Dorongan Hebat Witte menaikkan pertumbuhan industri. Perempuan dilarang bekerja di tambang dan anak-anak berusia di bawah 12 tahun dilarang bekerja di pabrik. | |
1894 | 1 November | Aleksandr III mangkat. Putranya, Nikolai II, menjadi penerus takhta. |
1898 | 1 Maret | Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia yang berhaluan Marxis mengadakan kongres pertamanya. |
1900 | 6 Februari | Sebagai bagian dari Rusifikasi Finlandia, Nikolai II menerbitkan Manifesto Bahasa 1900 yang menjadikan bahasa Rusia sebagai bahasa resmi pemerintah Finlandia. |
16 Juli | Untuk merespons blokade perdagangan lokal, Rusia menyerang dan menduduki Enam Puluh Empat Desa di Timur Sungai, Heilongjiang, Tiongkok. Sebanyak 30.000 penduduk diusir dari rumahnya dan digiring menyeberangi Sungai Amur, sebagian besar tenggelam. |
Abad ke-20
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
1901 | Partai Sosialis-Revolusioner didirikan. | |
30 Juni | Rusifikasi Finlandia: UU Wajib Militer menggabungkan tentara Finlandia dengan Rusia. | |
1902 | Rusifikasi Finlandia: Nikolay Bobrikov, Gubernur Jenderal Finlandia, diberi kekuasaan memecat penentang Rusifikasi dari jabatan pemerintahan Finlandia. | |
1903 | 20 Maret | Rusifikasi Finlandia: Gubernur Jenderal Finlandia diberi mandat diktatorial. |
6 April | Pogrom Kishinev: Pogrom tiga hari dimulai yang menewaskan 47 orang Yahudi. | |
17 November | Dalam Kongres Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia II, partai terbelah menjadi dua kubu, yaitu Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin yang radikal dan Menshevik yang tidak begitu radikal. | |
1904 | 8 Februari | Perang Rusia-Jepang: Jepang melancarkan serangan kejutan torpedo ke angkatan laut Rusia di Port Arthur. |
1905 | 3 Januari | Revolusi 1905: Aksi mogok dilakukan buruh Pabrik Putilov di Sankt Peterburg. |
22 Januari | Minggu Berdarah (1905): Peserta aksi unjuk rasa damai tiba di Istana Musim Dingin, Sankt Peterburg, untuk menyerahkan petisi kepada tsar yang dipimpin seorang pendeta bernama Georgi Gapon. Garda Kekaisaran menembaki peserta, menewaskan sekitar 200 orang dan melukai 800 lainnya. | |
27–28 Mei | Perang Rusia-Jepang: Armada Baltik Rusia kalah telak dalam Pertempuran Tsushima yang menjadi penutup dengan kemenangan Jepang. | |
28 Mei | Revolusi 1905: Soviet (dewan pekerja) pertama dibentuk di tengah aksi mogok buruh tekstil di Ivanovo-Voznesensk. | |
14 Juni | Revolusi 1905: Pemberontakan terjadi di kapal perang Potyomkin. | |
25 Juni | Revolusi 1905: Awak kapal perang Potyomkin membelot ke Rumania. | |
5 September | Perang Rusia-Jepang: Traktat Portsmouth ditandatangani, menyerahkan beberapa wilayah Rusia kepada Jepang sekaligus mengakhiri perang. | |
17 Oktober | Revolusi 1905: Nikolai II menandatangani Manifesto Oktober, memperluas kebebasan sipil serta mendirikan dan memberi wewenang kepada Duma Negara. | |
1906 | Maret | Pemilihan umum legislatif Rusia 1906: Pemilihan umum bebas pertama di Rusia untuk memilih anggota Duma Negara dikuasai partai-partai liberal dan sosialis. |
23 April | Konstitusi 1906 diterbitkan, mengokohkan tsar sebagai penguasa tertinggi yang mutlak. | |
Sidang pertama Duma Negara dibuka. | ||
21 Juli | Sidang pertama Duma Negara ditutup. | |
23 Juli | Partai Demokrat Konstitusional (Kadets) menerbitkan Manifesto Vyborg yang meminta warga Rusia agar tidak membayar pajak dan tidak ikut wajib militer. Semua yang menandatangani Manifesto itu dicabut keanggotaannya di Duma Negara. | |
9 November | Dekret yang dikeluarkan Perdana Menteri Pyotr Stolypin menandakan dimulainya Reformasi Stolypin yang bertujuan mengganti sistem obshchina dengan sistem pertanian kapitalis yang lebih progresif. | |
1907 | 9 Februari | Unit polisi rahasia Kementerian Dalam Negeri dan Departemen Kepolisian Negara disatukan dengan sebutan baru Okhrana. |
20 Februari | Sidang kedua Duma Negara dibuka. Anggota Duma dari Partai Kadets kehilangan kursinya, digantikan anggota Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia dan Partai Sosialis-Revolusioner. | |
3 Juni | Sidang kedua Duma Negara ditutup. | |
Nikolai II mengubah UU Pemilihan Umum, memperbesar hitungan suara kaum bangsawan dan tuan tanah. | ||
1 November | Sidang ketiga Duma Negara dibuka. | |
1912 | 4 April | Pembantaian di tambang emas Lena: Tentara Rusia menembaki penambang yang melakukan aksi mogok, menewaskan 150 orang. |
9 Juni | Sidang ketiga Duma Negara ditutup. | |
15 November | Sidang keempat Duma Negara dibuka. | |
1914 | 28 Juni | Pembunuhan Adipati Utama Franz Ferdinand: Adipati Utama Franz Ferdinand dibunuh Gavrilo Princip, anggota kelompok separatis Bosnia, Pemuda Bosnia. |
23 Juli | Perang Dunia I: Austria-Hungaria mengeluarkan Ultimatum Juli kepada Serbia, isinya antara lain permintaan ikut serta dalam penyelidikan pembunuhan Franz Ferdinand. Serbia menolak. | |
28 Juli | Perang Dunia I: Austria-Hungaria menyatakan perang terhadap Serbia. | |
30 Juli | Perang Dunia I: Rusia memobilisasi pasukannya untuk melindungi Serbia. | |
1 Agustus | Perang Dunia I: Jerman menyatakan perang terhadap Rusia untuk melindungi Austria-Hungaria. | |
1915 | 2 Mei | Serangan Gorlice-Tarnów: Tentara Jerman melancarkan serangan di sepanjang Front Timur. |
4 Agustus | Serangan Gorlice-Tarnów: Jerman menguasai Warsawa. | |
19 September | Serangan Gorlice-Tarnów: Pasukan Jerman merebut Vilnius, ibu kota Lituania. | |
1916 | 25 Juni | Pemberontakan Basmachi: Nikolai II mengeluarkan dekret wajib militer bagi penduduk Asia Tengah. |
5 November | Dengan Akta 5 November, pemerintah Jerman mendirikan Kerajaan Polandia yang setengah merdeka. | |
16 Desember | Penasihat kekaisaran, Grigori Rasputin, dibunuh sekelompok bangsawan di kediaman Pangeran Feliks Yusupov. | |
1917 | 22 Februari | Revolusi Februari: Buruh Pabrik Putilov di Petrograd melakukan aksi mogok. |
23 Februari | Revolusi Februari: Serangkaian aksi unjuk rasa digelar, mendesak pembubaran sistem autokrasi dan mundurnya Rusia dari kancah Perang Dunia I. | |
25 Februari | Revolusi Februari: Satu batalion tentara dikerahkan ke Petrograd untuk memadamkan pemberontakan. | |
26 Februari | Revolusi Februari: Nikolai II memerintahkan pembubaran sidang keempat Duma Negara. Perintah itu tidak diindahkan, Duma Negara justru mengeluarkan dekret pembentukan Pemerintahan Sementara yang dipimpin Georgy Lvov sebagai perdana menteri. | |
27 Februari | Revolusi Februari: Tentara yang dikerahkan untuk memadamkan massa pemberontak membelot dan bergabung bersama mereka. Pasukan Kazaki pun tidak berupaya menghentikan aksi unjuk rasa. Para pemimpin Menshevik dibebaskan dari tahanan di Benteng Pyotr dan Paul, lalu mendirikan Soviet Petrograd. | |
2 Maret | Revolusi Februari: Nikolai II turun takhta secara sukarela. | |
17 Maret | Tsentralna Rada, badan legislatif Ukraina, dibentuk. | |
30 Maret | Pemerintahan Sementara membentuk provinsi otonom Estonia sekaligus menjadwalkan pemilihan umum anggota badan legislatifnya, Maapäev. | |
10 Mei | Rumcherod, pemerintahan soviet di barat daya Ukraina dan Bessarabia, dibentuk. | |
23 Juni | Tsentralna Rada mengesahkan otonomi Ukraina. | |
3 Juli | Hari-Hari Juli: Unjuk rasa pro-soviet spontan digelar di jalanan Petrograd. | |
6 Juli | Hari-Hari Juli: Pemberontakan dipadamkan. Pemerintah Sementara memerintahkan penangkapan para pemimpin Bolshevik. | |
14 Juli | Anggota Maapäev dilantik. | |
21 Juli | Aleksandr Kerensky menggantikan Georgy Lvov sebagai perdana menteri. | |
27 Agustus | Peristiwa Kornilov: Jenderal Lavr Kornilov memerintahkan korps tentara berangkat ke Petrograd untuk menghancurkan soviet. | |
29 Agustus | Peristiwa Kornilov: Pemerintahan Sementara mempersenjatai puluhan ribu anggota Garda Merah untuk mempertahankan Petrograd. | |
31 Agustus | Peristiwa Kornilov: Kornilov ditangkap. | |
4 September | Atas tekanan masyarakat, para pemimpin Bolshevik dibebaskan dari tahanan. | |
23 Oktober | Kaum Bolshevik Estonia yang dipimpin Jaan Anvelt merebut Tallinn. | |
25 Oktober | Revolusi Oktober: Dengan arahan Komite Revolusioner Militer Soviet Petrograd, tentara merebut Istana Musim Dingin, melucuti kekuasaan Pemerintahan Sementara Rusia. | |
Sidang Kongres Soviet Se-Rusia II dibuka. Anggota dari kubu Menshevik dan Partai Sosialis-Revolusioner yang moderat keluar dari ruang sidang untuk memprotes Revolusi Oktober. Kongres membentuk dan memilih anggota Sovnarkom dengan ketua pertama Vladimir Lenin yang bertugas mengelola negara di antara sidang kongres. | ||
26 Oktober | Sidang Kongres Soviet mengeluarkan Dekret Perdamaian, yang menjanjikan mundurnya Rusia dari kancah Perang Dunia I, dan Dekret Tanah, yang menyetujui pengambilalihan tanah dari kaum bangsawan. | |
21 November | Badan legislatif Moldova, Sfatul Ţării, mengadakan sidang pertamanya. | |
5 Desember | Kelompok nasionalis Alash Orda membentuk pemerintahan otonom di Kazakhstan. | |
6 Desember | Parlemen Finlandia mendeklarasikan kemerdekaan Finlandia. | |
7 Desember | Cheka dibentuk. | |
12 Desember | Idel-Ural, sebuah republik Islam, didirikan di Rusia tengah. | |
25 Desember | Kaum Bolshevik Ukraina mendirikan Republik Soviet Ukraina di Kharkiv. | |
27 Desember | Perang Saudara Rusia: Tentara Sukarelawan yang kontrarevolusioner dibentuk. | |
1918 | 12 Januari | Tsentralna Rada mendeklarasikan kemerdekaan Republik Rakyat Ukraina. |
14 Januari | Rumcherod mendeklarasikan diri sebagai penguasa Bessarabia. | |
15 Januari | Sovnarkom menerbitkan dekret pembentukan Tentara Merah. | |
16 Januari | Tentara Rumania menduduki Kishinev dan mengusir Rumcherod. | |
24 Januari | Republik Demokratik Moldavia mendeklarasikan kemerdekaan dari Rusia. | |
28 Januari | Parlemen Transkaukasia bersidang untuk pertama kalinya. |
Setelah 31 Januari 1918 (penanggalan lama), kaum Bolshevik mengadopsi kalender Gregorius (penanggalan baru). |
18 Februari | Tentara Merah menguasai Kiev. | |
23 Februari | Wajib militer besar-besaran sebagai anggota Tentara Merah dimulai di Moskwa dan Petrograd. | |
24 Februari | Tentara Merah bergerak mundur dari Estonia setelah menghadapi tentara Jerman. | |
Parlemen Transkaukasia mengumumkan kemerdekaan Republik Federatif Demokratik Transkaukasus. | ||
3 Maret | Rusia menandatangani Traktat Brest-Litovsk, mengakhiri keikutsertaannya dalam Perang Dunia I, melepaskan Finlandia, Estonia, Latvia, Lituania, Polandia, Belarus, dan Ukraina, serta mengembalikan semua wilayah yang direbut dalam Perang Rusia-Turki kepada Kesultanan Utsmaniyah. | |
6 Maret | Intervensi Sekutu dalam Perang Saudara Rusia: Sebanyak 200 marinir Britania Raya tiba di Murmansk. | |
25 Maret | Republik Nasional Belarus didirikan Jerman yang mendudukinya. | |
April | Negara Idel-Ural diduduki dan dibubarkan Tentara Merah. | |
30 April | Republik Sosialis Soviet Otonom Turkestan didirikan di bekas wilayah Turkestan Rusia. | |
26 Mei | Perang Saudara Rusia: Legiun Ceko-Slowakia mulai memberontak melawan rezim Bolshevik. | |
Georgia memisahkan diri dari Republik Federatif Demokratik Transkaukasus. | ||
28 Mei | Armenia dan Azerbaijan mendeklarasikan kemerdekaan bersama-sama. | |
8 Juni | Perang Saudara Rusia: Rezim anti-Bolshevik, Komite Anggota Dewan Konstituen, dibentuk di Samara dengan perlindungan Legiun Ceko-Slowakia. | |
28 Juni | Dekret Komite Eksekutif Pusat menetapkan komunisme perang, kebijakan ekonomi negara Soviet yang menasionalisasi distribusi semua industri dan pangan. | |
29 Juni | Perang Saudara Rusia: Pemerintahan Sementara Siberia Otonom dibentuk di Vladivostok. | |
Juli | Negara Idel-Ural didirikan kembali oleh Legiun Ceko-Slowakia. | |
Juli | Nestor Makhno menyatakan diri sebagai oposan rezim Hetmanat dengan melakukan operasi di Ukraina tenggara. | |
10 Juli | Konstitusi Rusia 1918 ditetapkan dalam sidang Kongres Soviet Se-Rusia V. Kekuasaan legislatif dilimpahkan dari Sovnarkom ke Komite Eksekutif Pusat yang juga diberi mandat menetapkan amendemen konstitusional. | |
17 Juli | Nikolai II dan keluarganya dieksekusi mati. | |
30 Agustus | Setelah berpidato di sebuah pabrik di Moskwa, Lenin ditembak dua kali oleh anggota Partai Sosialis-Revolusioner, Fanny Kaplan. Lenin selamat meski menderita luka tembak cukup parah. | |
3 September | Teror Merah: Izvestia menyerukan warga Rusia agar "melepaskan diri dari belitan gurita kontrarevolusi dengan aksi teror besar-besaran". | |
23 September | Perang Saudara Rusia: Sebuah rapat di Ufa membentuk pemerintahan bersama anti-Bolshevik bernama Direktorat Ufa. | |
November | Kubu Makhnovis membentuk masyarakat anarkis beranggota kaum tani dan buruh di wilayah Berdyansk, Donetsk, Aleksandrovsk, dan Yekaterinoslav, Ukraina. | |
11 November | Perang Dunia I: Perjanjian gencatan senjata ditandatangani, mengakhiri perang. | |
17 November | Dua partai politik Latvia mendirikan badan legislatif sementara, Tautas Padome. | |
18 November | Kudeta militer menggulingkan rezim Direktorat Ufa dan menetapkan menteri perangnya, Aleksandr Kolchak, sebagai diktator. | |
19 November | Maapäev kembali berkuasa di Estonia. | |
22 November | Perang Kemerdekaan Estonia: Tentara Merah menyerang Estonia. | |
24 November | Béla Kun, sahabat Lenin, mendirikan Partai Komunis Hungaria. | |
29 November | Perang Kemerdekaan Estonia: Tentara Merah merebut Narva, Estonia. Kaum Bolshevik setempat menetapkan kembali rezim Anvelt sebagai Komune Rakyat Buruh Estonia. | |
Desember | Negara Idel-Ural kembali diduduki dan dibubarkan Tentara Merah. | |
8 Desember | Partai Komunis Lituania membentuk pemerintahan revolusioner di Vilnius. | |
1919 | 1 Januari | Kaum Bolshevik setempat mendirikan Republik Sosialis Soviet Byelorusia. |
3 Januari | Perang Kemerdekaan Latvia: Tentara Merah menyerang Latvia. | |
5 Januari | Tentara Merah menguasai Vilnius, ibu kota Lituania, untuk mendukung pemerintahan komunis setempat. | |
Tentara Merah merebut Minsk dan menyatakannya sebagai ibu kota RSS Byelorusia. | ||
16 Januari | Orgbiro didirikan untuk mengawasi keanggotaan dan keorganisasian Partai Komunis. | |
14 Februari | Perang Polandia-Soviet: Tentara Polandia menyerang Tentara Merah yang menduduki Biaroza. | |
27 Februari | Lituania dimasukkan ke Republik Sosialis Soviet Lituania-Byelorusia. | |
4 Maret | Kongres pertama Komintern dibuka di Moskwa. | |
21 Maret | Demi menjalin aliansi militer dengan Rusia untuk melawan Prancis, Partai Sosial Demokrat Hungaria menggabungkan diri dengan Partai Komunis Hungaria dan membebaskan Béla Kun dari tahanan, lalu menunjuknya sebagai Komisar Urusan Luar Negeri. Béla Kun menggulingkan presiden, lalu memproklamasikan berdirinya Republik Soviet Hungaria. | |
25 Maret | Kongres Partai Komunis VIII menetapkan kembali Politbiro sebagai badan pemerintahan pusat Partai Komunis. | |
16 April | Tentara Rumania menyerang Hungaria. | |
21 April | Perang Polandia-Soviet: Tentara Polandia menguasai Vilnius. | |
30 Mei | Pemerintahan antikomunis di Hungaria yang dipimpin Gyula Károlyi dibentuk di Szeged. | |
16 Juni | Penguasa Hungaria mendirikan Republik Soviet Slowakia. | |
7 Juli | Tentara Cekoslowakia merebut kembali wilayahnya dan membubarkan Republik Soviet Slowakia. | |
1 Agustus | Merasa terancam oleh kedatangan tentara Rumania, Béla Kun melarikan diri ke Austria. | |
14 Agustus | Tentara Rumania meninggalkan Budapest, ibu kota Hungaria. Laksamana Miklós Horthy mengisi kekosongan pemerintahan dengan tentara rezim Károlyi. | |
25 Agustus | Perang Polandia-Soviet: Setelah sepenuhnya diduduki pasukan Polandia, Republik Sosialis Soviet Lituania-Byelorusia dibubarkan. | |
1920 | 2 Februari | Perang Kemerdekaan Estonia: Rusia menandatangani Traktat Tartu, mencabut klaim atas semua wilayah Estonia. |
Pemberontakan di Kekhanan Khiva memaksa khan turun takhta. | ||
7 Februari | Perang Saudara Rusia: Aleksandr Kolchak dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer Bolshevik. | |
Februari | Zona Bebas dipenuhi Tentara Merah, termasuk Divisi Senapan Ke-42 serta Divisi Merah Latvia dan Estonia, total mencapai 20.000 prajurit. Tentara pemberontak melucuti senjata sekitar 10.000 prajurit Divisi Merah Estonia di Huliajpole. | |
26 Maret | Perang Saudara Rusia: Tentara Sukarelawan hijrah ke Krimea untuk bergabung dengan tentara Pyotr Nikolayevich Wrangel. | |
25 April | Tentara Kesebelas Rusia menyerang Republik Demokratik Azerbaijan. | |
26 April | Republik Soviet Rakyat Khwarezmia didirikan di bekas wilayah Kekhanan Khiva. | |
28 April | Tentara Kesebelas Rusia menduduki Baku, ibu kota Azerbaijan. Parlemen setuju melimpahkan kekuasaan ke pemerintahan komunis Republik Sosialis Soviet Azerbaijan. | |
12 Juni | Rusia mengakui kemerdekaan Lituania. | |
8 Juli | Perang Polandia-Soviet: Republik Sosialis Soviet Galisia didirikan di Ternopil. | |
11 Agustus | Perang Kemerdekaan Latvia: Traktat Riga ditandatangani, Rusia mencabut semua klaimnya atas wilayah Latvia. | |
13 Agustus | Pertempuran Warsawa: Pertempuran diawali serangan Rusia di sepanjang Sungai Vistula. | |
26 Agustus | Kaum Bolshevik mengalahkan rezim Alash Orda dan mendirikan Republik Sosialis Soviet Otonom Kirgizstan† (1). | |
31 Agustus | Pertempuran Warsawa: Kekalahan telak Tentara Keempatbelas, Kelimabelas, dan Keenambelas Rusia menandai akhir pertempuran. | |
2 September | Tentara Merah menyerang Bukhara, ibu kota Keamiran Bukhara. | |
21 September | Perang Polandia-Soviet: Tentara Polandia menduduki Galisia dan membubarkan Republik Sosialis Soviet Galisia. | |
25 September | Tentara Hitam tiba-tiba berbalik arah dari selatan ke timur, menyerang kekuatan utama tentara Jenderal Denikin. | |
26 September | Tentara Hitam menaklukkan sebagian Tentara Sukarelawan Putih dalam Pertempuran Peregonovka di Uman, Ukraina. | |
8 Oktober | Republik Soviet Rakyat Bukhara didirikan. | |
14 November | Perang Saudara Rusia: Wrangel melarikan diri dari Rusia. | |
29 November | Tentara Kesebelas Rusia memasuki Armenia. | |
1 Desember | Perdana Menteri Armenia menyerahkan kendali pemerintahan ke kaum komunis. | |
1921 | 16 Februari | Invasi Tentara Merah ke Georgia: Tentara Kesebelas Rusia memasuki Georgia. |
22 Februari | Gosplan, komite perancanaan ekonomi, dibentuk melalui dekret Sovnarkom. | |
25 Februari | Invasi Tentara Merah ke Georgia: Tentara Kesebelas menguasai Tbilisi dan mengumumkan pendirian Republik Sosialis Soviet Georgia. | |
28 Februari | Pemberontakan Kronstadt: Awak kapal perang Petropavlovsk dan Sevastopol yang berlabuh di Kronstadt mengumumkan daftar tuntutan mereka kepada pemerintah. | |
17 Maret | Pemberontakan Kronstadt: Pemerintah memadamkan pemberontakan setelah seminggu bertempur. | |
18 Maret | Perang Polandia-Soviet: Polandia dan Rusia menandatangani Perdamaian Riga yang mengakhiri perang. Wilayah yang disengketakan dibagi-bagi untuk Polandia, Rusia, serta Ukraina dan Byelorusia yang baru dibentuk. | |
21 Maret | Dekret Kongres Partai Komunis X mengganti komunisme perang dengan Kebijakan Ekonomi Baru yang lebih liberal. | |
Juli | Tentara Merah merebut Ulan Bator, ibu kota Mongolia. | |
13 Juli | Kelaparan di Rusia 1921: Penulis Maxim Gorky mengabarkan bencana kelaparan di negerinya kepada dunia. | |
Agustus | Staf markas pusat tentara Nestor Makhno dan beberapa komandan bawahan Tentara Hitam ditangkap dan dieksekusi mati di tempat oleh regu tembak Tentara Merah. Utusan Makhnovis yang akan membahas perjanjian di Kharkiv juga ditangkap dan dibubarkan. Pasukan Tentara Hitam Makhno dikalahkan dan dibubarkan Tentara Merah. | |
1922 | 23 Februari | Kelaparan di Rusia 1921: Dekret yang diterbitkan di Izvestia mengizinkan penyitaan barang berharga milik gereja untuk mengatasi kelaparan. |
12 Maret | Republik Sosialis Soviet Georgia, Armenia, dan Azerbaijan disatukan jadi Republik Sosialis Federasi Soviet Transkaukasia. | |
3 April | Kongres Partai Komunis XI membentuk jabatan sekretaris jenderal dan menunjuk Josef Stalin sebagai pejabat pertamanya. | |
16 Mei | Patriark Moskwa, Tikhon, dijatuhi hukuman tahanan rumah. | |
4 Agustus | Pemberontakan Basmachi: Enver Pasha tewas dibunuh di Turkestan. | |
30 Desember | Traktat Pembentukan Uni Soviet menyatukan negara-negara yang menandatanganinya, RSFS Rusia dan Transkaukasia serta RSS Byelorusia dan Ukraina, di dalam kekuasaan Uni Republik Sosialis Soviet. | |
1923 | 3 Mei | Dewan Gereja Hidup yang mendukung pemerintah menyatakan Patriark Tikhon sebagai pengingkar agama dan membubarkan kepatriarkan. |
15 Oktober | Deklarasi 46 ditulis, isinya ungkapan keprihatinan Lev Trotski, Ketua Dewan Militer Revolusioner, tentang kurang demokratisnya Partai Komunis. | |
1924 | 21 Januari | Vladimir Lenin wafat. |
31 Januari | Konstitusi Soviet 1924 mulai berlaku. | |
18 Februari | Kongres Partai Komunis XIII, yang dipimpin Josef Stalin sebagai Sekretaris Jenderal, Grigory Zinoviev sebagai Ketua Komintern, dan Lev Kamenev sebagai Ketua Politbiro, mengucilkan Lev Trotski dan kubunya, Oposisi Kiri. | |
10 Oktober | Wilayah RSS Khwarezmia dimasukkan ke RSSO Turkestan. | |
12 Oktober | Republik Sosialis Soviet Otonom Moldavia didirikan di RSS Ukraina. | |
14 Oktober | Oblast Otonom Kara-Kirgiz dipisahkan dari RSSO Turkestan, lalu dimasukkan ke RSFS Rusia. | |
27 Oktober | Republik Sosialis Soviet Uzbekistan dipisahkan dari RSSO Turkestan. | |
25 November | Republik Rakyat Mongolia didirikan. | |
27 November | RSR Bukhara dimasukkan ke RSS Uzbekistan. | |
1925 | 6 Januari | Trotski dipaksa mundur dari jabatan militernya. |
19 Februari | Wilayah Karakalpak dijadikan Oblast Otonom Karakalpak, bagian dari RSSO Kirgizia (1). | |
7 April | Patriark Tikhon wafat. Rezim komunis tidak mengizinkan pemilihan patriark baru. Metropolit Pyotr dari Krutitsy menjadi patriark sementara sesuai wasiat Tikhon. | |
19 April | RSSO Kirgizia (1) diubah namanya jadi RSSO Kazakhstan. | |
13 Mei | RSS Uzbekistan bergabung dengan Uni Soviet. | |
Sisa wilayah RSSO Turkestan menjadi RSS Turkmenistan. | ||
10 Desember | Pyotr dari Krutitsy ditangkap. Sergi dari Nizhny Novgorod, yang dicalonkan sebagai penggantinya, mendapat jabatan wakil patriark sementara. | |
23 Desember | Kongres Partai Komunis XIV mengesahkan kepemimpinan Josef Stalin dan sekutu sayap kanannya, Nikolai Bukharin. Lev Kamenev dan Grigory Zinoviev dari kubu Oposisi Baru kalah telak. | |
1926 | 11 Februari | Oblast Otonom Kara-Kirgiz diubah jadi RSSO Kirgizia (2). |
23 Oktober | Trotski didepak dari Politbiro. | |
1927 | 25 Februari | Hukuman bagi pelaku aktivitas kontrarevolusioner dalam Pasal 58 Hukum Pidana RSFS Rusia direvisi. |
29 Juli | Patriark Sergi menegaskan kesetiaan Gereja Ortodoks Rusia kepada rezim Soviet. | |
12 November | Trotski dan Zinoviev didepak dari Partai Komunis. | |
2 Desember | Kongres Partai Komunis XV mencabut keanggotaan partai semua pendukung kubu Oposisi Bersatu. | |
1928 | 7 Maret | Persidangan Shakhty: Polisi menangkap sekelompok insinyur di Shakhty dengan tuduhan konspirasi mengacaukan perekonomian Soviet. |
1 Oktober | Rencana Lima Tahun I: Stalin mengumumkan dimulainya program industrialisasi ekonomi Soviet. | |
1929 | 17 November | Bukharin didepak dari Politbiro. |
Kolektivisasi di Uni Soviet: Keputusan Komite Pusat mengawali kolektivisasi pertanian Soviet. | ||
5 Desember | RSSO Tajikistan, bagian dari RSS Uzbekistan, dijadikan RSS Tajikistan. | |
1930 | 15 April | Gulag secara resmi didirikan. |
20 Juli | Oblast Otonom Karakalpak dimasukkan ke RSFS Rusia. | |
1932 | 20 Maret | Oblast Otonom Karakalpak diubah jadi Republik Sosialis Soviet Otonom Karakalpak. |
7 Agustus | Kolektivisasi di Uni Soviet: Komite Eksekutif Pusat bersama Sovnarkom mengeluarkan Dekret Perlindungan Properti Sosialis dengan ancaman hukuman mati bagi siapa saja yang mencuri properti milik umum. | |
11 September | Holodomor: Stalin mengirim surat kepada kawannya di Politbiro, Lazar Kaganovich, yang isinya meminta penundukan RSS Ukraina. | |
27 Desember | Dekret Komite Eksekutif Pusat dan Sovnarkom membentuk sistem paspor di Uni Soviet. | |
31 Desember | Rencana Lima Tahun I: Pemerintah mengumumkan tercapainya Rencana Lima Tahun I. | |
1933 | 22 Januari | Holodomor: Polisi diperintahkan mencegah petani Ukraina meninggalkan rumah untuk mencari makanan. |
1934 | 8 Februari | Pemilihan anggota Komite Pusat dalam Kongres Partai Komunis XVII menghasilkan Sergey Kirov, Ketua Partai Komunis Leningrad, sebagai anggota yang paling banyak dipilih. |
10 Juli | Direktorat Utama Keamanan Negara dibentuk di bawah NKVD sebagai penerus OGPU. | |
1 Desember | Kirov dibunuh Leonid Nikolaev, kemungkinan atas perintah Stalin. | |
1935 | 31 Agustus | Aleksey Grigorievich Stakhanov diberitakan mampu menambang lebih dari 100 ton batu bara dalam sekali giliran kerja, menjadi awal perkembangan gerakan Stakhanovis. |
1936 | 19 Agustus | Persidangan Moskwa: Persidangan terhadap 16 terdakwa, dengan terdakwa utama Lev Kamenev dan Grigory Zinoviev, dimulai. |
25 Agustus | Persidangan Moskwa: Para terdakwa dieksekusi mati. | |
5 Desember | Konstitusi Soviet 1936 mulai berlaku. Komite Eksekutif Pusat diubah namanya jadi Majelis Agung Uni Soviet. | |
RSSO Kirgizia (2) dijadikan RSS Kirgizstan. | ||
RSSO Kazakhstan dijadikan RSS Kazakhstan. | ||
Wilayah RSSO Karakalpak dimasukkan ke RSS Uzbekistan. | ||
1937 | 23 January | Persidangan Moskwa: Persidangan kedua dimulai. |
30 Januari | Persidangan Moskwa: Persidangan kedua berakhir. Dari 17 terdakwa, hanya 4 yang tidak dijatuhi hukuman mati. | |
22 Mei | Kasus Organisasi Militer Anti-Soviet Aliran Trotski: Mikhail Tukhachevsky, Marsekal Uni Soviet sekaligus pahlawan Perang Saudara Rusia, ditangkap. | |
12 Juni | Kasus Organisasi Militer Anti-Soviet Aliran Trotski: Tukhachevsky dieksekusi mati bersama 8 pemimpin militer lainnya. | |
30 Juli | Pembersihan Besar-Besaran: Surat Perintah NKVD Nomor 00447 dikeluarkan yang isinya membentuk langkah hukum baru, troika NKVD, serta kuota eksekusi mati dan perbudakan terhadap "unsur-unsur anti-Soviet" yang berlaku nasional. | |
11 Agustus | Operasi NKVD di Polandia: Kepala NKVD menandatangani Surat Perintah Nomor 00485 yang isinya menggolongkan semua warga Polandia yang berpotensi nasionalis sebagai musuh negara. | |
15 Agustus | Pembersihan Besar-Besaran: Surat Perintah NKVD Nomor 00486 memungkinkan keluarga tersangka pengkhianat negara dikirim ke kamp kerja paksa. | |
10 Oktober | Pyotr dari Krutitsy dieksekusi mati di sel isolasi. | |
1938 | Dekret yang mewajibkan pengajaran bahasa Rusia di semua sekolah non-Rusia dikeluarkan. | |
2 Maret | Persidangan Dua Puluh Satu: Persidangan Moskwa ketiga, dengan terdakwa utama Nikolai Bukharin, dimulai. | |
15 Maret | Persidangan Dua Puluh Satu: Para terdakwa dieksekusi mati. | |
29 Juli | Pertempuran Danau Khasan: Tentara Manchukuo yang dikuasai Jepang menyerang tentara Soviet di Danau Khasan. | |
31 Agustus | Pertempuran Danau Khasan: Pertempuran berakhir dengan kekalahan Jepang. | |
1939 | 23 Agustus | Pakta Molotov-Ribbentrop ditandatangani, isinya perjanjian tak akan saling serang serta pembagian sebagian besar wilayah Eropa untuk Jerman dan Uni Soviet. |
17 September | Invasi Soviet ke Polandia: Tentara Merah menyerang Polandia. | |
22 Oktober | Pemilihan anggota Majelis Agung diadakan di wilayah Polandia yang diduduki Uni Soviet. | |
26 November | Pengeboman Mainila: Tentara Merah mengebom Desa Mainila di wilayah Rusia, lalu menuduh Finlandia yang melakukannya. | |
30 November | Perang Musim Dingin: Tentara Merah menyerang Finlandia. | |
1 Desember | Perang Musim Dingin: Uni Soviet mendirikan Republik Demokratik Finlandia di kota perbatasan Terijoki. | |
1940 | 5 Maret | Pembantaian Katyn: Politbiro menandatangani surat perintah eksekusi mati 27.500 warga Polandia. |
12 Maret | Perang Musim Dingin: Traktat Perdamaian Moskwa ditandatangani, mengakhiri perang yang sangat merugikan Finlandia dan menyerahkan wilayah Karelia ke Rusia. | |
31 Maret | RSSO Karelia bergabung dengan Republik Demokratik Finlandia membentuk RSS Karelo-Finlandia. | |
15 Juni | Tentara Merah menduduki Lituania. | |
17 Juni | Tentara Merah menduduki Estonia dan Latvia. | |
28 Juni | Pendudukan Soviet di Bessarabia: Bessarabia dan Bukovina utara dikuasai Uni Soviet. | |
21 Juli | Lituania dan Latvia masing-masing dijadikan RSS Lituania dan RSS Latvia. | |
2 Agustus | RSSO Moldavia dijadikan RSS Moldavia, sebagian besar wilayahnya berada di bekas wilayah Bessarabia dan Bukovina. Wilayah RSSO Moldavia yang lama tetap di RSS Ukraina. | |
3 Agustus | RSS Lituania dimasukkan ke Uni Soviet. | |
5 Agustus | RSS Lituania dimasukkan ke Uni Soviet. | |
6 Agustus | Estonia dijadikan RSS Estonia, lalu dimasukkan ke Uni Soviet. | |
21 Agustus | Lev Trotski dibunuh Ramon Mercador atas perintah Stalin. | |
1941 | 13 April | Perang Perbatasan Soviet-Jepang: Pakta Netralitas Soviet-Jepang ditandatangani. |
22 Juni | Operasi Barbarossa: Sebanyak 3 juta tentara Blok Poros menyerang Uni Soviet. | |
Kemerdekaan Lituania 1941: Front Aktivis Lituania mengawali pemberontakan melawan rezim Soviet. | ||
24 Juni | Kemerdekaan Lituania 1941: Rezim bentukan Front Aktivis Lituania mengambil alih kekuasaan di Lituania. | |
25 Juni | Perang Kontinuasi: Uni Soviet melancarkan serangan udara besar-besaran ke Finlandia. | |
28 Juni | Operasi Barbarossa: Jerman merebut Minsk. | |
27 Juli | Operasi Barbarossa: Tentara Jerman dan Rumania memasuki Kishinev. | |
21 Agustus | Invasi Inggris-Soviet ke Iran: Tentara Soviet menyerang Iran dari utara. | |
8 September | Pengepungan Leningrad: Jerman menutup akses jalan darat terakhir ke Leningrad. | |
17 September | Invasi Inggris-Soviet ke Iran: Tentara Soviet dan Britania Raya bertemu di Teheran. | |
19 September | Operasi Barbarossa: Kiev dikuasai Jerman. | |
2 Oktober | Pertempuran Moskwa: Tentara Jerman mulai bergerak menuju Moskwa. | |
20 November | Pengepungan Leningrad: Bantuan pangan pertama diantar ke Leningrad melalui Jalan Kehidupan yang dibangun melintasi Danau Ladoga yang membeku. | |
5 Desember | Pertempuran Moskwa: Tentara Soviet melancarkan serangan balik dari Kalinin. | |
1942 | 7 Januari | Pertempuran Moskwa: Serangan balik tentara Soviet berhenti antara 100–250 km dari Moskwa. |
21 Agustus | Pertempuran Stalingrad: Pasukan Luftwaffe Jerman mulai membombardir Stalingrad. | |
19 November | Operasi Uranus: Tentara Soviet mulai melancarkan gerakan menjepit terhadap pasukan Jerman yang mengepung Stalingrad. | |
22 November | Operasi Uranus: Tentara Keenam Jerman dikepung. | |
1943 | 12 Januari | Operasi Iskra: Tentara Soviet melancarkan serangan militer untuk memecah Pengepungan Leningrad. |
18 Januari | Operasi Iskra: Pertemuan unit militer Leningrad dan Front Volkhov membuka akses jalan darat baru ke Leningrad. | |
2 Februari | Pertempuran Stalingrad: Tentara Keenam Jerman menyerah. | |
15 Mei | Komintern dibubarkan. | |
8 September | Stalin mengizinkan pembentukan dewan gereja yang secara bulat memilih Sergi sebagai Patriark Moskwa. | |
6 November | Tentara Soviet merebut kembali Kiev. | |
1944 | 6 Januari | Tentara Merah memasuki wilayah Polandia yang dikuasai Jerman. |
27 Januari | Pengepungan Leningrad: Pasukan terakhir Jerman diusir dari Leningrad. | |
15 Mei | Patriark Sergi wafat. | |
21 Juli | Rezim Lublin yang berhaluan komunis dibentuk di Polandia. | |
1 Agustus | Pemberontakan Warsawa: Tentara Dalam Negeri Polandia mulai menyerang pasukan Jerman di Warsawa. | |
22 Agustus | Pemberontakan Warsawa: Stalin menolak lapangan udara di wilayahnya dipakai Sekutu untuk memasok bantuan kepada pemberontak. | |
23 Agustus | Mihai I dari Rumania memimpin kudeta terhadap kediktatoran militer Ion Antonescu. | |
31 Agustus | Pendudukan Soviet di Rumania: Tentara Merah menguasai Bukares. | |
12 September | Rumania menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Sekutu, tunduk di bawah komando Komisi Sekutu yang dipimpin Marsekal Uni Soviet, Rodion Malinovsky. | |
19 September | Perang Kontinuasi: Perjanjian Gencatan Senjata Moskwa ditandatangani, mengakhiri perang dengan sedikit perubahan perbatasan. | |
21 September | Pasukan partisan bersenjata Soviet dan Cekoslowakia memasuki wilayah Cekoslowakia yang diduduki Jerman. | |
2 Oktober | Pemberontakan Warsawa: Pemimpin pemberontakan menandatangani perjanjian penyerahan diri. | |
14 November | Komite Pembebasan Rakyat Rusia didirikan di Praha. | |
31 Desember | Pemerintahan Sementara Republik Polandia dibentuk. | |
1945 | 17 Januari | Tentara Soviet merebut Warsawa. |
18 Januari | Tentara Soviet merebut Budapest. | |
2 Februari | Aleksi I terpilih sebagai Patriark Moskwa. | |
11 Februari | Uni Soviet mendapat bagian wilayah Sakhalin dan Kepulauan Kuril dalam Konferensi Yalta. | |
6 Maret | Perdana Menteri Rumania, Nicolae Rădescu, dipaksa mundur dari jabatannya, lalu digantikan Petru Groza dari Front Pembajak Tanah. | |
4 April | Rezim Republik Ketiga Cekoslowakia dibentuk di Košice. | |
20 April | Pertempuran Berlin: Tentara Soviet mulai mengebom Berlin. | |
21 April | Pemerintahan Sementara Republik Polandia menyerahkan kendali badan keamanan dalam negeri Polandia kepada pemerintah Soviet selama 40 tahun. | |
2 Mei | Pertempuran Berlin: Pasukan pembela Berlin menyerah kepada Uni Soviet. | |
9 Mei | Tentara Soviet merebut Praha. | |
18 Juni | Persidangan Enam Belas: Pemimpin Negara Rahasia Polandia diadili di Uni Soviet dengan dakwaan bekerja sama dengan Blok Poros. | |
21 Juni | Persidangan Enam Belas: Para terdakwa dijatuhi vonis hukuman. | |
28 Juni | Koalisi Pemerintahan Sementara Persatuan Nasional dibentuk di Polandia. | |
5 Juli | Amerika Serikat mengakui Pemerintahan Sementara Persatuan Nasional. | |
2 Agustus | Perjanjian Potsdam memindahkan perbatasan Poland's ke barat sekaligus membentuk zona pendudukan Sekutu di Jerman. | |
16 Agustus | Invasi Manchuria: Pasukan bersenjata Soviet mendarat di Sakhalin. | |
18 Agustus | Invasi Manchuria: Pasukan amfibi Soviet mendarat di Korea. | |
20 Agustus | Invasi Manchuria: Tentara Soviet menguasai Changchun, ibu kota Manchukuo. | |
25 Agustus | Invasi Manchuria: Tentara Soviet menguasai ibu kota Sakhalin. | |
November | Uni Soviet membentuk Pemerintahan Rakyat Azerbaijan di Azerbaijan Iran. | |
1946 | 22 Januari | Republik Kurdi Mahabad yang didukung Soviet menyatakan kemerdekaannya dari Iran. |
2 Maret | Krisis Iran: Pasukan Britania Raya ditarik dari Iran. Uni Soviet melanggar perjanjian awal dan memilih bertahan. | |
10 Maret | Gereja Katolik Yunani Ukraina dibubarkan melalui sinode di Lviv, lalu bergerak di bawah tanah. | |
20 Maret | László Rajk dari Partai Komunis Hungaria menjadi Menteri Dalam Negeri Hungaria. | |
9 Mei | Krisis Iran: Pasukan Soviet ditarik dari Iran. | |
26 Mei | Pemilihan umum anggota parlemen Cekoslowakia 1946: Partai Komunis Cekoslowakia menang besar sehingga bisa mengambil alih kendali kementerian informasi dan dalam negeri. | |
19 November | Pemilihan umum Rumania 1946: Pemilihan umum yang diwarnai kecurangan memberikan sebagian besar kursi parlemen Rumania kepada Partai Komunis Rumania dan sekutunya. | |
11 Desember | Iran merebut kembali wilayah Pemerintahan Rakyat Azerbaijan. | |
15 Desember | Iran menguasai Mahabad. | |
1947 | 19 Januari | Pemilihan umum legislatif Polandia 1947: Pemilihan umum yang diwarnai kecurangan memberi perolehan suara 80 persen kepada blok komunis. |
31 Agustus | Partai Komunis Hungaria menang besar dalam pemilihan umum legislatif Hungaria. | |
5 Oktober | Kominform didirikan untuk mengkoordinasikan partai-partai komunis di bawah kendali Soviet. | |
27 November | Ketua Partai Komunis Cekoslowakia, Klement Gottwald, berpidato di hadapan Komite Pusat untuk mengecam "pasukan reaksioner" yang memicu pembersihan anggota non-komunis dari pasukan keamanan Cekoslowakia. | |
30 Desember | Mihai I dipaksa turun takhta. | |
1948 | 20 Februari | Menteri-menteri non-komunis mengundurkan diri dari parlemen untuk memaksa penyelenggaraan pemilihan umum. |
21 Februari | Partai Komunis Cekoslowakia membentuk Milisi Buruh, melarang orang-orang non-komunis dari siaran televisi, dan mengisi kekosongan menteri-menteri non-komunis. | |
25 Februari | Presiden Cekoslowakia, Edvard Beneš, menyetujui pengunduran diri menteri-menteri non-komunis dan mengganti mereka sesuai permintaan Partai Komunis Cekoslowakia. | |
13 April | Republik Rakyat Rumania dideklarasikan dalam konstitusi baru. | |
24 Juni | Blokade Berlin: Uni Soviet memblokade akses jalan dan rel kereta api ke Berlin Barat. | |
25 Juni | Blokade Berlin: Komandan zona pendudukan Amerika Serikat memerintahkan pengiriman bantuan lewat udara ke Berlin Barat. | |
28 Juni | Republik Federal Sosialis Yugoslavia dikeluarkan dari Kominform. | |
9 September | Republik Demokratik Rakyat Korea didirikan. | |
1949 | 11 Mei | Blokade Berlin: Uni Soviet mencabut blokade. |
18 Agustus | Konstitusi baru berhaluan komunis mulai berlaku di Republik Rakyat Hungaria. | |
29 Agustus | Joe 1: Proyek bom atom Soviet mencapai puncaknya setelah berhasil diuji coba. | |
1950 | 30 Januari | Perang Korea: Menanggapi serangan besar-besaran ke Korea Selatan, Stalin mengirim surat kepada duta besarnya di Korea Utara: "Beritahu Kim, aku siap membantunya dalam masalah ini." |
25 Juni | Perang Korea: Sebanyak 135.000 tentara Korea Utara melancarkan serangan mendadak di sepanjang garis 38 derajat lintang utara. | |
1 November | Perang Korea: Pesawat MiG-15 yang dipiloti tentara Soviet melintasi Sungai Yalu dan menyerang pesawat Amerika Serikat. | |
1952 | 20 November | Persidangan Praha: Serangkaian pengadilan terbuka memecat anggota Partai Komunis Cekoslowakia yang Yahudi dan kurang Stalinis. |
1953 | 13 Januari | Artikel yang dimuat di Pravda menuding beberapa dokter terkemuka Soviet, terutama yang Yahudi, ada di balik konspirasi besar meracuni para pejabat tinggi Soviet. |
1 Maret | Setelah makan malam bersama Lavrenti Beria, Nikolay Bulganin, Nikita Khrushchev, dan Georgiy Malenkov, Stalin terserang stroke yang membuatnya lumpuh. | |
5 Maret | Josef Stalin meninggal. | |
6 Maret | Malenkov menggantikan Stalin sebagai Perdana Menteri Uni Soviet sekaligus Sekretaris Pertama Partai Komunis. | |
14 Maret | Khrushchev menjadi Sekretaris Pertama Partai Komunis. | |
3 April | Presidium Komite Pusat Partai Komunis secara resmi membebaskan orang-orang yang ditangkap sehubungan dengan isu "plot para dokter". | |
8 April | Perang Indocina I: Pasukan Viet Minh dan Pathet Lao menyerang pangkalan militer Republik Keempat Prancis di Laos. | |
16 Juni | Pemberontakan Jerman Timur 1953: Untuk memprotes kenaikan kuota kerja sebesar 10 persen, antara 60-80 buruh bangunan melakukan aksi mogok di Republik Demokratik Jerman. Jumlah peserta bertambah cepat, aksi mogok dan unjuk rasa besar-besaran dijadwalkan sehari kemudian. | |
17 Juni | Pemberontakan Jerman Timur 1953: Sebanyak 100.000 pengunjuk rasa turun ke jalan sejak subuh, menuntut pengembalian kuota kerja lama dan pembubaran rezim Jerman Timur. Siangnya, polisi menjebak sebagian besar pengunjuk rasa di sebuah lapangan terbuka. Tank Soviet melepas tembakan ke arah keramaian yang mengakhiri unjuk rasa dengan ratusan korban jiwa. | |
26 Juni | Beria ditangkap dalam sidang khusus Presidium. | |
27 Juli | Perang Korea: Perjanjian gencatan senjata ditandatangani, mengakhiri perang. | |
7 September | Khrushchev dilantik sebagai Ketua Komite Pusat. | |
1954 | 13 Maret | Pertempuran Dien Bien Phu: Pasukan Viet Minh menembaki pangkalan udara Prancis yang terkepung di Dien Bien Phu. |
7 Mei | Pertempuran Dien Bien Phu: Perang berakhir dengan kekalahan Prancis. | |
16 Mei | Pemberontakan Kengir: Tahanan Gulag di dekat Kengir, RSS Kazakhstan, menguasai lapangan kamp kerja paksa itu. | |
25 Juni | Pemberontakan Kengir: Tentara dan tank Soviet merebut kembali kamp. | |
21 Juli | Konferensi Jenewa (1954): Piagam Jenewa ditandatangani, isinya penarikan lebih awal pasukan Prancis, pembagian Vietnam menjadi Vietnam Utara yang komunis dan Vietnam Selatan yang monarkis, serta penjadwalan pemilihan umum untuk menyatukan Vietnam pada bulan Juli 1956. | |
1955 | 2 Juni | Khrushchev dan Tito mengeluarkan deklarasi Beograd yang menyatakan bahwa "pembangunan sosialis yang berbeda bentuk adalah urusan masing-masing negara". |
Juli | Ho Chi Minh berkunjung ke Moskwa dan setuju menerima bantuan Soviet. | |
1956 | 25 Februari | Dalam sidang tertutup Kongres Partai Komunis XX, Khrushchev membacakan "pidato rahasia" berjudul Tentang Kultus Pribadi dan Konsekuensinya yang mengkritik habis-habisan tindakan Stalin. Pidato itu melemahkan kubu Stalinis di dalam rezim Soviet. |
17 April | Kominform secara resmi dibubarkan. | |
28 Juni | Unjuk rasa Poznań 1956: Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan dilakukan warga Polandia yang kesal dengan lambannya proses destalinisasi. | |
29 Juni | Unjuk rasa Poznań 1956: Konstantin Rokossovsky, Menteri Pertahanan Polandia, memerintahkan militer untuk membubarkan kerusuhan, sedikitnya 74 warga sipil tewas. | |
16 Juli | RSS Karelo-Finlandia dijadikan RSSO Karelia, bagian dari RSFS Rusia. | |
19 Oktober | Władysław Gomułka yang berhaluan liberal terpilih sebagai pemimpin Partai Persatuan Pekerja Polandia. | |
23 Oktober | Revolusi Hungaria 1956: Unjuk rasa pro-Gomułka di Budapest yang awalnya kecil berubah jadi unjuk rasa besar yang diikuti 100.000 orang. Saat bergerak menuju gedung parlemen, para pengunjuk rasa ditembaki Polisi Keamanan Hungaria sehingga massa menjadi rusuh dan mulai mempersenjatai diri. Sidang darurat Komite Pusat menunjuk seorang reformis, Imre Nagy, sebagai Perdana Menteri Hungaria. | |
31 Oktober | Revolusi Hungaria 1956: Republik Rakyat Hungaria yang dipimpin Nagy keluar dari Pakta Warsawa. | |
4 November | Revolusi Hungaria 1956: Invasi Soviet yang terdiri atas pasukan infanteri, artileri, serangan udara, dan sekitar 6.000 tank memasuki Budapest. Sebanyak 2.500 warga Hungaria tewas dalam invasi tersebut. | |
8 November | Revolusi Hungaria 1956: János Kádár yang pro-Soviet mengumumkan pembentukan "Pemerintahan Buruh-Petani Revolusioner", mengangkat dirinya sendiri sebagai Perdana Menteri Hungaria sekaligus pemimpin Partai Buruh Sosialis Hungaria. | |
2 Desember | Revolusi Kuba: Fidel Castro beserta pengikutnya dalam Gerakan 26 Juli mendarat di Kuba. | |
10 Desember | Perang Kemerdekaan Angola: Dua gerakan kemerdekaan Angola bersatu membentuk Gerakan Rakyat Pembebasan Angola yang berhaluan Marxis. | |
1957 | 18 Juni | Dengan dipimpin Kelompok Anti-Partai yang Stalinis, Presidium melalui voting melengserkan Khrushchev dari jabatannya sebagai Sekretaris Pertama. Atas tekanan Khrushchev dan menteri pertahanan, Presidium membatalkan hasil voting itu dan menyerahkan keputusan pada sidang Komite Pusat berikutnya. |
29 Juni | Voting Komite Pusat mengukuhkan Khrushchev sebagai Sekretaris Pertama dan memberhentikan anggota Kelompok Anti-Partai, Vyacheslav Molotov, Lazar Kaganovich, dan Georgiy Malenkov, dari Kesekretariatan Komite Pusat. | |
1958 | 27 Maret | Khrushchev menggantikan Nikolay Bulganin sebagai Perdana Menteri Uni Soviet. |
1959 | 1 Januari | Revolusi Kuba: Presiden Kuba, Fulgencio Batista, kabur ke Republik Dominika. |
1960 | 16 April | Perpecahan Tiongkok-Soviet: Surat kabar milik Partai Komunis Tiongkok menuding kepemimpinan Soviet mengarah ke "revisionisme". |
16 Juli | Perpecahan Tiongkok-Soviet: Moskwa menarik ribuan penasihat Soviet dari Tiongkok serta menghentikan bantuan ekonomi dan militer. | |
20 Desember | Perang Vietnam: Front Nasional Pembebasan Vietnam dibentuk dengan tujuan menggulingkan rezim Vietnam Selatan. | |
1961 | 17 April | Invasi Teluk Babi: Setelah AS mengebom angkatan udara Kuba, sebanyak 1.500 pelarian bersenjata mendarat di Teluk Babi, pantai selatan Kuba. Karena kehilangan momentum, Presiden John F. Kennedy membatalkan serangan udara. |
20 April | Invasi Teluk Babi: Fidel Castro mengumumkan para penyerang berhasil dikalahkan. | |
13 Agustus | Tembok Berlin mulai dibangun. | |
2 Desember | Dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional, Castro menyatakan diri sebagai seorang Marxis-Leninis dan komunisme akan diterapkan di Kuba. | |
10 Desember | Perpecahan Tiongkok-Albania: Republik Rakyat Tiongkok memutus hubungan diplomatik dengan Albania. | |
1962 | 2 Juni | Pembantaian Novocherkassk: Para pekerja Soviet berunjuk rasa di alun-alun Novocherkassk untuk memprotes kenaikan harga makanan dan kuota kerja. Para pengunjuk rasa ditembaki, menewaskan 25 orang dan melukai 87 lainnya. |
25 Juni | Perang Kemerdekaan Mozambik: Front Pembebasan Mozambik dibentuk. | |
16 Oktober | Krisis Rudal Kuba: Presiden John F. Kennedy diperlihatkan foto udara yang diambil pesawat mata-mata U-2 yang menunjukkan pangkalan rudal di Kuba. Periode 13 hari paling kritis dalam krisis ini dimulai. | |
22 Oktober | Krisis Rudal Kuba: Kennedy mengumumkan bahwa segala bentuk serangan rudal yang berasal dari Kuba akan dianggap sebagai serangan dari Uni Soviet. Oleh karena itu, negara pulau itu akan "dikarantina" untuk mencegah pengiriman lebih banyak senjata. | |
26 Oktober | Krisis Rudal Kuba: Uni Soviet menawarkan penarikan rudal dengan jaminan AS tak akan menyerang Kuba atau mendukung segala bentuk invasi lainnya. | |
28 Oktober | Krisis Rudal Kuba: Khrushchev mengumumkan telah memerintahkan penarikan rudal Soviet dari Kuba. | |
1964 | 14 Oktober | Para pesaing Khrushchev melengserkannya dalam sidang Komite Pusat. Leonid Brezhnev dan Aleksey Kosygin menggantikan posisi Khrushchev, masing-masing sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis dan Perdana Menteri Uni Soviet. |
1965 | 1 Januari | Partai Demokrasi Rakyat Afganistan yang berhaluan Marxis menyelenggarakan kongres pertamanya. |
1967 | 7 Februari | Perpecahan Tiongkok-Soviet: Pemerintah Tiongkok menyatakan tak lagi menjamin keselamatan diplomat Soviet di luar gedung kedutaan. |
10 Juni | Uni Soviet memutus hubungan diplomatik dengan Israel. | |
1968 | 5 Januari | Musim Semi Praha: Alexander Dubček yang liberal ditunjuk sebagai pengganti Antonín Novotný sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis Cekoslowakia. |
5 April | Musim Semi Praha: Partai Komunis menerbitkan Program Aksi. Dokumen ini menjamin sejumlah kebebasan baru, termasuk kebebasan berbicara, bergerak, berdebat, dan berkumpul. | |
20 Agustus | Musim Semi Praha: Sekitar 200.000-600.000 pasukan Pakta Warsawa melintasi perbatasan Cekoslowakia. | |
21 Agustus | Musim Semi Praha: Pentolan Partai Komunis Cekoslowakia yang liberal, termasuk Dubček, ditangkap, diterbangkan ke Moskwa, lalu dipaksa membatalkan program reformasinya dan menyetujui keberadaan tentara Soviet di Cekoslowakia. | |
1969 | 2 Maret | Konflik perbatasan Tiongkok-Soviet: Pasukan patroli perbatasan Soviet terlibat konflik bersenjata dengan pasukan Tiongkok di Pulau Zhenbao. |
Juni | Qahtan al-Shabi, Presiden Republik Demokratik Rakyat Yaman, digulingkan, lalu digantikan Salim Rubayi Ali dari Front Pembebasan Nasional yang berhaluan Marxis. | |
21 Oktober | Militer dan polisi Somalia menguasai ibu kota Mogadishu. Dewan Revolusioner Tertinggi dibentuk sebagai rezim baru yang dipimpin Siad Barre, seorang revolusioner Marxis. | |
1973 | 27 Januari | Perang Vietnam: Piagam Perdamaian Paris mengharuskan pihak-pihak yang terlibat agar "menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persatuan, dan kesatuan wilayah Vietnam sebagaimana yang diakui dalam Persetujuan Jenewa 1954 tentang Vietnam," serta menjanjikan penarikan penuh pasukan Amerika Serikat dari Vietnam dan Laos. |
1974 | 11 Juli | Uni Soviet menandatangani perjanjian persahabatan dan kerja sama dengan Somalia. |
12 September | [[Kaisar Ethiopia, Haile Selassie, digulingkan dewan militer, Derg. | |
20 Desember | Derg menyatakan sosialisme sebagai ideologi baru Ethiopia. | |
1975 | 31 Januari | Perang Kemerdekaan Angola: Pemerintahan bersatu sementara, terdiri atas Front Pembebasan Nasional Angola, Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola yang didukung Soviet, dan UNITA yang berhaluan Maois, dibentuk sesuai kententuan Persetujuan Alvor. |
11 Maret | Perang Vietnam: Serangan besar-besaran Vietnam Utara diawali dengan penaklukan Buon Ma Thuot. | |
27 Maret | Pathet Lao melancarkan serangan militer melawan pemerintah Laos. | |
30 April | Kejatuhan Saigon: Saigon, ibu kota Vietnam Selatan, direbut Tentara Rakyat Vietnam. | |
25 Juni | Perang Kemerdekaan Mozambik: Rezim Front Pembebasan Mozambik mendapat kemerdekaan dari Portugal. Pemimpinnya, Samora Machel, menjadi presiden pertama negeri itu. | |
11 November | Perang Saudara Angola: Portugal menyetujui deklarasi kemerdekaan oleh Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola yang menguasai ibu kota Angola, Luanda. | |
2 Desember | Raja Laos turun takhta secara sukarela, menyerahkan kekuasaannya kepada Pathet Lao yang berhaluan komunis. | |
1977 | 23 Juli | Perang Ogaden: Tentara Nasional Somalia menyerang Ogaden di Ethiopia timur. |
7 September | Perang Ogaden: Uni Soviet menghentikan pengiriman senjata ke pemerintah Somalia. | |
13 November | Perang Ogaden: Barre membatalkan perjanjian persahabatan Somalia-Soviet. | |
1978 | 28 April | Revolusi Saur: Militer yang memihak Partai Demokrasi Rakyat Afganistan menyerang istana kepresidenan, menewaskan Presiden Mohammed Daoud Khan. |
1 Mei | Revolusi Saur: Partai Demokrasi Rakyat Afganistan menunjuk pemimpinnya, Nur Muhammad Taraki, sebagai Presiden Republik Demokratik Afganistan. | |
Juli | Pemberontakan menentang rezim baru di Afganistan dimulai di Nuristan. | |
5 Desember | Traktat yang mengizinkan pengerahan militer Soviet atas permintaan pemerintah Afganistan ditandatangani. | |
25 Desember | Perang Kamboja-Vietnam: Tentara Vietnam menyerang Kamboja. | |
1979 | 7 Januari | Perang Kamboja-Vietnam: Tentara Vietnam merebut Phnom Penh, mengakhiri kekuasaan Khmer Merah. |
10 Januari | Perang Kamboja-Vietnam: Republik Rakyat Kamboja didirikan. | |
19 Juli | Pasukan bersenjata Front Pembebasan Nasional Sandinista yang berhaluan Marxis memasuki Managua. | |
14 September | Presiden Afganistan, Nur Muhammad Taraki, dibunuh pendukung Perdana Menteri Hafizullah Amin. | |
24 Desember | Perang Soviet-Afganistan: Khawatir akan kejatuhan rezim Amin, tentara Soviet menyerang Republik Demokratik Afganistan. | |
27 Desember | Operasi Badai-333: Pasukan Soviet menguasai gedung pemerintah, militer, dan media utama di Kabul, termasuk Istana Kepresidenan Tajbeg, lalu mengeksekusi mati Amin. | |
1980 | 22 Januari | Andrey Sakharov diasingkan tanpa dakwaan ke Gorki karena menentang invasi Soviet ke Afganistan. |
6 Februari | Amerika Serikat mengumumkan rencananya memboikot Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskwa karena invasi Soviet ke Afganistan. | |
17 September | Serikat buruh Solidarność didirikan di Republik Rakyat Polandia. | |
10 Oktober | Front Pembebasan Nasional Farabundo Martí dibentuk sebagai gabungan organisasi revolusioner sayap kiri dan komunis di El Salvador. | |
1981 | 13 Desember | Sebagai tanggapan atas meluasnya pengaruh Solidarność, Wojciech Jaruzelski, Sekretaris Pertama Partai Komunis, menyatakan darurat militer di Polandia di bawah ancaman tak langsung intervensi Soviet. |
1982 | 25 Januari | Mikhail Suslov wafat karena terserang stroke parah. |
10 November | Leonid Brezhnev wafat karena serangan jantung. | |
12 November | Yuri Andropov terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet. | |
1983 | 19 Oktober | Militer Grenada menggulingkan rezim Maurice Bishop dan menunjuk Bernard Coard, Stalinis yang pro-Soviet, sebagai penggantinya. |
25 Oktober | Invasi Grenada: Amerika Serikat dan sekutunya di Karibia menggulingkan rezim Coard. | |
1984 | 9 Februari | Yuri Andropov wafat karena penyakit ginjal. Jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis digantikan Konstantin Chernenko. |
8 Mei | Chernenko mengumumkan boikot Blok Timur terhadap Olimpiade Musim Panas 1984 di Los Angeles dengan alasan keselamatan atlet. | |
1985 | 10 Maret | Konstantin Chernenko wafat karena emfisema. |
11 Maret | Politbiro secara bulat mendukung Mikhail Gorbachev sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet. | |
1988 | 14 April | Perang Soviet-Afganistan: Pemerintah Soviet menandatangani Persetujuan Jenewa yang isinya antara lain jadwal penarikan pasukan Soviet dari Afganistan. |
27 April | Aksi mogok di Pabrik Baja V.I. Lenin di Nowa Huta memicu aksi mogok lain selama berbulan-bulan di Polandia. | |
13 April | Revolusi Bernyanyi: Front Rakyat Estonia dibentuk. | |
3 Juni | Revolusi Bernyanyi: Gerakan pembebasan Sąjūdis dibentuk di Lituania. | |
9 Oktober | Revolusi Bernyanyi: Front Rakyat Latvia dibentuk. | |
1989 | 15 Februari | Perang Soviet-Afganistan: Pasukan terakhir Soviet bergerak meninggalkan Afganistan. |
4 April | Perjanjian Meja Bundar Polandia mengizinkan pendirian serikat buruh independen dan membentuk kembali Senat Polandia. | |
4 Juni | Pemilihan umum setengah bebas diadakan di Polandia untuk memilih anggota parlemen yang menghasilkan kemenangan besar bagi Solidarność. | |
23 Agustus | Revolusi Bernyanyi: Sebanyak 2 juta orang saling bergandengan tangan membentuk Jalur Baltik di Estonia, Latvia, dan Lituania untuk menuntut kemerdekaan. | |
23 Oktober | Republik Hungaria dideklarasikan parlemen Hungaria. | |
9 November | Pemerintah Republik Demokratik Jerman melonggarkan peraturan larangan perjalanan ke Barat, mengakhiri kungkungan Tembok Berlin. | |
11 November | Perang Saudara El Salvador: Front Pembebasan Nasional Farabundo Martí melancarkan serangan yang berhasil merebut sebagian wilayah San Salvador. | |
17 November | Revolusi Beludru: Unjuk rasa antikomunis di Cekoslowakia dibubarkan polisi dengan kekerasan. | |
28 November | Revolusi Beludru: Partai Komunis Cekoslowakia mengakhiri monopoli politiknya. | |
1 Desember | Gorbachev bertemu Paus Yohanes Paulus II di Vatikan. | |
7 Desember | Revolusi Bernyanyi: Parlemen Lituania mengakhiri monopoli politik Partai Komunis Lituania. | |
16 Desember | Revolusi Rumania 1989: Unjuk rasa pecah di Timişoara sebagai tanggapan atas upaya pemerintah mengusir pendeta gereja reformasi pembangkang asal Hungaria, László Tőkés. | |
25 Desember | Revolusi Rumania 1989: Diktator Rumania, Nicolae Ceauşescu, dan istrinya, Elena, ditangkap, diadili, lalu dieksekusi mati di kawasan perdesaan negeri itu. | |
1990 | 15 Januari | Partai Komunis Bulgaria mencabut kekuasaan konstitusionalnya. |
23 Februari | Revolusi Bernyanyi: Sąjūdis mendapat kursi mayoritas absolut di parlemen berdasarkan hasil pemilihan umum. | |
11 Maret | Revolusi Bernyanyi: Pemerintah Lituania mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet. | |
18 Maret | Revolusi Bernyanyi: Pemilihan anggota Majelis Agung Latvia memberikan kursi mayoritas kepada koalisi pendukung kemerdekaan yang dipimpin Front Rakyat Latvia. | |
8 April | Partai Sosialis Hungaria hanya mendapat 8 persen kursi parlemen dalam pemilihan umum. | |
9 Juni | Revolusi Beludru: Pemilihan umum di Cekoslowakia menghasilkan Partai Komunis sebagai minoritas di parlemen. | |
12 Juni | Kongres Wakil Rakyat Rusia yang pertama mengeluarkan Deklarasi Kedaulatan Negara Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia. | |
21 Agustus | Konflik di Transnistria dan Gagauzia: Gagauzia mendeklarasikan pendirian republik soviet baru di wilayah RSS Moldavia. | |
1991 | 11 Januari | Peristiwa-Peristiwa Januari: Pasukan Soviet menguasai gedung-gedung penting di kota-kota Lituania. |
23 Mei | Republik Sosialis Soviet Moldavia berubah jadi Republik Moldova. | |
12 Juni | Pemilihan umum Presiden Rusia 1991: Boris Yeltsin terpilih sebagai Presiden RSFS Rusia. | |
19 Agustus | Upaya kudeta Uni Soviet 1991: Sekelompok pejabat tinggi Soviet yang menyebut diri sebagai Komite Keadaan Darurat Negara mengumumkan Gennady Yanayev menggantikan Mikhail Gorbachev sebagai Presiden Uni Soviet. | |
20 Agustus | Revolusi Bernyanyi: Pemerintah Estonia menyatakan kemerdekaannya. | |
21 Agustus | Revolusi Bernyanyi: Pemerintah Latvia menyatakan kemerdekaannya. | |
Upaya kudeta Uni Soviet 1991: Militer menolak perintah Komite Keadaan Darurat Negara untuk menguasai ibu kota. Para pemimpin kudeta ditangkap. | ||
24 Agustus | Verkhovna Rada mendeklarasikan kemerdekaan Ukraina. | |
27 Agustus | Republik Moldova menyatakan kemerdekaannya. | |
30 Agustus | Republik Sosialis Soviet Kirgizstan berubah jadi Republik Kirgizstan. | |
31 Agustus | Republik Kirgizstan menyatakan kemerdekaannya. | |
6 September | Revolusi Bernyanyi: Uni Soviet mengakui kemerdekaan negara-negara Baltik. | |
Militan anggota kelompok separatis Kongres Nasional Rakyat Chechnya (NCChP) menyerbu masuk ruang sidang Majelis Agung RSSO Chechnya-Ingush. Pemimpin NCChP, Dzhokhar Dudaev, ditunjuk sebagai presiden. | ||
27 Oktober | Referendum nasional mengukuhkan kepresidenan Dudaev. Secara sepihak, ia mendeklarasikan kemerdekaan Republik Chechnya Ichkeria. | |
8 Desember | Pemimpin Rusia, Belarus, dan Ukraina menandatangani Piagam Belavezha yang membubarkan Uni Soviet. | |
26 Desember | Majelis Agung menyetujui pembubaran Uni Soviet. | |
1993 | 21 September | Krisis konstitusional Rusia 1993: Yeltsin mengumumkan pembubaran badan legislatif Rusia. Pengumuman itu berbalas pemakzulan Yeltsin dan penunjukan Aleksandr Rutskoy sebagai Presiden Federasi Rusia yang baru oleh anggota legislatif. |
4 Oktober | Krisis konstitusional Rusia 1993: Tentara menguasai gedung parlemen dan menangkapi sejumlah pemimpinnya. | |
12 Desember | Krisis konstitusional Rusia 1993: Konstitusi Kelima Rusia disetujui lewat referendum, memperluas kekuasaan presiden. | |
1994 | 2 Agustus | Perang Chechnya I: Pemimpin Dewan Sementara Republik Chechnya yang didukung Rusia mengumumkan niatnya menggulingkan rezim Dudaev. |
11 Desember | Perang Chechnya I: Pasukan Rusia menyerang Chechnya. | |
1996 | 3 Juli | Pemilihan umum Presiden Rusia 1996: Yeltsin menang tipis dari Gennady Zyuganov, calon presiden dari Partai Komunis. |
30 Agustus | Perang Chechnya I: Piagam Khasav-Yurt ditandatangani, menandakan berakhirnya perang. | |
1999 | 7 Agustus | Perang Dagestan: Militan Chechnya menyerang Republik Dagestan untuk mendukung kelompok separatis setempat. |
16 Agustus | Duma Negara menyetujui penunjukan Vladimir Putin sebagai Perdana Menteri Rusia. | |
23 Agustus | Perang Dagestan: Militan mulai bergerak mundur ke Chechnya. | |
26 Agustus | Perang Chechnya II: Militan yang menyerang Dagestan dibom di wilayah Chechnya. | |
4 September | Pengeboman apartemen Rusia: Bom mobil meledak di halaman apartemen di Buynaksk, menewaskan 64 orang. | |
2 Oktober | Perang Chechnya II: Pasukan angkatan darat Rusia menyerang Chechnya. | |
8 Desember | Traktat pembentukan Uni Rusia dan Belarus ditandatangani. | |
31 Desember | Boris Yeltsin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Federasi Rusia. Perdana Menteri Vladimir Putin menjadi pejabat presiden. | |
2000 | 26 Maret | Pemilihan umum Presiden Rusia 2000: Putin terpilih sebagai presiden dengan perolehan suara 53 persen. |
12 Agustus | Ledakan kapal selam Kursk: Sebuah ledakan mengaramkan kapal selam Kursk milik Rusia. |
Abad ke-21
suntingTahun | Tanggal | Peristiwa |
---|---|---|
2002 | 23 Oktober | Krisis sandera teater Moskwa: Pemberontak Chechnya mengepung teater Balai Budaya di Moskwa, menyandera sekitar 700 penonton teater, lalu meminta penarikan pasukan Rusia secepatnya dari Chechnya. |
26 Oktober | Krisis sandera teater Moskwa: Polisi memompakan gas bius ke dalam gedung, lalu menyerbu dari semua pintu masuk, menewaskan ke-42 teroris. Selain itu, 120 sandera tewas karena keracunan gas bius, kelaparan, dan penganiayaan oleh para teroris. | |
2004 | 14 Maret | Pemilihan umum Presiden Rusia 2004: Putin terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan kedua dengan perolehan suara 71 persen. |
1 September | Krisis sandera sekolah Beslan: Sekelompok teroris Chechnya menyandera 1.300 anak-anak dan orang dewasa di Sekolah Nomor 1, Beslan. | |
3 September | Krisis sandera sekolah Beslan: Pada pukul 13.00 waktu setempat, polisi dan tentara Rusia menyerbu masuk sekolah setelah mendengar suara ledakan. Baku tembak yang terjadi berikutnya menewaskan 344 warga sipil, 31 dari 32 teroris, dan 10 polisi. | |
2005 | 13 Oktober | Penyerbuan Nalchik 2005: Sekelompok besar teroris menyerang dan merebut gedung-gedung di seantero Nalchik. Siang harinya, tentara Rusia telah berhasil mengepung dan masuk kota itu, memukul mundur teroris. Sekitar 136 orang tewas. |
2007 | 23 April | Boris Yeltsin meninggal karena gagal jantung kongestif. |
2008 | 2 Maret | Pemilihan umum Presiden Rusia 2008: Dmitriy Medvedev menang dengan perolehan suara 70,5 persen. |
2008 | 16 Agustus | Perang Ossetia Selatan 2008: Rusia menang atas Georgia. |
2010 | 8 April | Traktat New START, yang akan memangkas jumlah kepemilikan senjata nuklir Rusia dan Amerika Serikat hingga sepertiganya, ditandatangani. |
2012 | 4 Maret | Pemilihan umum Presiden Rusia 2012: Vladimir Putin menang dengan perolehan suara 63,6 persen. |
2014 | 19 Maret | Penambahan Krimea ke Federasi Rusia: Putin menandatangani Traktat Penerimaan Republik Krimea ke Rusia. |
Lihat pula
suntingPustaka lanjutan
suntingTerbitan abad ke-19
sunting- Thomas Bartlett (1841). "Russia". New Tablet of Memory; or, Chronicle of Remarkable Events. London: Thomas Kelly. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- George Henry Townsend (1867), "Russia", A Manual of Dates (edisi ke-ke-2), London: Frederick Warne & Co.
- William Henry Overall, ed. (1870). "Russia". Dictionary of Chronology. London: William Tegg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19 – via Hathi Trust.
- Louis Heilprin (1885). "Russia". Historical Reference Book...Chronological Dictionary of Universal History. New York: D. Appleton and Company. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19 – via Hathi Trust.
Terbitan abad ke-20
sunting- Charles E. Little (1900), "Russia", Cyclopedia of Classified Dates, New York: Funk & Wagnalls
- Henry Smith Williams, ed. (1908). "Chronological Summary of the History of Russia". Switzerland, Russia. Historians' History of the World. 17. London: Hooper & Jackson. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- Benjamin Vincent (1910), "Russia", Haydn's Dictionary of Dates (edisi ke-ke-25), London: Ward, Lock & Co., diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29, diakses tanggal 2016-04-19 – via Hathi Trust
- Arthur Voyce (1967). "Chronological Table". Art and Architecture of Medieval Russia. AS: University of Oklahoma Press. hlm. 371+ – via Open Library.
- James Stuart Olson; et al., ed. (1994). "Chronology of the Russian and Soviet Empires". Ethnohistorical Dictionary of the Russian and Soviet Empires. Greenwood. ISBN 978-0-313-27497-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- Neil Cornwell, ed. (1998). "Chronology". Reference Guide to Russian Literature. Fitzroy Dearborn. ISBN 978-1-134-26077-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- Nicholas Rzhevsky (1998). "Chronology". Cambridge Companion to Modern Russian Culture. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-47799-4.
Terbitan abad ke-21
sunting- "Russian Federation". Political Chronology of Asia. Europa Publications. 2001. ISBN 978-1-85743-113-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- Ian Jeffries (2002). "Chronological of Political Developments, 1992-2000". The New Russia: A Handbook of Economic and Political Developments. Taylor & Francis. ISBN 978-1-136-87065-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- Lawrence N. Langer (2002). "Chronology". Historical Dictionary of Medieval Russia. Scarecrow Press. ISBN 978-0-8108-6618-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- "Russian Federation: Chronology". Eastern Europe, Russia and Central Asia 2003. Europa Publications. 2002. ISBN 978-1-85743-137-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- Walter G. Mossy (2005). "Chronology". History of Russia. 1: to 1917 (edisi ke-ke-2). London: Anthem Press [1]. ISBN 978-1-84331-023-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19. Hapus pranala luar di parameter
|publisher=
(bantuan) - Susan Richards (2010). "Time Line". Lost and Found in Russia: Lives in the Post-Soviet Landscape. I.B. Tauris. ISBN 978-1-59051-348-4.
- Robert A. Saunders; Vlad Strukov (2010). "Chronology". Historical Dictionary of the Russian Federation. Scarecrow Press. ISBN 978-0-8108-7460-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- Daniel Jaffé (2012). "Chronology". Historical Dictionary of Russian Music. Scarecrow Press. ISBN 978-0-8108-7980-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- Mikhail S. Blinnikov (2011). "Brief Timeline of Russia's History". Geography of Russia and Its Neighbors. Guilford Press. ISBN 978-1-60623-921-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- "Chronology of Russia". Territories of the Russian Federation. Europa Territories of the World (edisi ke-ke-13). Routledge. 2012. ISBN 978-1-85743-646-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2016-04-19.
- Norman E. Saul (2015). "Chronology". Historical Dictionary of Russian and Soviet Foreign Policy. Rowman & Littlefield. ISBN 978-1-4422-4437-5.