Minggu Berdarah (1905)

Minggu Berdarah (bahasa Inggris: Bloody Sunday, bahasa Rusia: Кровавое воскресенье, Krovavoe voskresenʹe) adalah sebuah insiden pada 9 Januari 1905 di Saint Petersburg, Rusia, ketika demonstrasi damai oleh demonstran tak bersenjata yang berbaris untuk menyampaikan petisi kepada Tsar Nicholas II

Januari 22. Bapa Gapon di dekat Gerbang Narva. Karya pelukis tidak dikenal.
Para pendemo sedang berbaris menuju Istana Musim Dingin, Saint Petersburg

ditembak oleh Penjaga Kenegaraan. Peristiwanya terjadi ketika mereka mendekati pusat kota dan Istana Musim Dingin dari berbagai tempat berkumpul. Penembakan tidak terjadi di alun-alun istana. Minggu Berdarah berakibat serius bagi rezim Tsar, karena mengabaikan rakyat biasa seperti ditunjukkan oleh reaksi dari pihak berwenang berakibat pada tergerogotinya dukungan rakyat terhadap negara. Peristiwa yang terjadi pada hari Minggu ini telah dinilai oleh para sejarawan, termasuk Lionel Kochan dalam bukunya Russia in Revolution 1890-1918, sebagai salah satu peristiwa penting yang akhirnya menyebabkan Revolusi Rusia pada tahun 1917.

Penembakan

sunting

Pada hari Minggu 22 Januari 1905, para buruh yang sedang mogok bersama keluarga mereka berkumpul di enam titik di kota St Petersburg di Rusia. Mereka diorganisir dan dipimpin oleh Bapa Gapon. Sambil membawa simbol-simbol religius dan menyanyikan lagu-lagu patriotik dan himne (terutama "God Save the Tsar!"), kerumunan "lebih dari 3.000 demonstran"[1] bergerak maju ke kediaman resmi Tsar di Istana Musim Dingin tanpa ada gangguan dari polisi. Mereka tidak mengetahui kalau Tsar sedang tidak berada di kediamannya. Piket tentara di dekat istana melepaskan tembakan peringatan, dan kemudian menembak langsung ke kerumunan untuk membubarkan mereka. Gapon ditembaki di dekat Gerbang Narva. Sekitar empat puluh orang yang mengelilinginya tewas, namun ia tidak terluka.[2] Meskipun tidak sedang berada di Istana Musim Dingin dan bahkan tidak sedang berada di kota, serta tidak memberikan perintah kepada tentara untuk menembak, Tsar disalahkan sebagai bertanggung jawab atas tewasnya para pendemo.

 
Lukisan Soviet, pembantaian Minggu Berdarah di St. Petersburg

Jumlah korban tewas tidak jelas, tetapi para pejabat Tsar tercatat 96 tewas dan 333 terluka, sumber-sumber antipemerintah mengklaim lebih dari 4.000 tewas, pihak moderat memperkirakan rata-rata sekitar 1.000 orang tewas atau luka, baik dari tembakan atau terinjak-injak selama kepanikan.[butuh rujukan] Sumber lain mencatat bahwa menurut perkiraan resmi, 130 orang tewas.[3] Nikolai II menggambarkan hari itu sebagai "menyakitkan dan menyedihkan".[4] Setelah laporan kejadian ini menyebar, kerusuhan dan penjarahan terjadi. Majelis Gapon dibubarkan pada hari itu, dan Gapon segera meninggalkan Rusia. Menurut salah satu versi, setelah kembali ke Rusia pada bulan Oktober 1905, Gapon dibunuh berdasarkan perintah dari Organisasi Tempur Partai Sosialis-Revolusionaris setelah ia mengungkapkan kepada Pinhas Rutenberg temannya, bahwa dirinya bekerja untuk Okhrana (Polisi Rahasia).[5]

Peristiwa ini dinilai duta besar Britania sebagai penyulut kegiatan revolusioner di Rusia dan berkontribusi terhadap terjadinya Revolusi 1905. Penulis Leo Tolstoy juga secara emosional terpengaruh oleh insiden tersebut.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ Gapon, Address to the Tsar, February 1905, in Ascher, The Revolution of 1915, Vol. 1
  2. ^ Ascher, Abraham. The Revolution of 1905. Stanford, Calif.: Stanford UP, 1988. p. 91. Print
  3. ^ A History of Russia, 4th edition, Nicholas V. Riasanovsky, Oxford University Press, 1984, ISBN 0-19-503361-2
  4. ^ Kurth, Peter. Tsar: the Lost World of Nicholas and Alexandra. Boston: Back Bay, 1998. p. 81
  5. ^ Notes on Georgii Appolonovich Gapon (1870-1906), Northern Virginia Community College
  6. ^ Rolland, Romain (1911). Life of Tolstoy. London: T. Fisher Unwin. hlm. 212. 

Pranala luar

sunting