Jalur kereta api Merak–Tanah Abang

jalur kereta api di Indonesia
(Dialihkan dari Stasiun Pondok Betung)

Jalur kereta api Merak–Tanah Abang adalah jalur kereta api di ujung paling barat Jawa yang menghubungkan Stasiun Merak dengan Tanah Abang. Seluruh jalur ini di termasuk ke dalam Daerah Operasi 1 Jakarta.

Jalur kereta api Merak–Tanah Abang
Jembatan Kereta api melintasi sungai di Banten sekitar awal abad ke-20
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
TerminusMerak
Tanah Abang
Stasiun34
Operasi
Dibangun olehStaatsspoorwegen
Legalitas pembangunanWet 15 Juli 1896 Staatsblad No. 180.[1]
Dibuka1899-1914
Pemilik
OperatorKAI Commuter
KAI Logistik
Data teknis
Panjang lintas140,2 km (87,12 mi)
Jenis relR54
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
Elektrifikasi1.500 V DC listrik aliran atas (segmen Tanah Abang-Rangkasbitung)
Kecepatan operasi70 s.d. 88 km/jam
Peta rute

MER
Merak LM
Anyer Kidul
ANK
Anyer Lor
ANL
Ciwandan
RMA
Rangkamila
Cigading
CGD
TGI
Tegalwangi
KEN
Krenceng
CLG
Cilegon
SDG
Serdang (Serang)
Jalan Tol Tangerang-Merak
TOJB
Tonjong Baru
BN
Banten
KRA
Karangantu
KDT
Kedungcinde
Jalan Tol Tangerang-Merak
SG
Serang
Kemang
THG
Cihideung
WLT
Walantaka
SIB
Silebu
CKL
Cikeusal
PIM
Pasirmanggu
Jalan Tol Serang-Panimbang
CT
Catang
JBU
Jambu Baru
LBN–RK
awal
elektrifikasi
RK
Rangkasbitung R LM
CTR
Citeras
MJ
Maja
Batas wilayah BPTJ
CKY
Cikoya
TGS
Tigaraksa
Banten
Jawa Barat
TEJ
Tenjo
Jawa Barat
Banten
DAR
Daru
Banten
Jawa Barat
CJT
Cilejit
PRP
Parungpanjang
Jawa Barat
Banten
CC
Cicayur
CSK
Cisauk
Bus interchange
SRP
Serpong
RU
Rawa Buntu
CT
Ciater
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2
SDM
Sudimara
JMU
Jurangmangu
PDJ
Pd. Ranji
PDB
Pd. Betung
Banten
DKI Jakarta
BNO
Bintaro
gardu LAA
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
KBY
Kebayoran
PLM
Palmerah
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
PJO
Pejompongan
THB–MRI
THB
Tanah Abang
THB–DU
Tebing tanah yang digali dan dipadatkan untuk lintasan baru
Wilayah kerendahan yang tengah diurug

Jalur Tanah Abang ke Rangkasbitung merupakan segmen yang saat ini sudah digandakan dan telah menjalani elektrifikasi untuk pelayanan KRL Commuter Line. Sampai sekarang, jalur ini tidak memiliki percabangan jalur sama sekali selain di Tonjong Baru (saat ini kondisinya nonaktif) menuju Pelabuhan Bojonegara dan Krenceng menuju Stasiun Cigading, tetapi dahulu jalur ini memiliki percabangan di beberapa tempat, antara lain di Rangkasbitung menuju Labuan dan Krenceng menuju Anyer Kidul. Penambahan stasiun baru di jalur Rangkasbitung adalah stasiun Parayasa, stasiun Jatake dan stasiun Tigaraksa Podomoro.

Sejarah sunting

Pembangunan sunting

Staatsspoorwegen menanamkan pengaruhnya di wilayah Banten sejak tahun 1890-an. Hal ini mulai dilakukan setelah suksesnya pembangunan jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Infrastruktur di wilayah Banten (kala itu dieja Bantam) terus dikembangkan agar mobilitas masyarakat meningkat, dan sejak itu pula, proyek pembangunan jalur kereta api lintas barat Jawa mulai digulirkan.

Pada 15 Juli 1896, pemerintah menerbtkan Wet 15 Juli 1896 Staatssblad No. 180. guna mengizinkan SS untuk membangun jalur kereta api dari Stasiun Batavia sampai Anyer ditambah dengan cabang dari Duri ke Tangerang dan dari Tanah Abang ke Weltevreden.[1] SS mulai membangun jalur ini mulai dari Stasiun Batavia, memutar ke utara melewati Gerbang Amsterdam, lalu menuju Duri, dan bertemu di Tanah Abang. Dari Tanah Abang, jalurnya dibangun ke arah barat sampai ke Rangkasbitung. Jalur ini selesai pada tanggal 1 Oktober 1899. Dari Rangkasbitung jalur diteruskan sampai ke Serang pada 1 Juli 1900 dan berakhir di dekat pelabuhan Anyer Kidul pada tanggal 20 Desember 1900. Empat belas tahun kemudian, jalur kereta api yang menuju Merak telah selesai untuk mengakomodasi Pelabuhan Merak yang lebih dekat untuk menyeberang ke Lampung.[2]

Pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi sunting

Tragedi Bintaro 1987 di petak jalan Sudimara–Kebayoran rupanya telah memberikan ilham terhadap masa depan perkeretaapian Indonesia. Salah satu hal yang memberi pengaruh adalah terkait sejarah pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi untuk kereta api jarak jauh dan perkotaan di Pulau Jawa.

Proses elektrifikasi jalur kereta api di lintas ini dilakukan berbarengan dengan rencana pembukaan layanan baru KRL Jabotabek, yaitu Serpong Ekspres. Untuk mendukungnya, sejak 1990–1994, gardu listrik aliran atas (LAA) mulai dibangun di sepanjang lintas ini, serta jalur ganda untuk mengakomodasi volume KRL yang terus bertambah. Dengan dinyalakannya gardu listrik di Karet, Limo, dan Jurangmangu berturut-turut per 3 Juli, 3 Agustus, dan 3 Desember 1994, KRL akhirnya dapat beroperasi di jalur Tanah Abang–Serpong. Kapasitas lintas ini kemudian ditambah seiring selesainya gardu LAA di Stasiun Serpong dan eks-Stasiun Pondok Betung per April 1997.[3]

Peningkatan juga dilakukan oleh PT KA dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian di banyak stasiun. Stasiun Serpong yang saat ini ada, diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Juli 2007 sebagai stasiun percontohan dengan arsitektur modern, bersamaan dengan peresmian dan peningkatan jalur segmen Tanah Abang–Serpong menjadi jalur ganda.[4]

Peningkatan juga dilakukan setelah peresmian Stasiun Serpong. Jalur ganda mulai diperpanjang lagi sebagai bagian dari rencana perpanjangan relasi KRL Serpong Ekspres. Stasiun Parungpanjang mulai melayani perjalanan KRL sejak 2009.[5] Pada bulan Mei 2012, jalur ganda dan perpanjangan jaringan jalur KRL menuju Maja mulai diuji coba.[6] Stasiun Maja, sejak tanggal 17 April 2013, sudah melayani KRL/Commuter Line.[7]

Sejak 2013, petak rel antara Stasiun Maja hingga Stasiun Rangkasbitung dibangun menjadi jalur ganda.[8] Pembangunan jalur ganda ini diperkirakan akan menghabiskan biaya hingga Rp765 miliar, dan diharapkan telah selesai pada 2016 sehingga dapat digunakan untuk mengoperasikan KRL Commuter Line hingga ke Rangkasbitung.[9] Pada Desember 2014, telah dilakukan proses gali uruk dan pemadatan badan jalan (formation layer) pada lintasan baru antara Stasiun Maja dan Citeras, serta pemasangan tiang-tiang LAA (listrik aliran atas) di sekitar Stasiun Rangkasbitung.

Dengan selesainya jalur ganda dan elektrifikasi Tanah Abang–Rangkasbitung, segmen ini hanya dilayani KRL saja per 1 April 2017.[10]

Sehubungan dengan pengembangan lintas RangkasbitungMerak, Direktorat Jenderal Perkeretaapian akan mengganti rel dari R42 ke R54[11] serta perpanjangan elektrifikasi KRL lagi ke arah Serang.[12] Peningkatan rel tersebut sudah termasuk penggantian jenis bantalan dari besi ke beton pada segmen Rangkasbitung–Serang, sedangkan segmen Serang–Merak akan dilakukan di tahap selanjutnya.

Profil jalur sunting

Segmen Jenis rel Bantalan Laju maksimum
Tanah Abang–Rangkasbitung R54 Beton 70 km/jam
Rangkasbitung-Merak R54 Beton 80 km/jam

Jalur terhubung sunting

Lintas aktif sunting

Lintas nonaktif sunting

Layanan kereta api sunting

Penumpang sunting

Barang sunting

Daftar stasiun sunting

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 1 MerakAngke
Segmen MerakCilegon
Diresmikan pada tanggal 1 Desember 1914
oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
Lintas jalur tunggal
0101 Merak MER Kompleks Pelabuhan Merak, Pulo Merak, Cilegon km 148+125 +3 m Beroperasi  
Rangkamila RMA Kompleks Pelabuhan Merak, Pulo Merak, Cilegon km 146+568 +4 m Tidak beroperasi
Tegalwangi TGI Kompleks Pelabuhan Merak, Pulo Merak, Cilegon km 140+980 +4 m Tidak beroperasi
0106 Krenceng KEN Kebonsari, Citangkil, Cilegon km 137+910 +17 m Beroperasi  
0107 Cilegon CLG Jombang Wetan, Jombang, Cilegon km 134+287
km 0+000 lintas CilegonCigadingAnyer Kidul
+14 m Beroperasi  
0112 Serdang (Serang) SDG Serdang, Kramatwatu, Serang km 130+416 Tidak beroperasi
Segmen Anyer KidulSerang
Diresmikan pada tanggal 20 Desember 1900[2]
0108 Tonjong Baru TOJB Tonjong, Kramatwatu, Serang km 126+558 +4 m Beroperasi  
- Banten BN km 123+402 Tidak beroperasi
0111 Karangantu KRA Banten, Kasemen, Serang km 121+621 +4 m Beroperasi  
- Kedungcinde KDT km 118+090 Tidak beroperasi
0120 Serang SG Jalan Ki Tapa, Cimuncang, Serang, Serang km 113+446 +17 m Beroperasi  
Segmen SerangRangkasbitung
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1900
- Kemang km 111+259 Tidak beroperasi
- Cihideung THG km 108+038 Tidak beroperasi
0122 Walantaka WLT Tegalsari, Walantaka, Serang km 104+908 +25 m Beroperasi  
0123 Silebu SIB Silebu, Kragilan, Serang km 101+576 +30 m Tidak beroperasi  
0124 Cikeusal CKL Cikeusal, Cikeusal, Serang km 97+328 +35 m Beroperasi  
0125 Pasirmanggu PIM Dahu, Cikeusal, Serang km 94+370 Tidak beroperasi
0126 Catang CT Bojong Catang, Tunjung Teja, Serang km 90+647 +17 m Beroperasi  
0127 Jambu Baru JBU Bojong Pandan, Tunjung Teja, Serang km 86+340 +18 m Beroperasi  
Lintas jalur ganda
0130 Rangkasbitung RK Jalan Stasiun Rangkasbitung 1, Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak km 79+694 +22 m Beroperasi  
Segmen RangkasbitungTanah Abang
Diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1899
0201 Citeras CTR Citeras, Rangkasbitung, Lebak km 69+835 +48 m Beroperasi  
0202 Maja MJ Jalan Stasiun Maja, Maja, Maja, Lebak km 62+546 +40 m Beroperasi  
0203 Cikoya CKY Jalan Raya Cikuya, Cikasungka, Solear, Tangerang km 60+000 +53 m Beroperasi  
- Tigaraksa TGS Jalan Stasiun Tigaraksa, Cikasungka, Solear, Tangerang km 58+000 +50 m Beroperasi  
Batas provinsi Banten
Batas provinsi Jawa Barat
0204 Tenjo TEJ Jalan Raya Tenjo, Tenjo, Tenjo, Bogor km 55+006 +52 m Beroperasi  
Batas provinsi Jawa Barat
Batas provinsi Banten
0205 Daru DAR Jalan Sarwani, Daru, Jambe, Tangerang km 51+174 +50 m Beroperasi  
Batas provinsi Banten
Batas provinsi Jawa Barat
0206 Cilejit CJT Batok, Tenjo, Bogor km 48+503 +53 m Beroperasi  
0207 Parungpanjang PRP Jalan Sayuti 2, Parung Panjang, Bogor km 41+463 +54 m Beroperasi  
Batas provinsi Jawa Barat
Batas provinsi Banten
0208 Cicayur CC Cisauk, Cisauk, Tangerang km 35+506 +47 m Beroperasi  
0209 Cisauk CSK Jalan Stasiun Cisauk, Cibogo, Cisauk, Tangerang km 32+987 +48 m Beroperasi  
0211 Serpong SRP Jalan Stasiun Serpong, Serpong, Serpong, Tangerang Selatan km 30+203 +46 m Beroperasi  
0212 Rawa Buntu RU Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan km 28+790 +40 m Beroperasi  
- Ciater CT Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan km 26+304 +40 m Tidak beroperasi
0213 Sudimara SDM Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan km 24+244 +40 m Beroperasi  
0214 Jurangmangu JMU Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan km 22+255 +25 m Beroperasi  
0215 Pondok Ranji PDJ Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan km 20+026 +24 m Beroperasi  
- Pondok Betung PDB Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan km 18+200 Tidak beroperasi  
Batas provinsi Banten
Batas provinsi DKI Jakarta
- Bintaro BNO Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan km 16+783 Tidak beroperasi
0216 Kebayoran KBY Jalan Stasiun Kebayoran Lama, Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan km 13+853 +4,2 m Beroperasi  
0217 Palmerah PLM Jalan Palmerah Timur, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat km 10+116 +13 m Beroperasi  
0410 Tanah Abang THB Jalan Jatibaru, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat km 6+925 +9 m Beroperasi  

Jalur kereta api Anyer Kidul–Krenceng sunting

Jalur kereta api Anyer Kidul–Krenceng sejauh 12 km dibuka mulai tahun 1899 dan ditutup hingga stasiun Cigading pada tahun 1981 karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum.[13]

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen Anyer KidulSerang
Diresmikan pada tanggal 20 Desember 1900
0103 Anyer Kidul ANK Cikoneng, Anyar, Serang km 20+640 Tidak beroperasi
0104 Anyer Lor ANL Jalan Raya Anyer, Anyar, Anyar, Serang km 16+417 Tidak beroperasi
Ciwandan km 11+285 Tidak beroperasi
0105 Cigading CGD Tegalratu, Ciwandan, Cilegon km 8+388 +4 m Beroperasi  
0106 Krenceng KEN Kebonsari, Citangkil, Cilegon km 137+910 lintas AngkeTanah AbangRangkasbitungMerak
km 3+762 lintas CilegonCigadingAnyer Kidul
+16,15 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis tebal miring merupakan stasiun kelas besar atau kelas I yang nonaktif.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi: [14][2][15][16][17]


Referensi sunting

  1. ^ a b Steven Anne Reitsma (1928). Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. KOLLF & Co. 
  2. ^ a b c Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  3. ^ DJKA (2014). Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  4. ^ "SBY Resmikan Stasiun Serpong, Lalu Lintas KA Tetap Normal". detikcom. Diakses tanggal 2017-10-18. 
  5. ^ "Jalur Ganda KRL Serpong-Parungpanjang Beroperasi". Liputan6.com. Liputan6.com. 16 September 2009. Diakses tanggal 16 Oktober 2017. 
  6. ^ "Jaringan KRL Sampai Stasiun Maja". Kompas.com. Kompas.com. 16 Mei 2012. Diakses tanggal 1 September 2017. 
  7. ^ "KRL Lintas Tanah Abang Diperpanjang Hingga Maja". Suara Pembaruan. 17 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 10 September 2017. 
  8. ^ Liputan 6: Dua Tahun Lagi, KA Jakarta-Rangkasbitung Pakai Jalur Ganda, berita tgl 17 April 2013 16:30 WIB
  9. ^ Bisnis.com: KRL Commuter Line Sampai Rangkas Mulai 2016 Diarsipkan 2014-12-27 di Wayback Machine., berita Rabu, 25/09/2013 21:31 WIB
  10. ^ Anjungroso, Fajar. Anjungroso, Fajar, ed. "KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Siap Beroperasi 1 April 2017". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2017-10-16. 
  11. ^ Merdeka, Kupas (2020-01-18). "Kemenhub Akan "Upgrade" Jalur Kereta Api Rangkas-Merak, Pangkas Waktu Tempuh". Merdeka.com. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  12. ^ Nazmudin, Acep. Purba, David Oliver, ed. "2020, Rute KRL Diperpanjang sampai Serang". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  13. ^ Suhendra (8 September 2015). "Dibangun Zaman Belanda, Rel Kereta Banyak 'Mati' di Era Orde Baru". detikcom. Detikcom. Diakses tanggal 3 Agustus 2017. 
  14. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  15. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  16. ^ Perusahaan Jawatan Kereta Api. Stasiun KA, Singkatan dan Jarak. 
  17. ^ Wieringa, A. (1916). Beknopt Aadrijkskundig Woordenboek van Nederlandsch-Indie. 's Gravenhage. 


Peta rute:

KML is not from Wikidata
  • Tim Redaksi Majalah KA (Mei 2013). "Deru Derap KA Tanah Banten". Majalah KA. PT Ilalang Sakti Komunikasi.