Orang asli Papua (disingkat sebagai OAP) menurut Undang-Undang Otonomi khusus Papua adalah orang yang berasal dari rumpun ras Melanesia yang terdiri dari berbagai suku-suku asli di Pulau Papua dan/atau yang diterima serta diakui sebagai orang asli Papua oleh masyarakat hukum adat Papua.

Orang Asli Papua
Jumlah populasi
± 2.693.630 (2010)[1]
Daerah dengan populasi signifikan
 Indonesia
Jawa Timur16.100
Jakarta14.257
Maluku15.751
Nusa Tenggara Timur14.218
Sumatera Utara11.254
Kalimantan Timur7.837
Maluku Utara6.313
Kalimantan Barat6.035
Kalimantan Selatan1.085
 Belanda (2021)1.000±[2]
(Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan dan Papua Tengah)
Agama
Islam (minoritas)
Kelompok etnik terkait

Sebutan Orang Asli Papua melekat dengan istilah Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang menggambarkan jati diri orang asli Papua itu sendiri, termasuk dalam kontestasi pengelolaan sumber daya alam yang ada di tanah Papua.[3] Dalam hal ini, termasuk pada provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.

Sejarah sunting

Pada 21 November 2001, Undang-Undang Otonomi khusus bagi provinsi Papua dikeluarkan dan disahkan oleh Presiden Indonesia yang menjabat saat itu, Megawati Soekarno Putri, yakni Undang-Undang nomor 12 Tahun 2001. Pasal 1 Undang-Undang tersebut menyebut Orang Asli Papua adalah orang yang berasal dari rumpun ras Melanesia yang terdiri dari ratusan suku asli di provinsi Papua dan orang yang diterima dan diakui sebagai orang asli Papua oleh Masyarakat Adat Papua.[4]

Pengertian sunting

Istilah Orang Asli Papua sering diartikan menjadi tentang garis keturunan laki-laki atau Patrilineal dari rumpun ras Melanesia yang ada di wilayah Papua. Wilayah tersebut secara de facto bisa bicara tentang wilayah teritori, sumber daya alam, budaya, kearifan lokal bahkan juga tentang religiusitas.[3][5]

Walau tidak disebutkan pada pasal tersebut bahwa status OAP hanya diwariskan melalui garis patrilineal,[4] ini dikarenakan pada umumnya masyarakat adat papua mewarisi fam atau marga dari ayahnya. Sehingga keturunan OAP secara matrilineal sering dipertanyakan. Hal inilah yang menyebabkan beberapa orang terpaksa menggunakan marga atau fam mamanya yang adalah perempuan asli Papua untuk dapat memperoleh pelayanan spesial sesuai pemberlakukan UU Nomor 21 Tahun 2001.[5] Walau status OAP sendiri sebenarnya juga bisa diberikan berdasarkan pengakuan dari Masyarakat Adat di Papua.[6]

Pada Sensus Penduduk Indonesia 2010, jumlah orang Papua sebanyak 2.693.630 jiwa atau 1,14% dari 236.728.379 jiwa penduduk Indonesia.[1]

Jumlah Menurut Kabupaten/Kota sunting

Provinsi Papua sunting

Pada Sensus Penduduk Indonesia 2010, Badan Pusat Statistik merilis jumlah penduduk di Papua berdasarkan Orang Asli Papua dan non Papua atau masyarakat migrasi ke Papua. Jumlah yang disebutkan adalah untuk laki-laki saja. Dari 9 kabupaten dan kota di provinsi Papua, terdapat 7 kabupaten dengan mayoritas Orang Asli Papua, sementara 1 kabupaten dan 1 kota, mayoritas warga atau masyarakat migrasi.

Adapun banyaknya jumlah Orang Asli Papua menurut jenis kelamin laki-laki dan wilayah kabupaten dan kota di provinsi Papua, yakni:[7][1]

 
Peta provinsi Papua.
No Kabupaten/Kota Peta lokasi Papua
(Laki-laki)
% Non Papua
(Laki-laki)
% Total
1 Biak Numfor   48.021 73,20% 17.579 26,80% 65.600
2 Jayapura   35.621 59,84% 23.906 40,16% 59.527
3 Keerom   10.458 39,43% 16.068 60,57% 26.526
4 Kepulauan Yapen   32.815 76,38% 10.150 23,62% 42.965
5 Mamberamo Raya   8.979 91,97% 784 8,03% 9.763
6 Sarmi   12.190 66,77% 6.067 33,23% 18.257
7 Supiori   8.008 96,00% 334 4,00% 8.342
8 Waropen   10.707 81,50% 2.430 18,50% 13.137
9 Kota Jayapura   47.987 35,13% 88.600 64,87% 136.587
Papua 214.786 56,42% 165.918 43,58% 380.704

Provinsi Papua Pegunungan sunting

 
Peta Papua Pegunungan

Berikut hasil sensus BPS untuk Orang Asli Papua di Provinsi Papua Pegunungan pada tahun 2010.

No Kabupaten/Kota Peta lokasi Papua
(Laki-laki)
% Non Papua
(Laki-laki)
% Total
1 Jayawijaya   90.618 89,53% 10.599 10,47% 101.217
2 Lanny Jaya   79.608 99,90% 83 0,10% 79.691
3 Mamberamo Tengah   21.213 99,47% 114 0,53% 21.327
4 Nduga   42.721 99,13% 376 0,87% 43.097
5 Pegunungan Bintang   33.422 94,67% 1.883 5,33% 35.305
6 Tolikara   61.120 98,90% 681 1,10% 61.801
7 Yalimo   26.753 99,14% 232 0,86% 26.985
8 Yahukimo   85.234 98,27% 1.501 1,73% 86.735
Papua Pegunungan 440.689 96,61% 15.469 3,39% 456.158

Provinsi Papua Tengah sunting

 
Peta Provinsi Papua Tengah

Berikut hasil sensus BPS untuk Orang Asli Papua di Provinsi Papua Tengah pada tahun 2010.

No Kabupaten/Kota Peta lokasi Papua
(Laki-laki)
% Non Papua
(Laki-laki)
% Total
1 Deiyai   32.087 99,06% 304 0,94% 32.391
2 Dogiyai   42.051 98,85% 491 1,15% 42.542
3 Intan Jaya   20.709 99,83% 36 0,17% 20.745
4 Mimika   41.388 40,17% 61.639 59,83% 103.027
5 Nabire   32.850 47,36% 36.519 52,64% 69.369
6 Paniai   77.979 96,94% 2.458 3,06% 80.437
7 Puncak   48.885 99,24% 375 0,76% 49.260
8 Puncak Jaya   53.685 98,00% 1.094 2,00% 54.779
Papua Tengah 349.634 77,26% 102.916 22,74% 452.550

Provinsi Papua Selatan sunting

 
Peta Papua Selatan

Berikut hasil sensus BPS untuk Orang Asli Papua di Provinsi Papua Selatan pada tahun 2010.

No Kabupaten/Kota Peta lokasi Papua
(Laki-laki)
% Non Papua
(Laki-laki)
% Total
1 Asmat   35.592 88,49% 4.628 11,51% 40.220
2 Boven Digoel   19.401 63,80% 11.007 36,20% 30.408
3 Mappi   37.326 87,28% 5.439 12,72% 42.765
4 Merauke   37.731 36,60% 65.347 63,40% 103.078
Papua Selatan 130.050 60,08% 86.421 39,92% 216.471

Provinsi Papua Barat sunting

 
Peta provinsi Papua Barat.

Sementara di provinsi Papua Barat, dari 5 kabupaten dan kota, terdapat 5 kabupaten dengan mayoritas Orang Asli Papua. Pada Sensus Penduduk Indonesia 2010, data untuk Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak, digabung dan masuk ke bagian Kabupaten Manokwari.[3] Jumlah penduduk provinsi Papua Barat pada tahun 2023 sebanyak 562.214 jiwa.[8]

Adapun banyaknya jumlah Orang Asli Papua menurut wilayah kabupaten dan kota di provinsi Papua Barat, yakni:[3]

No Kabupaten/Kota Peta lokasi Papua
(Laki-laki)
% Non Papua
(Laki-laki)
% Jumlah
(2020)
1 Fakfak   46.415 54,48% 38.782 45,52% 85.197
2 Kaimana   32.859 52,78% 29.397 47,22% 62.256
3 Manokwari (*)   153.288 57,45% 113.531 42,55% 266.819
4 Teluk Bintuni   46.424 53,31% 40.659 46,69% 87.083
5 Teluk Wondama   31.928 76,67% 9.716 23,33% 41.644
Papua Barat 310.914 57.26% 232.085 42,74% 542.999

Catatan: (*) Jumlah digabung untuk Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak.

Provinsi Papua Barat Daya sunting

 
Peta provinsi Papua Barat Daya

Sementara di provinsi Papua Barat Daya (saat itu bagian dari Papua barat), dari 6 kabupaten dan kota, terdapat 11 kabupaten dengan mayoritas Orang Asli Papua, dan 1 kabupaten serta 1 kota masyarakatnya didominasi masyarakat pendatang. Jumlah penduduk provinsi Papua Barat Daya pada tahun 2023 sebanyak 613.180 jiwa.[9]

Adapun banyaknya jumlah Orang Asli Papua menurut wilayah kabupaten dan kota di provinsi Papua Barat, yakni:[3]

No Kabupaten/Kota Peta lokasi Papua
(Laki-laki)
% Non Papua
(Laki-laki)
% Jumlah
(2020)
1 Maybrat   41.289 96,04% 1.702 3,96% 42.991
2 Raja Ampat   47.022 73,31% 17.119 26,69% 64.141
3 Sorong   44.362 37,38% 74.317 62,62% 118.679
4 Sorong Selatan   42.900 81,76% 9.569 18,24% 52.469
5 Tambrauw   27.150 95,67% 1.229 4,33% 28.379
6 Kota Sorong   92.604 32,56% 191.806 67,44% 284.410
Papua Barat Daya 295.327 49,96% 295.742 50,04% 591.069

Referensi sunting

  1. ^ a b c "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23, 36–41. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2017. Diakses tanggal 22 Februari 2022. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diakses tanggal 2023-11-30. 
  3. ^ a b c d e "Orang Asli Papua Dalam Pengelolaan Pariwisata Berbasis Konservasi di Kepala Burung Papua" (pdf). balitbangda.papuabaratprov.go.id. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Papua Barat. 10 Oktober 2020. hlm. 9, 13–14. Diakses tanggal 22 Februari 2022. 
  4. ^ a b "UU Otonomi Khusus Papua" (pdf). www.walhi.or.id. 21 November 2001. Diakses tanggal 22 Februari 2022. 
  5. ^ a b "Mengetahui Orang Asli Papua". beritapapua.id. 13 Juli 2020. Diakses tanggal 22 Februari 2022. 
  6. ^ Nugroho, Bagus Prihantoro (2018-07-24). "Raja Kaimana: Pigai Tahu Ngabalin Asli Papua, Jangan Politisir!". detiknews. Diakses tanggal 2022-05-07. 
  7. ^ Jumlah Penduduk menurut Klasifikasi Suku - Provinsi Papua Diarsipkan 13 November 2013 di Wayback Machine., Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Diakses 12 Maret 2022
  8. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-05. Diakses tanggal 22 Agustus 2023. 
  9. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 12 Desember 2023.