Formula Satu musim 2019
Kejuaraan Dunia Formula Satu FIA 2019 |
|||
Juara Dunia Pembalap: Lewis Hamilton Juara Dunia Konstruktor: Mercedes Trofi Pole: Charles Leclerc | |||
Sebelum: | 2018 | Sesudah: | 2020 |
Seri pendukung: Kejuaraan FIA Formula 2 Kejuaraan FIA Formula 3 Piala Super Porsche |
Formula Satu musim 2019 adalah sebuah kejuaraan balapan mobil Formula Satu, dan musim ini menandai penyelenggaraan yang ke-70 dari Kejuaraan Dunia Formula Satu. Hal ini diakui oleh badan pengelola olahraga bermotor internasional, yaitu Federasi Otomotif Internasional (FIA), sebagai kelas tertinggi kompetisi untuk mobil balap roda terbuka. Kejuaraan Dunia ini akan diperebutkan atas sejumlah Grand Prix yang diadakan di berbagai negara di seluruh dunia. Pembalap dan tim masing-masing dijadwalkan untuk bersaing untuk memperebutkan gelar Juara Dunia Pembalap dan Juara Dunia Konstruktor. Musim ini juga dijadwalkan untuk melihat jalannya perlombaan Kejuaraan Dunia yang ke-1000, yang akan diselenggarakan di negara Tiongkok.
Lewis Hamilton berhasil mempertahankan gelar Juara Dunia Pembalap untuk tahun kedua secara berturut-turut, dengan keberhasilannya memenangkan gelar Kejuaraan Dunia untuk yang keenam kalinya di Grand Prix Amerika Serikat. Tim Mercedes juga berhasil mempertahankan gelar Juara Dunia Konstruktor, dengan mengamankan gelar untuk tahun keenam secara berturut-turut di Grand Prix Jepang, yang mengikat rekor tim Ferrari mulai dari musim 1999 hingga musim 2004.
Tim peserta
suntingTim peserta | Konstruktor | Sasis | Mesin | Pembalap | Pembalap Latihan Bebas | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
No. | Nama pembalap | Seri | No. | Nama pembalap | |||||
Alfa Romeo Racing | Alfa Romeo Racing-Ferrari | C38 | Ferrari 064 | 7 99 |
Kimi Räikkönen Antonio Giovinazzi |
Semua Semua |
— | ||
Scuderia Ferrari[note 1] | Ferrari | SF90 | Ferrari 064 | 5 16 |
Sebastian Vettel Charles Leclerc |
Semua Semua |
— | ||
Haas F1 Team[note 2] | Haas-Ferrari | VF-19 | Ferrari 064 | 8 20 |
Romain Grosjean Kevin Magnussen |
Semua Semua |
— | ||
McLaren F1 Team | McLaren-Renault | MCL34 | Renault E-Tech 19 | 4 55 |
Lando Norris Carlos Sainz Jr. |
Semua Semua |
— | ||
Mercedes AMG Petronas Motorsport | Mercedes | F1 W10 EQ Power+ | Mercedes M10 EQ Power+ | 44 77 |
Lewis Hamilton Valtteri Bottas |
Semua Semua |
— | ||
SportPesa Racing Point F1 Team | Racing Point-BWT Mercedes | RP19 | BWT Mercedes[note 3] | 11 18 |
Sergio Pérez Lance Stroll |
Semua Semua |
— | ||
Aston Martin Red Bull Racing | Red Bull Racing-Honda | RB15 | Honda RA619H | 10 23 33 |
Pierre Gasly Alexander Albon Max Verstappen |
1–12 13–17 Semua |
— | ||
Renault F1 Team | Renault | R.S.19 | Renault E-Tech 19 | 3 27 |
Daniel Ricciardo Nico Hülkenberg |
Semua Semua |
— | ||
Red Bull Toro Rosso Honda | Scuderia Toro Rosso-Honda | STR14 | Honda RA619H | 23 10 26 |
Alexander Albon Pierre Gasly Daniil Kvyat |
1–12 13–17 Semua |
38 | Naoki Yamamoto | |
ROKiT Williams Racing | Williams-Mercedes | FW42 | Mercedes M10 EQ Power+ | 63 88 |
George Russell Robert Kubica |
Semua Semua |
40 | Nicholas Latifi | |
Sumber:[8][9][10][11][12][13][14][15][16][17][18][19] |
Perubahan tim
suntingTim Red Bull Racing menandatangani kontrak yang akan membuat tim mengakhiri kemitraan dua belas tahun dengan Renault dan beralih ke unit daya Honda.[20] Dengan melakukan hal itu, maka tim Red Bull Racing bergabung bersama dengan tim saudari mereka, yaitu tim Scuderia Toro Rosso, dalam menggunakan tenaga Honda setelah tim Scuderia Toro Rosso bergabung bersama dengan pabrikan asal Jepang tersebut pada tahun 2018. Tim mana pun tidak akan diakui sebagai tim pabrikan resmi Honda berdasarkan ketentuan perjanjian.[21] Tim Racing Point F1 diperkirakan akan diganti namanya sebelum dimulainya musim baru, menyelesaikan masa transisi dari Racing Point Force India, sebagai hasil dari pembelian aset tim Sahara Force India yang dimulai pada bulan Agustus 2018.[22] Tim Sauber berganti nama menjadi Alfa Romeo Racing sebagai perpanjangan dari kesepakatan sponsor yang dimulai pada musim 2018.[23]
Perubahan pembalap
suntingMenjelang Kejuaraan Dunia musim 2019, telah terjadi beberapa perubahan pembalap. Daniel Ricciardo akan pindah ke tim Renault setelah lima tahun dengan tim Red Bull Racing.[24][25] Kesepakatan Ricciardo dengan tim adalah bahwa ia akan menggantikan posisi Carlos Sainz Jr.. Kursi Ricciardo di tim Red Bull Racing telah diambil oleh Pierre Gasly, yang telah dipromosikan dari Scuderia Toro Rosso dengan ia memulai balapan Formula Satu pertamanya pada musim 2017 di Grand Prix Malaysia.[26] Daniil Kvyat bergabung kembali dengan tim Toro Rosso setelah balapan terakhir untuk tim pada musim 2017.[27] Dia akan bermitra bersama dengan pembalap Formula 2, yaitu Alexander Albon, yang akan menggantikan posisi Brendon Hartley di tim, Hartley pindah ke ajang Formula E untuk musim 2019-2020 bersama Penske Autosport.[28] Albon kemudian menjadi pembalap asal Thailand yang kedua yang membalap di dalam ajang Formula Satu, melakukan debutnya setelah 65 tahun sejak start terakhir yang dilakukan oleh Pangeran Bira di Grand Prix Spanyol 1954.
Sainz Jr., yang dipinjamkan ke tim Renault pada tahun 2018, tidak memiliki pembaruan perjanjian dengan tim Red Bull, dan kemudian pindah ke tim McLaren untuk menggantikan posisi Juara Dunia Pembalap dua kali, yaitu Fernando Alonso,[29] yang sebelumnya mengumumkan bahwa ia tidak akan bersaing di dalam ajang Formula Satu pada musim 2019 dan Alonso pindah ke ajang Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA dan Le Mans 24 Jam bersama Toyota Gazoo Racing untuk musim 2018-2019.[30][31] Sainz Jr. akan bermitra bersama dengan juara umum Formula 3 Eropa musim 2017, yaitu Lando Norris.[32] Stoffel Vandoorne meninggalkan tim McLaren setelah musim 2018 untuk balapan di dalam ajang Formula E dengan Tim HWA yang berafiliasi dengan Mercedes.[33][34]
Charles Leclerc meninggalkan tim Sauber setelah satu tahun bersama dengan tim, bergabung bersama dengan tim Ferrari, di mana ia menggantikan posisi Kimi Räikkönen.[35] Räikkönen dijadwalkan untuk kembali ke tim Sauber, yang sekarang berganti nama menjadi Alfa Romeo, dengan siapa ia memulai kariernya pada tahun 2001.[36] Ia akan bermitra bersama dengan Antonio Giovinazzi, yang membuat dua start untuk tim ketika ia menggantikan posisi Pascal Wehrlein yang cedera pada musim 2017.[37][37] Marcus Ericsson diperkirakan akan berlomba di Seri IndyCar pada musim 2019, tetapi akan tetap di tim Sauber sebagai pembalap ketiga dan brand ambassador.[37][38]
Juara Formula 2 musim 2018, yaitu George Russell, menandatangani kontrak untuk mengemudi untuk tim Williams.[39] Robert Kubica dijadwalkan untuk kembali lagi ke ajang Formula 1, menggantikan posisi Sergey Sirotkin di tim Williams, setelah delapan tahun absen akibat kecelakaan mobil reli yang hampir fatal pada tahun 2011, yang membuatnya menderita cedera lengan yang serius.[40][41] Sirotkin pindah ke Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA (FIA WEC) dan Le Mans 24 Jam bersama dengan tim SMP Racing di kelas Purwarupa Le Mans 1 (LMP1).
Esteban Ocon bergabung bersama dengan tim Mercedes sebagai pembalap cadangan, setelah meninggalkan tim Racing Point Force India setelah musim 2018, dan untuk berbagi peran mengemudi simulator bersama dengan Stoffel Vandoorne.[42][43] Posisi Ocon di tim Racing Point akan digantikan oleh Lance Stroll, yang meninggalkan tim Williams.[44]
Perubahan pertengahan musim
suntingDua pekan sebelum Grand Prix Belgia, tim Red Bull Racing mengumumkan bahwa Pierre Gasly akan diturunkan ke tim Toro Rosso dan Alexander Albon akan dipromosikan sebagai penggantinya.[45][46]
Kalender
suntingPerubahan regulasi
suntingPengarah Balapan dan Delegasi Teknis, yaitu Charlie Whiting, meninggal dunia beberapa hari sebelum balapan pembuka musim di Australia.[49] Pengarah Balapan Deputi, yaitu Michael Masi, ditunjuk sebagai penggantinya menjadi Pengarah Balapan.[50]
Regulasi olahraga
suntingRegulasi memperkenalkan satu poin tambahan kepada pembalap (dan konstruktor) yang mencetak putaran tercepat dalam balapan. Poin ini hanya diberikan jika pembalap masuk sepuluh besar di akhir balapan. Musim 2019 adalah pertama kalinya poin tambahan diberikan untuk mencetak putaran tercepat sejak musim 1959.[51][52]
Keselamatan pembalap
suntingFIA memperkenalkan sebuah standar baru untuk helm pembalap dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan. Dalam standar baru tersebut, pengujian tabrakan yang lebih menyeluruh akan diimplementasikan yang bertujuan untuk meningkatkan defleksi dan penyerapan energi, dan juga menurunkan kemungkinan penetrasi objek asing ke dalam helm. Semua pabrikan helm yang tersertifikasi diharuskan untuk melewati pengujian tersebut sebelum musim 2019 untuk memperbarui sertifikasi mereka. Setelah diperkenalkan ke ajang Formula Satu, standar baru ini perlahan akan dipakai untuk semua helm yang digunakan peserta dalam semua balapan yang diawasi oleh FIA.[53]
Ban
suntingPenyuplai ban, yaitu Pirelli, mengganti nama ban setelah permintaan dari FIA dan manajemen F1. FIA menyatakan bahwa konvensi penamaan yang digunakan pada musim 2018 sulit dimengerti oleh para penonton kasual.[54][55] Dalam rencana yang baru, nama yang diberikan untuk kompon tertentu, misalnya "hypersoft" dan "ultrasoft", diganti dengan hanya menyebut tiga kompon yang tersedia tiap balapan, yaitu soft (lunak), medium, dan hard (keras). Ini dimaksudkan untuk membantu para penggemar memahami kompon ban yang digunakan pada tiap balapan. Kompon ban yang sebenarnya disebut dengan angka, dari yang paling keras ("1") sampai yang paling lunak ("5"). Ada tujuh kompon ban yang tersedia pada musim 2018, namun hanya enam saja yang digunakan (kompon "superhard" tidak digunakan sama sekali).[56] Penggunaan warna untuk mengidentifikasi kompon apa yang digunakan (misalnya warna merah jambu untuk hypersoft) tidak dilanjutkan, dengan hanya warna putih, kuning, dan merah yang digunakan untuk tiga kompon yang tersedia di setiap balapan, dengan putih menandakan ban yang paling keras yang tersedia, dan merah menandakan ban yang paling lunak yang tersedia.[57]
Laporan jalannya musim
suntingBabak pembuka
suntingMusim ini dimulai dengan Grand Prix Australia, yang berhasil dimenangkan oleh Valtteri Bottas, setelah sebelumnya start dari urutan kedua di grid, secara dominan, finis dengan keunggulan 20 detik di depan rekan satu timnya di tim Mercedes, yaitu Lewis Hamilton, yang mana dirinya sendiri hanya berhasil mengalahkan pembalap Red Bull saja, yaitu Max Verstappen, untuk finis di posisi kedua.[58] Tempat ketiga yang berhasil diraih oleh Verstappen menandai podium yang pertama untuk mobil bertenaga Honda selama lebih dari 10 tahun, yang terakhir kali berhasil diraih di Grand Prix Inggris 2008.[59] Sebelum musim ini dimulai, direktur lomba F1, yaitu Charlie Whiting, meninggal dunia akibat emboli paru-paru.
Balapan kedua musim ini adalah Grand Prix Bahrain. Tim Ferrari memuncaki setiap sesi latihan bebas, dan kemudian mengunci barisan terdepan pada saat sesi kualifikasi. Charles Leclerc berhasil mendapatkan posisi terdepan untuk yang pertama kalinya di dalam karirnya, dengan menetapkan waktu putaran 3 persepuluh detik lebih cepat dari rekan setimnya, yaitu Sebastian Vettel. Dalam balapan tersebut, Leclerc jatuh ke posisi ke-3 pada tikungan pertama di belakang Vettel dan pemimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, yaitu Valtteri Bottas. Namun, ia kemudian kembali naik urutan untuk memimpin jalannya lomba, meski sudah diberitahu oleh timnya, yaitu Ferrari, untuk tidak menyalip rekan setimnya. Di akhir balapan, Leclerc memimpin jalannya lomba dengan keunggulan sekitar 10 detik sebelum mesinnya mengalami masalah, dan memungkinkan bagi Lewis Hamilton untuk memimpin jalannya balapan. Beberapa putaran kemudian, Valtteri Bottas juga berhasil menyusul Leclerc, dengan mendorongnya turun ke posisi ke-3, dan menjadikannya posisi 1–2 untuk tim Mercedes. Sepertinya, Max Verstappen akan menyalip Leclerc juga, sebelum pada akhirnya mobil keselamatan dipanggil karena kedua mobil Renault yang dikemudikan oleh Nico Hülkenberg dan Daniel Ricciardo mengalami masalah mesin dan tenaga di tikungan 1 dan 3. Balapan ini pun pada akhirnya selesai di belakang mobil keselamatan untuk yang kedelapan kalinya di dalam sejarah ajang F1.[60] Alhasil, Lewis Hamilton berhasil menang, Valtteri Bottas finis di posisi kedua, dan Charles Leclerc finis di posisi ketiga untuk podium pertamanya dan podium pertama tim Ferrari di musim ini. Setelah balapan, Valtteri Bottas memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan selisih 1 poin atas rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton.
Pada ronde ketiga, yaitu Grand Prix China, yang dicatat sebagai balapan F1 yang ke-1000, Hamilton memimpin jalannya lomba di awal dan berhasil memenangkan Grand Prix, membuatnya memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan selisih 6 poin atas rekan setimnya, yaitu Bottas, sementara tim Mercedes memperpanjang keunggulan mereka atas tim Ferrari, dan menjadi tim yang pertama sejak tim Williams di musim 1992 yang memulai sebuah musim dengan 3 kali finis di posisi 1–2 secara berturut-turut.[61] Pierre Gasly berhasil mencetak putaran tercepat dan finis di urutan keenam, setelah masuk ke dalam pit dengan 3 putaran tersisa, sementara tim Ferrari berhasil meraih podium kedua mereka di musim ini bersama dengan Vettel.
Di babak berikutnya, yaitu Grand Prix Azerbaijan, jalan ceritanya berbeda. Pada sesi latihan bebas pertama, George Russell dari tim Williams melakukan kontak dengan penutup saluran di jalan lurus di lantai setelah Charles Leclerc, yang menjadi yang tercepat di sesi ini karena ditangguhkan, juga melakukan kontak dengan penutup saluran, tetapi dengan ban depan kirinya. Dua sesi latihan berikutnya, semuanya tentang Leclerc, menjadi yang tercepat di ketiga sesi latihan bebas. Di sesi kualifikasi, Pierre Gasly berhasil menjadi yang tercepat di sesi kualifikasi pertama, tetapi tidak mencatatkan waktu di sesi kualifikasi kedua karena tidak relevan karena dia akan start dari dalam jalur-pit karena tidak berhenti di jembatan timbang dalam satu sesi latihan bebas. Charles Leclerc, yang menjadi pembalap favorit untuk meraih posisi terdepan, mencatatkan waktu tercepat ke-2 di sesi kualifikasi pertama dan ke-5 di sesi kualifikasi kedua, tetapi mengalami kecelakaan di tikungan ke-8 di sesi kualifikasi yang sama, mengunci ban mobilnya, dan kehilangan puncaknya, masuk ke penghalang. Ini berarti bahwa sesi kualifikasi Leclerc telah berakhir, setidaknya secara fisik; dia berhasil mencapai sesi kualifikasi terakhir, tetapi sama sekali tidak menetapkan waktu akibat kecelakaan itu. Valtteri Bottas berhasil merebut posisi terdepan di depan pemuncak klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, yaitu Hamilton. Kimi Räikkönen pada awalnya memenuhi syarat di posisi kesembilan, tetapi memulai balapan ini dari dalam jalur-pit setelah mobilnya gagal dalam tes defleksi sayap depan, dan bergabung bersama dengan pembalap Red Bull, yaitu Gasly, untuk memulai balapan ini dari dalam jalur-pit, sementara rekan setimnya, yaitu Antonio Giovinazzi, menerima penalti turun sepuluh-grid untuk menggunakan kontrol elektronik ketiga di unit dayanya, dan start dari posisi ke-17. Dalam balapan, Lewis Hamilton memang mendapatkan start yang lebih baik, tetapi Bottas memiliki kecepatan yang lebih baik, dan tetap memimpin jalannya lomba. Charles Leclerc, yang start dari posisi ke-8, berada di urutan ke-4 setelah kehilangan dua tempat di putaran pembuka, dan mendapatkan kecepatan yang stabil dengan pemimpin balapan ini, yaitu Bottas, dengan ban medium baru yang dia dapatkan sebagai akibat dari kecelakaan yang telah menimpanya pada saat sesi kualifikasi. Setelah Bottas, Hamilton, dan Sebastian Vettel masuk ke dalam pit untuk ban baru, Charles Leclerc memimpin jalannya balapan untuk waktu yang lama. Akhirnya, Bottas berhasil merebut kembali keunggulan dari Leclerc yang pada saat itu belum masuk ke dalam pit. Sebuah mobil keselamatan virtual dikerahkan setelah insiden dengan Daniel Ricciardo dan Daniil Kvyat di area limpasan. Bottas berhasil memenangkan balapan dengan selisih 1,5 detik atas rekan setimnya, yaitu Hamilton, dan memimpin dengan keunggulan 1 poin di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap. Charles Leclerc berhasil mengambil putaran tercepat yang ke-2 setelah masuk ke dalam pit dengan sisa kurang dari 5 putaran, sementara rekan setimnya, yaitu Sebastian Vettel, menempati posisi ke-3 untuk tim.[62]
Pertengahan musim
suntingDi Grand Prix Spanyol, Valtteri Bottas berhasil mendominasi seluruh sesi kualifikasi, finis di posisi pertama setiap kali, sehingga memberinya posisi terdepan ketiganya secara beruntun di musim 2019. Hamilton, bagaimanapun, berhasil melewatinya dengan cepat di tikungan pertama balapan. Mobil keselamatan dikerahkan pada putaran ke-44 setelah tabrakan antara Lance Stroll dari tim Racing Point dan Lando Norris dari tim McLaren, yang pada akhirnya tidak mengubah posisi 6 posisi teratas sama sekali. Tim Mercedes berhasil finis lagi untuk finis 1-2 yang kelima untuk mereka pada saat Hamilton mengambil bendera kotak-kotak (bersama dengan poin putaran tercepat) dan Bottas tertinggal empat detik. Max Verstappen dari tim Red Bull menyelesaikan posisi podium.[63]
Di Grand Prix Monako, para tim dan pembalap mengenang legenda F1 dan ketua non-eksekutif tim Mercedes, yaitu Niki Lauda, yang meninggal dunia seminggu sebelum balapan ini berlangsung. Tim Mercedes mengecat lingkaran cahaya mereka dengan warna merah, dan tim lain serta beberapa pembalap mengenang Lauda di mobil dan helm mereka. Tim Mercedes berhasil mengunci barisan depan grid lagi, dengan Hamilton di posisi terdepan dan Bottas di urutan kedua. Selama balapan, Max Verstappen dari tim Red Bull dilepaskan dengan tidak aman dari kotak pitnya, dan menghalangi laju Valtteri Bottas, sehingga menghasilkan penalti waktu lima detik untuk Verstappen. Di paruh kedua balapan, Hamilton di radio mengeluh tentang ban mobilnya yang berbutir, tetapi timnya mencegahnya. Verstappen, yang berada di posisi kedua, terus menekan Hamilton, dengan Verstappen yang mendekati Hamilton di putaran terakhir balapan di Nouvelle Chicane. Hamilton kemudian berhasil memenangkan balapan, dan meskipun Verstappen berada di urutan kedua, namun hukumannya diterapkan, dan itu menurunkannya ke posisi keempat. Ini mempromosikan Sebastian Vettel dari tim Ferrari ke posisi kedua dan Bottas dari tim Mercedes ke posisi ketiga, yang sekaligus juga mengakhiri rekor kemenangan beruntun 1-2 untuk tim Mercedes.[64]
Di Grand Prix Kanada, sesi latihan bebas sangat penting. Pemimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, yaitu Lewis Hamilton, melakukan kontak dengan tembok di tikungan ke-8, merusak mobilnya, dan beberapa pembalap lain melakukan kontak tidak hanya di sana saja, tetapi juga di Wall of Champions. Kualifikasi bagian ke-2 ditandai dengan dikibarkannya bendera merah setelah Kevin Magnussen menabrak "Wall of Champions", yang juga memengaruhi beberapa pembalap yang mencoba meningkatkan catatan waktu mereka. Di akhir sesi kualifikasi, pembalap Ferrari, yaitu Sebastian Vettel, berhasil meraih posisi terdepan di depan Hamilton. Vettel memimpin jalannya lomba dari awal hingga putaran ke-48, ketika dia kehilangan kendali atas mobil Ferrari-nya, dan meluncur melintasi rumput pada tikungan ke-3, dan mendapatkan kembali kendali pada saat dia kembali lagi ke sirkuit, dan hampir saja bertabrakan dengan Hamilton. Pengawas balapan secara kontroversial memberi Vettel penalti waktu lima detik untuk insiden ini karena mereka menganggap bahwa manuver itu tidak aman untuk masuk kembali lagi ke dalam trek, dan menghambat laju Hamilton. Meskipun Vettel berhasil melewati garis finis lebih dulu, namun Hamilton tertinggal kurang dari lima detik, sehingga dipromosikan ke posisi pertama setelah penalti tersebut diterapkan. Rekan setim Vettel, yaitu Charles Leclerc, finis di tempat ketiga, dan pembalap Mercedes, yaitu Valtteri Bottas, menerima poin bonus putaran tercepat. Meskipun tim Ferrari bermaksud untuk mengajukan banding atas putusan tersebut, namun mereka menarik diri, tetapi meninjau kembali buktinya lebih lanjut. Selama sesi latihan bebas di balapan berikutnya, pengawas balapan mengumumkan bahwa mereka tidak akan meninjau bukti baru tim Ferrari, sehingga hasil akhir ditetapkan, dengan Hamilton di urutan pertama dan Vettel di urutan kedua.[65]
Di Grand Prix Prancis, tim Mercedes mendominasi sesi latihan bebas. Hamilton dipanggil ke kantor pengawas balapan karena bergabung kembali ke lintasan dengan tidak aman, dan memaksa Max Verstappen dari tim Red Bull keluar lintasan, tetapi tidak ada penalti yang diberikan. Tim Mercedes berhasil mengunci barisan depan lagi pada saat sesi kualifikasi dengan Hamilton di posisi terdepan dan Bottas di urutan kedua. Tim Mercedes berhasil mengamankan posisi finis 1-2 yang keenam untuk mereka di musim ini, dengan Hamilton yang finis 18 detik di depan Bottas, dan Leclerc menyelesaikan posisi podium kurang dari satu detik di belakang Bottas. Di akhir putaran terakhir, pembalap yang finis urutan kelima, yaitu Vettel, berhasil mencetak putaran tercepat untuk mendapatkan poin bonus.[66]
Di Grand Prix Austria, beberapa pembalap keluar jalur di dalam sesi latihan bebas karena adanya hembusan angin. Di babak kualifikasi, Leclerc berhasil mengamankan posisi terdepan yang kedua untuknya. Verstappen dipromosikan ke posisi kedua dan Bottas ke posisi ketiga setelah Hamilton yang berada di posisi kedua diberikan penalti grid karena menghalangi laju Kimi Räikkönen di sesi Q1. Dalam balapan tersebut, Leclerc memimpin jauh pada saat Verstappen kehilangan beberapa posisi di awal. Namun, Verstappen berhasil menemukan tenaga untuk mobilnya dan berhasil bangkit, melewati Leclerc dengan hanya beberapa putaran tersisa. Investigasi dilakukan setelah terjadi kontak antara keduanya di tikungan ke-3 pada putaran ke-69, tetapi pengawas balapan menganggap itu sebagai sebuah insiden balapan biasa. Semua pembalap berhasil menyelesaikan balapan ini, dengan Verstappen yang berhasil memenangkan balapan ini untuk tahun kedua secara berturut-turut, serta mencatatkan putaran tercepat. Leclerc finis di posisi kedua dan Bottas finis di posisi ketiga. Itu adalah kemenangan yang pertama untuk sebuah mobil F1 bertenaga Honda sejak Jenson Button di Grand Prix Hungaria 2006, dan kemenangan non-Mercedes yang pertama di tahun 2019.[67]
Di Grand Prix Inggris, permukaan lintasan yang baru dilapisi kembali menyebabkan banyak momen penting sepanjang akhir pekan, dengan Romain Grosjean yang menabrakkan mobilnya di pintu keluar pit dan Kimi Räikkönen dari tim Alfa Romeo berhenti di lintasan lurusan Wellington, di mana insiden yang terakhir mengeluarkan bendera merah. Semua pembalap berjuang dengan tingkat cengkeraman lintasan sepanjang sesi, dan meskipun ada sedikit hujan singkat, namun hal itu hanya berdampak kecil saja pada laju di sesi tersebut. Pemuncak klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, yaitu Lewis Hamilton, mengejar posisi terdepan yang ke-6 secara berturut-turut di Silverstone, tetapi Bottas berhasil menjatuhkannya ke posisi terdepan dengan selisih waktu 0,006 detik, hampir sedekat selisih waktu 0,002 detik, pada saat Vettel berhasil mengalahkan Fernando Alonso di sesi kualifikasi untuk Grand Prix Jerman 2010. Putaran pembuka memang menyediakan beberapa pertarungan antara dua pembalap Mercedes, tetapi mobil keselamatan memainkan peranan yang penting dalam pertempuran tim Mercedes, ketika Giovinazzi terjebak dalam perangkap kerikil di tikungan kedua dari belakang, dan Hamilton dipanggil untuk masuk ke dalam pit di bawah mobil keselamatan, sedangkan Bottas sudah dipanggil untuk masuk ke dalam pit beberapa putaran sebelumnya selama balapan terbuka. Setelah itu, Vettel dan Verstappen berjuang untuk memperebutkan posisi ke-3 ketika Vettel salah menilai titik pengeremannya di tikungan Vale, dan menabrak bagian belakang mobil Verstappen, menghasilkan penalti 10 detik, yang membuat Vettel finis di belakang dua Williams. Itu juga mempromosikan Pierre Gasly ke urutan ke-4, yang merupakan hasil akhir yang terbaik di dalam karirnya pada titik ini. Leclerc menempati posisi ke-3, Bottas menempati posisi ke-2, dan Lewis Hamilton berhasil memenangkan Grand Prix Inggris untuk yang ke-6 kalinya, menyamai rekor kemenangan Grand Prix di kandang sendiri yang terbanyak dengan Alain Prost. Hamilton juga berhasil mencatatkan putaran tercepat di putaran terakhir dengan ban terberat, yang dia gunakan untuk sebagian besar balapan.[68]
Di Grand Prix Jerman, tim Mercedes menjalankan sebuah livery khusus untuk memperingati hari jadi mereka yang ke-125 di olahraga bermotor. Tim Ferrari tampaknya akan menjadi favorit untuk merebut posisi terdepan, dengan menjadi yang tercepat di setiap sesi latihan bebas, tetapi keduanya mengalami kesulitan teknis selama sesi kualifikasi, dan membuat Hamilton berhasil merebut posisi terdepan. Vettel memulai balapan ini dari posisi terakhir. Segalanya berubah dalam balapan pada saat hujan turun deras sebelum start, memimpin balapan untuk memulai balapan dengan berdiri untuk yang pertama kalinya. Pada saat balapan ini berlangsung, banyak pembalap yang berputar atau mengalami kecelakaan, terutama pada dua putaran terakhir lintasan, di mana Nico Hülkenberg dan Charles Leclerc mengakhiri balapan mereka. Hülkenberg berada di jalur untuk meraih podium pertamanya sebelum dia tersingkir. Hamilton juga menjadi korban di tempat yang sama, namun berhasil bertahan dengan sayap depan mobilnya yang patah. Dia kemudian dihukum karena memasuki jalur pit di luar tonggak, kemudian berputar, dan berakhir di urutan ke-11. Max Verstappen melanjutkan untuk mengklaim kemenangan dalam balapan, dengan Vettel yang berhasil pulih dari posisi terakhir ke posisi kedua, dan tempat podium ketiga jatuh ke tangan Daniil Kvyat dari tim Toro Rosso, yang menghentikan ban licin di akhir balapan untuk mengklaim podium yang ketiga dalam karirnya, dan yang pertama untuk tim Toro Rosso sejak Grand Prix Italia 2008, setelah pertarungan jarak dekat dengan Lance Stroll dari tim Racing Point. Pasca balapan, kedua mobil Alfa Romeo, yang finis di urutan ke-7 dan ke-8, dihukum karena pelanggaran teknis, mempromosikan Hamilton dan Robert Kubica dari tim Williams menjadi pencetak poin, yang terakhir mencetak poin pertama untuk tim Williams – dan yang satu-satunya, ternyata – di musim ini, serta poin yang pertama sejak Grand Prix Abu Dhabi 2010.[69]
Verstappen berhasil meraih posisi terdepan perdananya di Grand Prix Hungaria, dengan menyamai rekor Sir Jackie Stewart karena berhasil meraih kemenangan yang terbanyak sebelum bisa meraih posisi terdepan yang perdana. Perhentian ekstra yang tidak terduga untuk Hamilton segera membawanya untuk memenangkan balapan dan mengalahkan Verstappen di putaran terakhir, yang menderita ban pecah di akhir balapan, setelah bertarung dengan Hamilton sebelumnya.[70]
Dua trek segera setelah liburan musim panas lebih cocok untuk keunggulan kecepatan tertinggi mobil Ferrari, dengan Leclerc yang berhasil memenangkan Grand Prix Belgia dan Italia setelah start dari posisi terdepan. Di kedua balapan tersebut, Leclerc berada di bawah tekanan kuat dari Hamilton, memenangkan balapan di Belgia kurang dari satu detik, sebelum Hamilton akhirnya mundur setelah melewatkan tikungan pertama di Italia. Ini memungkinkan bagi Bottas untuk untuk finis di posisi kedua dan sedikit menutup jarak dalam perburuan gelar juara dunia. Leclerc berhasil memenangkan dua kemenangan pertamanya di dalam kariernya secara berturut-turut dan dalam rentang waktu satu minggu, karena Vettel dan Verstappen mengalami dua akhir pekan yang mengerikan. Kemenangannya di Belgia sangat emosional, karena balapan dibayangi oleh kematian pembalap Formula 2, yaitu Anthoine Hubert, yang terjadi sehari sebelumnya. Pembalap junior Renault itu mengalami kecelakaan di putaran ke-2 dari Feature Race, meninggal dunia karena luka-lukanya pada malam itu. Hal ini membuat Leclerc semakin dekat dalam perebutan posisi ketiga di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap. Leclerc juga menjadi pemenang pertama untuk tim Ferrari di Monza sejak kemenangan Fernando Alonso di musim 2010. Sesi kualifikasi untuk balapan yang kedua tidak biasa, di mana Leclerc berhasil memenangkan posisi terdepan dengan margin yang cukup besar lebih dari 0,7 detik di trek kering di Belgia, sedangkan hampir seluruh pembalap di sesi Q3 gagal melewati garis waktu untuk putaran waktu kedua mereka di Monza, karena tidak ada pembalap yang ingin berada di depan grup karena mereka tidak akan mendapat keuntungan dari derek dari mobil di depan – keuntungan yang signifikan di Monza, trek yang tercepat di musim ini.[71][72]
Babak penutup
suntingVettel berhasil mengakhiri rekor tanpa kemenangan selama setahun untuk menang di Grand Prix Singapura untuk tim Ferrari, dan merupakan kemenangan yang ketiga secara berturut-turut untuk tim. Leclerc berhasil lolos di posisi terdepan depan Hamilton dan Vettel, dan memimpin jalannya lomba di bagian pertama. Namun, pit-stop tepat waktu oleh Vettel membuatnya secara tidak sengaja melemahkan Leclerc dengan melakukan out-lap tiga detik lebih cepat dari in-lap Leclerc. Hamilton kemudian mencoba melakukan strategi overcut yang tidak berhasil, dan membatasi dia untuk finis di urutan keempat, karena tim Mercedes turun dari podium dengan kedua mobil tersebut. Hamilton pada awalnya mempertahankan kecepatan yang wajar, sebelum ban mobilnya lepas dan mobil lini tengah di belakangnya mulai melaju lebih cepat dari dia. Usai melakukan pit-stop, ia tidak mampu untuk melewati Verstappen yang finis di urutan ketiga. Ada tiga periode mobil keselamatan di paruh kedua balapan, meskipun corak sirkuit Singapura membuat start ulang yang lancar di depan pada saat mobil-mobil teratas berada dalam formasi. Ini menandai pertama kalinya dalam sebelas tahun tim Ferrari berhasil memenangkan tiga balapan secara berturut-turut, dan menjadi rekor kemenangan kelima Vettel di Singapura, dan juga pertama kalinya ada sebuah tim yang berhasil finis di posisi 1–2 di Singapura. Hasil balapan tersebut membuat Leclerc unggul dari Verstappen dan naik ke posisi ketiga di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap untuk yang pertama kalinya di musim ini.[73]
Leclerc berhasil meraih posisi terdepan untuk yang keempat kalinya secara berturut-turut di Grand Prix Rusia, tetapi pada awal balapan, Vettel, yang memimpin jalannya lomba, bertentangan dengan kesepakatan pra-balapan yang telah dibahas. Vettel memimpin jalannya lomba sampai dia melakukan pemberhentian pertamanya di putaran ke-26, tetapi komponen mesin mobilnya rusak tepat setelah dia berhenti, mendorongnya untuk pensiun (Juara Dunia sebanyak empat kali itu bahkan menuntut kembalinya mesin V12 seperti pada tahun 1990-an di radio tim pada saat dia berhenti). Hal ini mendorong Mobil Keselamatan Virtual, di mana baik tim Mercedes maupun Leclerc dipanggil untuk masuk ke dalam pit, sehingga menghasilkan posisi finis 1-2 untuk tim Mercedes, dengan kemenangan untuk Hamilton. Leclerc hanya bisa finis di posisi ketiga di belakang tim Mercedes.
Di Grand Prix Jepang, sesi latihan bebas 1 dan 2 berjalan sesuai dengan jadwal pada hari Jumat, dengan tim Mercedes yang berhasil memuncaki setiap sesi. Karena Topan Hagibis, semua pertandingan untuk hari Sabtu, kecuali untuk babak kualifikasi, dibatalkan, dengan babak kualifikasi dan dijadwalkan ulang menjadi hari Minggu pagi. Vettel dan Leclerc sama-sama mengunci barisan depan untuk tim Ferrari di posisi 1–2, dengan Bottas dan tim Mercedes tidak jauh di belakangnya. Pembalap Red Bull, yaitu Verstappen dan Albon, finis dengan waktu yang sama persis di sesi Q3, tetapi Verstappen menerima posisi di depan rekan setimnya karena ia dibebaskan terlebih dahulu. Pada saat balapan, Vettel mengalami masalah pada saat lampu padam untuk memulai balapan, dan membuat Bottas lewat dengan mudah. Leclerc dan Verstappen berselisih di tikungan ke-2 di putaran pembuka, yang membuat Leclerc diberikan penalti waktu lima detik; dia kemudian diberi penalti waktu sepuluh detik karena membalap dalam kondisi tidak aman setelah tabrakan. Verstappen akhirnya pensiun dari balapan, yang merupakan DNF keduanya di musim ini. Bendera kotak-kotak dikibarkan satu putaran lebih awal, dan meskipun Sergio Pérez dari tim Racing Point tersingkir, namun posisi ke-9nya tetap utuh karena hasil balapan diambil dari putaran ke-52. Bottas dari tim Mercedes finis di posisi pertama, Vettel dari tim Ferrari finis di posisi kedua, dan Hamilton finis di posisi ketiga, dengan Hamilton yang menerima satu poin tambahan untuk putaran tercepat. Dengan posisi finis 1–3 untuk tim Mercedes, maka tim telah berhasil mengamankan gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor yang keenam secara berturut-turut. Kedua pembalap Renault didiskualifikasi karena pelanggaran teknis, menyusul protes dari tim Racing Point.
Pada Grand Prix Meksiko, Hamilton berhasil memenangkan Grand Prix untuk yang kesepuluh kalinya di musim ini, setelah melakukan sentuhan di sudut pertama, dengan Verstappen yang membuat mereka berdua melintasi rumput di tikungan ke-2. Verstappen kehilangan beberapa posisi, dan dalam berjuang untuk kembali ke posisi depan, dia melewati Bottas tetapi dengan mengalami tusukan, yang secara efektif mengakhiri tantangannya. Sebastian Vettel finis di posisi kedua dan Valtteri Bottas finis di posisi ketiga. Meskipun Hamilton bisa merebut gelar Kejuaraan Dunia Pembalap, namun dia tidak mampu mengungguli Bottas dengan jumlah poin yang cukup.[74]
Di Grand Prix Amerika Serikat, Bottas berhasil menang dari posisi terdepan, diikuti oleh Hamilton dan Verstappen. Tempat kedua dalam balapan sudah cukup bagi Hamilton untuk merebut gelar Kejuaraan Dunia Pembalap yang keenam untuknya, dan menjadikannya sebagai pembalap Formula Satu tersukses yang kedua dalam hal kemenangan Kejuaraan Dunia Pembalap di belakang Michael Schumacher.[75]
Di Grand Prix Brasil, Verstappen berhasil menang dari posisi terdepan. Pierre Gasly dan Carlos Sainz Jr. berhasil naik podium untuk yang pertama kalinya bagi mereka, masing-masing finis di posisi ke-2 dan ke-3. Balapan ini berubah secara dramatis pada putaran ke-53 ketika Valtteri Bottas mundur karena mengalami masalah mesin pada mobilnya, dan mengeluarkan mobil keselamatan untuk mengepung seisi lapangan. Segera setelah periode mobil keselamatan berakhir, rekan setim Ferrari, yaitu Charles Leclerc dan Sebastian Vettel, bertabrakan di lintasan lurusan belakang, dan menyebabkan keduanya mundur. Puing-puing dari insiden tersebut mengeluarkan mobil keselamatan sekali lagi, dan kemudian kembali lagi ke dalam pit dengan hanya dua putaran saja yang tersisa. Setelah start ulang, Lewis Hamilton salah menilai manuver menyalip Alexander Albon, dan membuat yang terakhir berputar, dan menjatuhkannya dari posisi podium menjadi keluar dari zona poin. Mobil Hamilton rusak, tetapi dia masih tetap bisa melanjutkan, meskipun harus kalah dari Pierre Gasly yang berhasil finis di posisi kedua. Gasly dan Hamilton terlibat dalam balapan dramatis menuju garis finis, dengan DRS yang tidak tersedia, karena ini hanya putaran kedua setelah mobil keselamatan berakhir. Gasly berhasil bertahan di posisi kedua, dengan kemampuannya untuk menahan laju mobil Mercedes yang dikemudikan oleh Hamilton dalam pertarungan langsung menjadi unjuk kekuatan utama untuk mesin Honda. Hamilton menempati podium terakhir, tetapi kemudian diberikan penalti waktu sebanyak 5 detik karena menyebabkan insiden dengan Albon. Ini menjatuhkannya ke urutan ke-7, dan mempromosikan Carlos Sainz Jr. ke podium pertamanya di dalam ajang Formula Satu dalam balapan ke-101-nya – pemenang podium terlama yang harus menunggu podium pertamanya dalam sejarah ajang F1.[76]
Hamilton berhasil mengambil posisi terdepan di Grand Prix Abu Dhabi, dan sekaligus pula mengakhiri rekor tanpa posisi terdepan sejak Jerman, dan kemudian mendominasi dan memenangkan balapan, dan merebut Grand Slam yang keenam di dalam kariernya. Verstappen pada awalnya sempat disalip oleh Leclerc di bagian awal balapan, tetapi, meskipun mengalami masalah mesin kecil, berhasil melewatinya kembali di kemudian hari. Leclerc telah dipanggil ke pengawas balapan terkait masalah bahan bakar, dan tim Ferrari didenda sebesar €50.000, sementara Leclerc harus mempertahankan posisinya. Bottas, yang memulai balapan ini dari posisi ke-20 dan terakhir karena beberapa penalti mesin, mampu bangkit ke depan, dan berhasil finis di posisi ke-4, meskipun masalah DRS memengaruhi seluruh pembalap di grid selama 17 putaran pertama balapan ini.
Hasil dan klasemen
suntingGrand Prix
suntingSistem poin
suntingPoin diberikan kepada pembalap yang finis di 10 besar dan pembalap yang mencetak putaran tercepat. Poin diberikan pada setiap balapan, dengan menggunakan sistem di bawah ini:[78]
Posisi | ke-1 | ke-2 | ke-3 | ke-4 | ke-5 | ke-6 | ke-7 | ke-8 | ke-9 | ke-10 | PT |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Poin | 25 | 18 | 15 | 12 | 10 | 8 | 6 | 4 | 2 | 1 | 1 |
Poin untuk putaran tercepat hanya diberikan jika pembalap diklasifikasikan masuk 10 besar pada balapan tersebut. Dua poin putaran tercepat tidak diberikan pada musim ini karena Kevin Magnussen dan Valtteri Bottas, yang mencetak putaran tercepat, tidak berada dalam posisi 10 besar pada Singapura dan Brasil. Karena Daniil Kvyat dan Nico Hülkenberg mengakhiri musim ini dengan jumlah poin yang sama, maka posisi klasemen akhir ditentukan dari hasil terbaik masing-masing pembalap. Posisi finis tertinggi Kvyat adalah posisi ketiga, sedangkan Hülkenberg posisi kelima, maka Kvyat berhak di atas Hülkenberg.[78]
Klasemen Kejuaraan Dunia Pembalap
sunting
|
|
Catatan:
- – Pembalap tidak finis balapan, tetapi tetap diklasifikasikan karena mereka menyelesaikan lebih dari 90% jarak balapan.
Klasemen Kejuaraan Dunia Konstruktor
sunting
|
|
Catatan:
- – Pembalap tidak finis balapan, tetapi tetap diklasifikasikan karena mereka menyelesaikan lebih dari 90% jarak balapan.
Catatan kaki
sunting- ^ Ferrari menggunakan nama "Scuderia Ferrari Mission Winnow" di Bahrain, Tiongkok, Azerbaijan, Spanyol, dan Monako.[1][2][3][4][5]
- ^ Haas masuk sebagai "Rich Energy Haas F1 Team", tetapi setelah pemutusan kontrak dengan Rich Energy menjelang Grand Prix Singapura, mereka dipastikan membalap di lomba yang tersisa sebagai "Haas F1 Team".[6]
- ^ Racing Point F1 Team menggunakan tenaga unit Mercedes M10 EQ Power+. Untuk alasan sponsor, mesin ini dinamakan ulang sebagai "BWT Mercedes".[7]
- ^ Max Verstappen mencetak putaran tercepat pada saat sesi kualifikasi, tetapi mendapatkan penalti turun 3 grid karena tidak melambat pada saat bendera kuning dikibarkan. Charles Leclerc yang sebelumnya berada di posisi kedua akhirnya naik menjadi posisi pole.[77]
Referensi
sunting- ^ "2019 Bahrain Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 28 March 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-04. Diakses tanggal 28 March 2019.
- ^ "2019 Chinese Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 11 April 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-11. Diakses tanggal 11 April 2019.
- ^ "2019 Azerbaijan Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 25 April 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-25. Diakses tanggal 25 April 2019.
- ^ "2019 Spanish Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 9 May 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-10. Diakses tanggal 9 May 2019.
- ^ "2019 Monaco Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 22 May 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-26. Diakses tanggal 22 May 2019.
- ^ "Haas part ways with title sponsors". Formula1. 9 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-10. Diakses tanggal 9 September 2019.
- ^ "Engine BWT Mercedes". StatsF1 (dalam bahasa French). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-28. Diakses tanggal 13 March 2019.
- ^ "2019 FIA Formula One World Championship – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 22 March 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-28. Diakses tanggal 22 March 2019.
- ^ "2019 FIA Formula One World Championship – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 28 May 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2019.
- ^ "MCL34: The work starts here". mclaren.com. McLaren. 11 October 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2018.
- ^ "Christian: The season and beyond". Red Bull Racing Formula One Team. Red Bull Racing. 26 October 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 October 2018.
- ^ "Mercedes set date for shakedown of new F1 car". Formula1.com. Formula One World Championship Limited. 30 January 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 January 2019.
- ^ "Haas F1 Team's 2019 Challenger: The VF-19". Haas F1 Team. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-08. Diakses tanggal 5 March 2019.
- ^ "Renault reveal new R.S.19 2019 F1 car and livery". Formula One World Championship Ltd. 12 February 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2019. Diakses tanggal 12 February 2019.
- ^ "Discover our car – the RP19". Racing Point F1 Team. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 February 2019. Diakses tanggal 13 February 2019.
- ^ "The new SF90 is a whole new world". Scuderia Ferrari. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 February 2019. Diakses tanggal 15 February 2019.
- ^ Noble, Jonathan (18 February 2019). "Alfa Romeo reveals 2019 Formula 1 car livery". autosport.com. Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-18. Diakses tanggal 18 February 2019.
- ^ Official entry lists:
- "2019 Australian Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 14 March 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-14. Diakses tanggal 14 March 2019.
- "2019 Bahrain Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 28 March 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-04. Diakses tanggal 28 March 2019.
- "2019 Chinese Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 11 April 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-11. Diakses tanggal 11 April 2019.
- "2019 Azerbaijan Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 25 April 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-25. Diakses tanggal 25 April 2019.
- "2019 Spanish Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 9 May 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-10. Diakses tanggal 9 May 2019.
- "2019 Monaco Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 22 May 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-26. Diakses tanggal 22 May 2019.
- "2019 Canadian Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 6 June 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-07. Diakses tanggal 6 June 2019.
- "2019 French Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 20 June 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-20. Diakses tanggal 20 June 2019.
- "2019 Austrian Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 27 June 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-27. Diakses tanggal 27 June 2019.
- "2019 British Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 11 July 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 11 July 2019.
- "2019 German Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 25 July 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-25. Diakses tanggal 25 July 2019.
- "2019 Hungarian Grand Prix – Entry List". Fédération Internationale de l'Automobile. 1 August 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-01. Diakses tanggal 1 August 2019.
- ^ "Albon to replace Gasly at Red Bull from Belgium". www.formula1.com. 12 August 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-24. Diakses tanggal 12 August 2019.
- ^ Herdanu, Ezha. "Resmi, Red Bull Gunakan Mesin Honda di F1 2019". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-04. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ Mitchell, Scott. "Honda: Red Bull won't have works Formula 1 team label in 2019". Autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-20. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "Force India become Racing Point for 2019 | Formula 1®". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-03. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "Jelang Formula 1 Musim 2019, Sauber Ganti Nama Jadi Alfa Romeo". Bolasport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-04. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ "Formula 1 - Press release - Daniel Ricciardo joins Renault Sport Formula One Team from 2019 - renaultsport.com". Renault Sport (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-03. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ Ismawan, Meylan Fredy (2018-08-04). "Daniel Ricciardo Pindah ke Renault". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-06. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ Team, Red Bull Racing Formula One. "Going full Gas in 2019". Red Bull Racing Formula One Team. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-20. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "Daniil Kvyat to return to Toro Rosso for 2019 season". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-29. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ Rosso, Scuderia Toro. "Albon to drive for Toro Rosso in 2019". Scuderia Toro Rosso. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-27. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "McLaren Formula 1 - Carlos Sainz to race for McLaren from 2019". www.mclaren.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-09. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "McLaren Formula 1 - McLaren confirms Fernando Alonso decision". www.mclaren.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-26. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ Mitchell, Scott. "Fernando Alonso will not race in Formula 1 in 2019". Autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-14. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "McLaren Formula 1 - Lando Norris to drive for McLaren from 2019". www.mclaren.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-03. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "McLaren Formula 1 - Stoffel Vandoorne to leave McLaren after the end of the 2018 season". www.mclaren.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-07. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ comments, Dan Thorn 15th October 2018 2. "Vandoorne Is Making The Switch To Formula E For Season Five". WTF1 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-29. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "Charles Leclerc to drive for Scuderia Ferrari in 2019". formula1.ferrari.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-26. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ Ngarifin, Samsul. "Gabung Tim Sauber, Kimi Raikkonen Tinggalkan Ferrari Musim Depan". Bolasport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-04. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ a b c "Google". www.google.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-27. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ Malsher, David. "Sauber F1 driver Marcus Ericsson gets 2019 Schmidt IndyCar seat". Autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-30. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "How Russell sealed a 2019 drive with Williams". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-12. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ Nurmansyah, Rizki (2018-11-22). "Resmi! Robert Kubica Kembali ke F1, Perkuat Williams". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-05. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ "Williams Singkirkan Sergey Sirotkin". sportku.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-19. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ Beer, Matt. "Ocon jadi pembalap cadangan Mercedes di 2019". Motorsport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-02. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ "Vandoorne to have Mercedes F1 simulator role". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-30. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "Lance Stroll to race alongside Sergio Perez in 2019 | Force India F1". www.forceindiaf1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-30. Diakses tanggal 2019-02-09.
- ^ "Alex joins the team". Red Bull Racing. 12 August 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 August 2019.
- ^ "Alexander Albon Gantikan Pierre Gasly di Red Bull hingga Akhir Musim". Bolasport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-05. Diakses tanggal 5 September 2019.
- ^ Rudi, Alsadad (6 Desember 2018). Indriawati, Tri, ed. "Kalender F1 2019, Tahun Depan Balapan Berlangsung hingga Desember". Kompas.com. KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-06. Diakses tanggal 5 September 2019.
- ^ Kurniawan, Putra Rusdi (7 Desember 2018). "Resmi, Ini Jadwal Balap Formula 1 Musim 2019". detikcom. detikSport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-05. Diakses tanggal 5 September 2019.
- ^ "F1 race director Whiting dies aged 66". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Maret 2019. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ Herrero, Daniel (2019-07-15). "Masi installed as F1 race director for rest of 2019". Speedcafe (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Juli 2019. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ "Bonus point to be awarded for fastest lap in 2019 | Formula 1®". www.formula1.com (dalam bahasa Inggris). 11 Maret 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Maret 2019. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ Benson, Andrew (11 Maret 2019). "F1 confirms fastest GP lap point rule". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Maret 2019. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ Herrero, Daniel (2018-06-06). "New helmet standard for Formula 1 in 2019". Speedcafe (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Juni 2018. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ Cooper, Adam (24 Mei 2018). "Pirelli asked to simplify tyre compound names for 2019 F1 season". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Mei 2018. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ Coch, Mat (2018-08-28). "Pirelli to simplify F1 tyre compounds from 2019". Speedcafe (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 Agustus 2018. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ Collantine, Keith (2018-08-23). "Pirelli announces final F1 tyre selections of 2018 · RaceFans". RaceFans (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2019. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ GPfans.com. "F1 tyre names to be dropped in 2019". GPfans (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 November 2018. Diakses tanggal 2022-11-06.
- ^ "Valtteri Bottas wins Australian GP after Lewis Hamilton overtake". 17 March 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2019. Diakses tanggal 19 March 2019.
- ^ "Verstappen praises 'great start' for Red Bull-Honda partnership". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-20. Diakses tanggal 19 March 2019.
- ^ "2019 Bahrain Grand Prix: Race facts and stats". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2019. Diakses tanggal 7 April 2019.
- ^ Kelly, Sean (15 April 2019). "Stat Wrap: Chinese GP". f1.channel4.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2019. Diakses tanggal 17 April 2019.
- ^ "Valtteri Bottas beats Lewis Hamilton to Azerbaijan GP win". 28 April 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "Hamilton beats Bottas in Spain". 12 May 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 August 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "Monaco GP: Lewis Hamilton beats Max Verstappen". 26 May 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 August 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "FIA reject Ferrari's request to have Vettel's Canada penalty reviewed". Formula1.com. 21 June 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 June 2019. Diakses tanggal 21 June 2019.
- ^ "Lewis Hamilton cruises to French GP victory". 23 June 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 August 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "Max Verstappen wins thriller after late pass on Charles Leclerc". 30 June 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "Lewis Hamilton wins after Sebastian Vettel crash". 14 July 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 July 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "Max Verstappen wins chaotic German GP as Lewis Hamilton crashes". 28 July 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 August 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "Lewis Hamilton overtakes Max Verstappen for late Hungary win". 4 August 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "Charles Leclerc wins maiden Grand Prix". 1 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "Charles Leclerc wins in Italy after defending against Lewis Hamilton". 8 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 October 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "Sebastian Vettel beats team mate Charles Leclerc at Singapore". 22 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 October 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
- ^ "Mexican Grand Prix 2019 report & highlights: Hamilton closes in on title with supreme Mexico victory". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2019. Diakses tanggal 2019-10-28.
- ^ "Hamilton crowned F1 world champion for sixth time as Bottas wins in Austin". Formula1.com. 3 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2019. Diakses tanggal 4 November 2019.
- ^ "Brazilian GP: Max Verstappen wins thriller as Ferrari's Vettel and Leclerc collide". 2019-11-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 November 2019. Diakses tanggal 2019-11-22.
- ^ "Mexican Grand Prix 2019 qualifying report: Verstappen takes sensational Mexican pole as Bottas crashes". formula1.com. 26 October 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2019. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ a b "2019 Formula One Sporting Regulations". fia.com. 12 March 2019. hlm. 3–4, 41. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2019. Diakses tanggal 27 November 2019.
- ^ "2019 Classifications". Fédération Internationale de l'Automobile (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-05. Diakses tanggal 14 November 2019.