Bahrain

negara di Asia Barat

Bahrain (/bɑːˈrn/ simak; Arab: البحرين al-Baḥrayn), secara resmi Kerajaan Bahrain (Arab: مملكة البحرين Mamlakat al-Baḥrayn) adalah sebuah negara Arab kecil berbentuk monarki di Teluk Persia. Bahrain berada dalam kelompok kepulauan antara Semenanjung Qatar dan sebelah timur laut pesisir Arab Saudi. Bahrain adalah sebuah negara pulau yang berada dekat pesisir barat Teluk Persia di Timur Tengah. Bahrain adalah sebuah kepulauan kecil yang berpusat di Pulau Bahrain, yang merupakan pulau terbesar di Bahrain. Negara ini hanya berjarak sekitar 23 km (14 mi) sebelah timur Arab Saudi, yang dihubungkan dengan Jembatan Raja Fahd. Semenanjung Qatar juga terbilang dekat, hanya sekitar 50 km (31 mi) sebelah tenggara Teluk Bahrain. Iran berjarak 200 km (124 mi) ke utara melintasi Teluk Persia. Populasi pada 2010 mencapai 1,234,567, termasuk 666,172 warga negara asing.[10] Luas negara ini mencapai 780 km2 Dalam ukurannya, Bahrain adalah negara terkecil ketiga di Asia setelah Maladewa dan Singapura.[11]

Kerajaan Bahrain

مملكة البحرين
Mamlakat al-Baḥrain (Arab)
Kingdom of Bahrain (Inggris)
Semboyan
Lagu kebangsaan
نشيد البحرين الوطني
Nasyid al-Baḥrayn al-Waṭanī
(Indonesia: "Himne Nasional Bahrain")
Lokasi  Bahrain  (di dalam bulatan merah)
Lokasi Bahrain
Ibu kota
Manama
26°13′N 50°35′E / 26.217°N 50.583°E / 26.217; 50.583
Bahasa resmiArab
Bahasa yang diakui Inggris
Kelompok etnik
(2010)
  • 50,7% Arab (46% Bahraini)
  • 45,5% Asia Selatan
  • 1,6% Afrika
  • 1% Europa
  • 1,2% Lainnya
Agama
Islam
DemonimBahraini
PemerintahanKesatuan parlementer monarki konstitusional
• Raja
Hamad bin Isa Al Khalifa
Salman bin Hamad bin Isa Al Khalifa
LegislatifMajelis Nasional
Dewan Syura
Dewan Perwakilan
Kemerdekaan
• Pengumuman kemerdekaan[1]
14 Agustus 1971
• dari Britania Raya[2]
15 Agustus 1971
• Diakui di PBB
21 September 1971
• Konstitusi saat ini
14 Februari 2002
Luas
 - Total
780 km2 (ke-173)
 - Perairan (%)
dapat diabaikan
Populasi
 - Perkiraan 2018
1.569.446[3][4] (149)
 - Sensus Penduduk 2020
1.879.106[5]
1.912,7/km2 (3)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan$87,150 miliar[6] (101)
Kenaikan$57.142[7] (23)
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan$44,169 miliar[7] (97)
Kenaikan$29.103[7] (39)
IPM (2021)Kenaikan 0,875[8]
sangat tinggi · 35
Mata uangDinar Bahrain (.د.ب)
(BHD)
Zona waktuAST
(UTC+3)
Lajur kemudikanan[a]
Kode telepon+973
Kode ISO 3166BH
Ranah Internet.bh
  1. Sejak 17 November 1967.[9]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahrain adalah situs Dilmun kuno.[12] Bahrain menjadi terkenal sejak zaman purbakala karena penangkapan mutiaranya, yang dilanjutkan hingga abad ke-19.[13] Bahrain adalah salah satu wilayah yang paling pertama memeluk Islam (ad 628). Menurut cerita Arab, Bahrain pernah dikuasai Portugis pada 1521, yang direbut kembali pada 1602 oleh Shah Abbas I dari Kekaisaran Safavi di bawah Kekaisaran Persia. Pada 1783, Bani Utbah menguasai Bahrain dari Nasr Al-Madhkur dan dilanjutkan oleh Keluarga Al Khalifa, dengan Ahmed al Fateh sebagai hakim pertama Bahrain. Pada akhir tahun 1800-an menurut perjanjian yang berturut-turut dengan Britania Raya, Bahrain menjadi sebuah daerah perlindungan Britania Raya. Pada 1971, Bahrain mendeklarasikan kemerdekaannya. Mantan sebuah negara, Bahrain diumumkan sebagai sebuah kerajaan pada 2002. Pada 2011, negara mengalami protes yang diilhami protes regional Arab.[14]

Bahrain adalah negara pertama pengirim minyak di Teluk Persia.[15] Sejak akhir abad ke-20 Bahrain mulai berinvestasi pada sektor perbankan dan pariwisata.[16] Beberapa institusi keuangan berskala besar berpusat di Manama, merupakan ibu kota negara ini. Bahrain memiliki tingkat Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi dan dikenal oleh Bank Dunia sebagai sebuah negara berpendapatan tinggi. Luas wilayahnya hampir setara dengan luas wilayah DKI Jakarta.

Sejarah sunting

Bahrain telah ditempati oleh manusia sejak zaman pra-sejarah. Lokasinya yang strategis di Teluk Persia telah berpengaruh bagi orang-orang Assyria, Babilonia, Yunani, Persia, dan terakhir sekali Arab (penduduknya kemudian menjadi Muslim). Bahrain pada zaman silam dikenal sebagai Dilmun, Tylos (nama Yunaninya), Awal, malah Mishmahig sewaktu di bawah pemerintahan Kesultanan Persia.

Pulau-pulau di Bahrain yang terletak di tengah-tengah sebelah selatan Teluk Persia berhasil menarik penjajah sepanjang sejarah. Bahrain dalam Bahasa Arab berarti "Dua Laut". Hal ini merujuk pada fakta yang pulau ini mempunyai dua sumber air berbeda, air tawar yang muncul dari dalam tanah dan air asin yang mengelilinginya.

Sebagai sebuah pulau yang strategis yang berada di antara Timur dan Barat, tanah yang subur, dan air tawar berlimpah, dan tempat penyelam mencari mutiara telah menjadikan Bahrain pusat permukiman terpanjang. Selama 2300 tahun, Bahrain menjadi pusat perdagangan dunia di antara Mesopotamia (sekarang Irak) dan Lembah Indus (sekarang sebuah wilayah di India). Adalah peradaban Delmon yang mempunyai kaitan erat dengan Peradaban Sumeria pada abad ke-3 SM. Bahrain menjadi bagian dari Babilon lebih kurang pada tahun 600 SM. Catatan-catatan sejarah menunjukkan Bahrain dikenal melalui pelbagai julukan yang di antaranya "Mutiara Teluk Persia".

Bahrain hingga tahun 1521 terdiri dari daerah Ahsa (yang lebih besar), Qatif (keduanya kini menjadi provinsi timur Arab Saudi), serta Awal (kini pulau Bahrain). Daerah Bahrain terbentang hingga (kini) Kuwait hingga Oman dan dinamakan Provinsi Bahrain (atau Iqlim Al-Bahrain). Namun pada 1521, kedatangan Portugis telah memisahkan Awal (kini Bahrain) dengan daerah lainnya dan hingga kini Bahrain dikenal sebagai wilayah yang dikenal sekarang.

Dari abad ke-16 Masehi hingga tahun 1743, pemerintahan Bahrain sentiasa berubah-ubah di antara Portugis dan Persia. Akhirnya, Sultan Persia, Nadir Shah menguasai Bahrain dan atas alasan politik mendukung mayoritas Syiah. Pada lewat abad ke-18 Masehi Keluarga Al-Khalifah mengambil alih pulau ini. Untuk menjaga agar pulau ini tidak jatuh kembali ke tangan Persia, mereka menjalin persahabatan dengan Britania Raya dan menjadi negeri di bawah naungan Britania.

Minyak ditemukan pada tahun 1931 dan sejak itu Bahrain dibangun dan mengalami modernisasi pesat. Hal ini juga menjadikan hubungan dengan Britania Raya lebih baik dan dibuktikan dengan makin banyaknya pangkalan-pangkalan Inggris yang pindah ke pulau tersebut. Pengaruh menguat seiring dengan makin berkembangnya negara ini, puncaknya saat Charles Belgrave dilantik menjadi penasihat. Belgrave kemudian mengukuhkan sistem pendidikan modern sebagai bagian pendidikan di Bahrain.

Setelah Perang Dunia II, sentimen anti-Inggris menguat di wilayah-wilayah Arab dan mengakibatkan terjadinya kerusuhan di Bahrain. Pada tahun 1960-an, pihak Inggris menyerahkan masa depan Bahrain pada Arbitrase internasional dan meminta agar PBB mengambil alih tanggung jawab. Pada tahun 1970, Iran terus menerus menuntut haknya terhadap Bahrain dan pulau-pulau lain di Teluk Persia, tetapi salah satu perjanjian dengan pihak Britania Raya, mereka kemudian setuju untuk tidak meneruskan tuntutannya terhadap Bahrain jika tuntutan (Iran) lainnya dikabulkan.

Britania Raya mundur dari Bahrain pada bulan Agustus 1971, menjadikan Bahrain sebagai sebuah negara 'merdeka'. Peningkatan harga minyak pada tahun 1980-an sangat menguntungkan Bahrain, tetapi harga minyak yang turun drastis malah tidak terlalu mengguncang perekonomian walaupun terasa sulit. Hal ini mengakibatkan sektor ekonomi dipaksa berkembang dan bervariasi.

Setelah terjadinya Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, tokoh Syiah Bahrain pada tahun 1981 melancarkan perebutan kekuasaan. Walau bagaimanapun, percobaan mereka gagal. Pada tahun 1994, kerusuhan demi kerusuhan dilakukan oleh golongan Syiah yang tidak puas dengan ketidakadilan pemerintahan.

Pada bulan Maret 1999, Hamad ibn Isa al-Khalifah menggantikan ayahandanya sebagai kepala negara. Ia menjalankan pelbagai perubahan, di antaranya; memberi hak pilih kepada kaum wanita dan membebaskan semua tahanan politik.

Bahrain hingga hari ini merupakan anggota Liga Arab.

Geografi sunting

 
Peta Bahrain
 
Bahrain dari udara, Juni 1996

Bahrain secara umum kepulauan yang rata dan bergurun, memiliki dataran padang pasir yang rendah. Kawasan tertinggi di Bahrain ialah Jabal ad-Dukhan, berketinggian 122 meter. Bahrain menikmati musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas dengan temperator tinggi dan lembap.

Sumber alam Bahrain termasuk jumlah minyak mentah dan gas yang besar, di samping cadangan ikan yang mencukupi dari 1% wilayahnya. Gurun meliputi 92% dari keseluruhan kawasan lain di Bahrain. Musim panas yang panjang dan badai pasir adalah bencana alam utama untuk penduduk Bahrain.

Isu-isu alam sekitar yang melanda Bahrain ialah kemusnahan padang pasir dan pesisir pantai karena kekurangan tanah (kemusnahan kepada pantai, terumbu karang, dan tumbuhan laut). Pengerukan tanah mengakibatkan pencemaran menyusul tumpahan minyak.

Luas total Bahrain 620 km2 (239 mi²), sedikit lebih besar dari the Isle of Man, walaupun sedikit lebih kecil dari Airport King Fahd Airport di Dammam, Arab Saudi (besarnya 780 km2). Bahrain adalah negara kepulauan yang terdiri dari 33 pulau, tidak memiliki batas darat dengan negara lain, tetapi memiliki 161 kilo (528 mi) batas garis pantai dan mengklaim 12 mil batas laut dan 24 mil laut (44 km) zona tambahan.

Iklim sunting

Pegunungan Zagros melintasi Teluk Persia di Iran menyebabkan angin tingkat rendah diarahkan ke Bahrain. Badai debu dari Irak dan Arab Saudi diangkut oleh angin barat laut, yang secara lokal disebut angin shamal, menyebabkan berkurangnya jarak pandang pada bulan Juni dan Juli.[17]

Musim panas sangat panas. Laut di sekitar Bahrain sangat dangkal, memanas dengan cepat di musim panas menghasilkan kelembaban yang sangat tinggi, terutama di malam hari. Suhu musim panas dapat mencapai 40 °C (104 °F) pada kondisi yang tepat.[18] Curah hujan di Bahrain sangat minim dan tidak teratur. Curah hujan sebagian besar terjadi pada musim dingin, dengan rata-rata 70,8 mm curah hujan tercatat setiap tahunnya.

Data iklim Manama
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 20.0
(68)
21.2
(70.2)
24.7
(76.5)
29.2
(84.6)
34.1
(93.4)
36.4
(97.5)
37.9
(100.2)
38.0
(100.4)
36.5
(97.7)
33.1
(91.6)
27.8
(82)
22.3
(72.1)
30.1
(86.2)
Rata-rata terendah °C (°F) 14.1
(57.4)
14.9
(58.8)
17.8
(64)
21.5
(70.7)
26.0
(78.8)
28.8
(83.8)
30.4
(86.7)
30.5
(86.9)
28.6
(83.5)
25.5
(77.9)
21.2
(70.2)
16.2
(61.2)
23.0
(73.4)
Presipitasi mm (inci) 14.6
(0.575)
16.0
(0.63)
13.9
(0.547)
10.0
(0.394)
1.1
(0.043)
0
(0)
0
(0)
0
(0)
0
(0)
0.5
(0.02)
3.8
(0.15)
10.9
(0.429)
70.8
(2.787)
Rata-rata hari hujan atau bersalju 2.0 1.9 1.9 1.4 0.2 0 0 0 0 0.1 0.7 1.7 9.9
Sumber: World Meteorological Organisation (UN)[19]

Politik sunting

Bahrain ialah sebuah negara yang menjalankan sistem monarki konstitusional yang dikepalai oleh raja, Syekh Hamad bin Isa Al Khalifah; kepala pemerintahan saat ini ialah Perdana Menteri Syekh Khalifah bin Salman Al Khalifah yang mengepalai anggota kabinet sebanyak 15 orang. Bahrain mengamalkan sistem dwi-perundangan yaitu Dewan Perwakilan dan Majelis Syura yang dipilih oleh raja. Kedua dewan mempunyai anggota sebanyak 40 orang. Pemilihan umum diadakan pada tahun 2002 dengan anggota parlemen bertugas selama empat tahun satu periode.

Hak politik kaum wanita di Bahrain mendapatkan satu kemajuan saat wanita diberi hak untuk memilih dan bertanding dalam pemilu nasional buat pertama kali pada pemilu tahun 2002. Walaupun tidak ada wanita terpilih dan mendapatkan kursi pada pemilihan yang didominasi oleh Shyah dan Sunni, sebagai kompensasinya enam orang calon wanita dilantik sebagai anggota dari Majelis Syura, sekaligus mewakili komunitas Yahudi dan Kristen yang terdapat disana. Menteri wanita pertama yang dilantik di Bahrain ialah Dr. Nada Haffadh sebagai Menteri Kesehatan. Ia dilantik pada tahun 2004.

Raja baru-baru ini mendirikan Dewan Makamah Agung untuk menata pengadilan-pengadilan di negara ini dan mensahkan pemisahan cabang administratif dan hukum pemerintahan.

Pada 11-12 November 2005, Bahrain menganjurkan Forum Masa Depan yang dihadiri pemimpin-pemimpin dari Timur Tengah dan negara-negara G8 dan membicarakan reformasi politik dan ekonomi di wilayah bersangkutan.

Pembagian administratif sunting

 
Peta menunjukkan wilayah-wilayah administrasi di Bahrain

Sejak 3 Juli 2002, Bahrain dibagi menjadi 5 governorat. Sebelumnya ia dibagi menjadi 12 kotamadya.

  1. Ibu Kota
  2. Tengah
  3. Muharraq
  4. Utara
  5. Selatan

Untuk maklumat lanjut lihat: Undang-undang Administrasi Bahrain dari halaman web resmi Bahrain.

Ekonomi sunting

Karena Bahrain terletak di wilayah yang kadar peningkatan harga minyak yang tinggi, pertumbuhan ekonomi Bahrain adalah yang tercepat pada Januari 2006 menurut Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia tengah. Bahrain juga mempunyai pasaran ekonomi yang paling bebas di Timur Tengah menurut Indeks Kebebasan Ekonomi 2006 terbitan Heritage Foundation, dan menduduki peringka ke-25 ekonomi yang paling bebas di dunia.

Pendapatan utama di Bahrain bersumber dari produksi dan pemrosesan minyak, dan sekitar 60 persen merupakan pendapatan hasil ekspor, 60 persen untuk pemerintahan, dan 30% dari total GDP. Kondisi ekonomi Bahrain juga berfluktuasi seiring perubahan harga minyak pada 1985, contohnya, sepanjang dan setelah krisis Perang Teluk pada 1990-91, dengan fasilitas komunikasi dan transportasinya yang maju maka Bahrain dijadikan tempat pilihan untuk didirikannya perusahaan-perusahaan multinasional yang berbisnis di teluk persia. Masalah-masalah ekonomi jangka panjang yang mungkin dihadapi oleh Bahrain adalah langkanya pekerjaan untuk generasi mudanya, berkurangnya cadangan minyak dan sumber air bersih bawah tanah.

Pariwisata sunting

Bahrain telah menjadi tempat tujuan wisata yang terkenal untuk pendatang yang tinggal di negara-negara sekitarnya, tetapi sejak 5000 tahun berdirinya Bahrain sebagai kota tua kebudayaan Dilmun memang membuktikan bahwa Bahrain sejak dahulu kala memang menjadi magnet wisatawan.

Bahrain menggabungkan infrastruktur modern dan masyarakat liberal tingkat menengah dengan suasana Timur Tengah menjadikannya tempat perkenalan yang ideal. Tempat-tempat wisata termasuk situs bersejarah seperti istana dan kompleks arkeologi Qalat Al Bahrain (masuk dalam daftar situs warisan sejarah UNESCO), puluhan ribu kuburan kuno masa peradaban Dilmun, kebudayaan Arab tradisional berbelanja di mall dan pasar, serta bersantai di pantai hotel dan spa yang mewah.

Kerajaan ini juga sering dikunjungi tokoh-tokoh selebriti populer.

Demografi sunting

Agama resmi Bahrain ialah Islam, dengan mayoritas penduduknya mengamalkan ajaran Islam.


Menurut sensus pada tahun 2000, 81,2% penduduk Bahrain ialah Muslim, 9% Kristen, dan 9,8% mengamalkan ajaran lain.

Agama di Bahrain, 2020 (Pew Research)[20]
[21]
Islam
  
70,2%
Kristen
  
14,1%
Hindu
  
1,8%
Buddha
  
1,1%
Yahudi
  
2%
Agama Lainnya
  
0,1%
Atheis
  
1%

Pendidikan sunting

Berbagai jenis institusi pendidikan dan sekolah internasional didirikan di Bahrain, salah satunya adalah Universitas De Paul dari Amerika Serikat. Pada awal abad ke-20 sekolah-sekolah pengajian Al-Qur'an (Kuttab) adalah jenis pendidikan satu-satunya di Bahrain. Sekolah-sekolah ini didirikan untuk mengajarkan anak-anak dan generasi muda cara membaca Al-Qur'an dan mengaji. Namun banyak orang yang menghendaki perubahan dan menginginkan pendidikan yang lain untuk mengantisipasi modernisasi, dalam bidang sistem pendidikan, kurikulum, dan tujuan akhir pembelajaran. Setelah Perang Dunia I, keadaan berubah dan Bahrain menjadi terbuka dalam menerima sistem pendidikan ala Barat.

Tahun 1919 menandakan bermulainya sistem sekolah umum yang modern di Bahrain. Sekolah Lelaki Al-Hidayah Al-Khalifa dibuka di Muharraq. Pada tahun 1926, Komite Pendidikan telah membuka sekolah awam lelaki kedua di Manama.

Pada tahun 1928, sekolah umum pertama untuk perempuan dibuka di Muharraq.

Institut Perguruan Tinggi pertama di Bahrain adalah Gulf Polytechnic (Politeknik Teluk) didirikan pada tahun 1968. Pada 1986, Gulf Polytechnic bergabung dengan Universitas Kesenian, Sains, dan Pendidikan (didirikan pada 1979). Penggabungan untuk menjadikan sebuah universitas baru yaitu Universitas Bahrain.

Budaya sunting

Walaupun Manama sebagai pusat kota sangat modern dan gemerlapan, budaya yang terdapat pada desa-desa dipulau-pulau lain (walaupun masih bagian dari Manama juga) tetap sangat tradisional. Wanita menutup diri dengan jubahnya dari kepala hingga kaki, dan wisatawan diminta untuk menggunakan rok panjang dan baju berenang tertutup (bukan bikini).

Bahasa sunting

Bahasa Arab ialah bahasa resmi Bahrain.[22] Dua dialek utama ialah Dialek Arab Baharna, dituturkan oleh masyarakat Syiah Baharna, dan Dialek Arab Teluk dituturkan oleh masyarakat Ahlussunnah Waljamaah. Bahasa Parsi, Bahasa Urdu, Bahasa Inggris, dan Bahasa Malayalam juga dituturkan oleh sebagian penduduk Bahrain.

Formula Satu sunting

Bahrain ialah tuan rumah perlombaan Formula Satu di Timur Tengah. Ia mulai menyelenggarakan Grand Prix Gulf Air pada 4 April 2004, diikuti dengan Grand Prix Bahrain pada tahun 2005. Bahrain juga dipilih untuk menyelenggarakan perlombaan pertama Grand Prix untuk musim 2006 pada 2 Maret.

Hari libur umum sunting

Tanggal Perayaan Keterangan
1 Januari Tahun Baru -
1 Mei Hari Buruh
16 Desember Hari Kebangsaan -
17 Desember Hari Perlantikan -
tanggal bisa berubah Hari Raya 'Idul Adha (4 hari) Memperingati kesanggupan Nabi Ibrahim a.s. mengorbankan anaknya, Nabi Ismail a.s., berlaku pada akhir bulan Dzulhijjah
tanggal bisa berubah Hari Raya 'Idul Fithri (3 hari) Merayakan tamatnya bulan Ramadhan
tanggal bisa berubah Tahun Baru Hijrah/ Awal Muharram Tahun Baru Islam
tanggal bisa berubah Isra' Mi'raj Merayakan peristiwa Isra' Mi'raj
tanggal bisa berubah Hari kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. Maulidur Rasul
tanggal bisa berubah Asyura (2 hari)

Catatan sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Bahrain ends special pact". The Straits Times. 15 August 1971. 
  2. ^ "CIA – The World Factbook – Bahrain". 
  3. ^ ""World Population prospects – Population Division"". population.un.org (dalam bahasa Inggris). Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, Divisi Kependudukan. 2019. Diakses tanggal 9 November 2019. 
  4. ^ ""Overall total population" – World Population Prospects: The 2019 Revision" (xslx). population.un.org (Data khusus yang diperoleh melalui situs web) (dalam bahasa Inggris). Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, Divisi Kependudukan. 2019. Diakses tanggal 9 November 2019. 
  5. ^ "Bahrain 2022 Census". Information and eGovernment Authority. 28 February 2021. Diakses tanggal 5 April 2021. 
  6. ^ "World Economic Outlook Database, April 2022". IMF.org. International Monetary Fund. April 2022. Diakses tanggal April 19, 2022. 
  7. ^ a b c "World Economic Outlook Database, October 2018". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 12 March 2019. 
  8. ^ Human Development Report 2021-22: Uncertain Times, Unsettled Lives: Shaping our Future in a Transforming World (PDF). hdr.undp.org. United Nations Development Programme. 8 September 2022. hlm. 272–276. ISBN 978-9-211-26451-7. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  9. ^ Bahrain Government Annual Reports, Volume 8, Archive Editions, 1987, page 92
  10. ^ "General Tables". Bahraini Census 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-22. Diakses tanggal 3 March 2012. 
  11. ^ "The smallest countries in the world by area". countries-ofthe-world.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-19. Diakses tanggal 2016-12-16. 
  12. ^ Oman: The Lost Land Diarsipkan 2014-10-06 di Wayback Machine.. Saudi Aramco World. Retrieved on 7 November 2016.
  13. ^ EB (1878).
  14. ^ CNN Wire Staff (1 November 2012). "Bahrain says ban on protests is response to rising violence". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-29. Diakses tanggal 16 November 2012. 
  15. ^ "Bahrain: Reform-Promise and Reality" (PDF). J.E. Peterson. hlm. 157. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2014-02-26. Diakses tanggal 2016-12-16. 
  16. ^ "Bahrain's economy praised for diversity and sustainability". Bahrain Economic Development Board. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 December 2010. Diakses tanggal 24 June 2012. 
  17. ^ Hasanean, H.M. "Middle East Meteorology". International Pacific Research Center. Diakses tanggal 2 October 2012. [pranala nonaktif permanen]
  18. ^ Martin-King, Philippa (June 2011). "Intelligent buildings" Diarsipkan 11 July 2015 di Wayback Machine.. International Electrotechnical Commission. Retrieved 5 July 2012.
  19. ^ "World Weather Information Service – Bahrain/Manama". World Meteorological Organization. 23 July 2012. 
  20. ^ Pew Research Center's Religion & Public Life Project: Bahrain Diarsipkan 2017-10-10 di Wayback Machine.. Pew Research Center. 2020.
  21. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Sensus-2010
  22. ^ Hamzah, M. G., dkk. (Desember 2019). Kompilasi Konstitusi Sedunia Buku II: (PDF). Jakarta: Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. hlm. 2. ISBN 978-623-93157-2-6. 

Bibliografi sunting

Pranala luar sunting