Delegasi Uni Eropa

perwakilan Uni Eropa di seluruh dunia

Delegasi Uni Eropa atau Delegasi UE (Inggris: European Union Delegation, EU Delegation atau Union Delegation[1]) adalah badan diplomatik yang mewakili Uni Eropa (UE) untuk negara-negara non-UE maupun organisasi internasional.[2] Delegasi UE bertindak sebagai duta besar dan perwakilan diplomatik UE di seluruh dunia, umumnya delegasi bertanggung jawab atas hubungan dengan satu negara, juga dengan beberapa negara atau wilayah serta organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Perdagangan Dunia.[3] Setiap delegasi dipimpin oleh Kepala Delegasi (Head of Delegation) atau disebut juga Duta Besar (Ambassador), dan secara organisasi bagian dari Dinas Luar Negeri Eropa (European External Action Service/EEAS) di bawah otoritas Perwakilan Tinggi (High Representative). Delegasi UE juga bermitra dan berbagi informasi dengan kedutaan negara-negara anggota UE.[4] Terdapat sekitar 140 delegasi dan kantor UE di pelosok dunia pada 2017.[5]

Sejarah sunting

Cikal bakal Delegasi UE saat ini sudah hadir sejak 1950-an dengan nama Delegasi Komisi (Commission Delegation) yang didirikan atas inisiatif salah satu pendiri UE, Jean Monnet. Delegasi Komisi pertama didirikan di Washington D.C. pada tahun 1954, sebuah kantor informasi milik Masyarakat Batubara dan Baja Eropa (European Coal and Steel Community/ECSC). Kantor informasi juga dibuka di Inggris pada 1956 dan di Irlandia.[6] Sejak saat itu Delegasi Komisi bertambah banyak pada tahun 1960-an dan 70-an, terutama di Afrika.[7] Delegasi-delegasi tersebut pada awal didirikan hanya untuk mewakili Komisi Eropa,[8] tujuannya saat itu tidak dimaksudkan sebagai alat diplomatik, tetapi sebagai alat identitas ECSC di negara ketiga, perannya semata-mata hanya sebagai pusat informasi bagi pejabat setempat atas kebijakan-kebijakan ECSC,[6] dan secara tradisional hanya berurusan dengan perdagangan dan bantuan-bantuan.[9]

Pada 1970-an Delegasi Komisi mulai berperan dalam kegiatan representasional dan sebagai koordinator diplomasi Eropa di luar negeri.[6] Sejak tahun 1980-an Delegasi Komisi telah menjadi lembaga utama dalam memperluas kesepakatan atau negosiasi, mengambil alih beberapa tugas dan kewenangan diplomatik konvensional. Tugas-tugas delegasi tersebut sebagian besar mengelola program kerjasama teknis dan keuangan, serta melaksanakan perjanjian kerja sama dan perdagangan. Kemudian perannya dalam politik dan diplomasi ekonomi meningkat. Dengan inklusi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama (Common Foreign and Security Policy/CFSP) dalam Perjanjian Maastricht pada tahun 1992, Delegasi Komisi juga bertugas menyusun laporan politik bersama dengan Kedutaan Negara Anggota UE.[10][11]

 
Markas besar EEAS di Brussels

Kemudian Dinas Luar Negeri Eropa (EEAS) dibentuk berdasarkan Perjanjian Lisboa yang mulai berlaku pada 1 Desember 2009, dan pada tanggal 1 Januari 2011 EEAS secara resmi diluncurkan.[12][13]. EEAS dirancang sebagai badan yang berfungsi secara otonom di bawah otoritas Perwakilan Tinggi. Perwakilan Tinggi pertama adalah Baroness Catherine Ashton, pada November 2014 digantikan oleh bekas menlu Italia, Federica Mogherini.[14] EEAS sebagai kendaraan baru UE untuk kebijakan luar negeri, diperlengkapi dengan jaringan Delegasi UE (Union Delegations).[15] Delegasi Komisi kemudian berubah menjadi Delegasi UE di bawah otoritas Perwakilan Tinggi dan menjadi bagian dari struktur EEAS. Delegasi berisi pegawai EEAS reguler (termasuk Kepala Delegasi) dan staf dari Komisi terkait.[16] Delegasi UE sekarang tidak lagi hanya mewakili Komisi Eropa, tetapi seluruh Uni Eropa.[1]

Peran dan fungsi sunting

Setelah Perjanjian Lisboa, fungsi utama Delegasi UE antara lain melaporkan perkembangan di lapangan dan menganalisis serta mempersiapkan informasi untuk lembaga-lembaga UE dan negara-negara Anggota. Delegasi UE mewakili kebijakan luar negeri UE, membela nilai-nilai dan kepentingan Eropa, bertanggung jawab atas program kerjasama pembangunan dan memberikan dukungan logistik, informasi dan bantuan pada lembaga-lembaga UE lainnya. Delegasi UE juga berperan mengatur dan mengadakan rapat koordinasi dengan perwakilan negara anggota, kemudian mewakili keputusan bersama pada negara ketiga.[8]

Sebagai garis terdepan dalam institusi luar negeri Eropa,[17] Delegasi UE berperan mewakili UE dan warganya di seluruh dunia dan membangun jejaring serta kemitraan. Peran utamanya adalah mewakili UE di negara tempat mereka berada untuk memperkenalkan nilai dan kepentingan UE. Delegasi bertanggung jawab untuk semua bidang kebijakan dalam hubungan UE dan negara tuan rumah, baik itu politik, ekonomi, perdagangan atau hak asasi manusia dan membangun hubungan kemitraan dalam masyarakat sipil. Selain itu delegasi bertugas menganalisis dan melaporkan perkembangan politik di negara tuan rumah, juga merencanakan kerja sama pembangunan melalui proyek-proyek dan hibah. Aspek mendasar dari delegasi adalah peranan diplomasi publiknya dalam rangka meningkatkan visibilitas, kesadaran dan pemahaman terhadap UE.[3] Dengan mewakili UE secara keseluruhan, Delegasi UE bersama-sama negara anggota merupakan 'wajah' Eropa di luar negeri.

Delegasi UE juga mendukung negara anggota dalam peran mereka memberikan perlindungan konsuler kepada warga negara UE, ketika diminta oleh negara anggota (misalnya dalam situasi krisis).[16] [18] Jika terjadi situasi krisis, prosedur khusus berlaku dimana Delegasi UE mendapat peran tambahan. Program krisis ad-hoc menyatukan semua alat-alat EEAS, Komisi dan Dewan dalam berbagi informasi untuk menciptakan keselarasan dalam kebijakan krisis luar negeri UE. Delegasi menangani masalah di lapangan, melakukan tiga tindakan untuk membantu warga yang tidak memiliki perwakilan nasional:[19]

  • berfungsi sebagai perantara dalam komunikasi antara warga dan otoritas lokal,
  • menghubungkan warga dengan kontak otoritas negara mereka sendiri
  • membantu warga meninggalkan suatu negara, misalnya pembiayaan transportasi

Personel delegasi sunting

Pegawai delegasi terdiri dari pegawai Komisi (kebanyakan bekas personel DG RELEX), pegawai Sekretariat Dewan dan diplomat nasional yang diperbantukan.[20][13] Pegawai urusan politik biasanya berasal dari Dewan atau Negara-negara Anggota sebagai perwakilan diplomat nasional, sedangkan pegawai bagian operasional kebanyakan bekas pegawai Komisi.[20] Pada 2013 Sekitar 60% dari 3.400 pegawai delegasi berbasis di luar negeri. Sekitar ⅓ dari EEAS dan ⅔ dari Komisi Eropa. Di dalam EEAS, para diplomat nasional menempati proporsi yang terus bertambah.[17]

Setiap delegasi berada dalam wewenang Kepala Delegasi atau disebut juga Duta Besar (Ambasador), yang ditunjuk oleh Perwakilan Tinggi dengan persetujuan Dewan dan Komisi. Kepala delegasi berwenang atas semua pegawai delegasi dan semua kegiatannya, ia bertanggung jawab kepada Perwakilan Tinggi atas segala urusan delegasi dan menjamin koordinasi semua kebijakan UE. Kepala Delegasi juga bertanggung jawab atas instruksi Komisi jika ada kebijakan-kebijakan khusus,[21] dengan pemberitahuan kepada Kepala Delegasi dan markas besar EEAS di Brussel.[20] Selain itu Kepala Delegasi juga dapat merangkap fungsi Perwakilan Khusus UE (European Union Special Representatives/EUSR).[22]

Delegasi UE di seluruh dunia sunting

 
  Uni Eropa
  Negara dengan Delegasi Uni Eropa

Delegasi UE untuk negara ketiga sunting

Daftar delegasi atau kantor perwakilan UE untuk negara ketiga diurut berdasarkan benua sebagai berikut:[23]

Afrika sunting


 
Gedung Delegasi UE di Washington D.C.

Amerika Utara dan Tengah sunting


Amerika Selatan sunting

 
Bangunan Europe house di Dili, Timor Leste

Asia sunting

 
Kantor Delegai UE di Australia

Australia dan Oseania sunting

Eropa sunting

Delegasi UE untuk organisasi internasional sunting

Daftar delegasi atau perwakilan UE untuk organisasi internasional sebagai berikut:[23]

Catatan kaki sunting

  1. ^ a b Kerres & Wessel (2015): "The Delegations, now official called ‘Union Delegations’, no longer only represent the European Commission, but the entire European Union."
  2. ^ European Union (2014), hlm. 20, EU delegation: "Diplomatic body representing the European Union in international organisations and third countries"
  3. ^ a b EEAS (2016a).
  4. ^ European Union (2016a).
  5. ^ Uni Eropa (2017).
  6. ^ a b c Austermann (2014).
  7. ^ Austermann (2012).
  8. ^ a b Kerres & Wessel (2015), hlm. 10.
  9. ^ Comelli & Matarazzo (2011), hlm. 10.
  10. ^ Kerres & Wessel (2015), hlm. 9 - 10.
  11. ^ Dermendzhiev (2014), hlm. 7.
  12. ^ EEAS (2016b).
  13. ^ a b European Union (2016b), Pasal 27 (3) TEU: "In fulfilling his mandate, the High Representative shall be assisted by a European External Action Service. This service shall work in cooperation with the diplomatic services of the Member States and shall comprise officials from relevant departments of the General Secretariat of the Council and of the Commission as well as staff seconded from national diplomatic services of the Member States. The organisation and functioning of the European External Action Service shall be established by a decision of the Council. The Council shall act on a proposal from the High Representative after consulting the European Parliament and after obtaining the consent of the Commission."
  14. ^ Kerres & Wessel (2015), hlm. 9: Salah satu tujuan Perjanjian Lisboa adalah menciptakan kebijakan luar negeri UE yang lebih koheren, efektif dan visible, sesuai dasar-dasar yang diletakkan bersama CFSP dalam Perjanjian Maastricht 1992
  15. ^ Kerres & Wessel (2015), hlm. 7.
  16. ^ a b European Council (2009), hlm. 3.
  17. ^ a b Helly et al. (2014), hlm. 2.
  18. ^ Helly et al. (2014), hlm. 3.
  19. ^ Kerres & Wessel (2015), hlm. 12-13.
  20. ^ a b c Kerres & Wessel (2015), hlm. 12.
  21. ^ European Council (2010).
  22. ^ Wouters & Duquet (2011), hlm. 8.
  23. ^ a b EEAS, Delegations.

Referensi sunting

  • Uni Eropa (2017). Sekilas Uni Eropa (PDF). Brussels: European External Action Service. 
  • Wouters, Jan & Duquet, Sanderijn (2011). The EU, EEAS and Union Delegations and International Diplomatic Law: New Horizons?. Leuven Centre for Global Governance Studies Working Paper (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-62). Leuven: University of Leuven. SSRN 1898664 .