Kabupaten Labuhanbatu

kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia


Kabupaten Labuhanbatu (abjad Jawi: لابهان بتو) adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia.[6][7] Ibu kota kabupaten ini terletak di Rantau Prapat. Pada tahun 2022, penduduk kabupaten Labuhanbatu berjumlah 508.024 jiwa, dengan kepadatan 240 jiwa/km2.[3]

Kabupaten Labuhanbatu
Transkripsi bahasa daerah
 • Abjad Jawiلابهان بتو
Kantor Bupati Labuhanbatu
Kantor Bupati Labuhanbatu
Lambang resmi Kabupaten Labuhanbatu
Motto: 
Ika bina en pabolo
Kita bangun dan perbaiki
Peta
Peta
Kabupaten Labuhanbatu di Sumatra
Kabupaten Labuhanbatu
Kabupaten Labuhanbatu
Peta
Kabupaten Labuhanbatu di Indonesia
Kabupaten Labuhanbatu
Kabupaten Labuhanbatu
Kabupaten Labuhanbatu (Indonesia)
Koordinat: 2°16′00″N 100°06′00″E / 2.26667°N 100.1°E / 2.26667; 100.1
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
Tanggal berdiri24 November 1956[1]
Dasar hukumUU No. 21 Tahun 2024[1]
Hari jadi17 Oktober 1945
Ibu kotaRantau Prapat
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 9
  • Kelurahan: 23
  • Desa: 75
Pemerintahan
 • BupatiEllya Rosa Siregar
 • Wakil Bupatilowong
 • Sekretaris DaerahM. Yusuf Siagian
 • Ketua DPRDMeika Riyanti Siregar
Luas
 • Total2.156 km2 (832 sq mi)
Populasi
 • Total508.024
 • Kepadatan240/km2 (610/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 82,92% Islam
  • 1,60% Buddha
  • 0,01% Hindu
  • 0,36% Lainnya[4]
 • BahasaIndonesia, Batak, Jawa
 • IPMKenaikan 74,70 (2023)
tinggi[5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
21411 - 21473
Kode BPS
1207 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0624
Pelat kendaraanBK xxxx Y
Kode Kemendagri12.10 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 722.758.550.000,- (2020)
Situs webwww.labuhanbatukab.go.id

Kabupaten Labuhanbatu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet. Kabupaten Labuhanbatu mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada jalur lintas timur Sumatra dan berada pada persimpangan menuju provinsi Sumatera Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatra dan Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Dua Kesultanan besar pernah berdiri di sini, yakni Kesultanan Bilah yang beribu kota di Negeri Lama dan Kesultanan Panai yang beribu kota di Labuhan Bilik.

Geografi

sunting
 
Suanasa jalan raya di Labuhanbatu

Pada mulanya luas kabupaten ini adalah 9.223,18 km² atau setara dengan 12,87% dari luas Wilayah Provinsi Sumatera Utara. Sebagai Kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Tapanuli Selatan, sedangkan jumlah penduduknya sebanyak 1.431.605 jiwa pada tahun 2007. Kabupaten Labuhanbatu terletak pada koordinat 10 260 – 20 110 Lintang Utara dan 910 010 – 950 530 Bujur timur. Dengan dibentuknya Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, maka luas kabupaten ini menjadi 2.561,38 km² dan penduduknya sebanyak 493.899 jiwa pada tahun 2020.[3] Pada tahun 2003 Kabupaten ini menjadi salah satu daerah kabupaten/kota dengan ekonomi terbaik se-indonesia.

Batas wilayah

sunting
Utara Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka
Timur Labuhanbatu Selatan dan Rokan Hilir, Riau
Selatan Labuhanbatu Selatan dan Padang Lawas Utara
Barat Labuhanbatu Utara

Pemerintahan

sunting

Kepala daerah

sunting

Bupati menjadi pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu. Bupati Labuhanbatu bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatera Utara atas wilayah Labuhanbatu. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Labuhanbatu ialah Erik Adtrada Ritonga, didampingi wakil bupati Ellya Rosa Siregar. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Labuhanbatu 2020. Erik menjadi bupati definitif Kabupaten Labuhanbatu yang ke-20. Erik dan Ellya dilantik oleh gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada 13 September 2021 di Kota Medan, untuk periode jabatan 2021-2024.[8]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Wakil Bupati
20 Erik Adtrada Ritonga 13 September 2021 11 Januari 2024 (2020) Ellya Rosa Siregar

Dewan Perwakilan

sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu dalam dua periode terakhir.[9][10]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024 2024-2029
PKB 3   1   3
Gerindra 4   6   5
PDI-P 6   4   4
Golkar 5   10   6
NasDem 3   4   9
Berkarya   (baru) 1   0
PKS 1   0   1
Gelora     (baru) 1
Perindo   (baru) 4   3
PPP 5   3   2
PAN 3   4   2
Hanura 5   5   3
Demokrat 6   0   4
PBB 2   3   2
PKPI 2   0   0
Jumlah Anggota 45   45   45
Jumlah Partai 12   11   14


Kecamatan

sunting
 
Pembagian Wilayah Kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu

Pada mulanya, jumlah kecamatan di kabupaten ini adalah 22 kecamatan. Dengan dibentuknya Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka jumlah kecamatan di kabupaten ini menjadi 9 kecamatan. Berikut nama-nama kecamatan tersebut:

Pemekaran 2008

sunting

Sejak 24 Juni 2008, jumlah kecamatan di kabupaten Labuhanbatu berkurang dengan adanya pemekaran dari kabupaten ini, yaitu melalui pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Kabupaten Labuhanbatu Utara

sunting

Kabupaten Labuhanbatu Selatan

sunting

Demografi

sunting

Suku bangsa

sunting
 
Pangeran Panai di istananya pada masa Hindia Belanda

Penduduk kabupaten Labuhanbatu memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Batak dan Jawa. Meski demikian, nilai budaya Melayu sebagai suku bangsa asli di Labuhanbatu masih menjadi bagian penting dalam masyarakat Labuhanbatu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebanyak 44,43% penduduk Labuhanbatu berasal dari suku Batak. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Labuhanbatu termasuk Batak Angkola, Mandailing, Toba, dan beberapa dari Pakpak dan Karo.[11]

Kemudian, penduduk dari suku Jawa sebanyak 40,51%. Penduduk dari suku Melayu sebanyak 8,18% yang kebanyakan berada di kecamatan Panai Tengah, Panai Hilir, Panai Hulu dan Bilah Hilir. Berbagai kegiatan suku Melayu juga diadakan di Labuhanbatu, untuk menjaga dan melestarikan budaya Melayu di Labuhanbatu.[12] Kemudian penduduk dari suku Minangkabau sebanyak 0,96%, kemudian Aceh sebanyak 0,25%. Suku lain sebanyak 5,67%, termasuk Tionghoa, Nias, dan lainnya.[11]

 
Masjid Al Ikhlas terletak di dalam kompleks Asrama Haji Rantau Prapat
 
Gereja HKBP Rantau Prapat

Selain suku bangsa yang berbeda-beda, keyakinan dan agama yang dianut masyarakat Labuhanbatu juga beragam. Dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebagian besar penduduk Labuhanbatu menganut agama Islam. Penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 82,92%, umumnya dianut warga Melayu, Minangkabau, Aceh, Mandailing, dan Angkola. Sementara penduduk yang menganut agama Kristen yakni 15,11%, dimana Protestan sebanyak 13,95% dan Katolik sebanyak 1,16%.[4] Agama Kristen kebanyakan dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing.

Penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 1,60%, umumnya adalah warga Tionghoa yang kebanyakan berada di kecamatan Rantau Utara. Kemudian, sebagian kecil menganut agama Hindu yakni 0,01% dan lainnya sebanyak 0,36%.[4] Untuk sarana rumah ibadah di Kabupaten Labuhanbatu hingga tahun 2021, terdapat 553 masjid, 265 musala, 226 gereja Protestan, 34 gereja Katolik dan 12 vihara.[3]

Pendidikan

sunting

Saat ini di Kabupaten Labuhanbatu memiliki setidaknya 239 sekolah dasar, 33 sekolah menengah pertama dan 15 sekolah menengah atas yang semuanya berstatus negeri menurut BPS kabupaten ini, serta 3 perguruan tinggi swasta:

  • STMIK Mulia Darma
  • Universitas Labuhanbatu (ULB)
  • Universitas Islam Labuhanbatu (UNISLA)
  • Universitas Al-Washliyah Labuhanbatu (UNIVA)
  • STITA Al-Bukhary
  • AKBID IKABINA Labuhanbatu

Transportasi

sunting

Pariwisata

sunting

Objek wisata

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2024 tentang Kabupaten Labuhanbatu di Provinsi Sumatera Utara" (PDF). Lembaran Negara Republik Indonesia. 2024-07-02. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2024-07-15. Diakses tanggal 2024-07-15. 
  2. ^ "Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 menyatakan bahwa luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan mengurangi luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu". ww1.legalitas.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-09. Diakses tanggal 2020-06-09. 
  3. ^ a b c d "Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka 2023" (pdf). www.labuhanbatukab.bps.go.id. hlm. 6, 62, 148. Diakses tanggal 12 September 2023. 
  4. ^ a b c "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Labuhan Batu". www.sp2010.bps.go.id. BPS. Diakses tanggal 18 Juni 2020. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.sumut.bps.go.id. Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
  6. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Désémber 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  7. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  8. ^ Jaya11, Mustaqim Indra (13 September 2021). "Akhirnya, Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu Dilantik, Edy Rahmayadi Singgung Duit APBD". Tribunnews.com. Diakses tanggal 17 Maret 2022. 
  9. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Labuhanbatu Periode 2014-2019
  10. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Labuhanbatu 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-10. Diakses tanggal 2020-05-18. 
  11. ^ a b "Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka 2018" (pdf). northsumatrainvest.id. 2018. hlm. 64. Diakses tanggal 17 Maret 2022. 
  12. ^ "Sekdakab Ahmad Muflih: Melayu adalah Penduduk Asli Labuhanbatu". labuhanbatukab.go.id. Diakses tanggal 17 Maret 2022. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting