Kabupaten Ende

kabupaten di Indonesia
(Dialihkan dari Ende)

Kabupaten Ende adalah sebuah kabupaten di Pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Luas kabupaten ini ialah 2.067,75 km² dan memiliki populasi sebanyak 270.763 jiwa (2020).[3][8] Pusat pemerintahan atau ibukota kabupaten berada di Kota Ende. Ende memiliki banyak objek wisata, yaitu wisata alam seperti Kelimutu, wisata budaya, dan wisata sejarah.[9]

Kabupaten Ende
Lambang Kabupaten Ende.png
Julukan: 
Kota Pancasila
Motto: 
Torang Samua Basodara
Lokasi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Ende.svg
Peta
Kabupaten Ende di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Ende
Kabupaten Ende
Peta
Kabupaten Ende di Indonesia
Kabupaten Ende
Kabupaten Ende
Kabupaten Ende (Indonesia)
Koordinat: 8°50′26″S 121°39′50″E / 8.8406°S 121.6639°E / -8.8406; 121.6639
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
Tanggal berdiri9 Agustus 1958[1]
Dasar hukumUU Nomor 69 Tahun 1958[1]
Hari jadi20 Desember 1958
Ibu kotaKota Ende
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiDrs. Djafar H. Achmad, M.M
 • Sekretaris DaerahDr. dr. Agustinus G. Ngasu M.Kes.
Luas
 • Total1.946,29 km2 (751,47 sq mi)
Populasi
 • Total270.763
 • Kepadatan139/km2 (360/sq mi)
Demografi
 • AgamaKristen 72,59%
- Katolik 70,48%
- Protestan 2,11%
Islam 27,33%
Hindu 0,07%
Buddha 0,01%[3][4]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Ende, Lio
 • IPMKenaikan 67,30 (2021)
( sedang )[5]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode pos
86111-86382
Kode area telepon(+62)381
Pelat kendaraanEB xxxx A*
Kode Kemendagri53.08 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 1.153.384.979.683,-[6]
PADRp 79.632.616.816,-
DAURp 606.394.891.000,- (2021)[7]
Situs webhttp://portal.endekab.go.id/

SejarahSunting

Cerita asal mula berdirinya Nua Ende meningkat menjadi Kota Ende hanya samar-samar saja. Dongeng-dongeng yang mengarah kesana tidak sama benar. Fragmen sejarah tidak memberi kejelasan. Karena itu tidak mudah memberikan jawaban atas pertanyaan oleh siapa dan kapan Nua Ende dimulakan. Mitos yang samar-samar perlu diteliti bersampingan dengan fragmen sejarah, agar dua sumber ini bantu membantu dalam usaha mencarikan jawaban yang baik.

Mitos didirikan Nua Ende adalah unsur pra sejarah yang dapat dijadikan sumber penelitian. Dongeng-dongeng yang diteliti ini adalah kutipan dari karangan S.Roos “Iets Over Ende“ dan karangan Van Suchtelen tentang onderafdeling Ende. S.Roos membicarakan antara lain masalah berdirinya Nua Ende dan Tanah Ende B.B.C.M.M. Van Suchtelen Kontroleur onderafdeling Endemengemukan mythos Dori Woi, Kuraro, Jari Jawa. Perbedaan antara S.Roos dan van Suchtelen ialah mythos Kontroleur S.Roos (Sumbi) dibawakan dengan umum saja, sedangkan mythos Van Suchtelen diceritakan dengan diperinci. S.ROOS Tentang Nua Ende,Tana Ende Walaupun tidak diperinci namun ceritera yang dikemukan Roos amat berharga.

Diceriterakan kepadanya tahun 1872 bahwa kira-kira sepuluh turunan lalu sudah turun dua orang dari langit, Ambu Roru lelaki dan Ambu Mo` do wanita. Mereka kawin dan mendapat lima anak, tiga wanita dua lelaki. Satu wanita menghilang tanpa kembali lagi. Empat anak yang lain melanjutkan turunan Ambu Roru dan Ambu Mo`do Pada suatu hari, Borokanda, Rako Madange, Keto Kuwa bersampan dari Pulau Ende ke Pulau Besar karena mereka memasang bubuk disana, untuk menangkap ikan.

Mereka mendapat banyak ikan yang separohnya mereka makan ditempat dan yang sisa mereka bawa ke rumah. Sementara makan itu datang tuan tanah Ambu Nggo`be yang diajak turut makan.Pertemuan mereka membawakan persahabatan.Ambu Nggo`be mengajak orang-orang itu meninggalkan Pulau Ende supaya berdiam dipulau besar. Anak isteri dan harta milik dapat diboyong kemudian. Ambu Nggo`be berikan tanah dengan syarat mereka harus bayar, satu gading dan se utas rantai mas. Bahan warisan itu masih disimpan Kai Kembe seorang turunan lurus Ambu Nggo`be.

Jadi semua syarat dipenuhi dan diselesaikan.Mereka menebang pohon dan semak memulaikan perkembangan yaitu Nua Roja yang kemudian diganti dengan nama Nua Ende. Terjadi kawin mawin antara penduduk asal pulau Ende dan penduduk asli. Maka putera Ambu Roru kawin dengan putera Ambu Nggo`be.Beberapa waktu kemudian datang seorang lelaki dari Modjopahit dengan mengendarai ngambu atau ikan paus. Ia berdiam di Ende dan kawin dengan wanita anak putera ambu Roru dan Ambu Nggo`be .Pun seorang Cina berdiam di Ende dan kawin dengan dari keluarga sama ini. Orang Cina itu bernama Maga Rinu ( Sic Bapak Kapitan Nggo`be ). Dari ceritera ini dapat disimpulkan bahwa Nua Ende dimulaikan oleh Ambu Nggo`be dan bantuan Ambu Roru dari Pulau Ende dan bantuan orang Majapahit serta orang Cina.

GeografiSunting

TopografiSunting

Sedangkan untuk letak astronomis, kabupaten Ende terletak pada 8°26’24,71” LS – 8°54’25,46” LS dan 121°23’40,44” BT – 122°1’33,3” BT. Wilayah Kabupaten Ende Ini Termasuk Juga Dalam Deretan Jalur Gunung Berapi, Sebut Saja Gunung Berapi Iya Yang Memiliki Ketinggian 637 Mdpl, Di mana Letusan Terakhirnya Terjadi Pada Tahun 1969. Masih Ada Juga Gunung Berapi Mutubusa Yang Memiliki Ketinggian 1.690 Mdpl, Di mana Terakhir Kalinya Tercatat Memuntahkan Lahar Panas Pada Tahun 1938.

Iklim & Curah HujanSunting

Curah Hujan Di Kabupaten Ende Tercatat Lebih Signifikan Pada Bulan Nopember Hingga Bulan April. Dengan Curah Hujan Rata-Rata Pertahun 1.129 Mm. Perbedaan Amplitudo Suhu Harian Rata-Rata Juga Tidaklah Terlampau Signifikan, Berada Dalam Ambang 6,0 °C. Di mana Suhu Terpanas Pada Siang Hari Adalah 33 °C Dan Suhu Udara Malam Hari Memiliki Suhu Terendah Pada Titik 23 °C. Kelembaban Nisbi Kabupaten Ende Berada Dalam Kisaran Rata-Rata 85%.

Data iklim Ende, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.6
(87.1)
30.3
(86.5)
30.7
(87.3)
31.5
(88.7)
30.6
(87.1)
30
(86)
29.9
(85.8)
30.2
(86.4)
31.5
(88.7)
32.3
(90.1)
32.3
(90.1)
31.3
(88.3)
30.93
(87.68)
Rata-rata harian °C (°F) 26.4
(79.5)
26.2
(79.2)
26.2
(79.2)
26.5
(79.7)
26.3
(79.3)
25.5
(77.9)
25
(77)
25.1
(77.2)
25.7
(78.3)
26.7
(80.1)
27.4
(81.3)
26.8
(80.2)
26.15
(79.08)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.2
(72)
22.1
(71.8)
21.8
(71.2)
21.6
(70.9)
21.1
(70)
20.1
(68.2)
19.1
(66.4)
20
(68)
21.8
(71.2)
22.2
(72)
22.5
(72.5)
22.3
(72.1)
21.4
(70.53)
Curah hujan mm (inci) 410
(16.14)
396
(15.59)
292
(11.5)
154
(6.06)
94
(3.7)
42
(1.65)
23
(0.91)
11
(0.43)
22
(0.87)
64
(2.52)
180
(7.09)
342
(13.46)
2.030
(79,92)
Rata-rata hari hujan 21 19 16 11 7 3 2 1 2 6 13 18 119
% kelembapan 83 84 81 78 76 74 71 69 70 73 77 80 76.3
Rata-rata sinar matahari bulanan 173 194 208 237 260 288 294 303 305 279 257 186 2.984
Sumber #1: Climate-Data.org[10] & BMKG[11]
Sumber #2: BPS.go.id[12]

HidrologiSunting

Sumber Utama Pertanian Bagi Masyarakat Kabupaten Ende Adalah Dari Beberapa Mata Air Yang Relatif Bertahan Debit Airnya, Selain Dari Sumber Mata Air Tadahan Lainnya. Beberapa Lokasi Mata Air Ini Antara Lain: Mata Air Wolowona Yaitu Mencapai 200 Lt/Dtk Yang Terdapat Di Kecamatan Ndona Tepatnya Berada Di Desa Onelako, Mata Air Aekemele Dengan Debit 40 Lt/Dtk, Mata Air Moni Dengan Debit 35 Lt/Dtk, Mata Air Aeuri Dan Aewenanda Di Kecamatan Ende Selatan. Jenis Tanah Di Kabupaten Ende Adalah Tanah Mediteran, Latosol, Alluvial, Regosol, Grumosol, Dan Andosol.

Satu Mata Air Bersih lainnya, yang sangat sehat sebab bisa langsung diminum tanpa harus direbus adalah Mata Air "Ae Bhobho", terletak di desa Wolokota kecamatan Ndona. Mata Air ini berdebit mencapai 40Lt/Detik, dan memenuhi kebutuhan dua desa yakni Wolokota dan Reka. Mata Air ini sebenarnya sangat potensiil untuk dikelola sebagai air minum bersih, sebab tidak ada sat kapur sama sekali. Sayangnya, belum dipergunakan secara optimal sebagai salah satu usaha ekonomi. hal ini terutama karena masih sulitnya akses ke desa ini karena belum dihubungkan dengan jalan raya.

Batas WilayahSunting

Batas wilayah Kabupaten Ende yaitu:

Utara Laut Flores
Timur Kabupaten Sikka
Selatan Laut Sawu
Barat Kabupaten Nagekeo

PemerintahanSunting

Daftar Bupati EndeSunting

No Foto Bupati Mulai Menjabat Selesai Menjabat Periode Keterangan Wakil Bupati
1.
Mauritus Geradus Winokan
1958
1961
Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Daerah Ende.[13]
-
1961[note 1]
10 Juli 1967
1961 - 1967
  • 6 Maret 1967 DPRD-GR Kabupaten Ende melakukan pencalonan Bupati Kepala Daerah Ende.[note 2]
  • Lebih dikenal dengan nama M. G. Winokan. Meninggal dunia tanggal 10 Juli 1967 dalam jabatan Bupati Ende.
-
Hendrikus Antonius Labina
10 Juli 1967[note 3][13]
2 September 1967[note 4][13]
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati
-
2.
Haji Hasan Aroeboesman
2 September 1967
1973
1967 - 1973
-
3.
Herman Joseph Gadi Djou, Drs Ekon.[14]
1973
1983
1973 - 1983
Menjabat 2 periode.
-
4.
Drs. Johanes Pake Pani
1983
1993
1983 - 1993
Menjabat 2 periode.
-
5.
Letkol. Frans Gadowolo
1993
1998
1993 - 1998
-
6.
Drs. Paulinus Domi
1998
2003
1998 - 2003
Menjabat 2 periode
-
2003
2009
2003 - 2009
Bernadus Gadobani, S.Ag[15]
7.
Drs. Don Bosco M. Wangge, M.Si
2009
2014
2003 - 2014
Drs. Achmad Mochdar
8.
  Ir. Marselinus Y. W. Petu
7 April 2014
14 Februari 2018[note 5]
2014 - 2019 Drs. Djafar H. Achmad, M.M
-
Drs. Obaldus Toda, MM
14 Februari 2018[16]
25 Juni 2018.[17]
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor:131.53 – 220 Tahun 2018 Tentang Penunjukan Pejabat Sementara Bupati Ende.
-
-
  Ir. Marselinus Y. W. Petu
25 Juni 2018
7 April 2019
Menjabat kembali setelah selesai melaksanakan cuti kampanye untuk periode kedua. Drs. Djafar H. Achmad, M.M
(8).
  Ir. Marselinus Y. W. Petu
7 April 2019[18][19]
26 Mei 2019.[20][21]
2019 - 2024 Bupati Ir. Marselinus Y. W. Petu meninggal dunia akibat serangan jantung di Rumah Sakit Siloam Kota Kupang tanggal 26 Mei 2019 sekitar jam 02.10 WITA. Drs. Djafar H. Achmad, M.M
-
  Drs. Djafar H. Achmad, M.M
26 Mei 2019
8 September 2019
Wakil Bupati menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati[22]
-
9.
  Drs. Djafar H. Achmad, M.M
8 September 2019[23]
7 April 2024
-


Dewan PerwakilanSunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Ende dalam dua periode terakhir.[24][25]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
  PKB 3   2
  Gerindra 4   3
  PDI-P 4   4
  Golkar 4   3
  NasDem 4   4
  Berkarya (baru) 1
  PKS 2   2
  PSI (baru) 3
  PAN 2   1
  Hanura 3   4
  Demokrat 3   2
  PKPI 1   1
Jumlah Anggota 30   30
Jumlah Partai 10   12

KecamatanSunting

Kabupaten Ende terdiri dari 21 Kecamatan, 23 Kelurahan, dan 255 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 270.207 jiwa dengan luas wilayah 2.046,50 km² dan sebaran penduduk 132 jiwa/km².[26][27]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ende, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
53.08.15 Detukeli 13 Desa
53.08.06 Detusoko 1 20 Desa
Kelurahan
53.08.03 Ende 32 Desa
53.08.04 Ende Selatan 5 - Kelurahan
53.08.19 Ende Tengah 4 - Kelurahan
53.08.20 Ende Timur 3 3 Desa
Kelurahan
53.08.18 Ende Utara 4 6 Desa
Kelurahan
53.08.14 Kelimutu 9 Desa
53.08.13 Kota Baru 13 Desa
53.08.21 Lepembusu Kelisoke 14 Desa
53.08.12 Lio Timur 1 12 Desa
Kelurahan
53.08.11 Maukaro 11 Desa
53.08.10 Maurole 13 Desa
53.08.01 Nanga Panda 1 28 Desa
Kelurahan
53.08.05 Ndona 2 12 Desa
Kelurahan
53.08.16 Ndona Timur 7 Desa
53.08.17 Ndori 10 Desa
53.08.02 Pulau Ende 9 Desa
53.08.07 Wewaria 22 Desa
53.08.08 Wolowaru 1 16 Desa
Kelurahan
53.08.09 Wolojita 1 5 Desa
Kelurahan
TOTAL 23 255

Lambang DaerahSunting

Lambang Daerah Kabupaten Ende berbentuk perisai bersisi lima yang mengandung arti sebagai berikut:

  1. Perisai melambangkan alat perlindungan rakyat
  2. Sisi lima melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara

Warna dan Isi Lambang DaerahSunting

Warna lambang terdiri dari warna merah, kuning, hitam dan biru yang diambil dari warna kain tenun rakyat Ende-Lio yang mencerminkan ciri khas kebudayaan rakyat Daerah Tingkat II Ende yang mempunyai arti sebagai berikut:

  1. Merah melambangkan keberanian
  2. Kuning melambangkan keagungan, kekayaan dan kemuliaan
  3. Hitam melambangkan siap demi cita-cita yang luhur serta teguh dan abadi
  4. Biru melambangkan kerukunan, kesetiaan di dalam kekeluargaan

Arti Lambang DaerahSunting

Lambang Daerah Kabupaten Ende berisi:

  1. Lukisan bintang yang berwarna kuning keemasan yang melambangkan keagungan dan kemuliaan Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta yang memberi hidup dan menyinari kehidupan manusia pada umumnya, khususnya rakyat Daerah Tingkat II Ende.
  2. Di bawah lukisan bintang tertulis dengan huruf latin "DAERAH TINGKAT II ENDE".
  3. Rantai yang melingkari lukisan danau Kelimutu melambangkan ikatan kerukunan dan kekeluargaan yang hidup dikalangan rakyat Daerah Kabupaten Ende.
  4. Danau Kelimutu adalah satu-satunya keindahan alam di dunia yang hanya terdapat di Daerah Kabupaten Ende, melambangkan keagungan, kemegahan dan ketenangan hidup rakyatnya dengan tabah dan penuh semangat membangun daerahnya sepanjang masa.
  5. Lukisan padi dan kapas yang terdapat di bawah lukisan danau Kelimutu mengandung arti tujuan kesejahteraan material dan spiritual rakyat Daerah Kabupaten Ende. 14 butir padi dan 12 buah kapas melambangkan 14 Desember, tanggal dan bulan berdirinya Daerah Kabupaten Ende, sedangkan angka 1958 yang terletak di bawah lukisan pohon beringin melambangkan tahun berdirinya Daerah Kabupaten Ende.
  6. Lukisan pohon beringin yang terletak di bawah lukisan padi dan kapas melambangkan persatuan dan kesatuan.
  7. Empat corak garis yang melintang sebagai dari lukisan waran dasar lambang ini yang memberi perisai atau lima bagian, melambangkan rencana pembangunan lima tahun yang terus menerus untuk mencapai cita-cita bangsa seperti yang termaktub dalam sila ke lima dari Pancasila.

DemografiSunting

Jumlah penduduk Kabupaten Ende hasil registrasi Penduduk akhir tahun 2015 sebanyak 297.292 jiwa yang terdiri atas 154.427 jiwa penduduk perempuan dan 142.865 jiwa penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk pada tahun 2015 ini 145 jiwa per kilometer persegi, dengan kepadatan penduduk terpadat terdapat pada Kecamatan Ende Tengah sebesar 3.801 jiwa per km2 dan yang terendah pada Kecamatan Lempembusu Kelisoke dengan kepadatan penduduk-nya 46 jiwa per km2. Jumlah Kepala Keluarga hasil Registrasi Penduduk adalah sebesar 57.550 RT dengan rata-rata penduduk per RT tidak terlalu bervariasi yakni antara 3-6 jiwa per RT pada setiap kecamatan, sedangkan rata-rata penduduk per RT untuk Kabupaten Ende yaitu 4 jiwa per RT.

PendidikanSunting

Kabupaten Ende memiliki 3 Unit SMA/SMK/MA Negeri, 12 Unit SMA/SMK/MA Swasta, 54 Unit SMP/MTs Negeri, 32 Unit SMP/MTs Swasta, 176 Unit SD/MI Negeri, 156 Unit SD/MI Swasta, 107 Unit Taman Kanak-kanak. Total siswa di Kabupaten Ende mencapai 67.758 Siswa dengan banyaknya tenaga pengajar yaitu 4.541 guru. Berikut beberapa nama sekolah di Kabupaten Ende:

TK/PAUD/RA/KBSunting

  1. TK Negeri Pembina Ende
  2. TK St. Agnes Ende
  3. TK Aisiyah Nangapanda
  4. TK Pelita Hati Bunda Onekore
  5. KB Kasih Ibu Kelimutu
  6. RA Al Hikmah Ahmad Yani
  7. TK Pertiwi Ende
  8. TK Maria Virgo Ende
  9. TK Yayasan UNFLOR Ende
  10. PAUD Sare Pawe Ende
  11. TK Syalom Ende

SD/MISunting

  1. SD negeri 1 Ende
  2. SD Inpres 2 Ende
  3. SD Katolik St. Theresia Ende 3
  4. SD GMIT Ende 4
  5. SD Negeri 5 Ende
  6. SD Negeri 2 Wolooja
  7. SD Inpres 10 Ende
  8. SD Inpres 13 Ende
  9. SD Inpres 3 Onekore
  10. SD Inpres 5 Onekore
  11. SD Inpres 6 Ende
  12. SD Inpres 7 Ende
  13. SD Inpres 8 Ende
  14. SD Inpres 9 Ende
  15. SD Inpres 10 Ende
  16. SD Inpres 11 Ende
  17. SD Inpres 12 Ende
  18. SD Inpres 14 Ende
  19. SD Inpres 15 Ende
  20. SD Inpres Watujara
  21. SD Katholik Aefeo
  22. SD Katholik Kekawi’i
  23. SD Katolik Santa Ursula Ende
  24. MI Negeri 1 Ende
  25. SD Inpres 16 Ende
  26. SD Katolik Onekore 1 Ende
  27. SD Onekore 4 Ende
  28. SD Katolik Wolotopo 1
  29. SD Katolik Wolotopo 2
  30. SD Inpres Wolotopo

SMP/MTsSunting

  1. SMP Negeri 1 Ende
  2. SMP Negeri 2 Ende
  3. SMP Negeri 1 Ndona
  4. SMP Negeri 1 Detusoko
  5. SMP Negeri 1 Maukaro
  6. SMP Negeri 1 Maurole
  7. SMP Negeri 1 Wolowaru
  8. SMP Negeri 2 Wolowaru
  9. SMP Negeri 1 Atap Woloara
  10. SMP Negeri 1 Atap Nuamuri
  11. SMP Katolik Santa Ursula Ende
  12. SMP Katolik Wolowaru
  13. SMP Swasta Katolik Moni
  14. SMP Katolik Maria Goreti Ende
  15. SMP Kristen Ende
  16. SMP KATOLIK FRATERAN NDAO
  17. SMP Negeri 1 Ende Selatan
  18. SMP Katolik St. Fransiskus Xaverius Wolotopo
  19. SMP Katolik Yos Sudarso Ende
  20. SMP Adhyaksa Ende
  21. SMP Muthmainah Ende

SMA/SMK/MASunting

  1. MAN ENDE
  2. SMA Negeri 1 Ende
  3. SMA Negeri 2 Ende
  4. SMK Negeri 1 Ende
  5. SMK Negeri 2 Ende
  6. SMK Negeri 5 Ende
  7. SMA Katolik Syuradikara Ende
  8. SMK Katolik Syuradikara Ende
  9. SMA Katolik Frateran Ndao Ende
  10. SMA Tridarma Ende
  11. SMA Adhyaksa Ende
  12. SMK Katolik Muktyaca Ende
  13. SMK Yos Sudarso
  14. SMA ALSIORA ENDE
  15. SMK Katolik Yos Sudarso
  16. SMA Katolik St. Petrus Ende
  17. SMA Negeri 1 Maurole
  18. SMAK Thomas Morus Ende
  19. SMA Negeri 1 Wolowaru
  20. SMA Pelayaran Ndona
  21. SMA Negeri 1 Detusoko

Perguruan TinggiSunting

  1. Universitas Flores
  2. Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula
  3. Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa (STIPAR) Ende
  4. Akademi Bahasa Asing Santa Mary Ende
  5. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Mataram
  6. Akademi Keperawatan (AKPER) Ende

KesehatanSunting

Kabupaten Ende mempunyai 3 Rumah Sakit, 1 RS Bersalin, 24 Puskesmas, 52 Puskesmas Pembantu dan 6 Balai Pengobatan. Tiga rumah sakit masing-masing adaalah RSUD Ende, Rumah Sakit Misi Ende, dan RS St Antonius Jopu. Sedangkan RS Bersalin yakni RS Bersalin SSPS Ende. Rencananya akan dibangun rumah sakit baru bernama RSU Pratama di Kecamatan Wewaria. Terdapat 443 orang tenaga medis meliputi dokter umum, dokter gigi, bidan, Perawat / SPK, Perawat Gigi, Akademi Perawat maupun Sanitarian (SPPH).

TransportrasiSunting

Untuk melayani mobilisasi angkutan darat di Kabupaten Ende terdapat 130.30 Km jalan nasional, 160.30 Km jalan provinsi, 824.60 Km jalan kabupaten dan 338.70 Km jalan pedesaan. Sementara itu Kabupaten Ende memiliki 5 terminal tipe A dan C yaitu Terminal Ndao, Terminal Rewarangga, Terminal Detusoko, Terminal Maukaro dan Terminal Wolowaru. Sedangkan untuk angkutan udara, Kabupaten Ende mempunyai Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman dengan maskapai Lion Air dioperasikan oleh Wings Air, Kalstar, Pelita Air Service dan TransNusa Air Services. Letak Kabupaten Ende yang strategis, yang batas wilayahnya berhubungan langsung dengan dua perairan laut utara dan selatan sehingga terdapat Pelabuhan Barang dan Penumpang, Pelabuhan Pertamina dan Pelabuhan Ikan.

PariwisataSunting

 
Pohon Sukun Bung Karno di Ende

Berbagai tempat wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi antara lain:

  1. Danau Kelimutu, terletak di Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende (hanya berjarak 55 km dari Ende atau 100 km dari Maumere)
  2. Kerikil Hijau di Pantai Penggajawa
  3. Museum Bung Karno, berupa sebuah rumah pengasingan Bung Karno oleh Belanda selama 4 tahun (1934-1938)
  4. Monumen Pancasila, sebuah pohon sukun tempat Soekarno merenungkan dan merumuskan dasar-dasar negara Indonesia yang dikemudian hari dikenal dengan nama Pancasila
  5. Pantai Berpasir Putih, tempat kura-kura & penyu bertelur di kecamatan Ndona Timur, 20 km dari Kota Ende
  6. Taman Renungan Bung Karno, terletak di pusat kota Ende, tempat di mana Bung Karno mendapatkan ilham Pancasila. Terdapat patung Bung Karno dari perunggu yang sedang menatap ke arah laut.

Berbagai atraksi dan atau kegiatan yang memiliki nilai wisata:

  1. Ritual Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata

CatatanSunting

  1. ^ "Bupati Winokan seorang tokoh Katolik. Dia dipilih jadi Bupati dengan dukungan Partai-partai Islam yang minoritas di DPRD Ende, bukan oleh Partai Katolik." (Ben Mboi: Memoar Seorang Dokter, Prajurit, Pamong Praja, Hal. 186).
  2. ^ Dari pencalonan DPRD-GR Kabupaten Ende muncul tiga calon masing-masing: Haji Hasan Aroeboesman, H. A. Labina dan Herman Joseph Gadi Djou, Drs Ekon. Suara terbanyak diperoleh H. A. Labina dengan 8 suara disusul Haji Hasan Aroeboesman 7 suara dan Herman Joseph Gadi Djou, Drs Ekon 2 suara. Hasil pencalonan dikirim ke Menteri Dalam Negeri di Jakarta. Menteri Dalam Negeri kemudian menetapkan Haji Hasan Aroeboesman sebagai Bupati Ende dengan SK No.UP.9/2/11-985 Tanggal 7 Juni 1967.
  3. ^ Berhubung Bupati M. G. Winokan meninggal dunia dan agar tidak terjadi kekosongan Pimpinan Daerah, Gubernur NTT, El Tari, mengeluarkan SK Gubernur NTT No.53/Des.2/7/35 Tanggal 10 Juli 1967 (mendahului Keputusan Menteri Dalam Negeri) menunjuk H. A. Labina, Sekretaris Daerah Kabupaten Ende, sebagai Pejabat Sementara Bupati Ende.
  4. ^ H. A. Labina diberhentikan sebagai Pejabat Sementara Bupati Ende dengan SK Gubernur NTT No.70/Des.2/8/40 Tanggal 21 Agustus 1967 (Efektif menjabat sampai pelantikan Haji Hasan Aroeboesman tanggal 2 September 1967). Di akhir tahun 1967, H. A. Labina dipindahkan ke Kabupaten Flores Timur sebagai Koordinator Schap Wilayah Lembata.
  5. ^ Bupati Ir. Marselinus Y. W. Petu & Wakil Bupati Drs. Djafar H. Achmad, M.M kembali berpasangan dalam Pilkada Ende 2018 dan mengajukan cuti kampanye. Tanggal 25 Juni 2018 selesai menjalankan cuti dan kembali menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ende.

ReferensiSunting

  1. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 7 Desember 2021. 
  2. ^ a b c d "Permendagri no.137 tahun 2017". 27 Desember 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 12 Juni 2018. 
  3. ^ a b c d "Kabupaten Ende Dalam Angka 2021" (pdf). www.endekab.bps.go.id. hlm. 6, 35, 107. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-12. Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
  4. ^ "Banyaknya Pemeluk Agama Dirinci per Kecamatan di Kabupaten Ende 2011". BPS Kabupaten Ende. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-30. Diakses tanggal 09 Maret 2018. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 7 Desember 2021. 
  6. ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal 2018-07-06. 
  7. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2021" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2021). hlm. 9. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-12-07. Diakses tanggal 7 Desember 2021. 
  8. ^ "Website Pemerintah Provinsi NTT: Kabupaten Ende". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-15. Diakses tanggal 2010-05-16. 
  9. ^ UWA (2022-06-07). "Wisata di Ende, Bumi Pancasila". UWA (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-12. Diakses tanggal 2022-08-14. 
  10. ^ "Ende, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 17 Agustus 2020. 
  11. ^ "Buletin Prakiraan Musim Hujan 2022-2023 Provinsi NTT – Normal Curah Hujan Kabupaten Ende Zona Musim 484 & 485 periode 1991-2020". BMKG – Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang. September 2022. hlm. 22. Diakses tanggal 27 September 2022. 
  12. ^ "Iklim Ende". BPS.go.id. Diakses tanggal 18 Agustus 2020. 
  13. ^ a b c "Biro Administrasi Umum Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi NTT, Memori Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 1958-1972, Jilid I, (Flores: Percetakan Arnoldus Ende, 1972),".
  14. ^ "BREAKING NEWS: Mantan Bupati Ende, HJ Gadi Djou Meninggal Dunia". kupang.tribunnews.com. Diakses tanggal 1 November 2018, jam 14:22 WITA.
  15. ^ "Selamat Jalan Pak Mantan Wakil Bupati Ende, Bernardus Gadobani". kupang.tribunnews.com. Diakses tanggal 1 November 2018, jam 14:09 WITA.
  16. ^ "Gubernur Frans Titip Pesan Buat Tiga Pjs Bupati". porosnusantara.co.id. Diakses tanggal 1 November 2018, jam 12:32 WITA.
  17. ^ "Serah Terima Jabatan Pjs Bupati Ende Kepada Bupati Ende". portal.endekab.go.id. Diakses tanggal 1 November 2018, jam 14:30 WITA.
  18. ^ "KPU Tetapkan Paket Marsel-Jafar Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ende Terpilih". kupang.tribunnews.com. Diakses tanggal 1 November 2018, jam 14:25 WITA.
  19. ^ "Gubernur Lantik Pasangan Bupati Kupang, Ende dan Bupati Ngada". kupang.tribunnews.com. Diakses tanggal 26 Mei 2019, jam 15:51 WITA.
  20. ^ Bere, Sigiranus Marutho (26 Mei 2019). Wiwoho, Laksono Hari, ed. "Bupati Ende Meninggal Dunia akibat Serangan Jantung". Kompas.com. Kompas. Diakses tanggal 26 Mei 2019. 
  21. ^ Bere, Sigiranus Marutho (26 Mei 2019). Budi, Candra Setia, ed. "Bupati Ende Meninggal Saat Kegiatan Golkar di Kupang". Kompas.com. Kompas. Diakses tanggal 26 Mei 2019. 
  22. ^ Halim, Devina (26 Mei 2019). Krisiandi, ed. "Kemendagri Berbelasungkawa atas Meninggalnya Bupati Ende". Kompas.com. Kompas. Diakses tanggal 26 Mei 2019. 
  23. ^ RRI 2020, LPP (9 September 2019). "Usai Dilantik Menjadi Bupati Ende, Drs.Haji Djafar H Achmad Berziarah Ke Makam Almarhum Bupati Ende Ir.Marselinus Y.W Petu". rri.co.id. Diakses tanggal 28 November 2020. 
  24. ^ Perolehan Kursi DPRD Ende 2014-2019
  25. ^ Perolehan Kursi DPRD Ende 2019-2024
  26. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  27. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luarSunting