Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Muara Enim.
Kabupaten Muara Enim | ||
---|---|---|
Sumatra ![]() | ||
| ||
Motto: Serasan Sekundang | ||
![]() | ||
Koordinat: 4°13′58″S 103°36′51″E / 4.2327°S 103.6141°E | ||
Negara | ![]() | |
Provinsi | Sumatra Selatan | |
Tanggal peresmian | 20 November 1946 | |
Ibu kota | Muara Enim | |
Pemerintahan | ||
• Bupati | H. Juarsah, SH (Plt.) | |
Luas | ||
• Total | 7.483,06 km2 (288,923 sq mi) | |
Populasi ((2018)[1]) | ||
• Total | 628.661 jiwa | |
Zona waktu | WIB (UTC+07:00) | |
Kode telepon | 0734 0713 | |
Kode Kemendagri | 16.03 ![]() | |
Jumlah kecamatan | 22 | |
Jumlah kelurahan | 10 | |
Jumlah desa | 246 | |
DAU | Rp692.439.925.000,00(2020)[2] | |
Situs web | http://www.muaraenimkab.go.id/ |

GeografiSunting
Secara geografis posisi Kabupaten Muara Enim terletak antara 4° sampai 6° Lintang Selatan dan 104° sampai 106° Bujur Timur.[3] Kabupaten Muara Enim merupakan daerah agraris dengan luas wilayah 7.483,06 km², terdiri atas 22 kecamatan, 246 desa, dan 10 kelurahan. Bumi Serasan Sekundang memiliki batas wilayah:
Batas WilayahSunting
Berikut adalah
Kondisi topografi daerah cukup beragam, daerah dataran tinggi di bagian barat daya, merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan, meliputi Kecamatan Semende Darat Laut, Semende Darat Ulu, Semende darat Tengah dan Kecamatan Tanjung Agung. Daerah dataran rendah, berada di bagian tengah (Muara Enim, Ujan Mas, Benakat, Gunung Megang, Rambang Dangku, Rambang, Lubai) terus ke utara–timur laut, terdapat daerah rawa yang berhadapan langsung dengan daerah aliran Sungai Musi, meliputi Kecamatan Gelumbang, Sungai Rotan, dan Muara Belida.
PemerintahanSunting
Pada awal terbentuknya, Kabupaten Muara Enim bernama Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah (LIOT). Terbentuknya Kabupaten Muara Enim berawal dari panitia Sembilan sebagai realisasi surat Keputusan Bupati Daerah Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah tanggal 20 November 1946, hasil karya panitia tersebut disimpulkan dalam bentuk laporan yang terdiri dari 10 bab, dangan judul Naskah Hari Jadi Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah dan telah dikukuhkan dengan surat keputusan Bupati Kepala Daerah Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah tanggal 14 Juni 1972 No. 47/Deshuk/1972. Tanggal 20 November tersebut kemudian menjadi dasar hari jadi Kabupaten Muara Enim.
Kabupaten Muara Enim sebelumnya terdiri dari 22 kecamatan[4] kemudian pada tahun 2012 bertambah tiga kecamatan, yaitu Belimbing, Belida Darat, dan Lubai Ulu, sehingga menjadi 25 kecamatan, dan menjadi 20 kecamatan sejak keluarnya UU Nomor 7 Tahun 2013, di mana lima kecamatan dalam kabupaten ini, yaitu Talang Ubi, Penukal Utara, Penukal, Abab, dan Tanah Abang, bergabung membentuk kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir[5], serta terakhir menjadi 22 kecamatan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 10 Tahun 2018[6].
Daftar BupatiSunting
No | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Amaludin | ||||||||
Aziz | ||||||||
Abbas Ali Rachman | ||||||||
Ahmad Wani | ||||||||
Ahmad Kasim Djaki | ||||||||
Asnawi Mangkualam | ||||||||
Muhammad Sai Sohar | ||||||||
Nang Ali Solichin | ||||||||
H. Hasan Zen S.H., M.M. |
||||||||
Sofyan Effendi | ||||||||
H. Kalamudin Djinab S.H., M.H. |
||||||||
Muzakir Sai Sohar | ||||||||
Teddy Meilwansyah S.STP., M.M. |
||||||||
Ir. H. Ahmad Yani M.M. |
||||||||
H. Juarsah S.H. |
||||||||
|
2020- Juarsah (Plt)
Dewan PerwakilanSunting
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Muara Enim dalam dua periode terakhir. [9][10][11][12]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019 Sebelum Pemekarana |
2014-2019 Sesudah Pemekaranb |
2019-2024 | |
PKB | 2 | 3 | ▼ 2 |
Gerindra | 3 | 3 | 4 |
PDI Perjuangan | 6 | 8 | ▼ 7 |
Golkar | 5 | 5 | 5 |
NasDem | 4 | 4 | 4 |
Berkarya | (baru) 2 | ||
PKS | 4 | 4 | 4 |
Perindo | (baru) 1 | ||
PPP | 5 | ▼ 4 | 5 |
PAN | 4 | ▼ 3 | ▼ 2 |
Hanura | 4 | ▼ 3 | 3 |
Demokrat | 5 | 5 | 5 |
PBB | 3 | 3 | ▼ 1 |
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 |
Jumlah Partai | 11 | 11 | 13 |
Keterangan: aDPRD Muara Enim dan PALI bDPRD Muara Enim |
KecamatanSunting
KependudukanSunting
Berdasarkan sensus penduduk 2010, jumlah penduduk kabupaten ini bertambah hingga berjumlah 716.676 dengan laju pertumbuhan penduduk selama 2000-2010 sebesar 2,0 persen per tahun. Persebaran penduduk menurut kecamatan di wilayah Kabupaten Muara Enim tidak merata. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Talang Ubi, Lawang Kidul, dan Muara Enim. Ketiga kecamatan tersebut dihuni oleh sekitar 26,75 persen penduduk Kabupaten Muara Enim. Sementara kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Muara Belida ± 1,06%.
PendidikanSunting
Data sarana pendidikan pada semua jenjang pendidikan pada tahun 2010 adalah jumlah sekolah TK sebanyak 110 atau bertambah 23,6 persen dibanding tahun 2009. Jumlah sekolah dasar dan MI sebanyak 507 atau meningkat 2,01 persen. Pada tingkat SLTP/MTs terdapat 153 sekolah atau meningkat 12,5 persen. Sedangkan Sekolah SMU/SMK/MA pada tahun ini menjadi 78 atau meningkat 5,4 persen.
KesehatanSunting
Pada tahun 2010 di Kabupaten Muara Enim telah terdapat 3 buah rumah sakit, 24 unit puskesmas dan 107 unit puskesmas pembantu. Sementara untuk jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Muara Enim seluruhnya sebanyak 1.872 orang dengan rincian 101 dokter, 13 Apoteker, 185 Sarjana Kesehatan, 804 tenaga keperawatan, 571 Bidan, dan 198 Non Medis.
EkonomiSunting
Kabupaten Muara Enim mengandalkan pertanian terutama perkebunan dalam mendorong perekonomiannya. Hal ini terlihat dari besarnya luas lahan yang digunakan untuk perkebunan. Lahan yang ada di Kabupaten Muara Enim umumnya merupakan lahan bukan sawah yaitu sekitar 96,19 persen dan sisanya merupakan lahan sawah.
Sektor pertambangan juga berperan cukup besar dalam perekonomian Kabupaten Muara Enim, baik komposisi dengan migas maupun tanpa migas. Dalam komposisi dengan migas, peranan dominan sektor pertambangan dibentuk oleh dominasi produk minyak dan gas bumi, sementara dalam komposisi tanpa migas, sumbangan batubara masih cukup dominan. Jumlah produksi batubara tahun 2010 tercatat sebanyak 11.948.767 ton atau naik 3,54 persen dari tahun lalu yang mencapai 11.540.720 ton. Walaupun produksi briket batubara turun 88,64 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pelayanan umumSunting
PLTU Tanjung Enim merupakan pembangkit listrik yang berada di Kabupaten Muara Enim, tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di wilayah Sumatra bagian selatan yang dihubungkan melalui jaringan transmisi interkoneksi Sumatra bagian selatan. Daya terpasang pembangkit listrik PLTU Tanjung Enim mencapai 260.000 kW dengan tenaga listrik yang dibangkitkan mencapai 1.753.805 MWh.
Lihat pulaSunting
ReferensiSunting
- ^ https://muaraenimkab.bps.go.id/statictable/2019/05/14/135/jumlah-penduduk-kabupaten-muara-enim-2005---2018.html
- ^ "Dana Alokasi Umum (DAU" (PDF).
- ^ bappeda.muaraenimkab.go.id Muara Enim Dalam Angka 2010
- ^ Lampiran Permendagri No 66 Tahun 2011
- ^ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir di Provinsi Sumatra Selatan
- ^ Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 10 Tahun 2018
- ^ Gubernur Alex Noerdin Lantik Teddy Meilwansyah Sebagai PJ Bupati Muaraenim, diakses 27 Desember 2020.
- ^ Usai Dilantik, Juarsah Resmi Jabat Bupati Muara Enim, diakses 27 Desember 2020.
- ^ DPRD Muara Enim 2014-2019 Sebelum Pemekaran
- ^ 10 Anggota Pengganti DPRD Muara Enim 2014-2019 Setelah Pemekaran
- ^ 10 Nama Anggota DPRD Muara Enim yang Dipindah ke DPRD PALI 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Muara Enim 2019-2024