Stasiun Waruduwur

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Waruduwur (WDW) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Desa Kanci, Astanajapura, Cirebon. Walaupun stasiun ini bernama Waruduwur, secara administratif stasiun ini tidak terletak di Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, tetapi terletak di sebelah timur desa tersebut. Stasiun yang terletak pada ketinggian +3 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon dan berada satu petak di sebelah timur Stasiun Cirebon Prujakan.

Stasiun Waruduwur

Lokasi
Koordinat6°47′6″S 108°37′16″E / 6.78500°S 108.62111°E / -6.78500; 108.62111
Ketinggian+3 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama tinggi; tidak ada peron di antara jalur 2 dan 3)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bangunan lama Stasiun Waruduwur yang dinonaktifkan setelah pengoperasian jalur ganda

Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Sejak jalur ganda segmen stasiun ini hingga Stasiun Losari resmi dioperasikan mulai 17 Juni 2013[4] dan kemudian petak hingga Stasiun Prujakan mulai 4 Juli 2013,[5] operasional stasiun ini dipindahkan ke bangunan baru berukuran lebih besar yang terletak sekitar 300 meter di sebelah tenggara bangunan lama. Tata letak jalur di stasiun ini diubah sehingga kini jumlah jalurnya menjadi empat dengan jalur 2 merupakan sepur lurus arah Cirebon dan jalur 3 merupakan sepur lurus arah Semarang. Bangunan lama stasiun yang merupakan peninggalan Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) sudah tidak digunakan lagi. Selain itu, sistem persinyalan elektrik yang lama telah diganti dengan yang baru produksi PT Len Industri. Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di sini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.

Dari stasiun ini terdapat jalur lori menuju Stasiun Sindanglaut SCS dan menggabung ke Stasiun Pabedilan (Bedilan) yang sudah dinonaktifkan sejak zaman pendudukan Jepang.[6]

Insiden

sunting

Pada tanggal 23 Mei 2015 pukul 18.10 WIB, KA Bangunkarta tujuan Stasiun Surabaya Gubeng (KA 56) menyenggol KA angkutan pipa besar tujuan Stasiun Alastua (KA 2502) di Stasiun Waruduwur, hingga anjlok satu gerbong pembangkit, dua gerbong penumpang eksekutif, dan lokomotif dengan nomor CC206 13 23 milik Depo Lokomotif Purwokerto. Anjlokan terjadi di wesel, kemudian lokomotifnya memalang sehingga mengenai KA 2502 yang sedang berhenti di jalur 4 lantaran gerbong paling belakang belum melewati batas ruang bebas (preipal). Pada saat yang sama, kereta api semen sedang singgah di jalur 1. Salah seorang petugas pengawal kereta api barang KA 2502 yang membawa pipa mengalami patah kaki dengan luka yang serius sehingga dirawat di Rumah Sakit Ciremai, Cirebon.[7]

Pada 6 Agustus 2022 pukul 20.40 WIB, terjadi kecelakaan lalu lintas antara mobil dan KA Argo Cheribon dengan nomor KA 26A pada perlintasan tanpa palang pintu di km 202+1 pada petak Stasiun Waruduwur–Stasiun Babakan, tepatnya di dekat eks halte Getrakmoyan. Empat korban tewas, lokomotif yang berdinas yaitu CC206 13 34 mengalami kerusakan, dan perjalanan beberapa kereta api terlambat hingga beberapa jam.[8]

Referensi

sunting
  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 30. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 Mei 2023. Diakses tanggal 31 Agustus 2024 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ "Double Track KA Cirebon-Brebes Diuji Coba". BeritaTrans.com. 17 Juni 2013. Diakses tanggal 22 November 2017. 
  5. ^ "Wamenhub Optimistis Rel Ganda Cirebon–Surabaya Selesai Akhir Tahun". BeritaTrans.com. 2013-09-03. Diakses tanggal 2020-05-03. 
  6. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  7. ^ Sudarsih, A. (2015). "KA Bangunkarta "Senggol" KA Barang". Majalah KA. 107: 22–23. 
  8. ^ KAI, Public Relations (2022-08-07). "Setelah Odong-odong, Kini Mobil yang Hambat Perjalanan KA". Kereta Api Indonesia. Diakses tanggal 2022-08-09. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cirebon Prujakan
Terminus
Segitiga Cirebon Prujakan–Prupuk–Tegal
Cirebon Prujakan–Tegal
Cirebon Prujakan–Tegal
Babakan
menuju Tegal
Terminus Bedilan–Waruduwur
Trase lama SCS, dibongkar romusa Jepang 1942–1943
Kanci
menuju Bedilan