Kabupaten Pandeglang
Pandeglang (bahasa Sunda: aksara Sunda: ᮕᮔ᮪ᮓᮦᮌᮣᮀ, translit. Pandéglang), adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten, Indonesia. Ibu kotanya adalah Pandeglang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Serang di utara, Kabupaten Lebak di Timur, serta Samudra Indonesia di barat dan selatan. Wilayahnya juga mencakup Pulau Panaitan (di sebelah barat, dipisahkan dengan Selat Panaitan), serta sejumlah pulau-pulau kecil di Samudra Hindia, termasuk Pulau Deli dan Pulau Tinjil. Semenanjung Ujung Kulon merupakan ujung paling barat Pulau Jawa, di mana terdapat suaka margasatwa tempat perlindungan hewan badak bercula satu yang kini hampir punah. Suku aslinya adalah Suku Sunda Banten.
Kabupaten Pandeglang | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Sunda | ᮕᮔ᮪ᮓᮦᮌᮣᮀ |
![]() | |
![]() Peta | |
Koordinat: 6°18′33″S 106°06′17″E / 6.3092°S 106.1047°E | |
Negara | ![]() |
Provinsi | Banten |
Tanggal berdiri | 1 April 1874[1] |
Ibu kota | Pandeglang |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Irna Narulita |
• Wakil Bupati | Tanto Warsono Arban |
Luas | |
• Total | 2.746,89 km2 (1,060,58 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.318.614 |
• Kepadatan | 480/km2 (1,200/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,84% Kristen 0,14% - Protestan 0,12% - Katolik 0,02% Buddha 0,02%[3] |
• Bahasa | Sunda Banten Indonesia |
• IPM | ![]() sedang[4] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Pelat kendaraan | A xxxx J*/K*/L*/M* |
Kode Kemendagri | 36.01 ![]() |
DAU | Rp 1.227.907.593.000.-(2020)[5] |
Semboyan daerah | BERKAH (Bersih, elok, ramah, kuat, aman, dan hidup) |
Fauna resmi | Badak bercula satu |
Situs web | www |
Pusat kota Kabupaten Pandeglang terletak di 4 Kecamatan yaitu Pandeglang, Karang Tanjung, Majasari, dan Kaduhejo. Selain itu pusat wisata pantai terdapat di Carita. Terdapat 3 Gunung di Kabupaten Pandeglang yaitu Gunung Karang, Gunung Pulosari dan Gunung Aseupan.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang merupakan dataran rendah dan dataran bergelombang. Sungai yang mengalir di antaranya Sungai Ciliman yang mengalir ke arah barat, dan Sungai Cibaliung yang mengalir ke arah selatan.[6]
SejarahSunting
Nama "Pandeglang" yang sekarang digunakan ini baik sebagai Ibu Kota Kabupaten maupun sebagai nama Kabupaten hal ini ada beberapa pendapat antara lain:[butuh rujukan]
- Pandeglang yang berasal dari kata “Pandai Gelang” yang artinya orang tukang atau tempat menempa gelang. Pendapat ini terutama dikaitkan dengan legenda "Si Amuk" yang konon kabarnya pada Zaman Kesultanan Banten, di Desa Kadupandak ada seorang tukang Pandai (tukang besi) yang termasyur pandai.
Meriam Ki Amuk (samping)
- Sultan Banten yang memerintah pada waktu itu menyuruh tukang pandai besi di desa tersebut untuk membuat gelang meriam yang bernama si AMUK, karena di daerah lain tukang pandai besi tidak ada yang sanggup untuk membuatnya. Oleh karena pandai besi tersebut berhasil membuatnya maka daerah Kadupandak dan sekitarnya disebut orang Pandeglang yang selanjutnya berkembang menjadi salah satu distrik di Kabupaten Serang;
Meriam Ki Amuk (depan)
- Pandeglang berasal dari kata “Paneglaan” yang artinya tempat melihat ke daerah lain dengan jelas. Hal ini seperti dikemukakan dalam salah satu Buku “Pandeglang itu asal dari kata Paneglaan, tempat melihat ke mana-mana”. Sedikit kita nanjak ke pasir, maka terdapat sebuah kampung namanya “Sanghiyang Herang” patilasan orang dahulu, awas (negla) melihat ke mana-mana yaitu “Pandeglang sekarang”.
- Pandeglang berasal dari kata “Pani-Gelang” yang artinya “tepung gelang”. Pada Tahun 1527 Banten jatuh seluruhnya ke tangan Syarif Hidayatullah yang kemudian diperkuat untuk kepentingan perdagangan.
Sunda Kelapa yang diganti namanya menjadi Jayakarta sebagian dimasukan ke dalam Wilayah Banten. Cirebon kekuasaannya diserahkan kepada anaknya bernama Pangeran Pasarean yang wafat pada tahun 1552. Sedangkan Banten kekuasaannya diserahkan pada puteranya yang bernama Sultan Hasanudin (Tahun 1552-1570).
Pelabuhan Sunda KelapaSunting
Pada tahun 1568 Banten memutuskan hubungan kerajaan dengan Demak. Pengganti Hasanudin ialah Maulana Yusuf dari tahun 1570-1580. Penggantinya Maulana Muhammad (Ratu Banten) sebagai Sultan Banten III Tahun 1580-1596. Pada Tahun 1596 muncul orang-orang Belanda di Daerah yang kemudian mendirikan VOC pada tahun 1602.
Tahun 1618, Belanda berselisih dengan Banten 1612 berdiri Batavia oleh Jan Pieterszoon Coen. Sultan Banten ke IV ialah Sultan Tirtayasa pada tahun 1651-1682. Pada tahun 1680 Sultan Ageng Tirtayasa berselisih dengan Sultan Haji yang minta bantuan pada Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjarakan di Batavia pada tahun 1692. Pada tahun 1750 timbul perebutan kekuasaan pada waktu Sultan Arifin (Sultan ke VI) Alim Ulama pada waktu itu mengangkat Ratu Bagus Buang.
Keadaan ini oleh Belanda dianggap berbahaya, maka diangkatlah Pangeran Gusti sebagai penggantinya. Kenyataannya bukan mereda tetapi Kiyai Tapa dan Ratu Buang mengadakan perlawanan dan pengacauan di Daerah Bogor dan Priangan. Ketika zaman Deandels nasib Banten sama dengan nasib kerajaan lainnya di Pulau Jawa. Tahun 1809 Sultan Banten yang baru yaitu Sultan Muhamad harus menyerahkan Daerah Lampung kepada Batavia. Oleh karena itu Sultan Muhamad memindahkan Ibu Kota Kesultanan Banten ke Pandeglang.
Keresidenan BantenSunting
Menurut Staatsblad Nederlands Indie No. 81 Tahun 1828 Keresidenan Banten dibagi menjadi 3 Kabupaten yaitu:
- Kabupaten Utara yaitu Kabupaten Serang;
- Kabupaten Selatan yaitu Kabupaten Lebak;
- Kabupaten Barat yaitu Kabupaten Caringin.
- Kabupaten Serang dibagi atas 11 Kewedanaan:
- 1. Kewedanaan Serang dibagi dalam Kecamatan Kalodian dan Cibening;
- 2. Kewedanaan Banten dibagi dalam Kecamatan Banten, Serang, Nejawang;
- 3. Kewedanaan Ciruas dibagi dalam Kecamatan Cilegon, Bojonegara;
- 4. Kewedanaan Cilegon dibagi dalam Kecamatan Terate, Cilegon, Bojonegara;
- 5. Kewedanaan Tanara dibagi dalam Kecamatan Tanara dan Pontang;
- 6. Kewedanaan Baros dibagi dalam Kecamatan Regas, Ander, Cicandi;
- 7. Kewedanaan Kolelet dibagi dalam Kecamatan Pandeglang dan Cadasari;
- 8. Kewedanaan Pandeglang dibagi dalam Kecamatan Pandeglang dan Cadasari;
- 9. Kewedanaan Ciomas dibagi dalam Kecamatan Ciomas Barat dan Ciomas Utara;
- 10. Kewedanaan Anyer tidak dibagi dalam Kecamatan-kecamatan;
Selanjutnya memperhatikan SK Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 24 Nopember 1887 Np. 1/c tentang Batas Kota Serang dan Bagian Kota Pandeglang, Caringin dan Lebak Pasal 29, 31, 33, 67c dan 131 Reglement (STBL Van Nederlanch India Tahun 1925 No. 380 LN. 1924 No. 74 Pasal 1) maka ditunjuk Kewedanaan Pandeglang, Menes, Caringin dan Cibaliung.
Berdasarkan Surat Menteri Jajahan tanggal 13 dan 20 Nopember 1873 No. LAA.AZ.No. 34/209 dan 28/2165 menetapkan bahwa: Jabatan Kliwon pada Bupati dan Patih dari Afdeling Anyer dan Serang dan Keresidenan Banten dihapuskan; Bupati mempunyai pembantu yaitu Mantri Kabupaten dengan gaji 50 gulden; Kepala Distrik mempunyai gelar Jabatan Wedana dan Onder Distrik mempunyai Gelar Jabatan Asisten Wedana; Berdasarkan Staatsblad 1874 No. 73 Ordonansi tanggal 1 Maret 1874, mulai berlaku 1 April 1874 menyebutkan pembagian daerah, di antaranya
- Kabupaten Pandeglang dibagi 9 Distrik atau Kewedanaan sebagai berikut:
- 1. Kewedanaan Pandeglang;
- 2. Kewedanaan Baros;
- 3. Kewedanaan Ciomas;
- 4. Kewedanaan Kolelet;
- 5. Kewedanaan Cimanuk;
- 6. Kewedanaan Caringin;
- 7. Kewedanaan Panimbang;
- 8. Kewedanaan Menes;
- 9. Kewedanaan Cibaliung.
- Di Pandeglang sejak tanggal 1 April 1874 telah ada pemerintahan. Lebih jelas lagi dalam Ordonansi 1887 No. 224 tentang batas-batas wilayah Keresidenan Banten, termasuk batas-batas Kabupaten Pandeglang. Dalam tahun 1925 dengan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 14 Agustus 1925 No. IX maka jelas Kabupaten telah berdiri sendiri tidak di bawah penguasaan Keresidenan Banten.
- Atas dasar dan fakta-fakta tersebut dapat diambil beberapa alternatif:
- 1. Pada tahun 1828: Pandeglang sudah merupakan Pusat Pemerintahan Distrik;
- 2. Pada tahun 1874: Pandeglang merupakan Kabupaten;
- 3. Pada tahun 1882: Pandeglang merupakan Kabupaten dan Distrik Kewedanaan;
- 4. Pada tahun 1925: Kabupaten Pandeglang telah berdiri sendiri.
Dari keempat kesimpulan itu atas kesepakatan bersama kita telah menentukan 1 April 1874 sebagai Hari Jadi Kota Kabupaten Pandeglang.
GeografiSunting
Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Banten. Letaknya barada di ujung paling barat Pulau Jawa dengan luas wilayah 2.746,89 km².[7]
Batas WilayahSunting
Utara | Kabupaten Serang |
Timur | Kabupaten Lebak |
Selatan | Samudera Hindia |
Barat | Selat Sunda |
TopografiSunting
Bentuk Topografi wilayah Kabupaten Pandeglang di daerah tengah dan selatan pada umumnya merupakan dataran dengan ketinggian gunung-gunungnya relatif rendah, sedangkan daerah utara sekitar 14,93% dari luas Kabupaten Pandeglang merupakan dataran tinggi.
Iklim CuacaSunting
Kabupaten Pandeglang beriklim tropis seperti di wilayah Indonesia lainnya. Tipe iklim tropis di wilayah Pandeglang berdasarkan klasifikasi iklim Koppen adalah Iklim Hutan Hujan Tropis. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah Pandeglang terbilang tinggi yakni ±81% dengan suhu udara rata-rata bervariasi antara 20° - 31 °C.
Oleh karena beriklim hutan hujan tropis, wilayah Kabupaten Pandeglang memiliki curah hujan yang cukup tinggi dengan jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 2400 – 2800 mm per tahun dan jumlah hari hujan lebih dari 150 hari hujan per tahun.
Curah hujan maksimum terjadi pada bulan Januari dengan curah hujan bulanan lebih dari 300 mm per bulan, sedangkan curah hujan minimum terjadi di bulan Juli dengan curah hujan bulanan kurang dari 130 mm per bulan.
Data iklim Pandeglang, Banten, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29.7 (85.5) |
30.1 (86.2) |
30.8 (87.4) |
31.2 (88.2) |
31.5 (88.7) |
31.4 (88.5) |
31.4 (88.5) |
31.5 (88.7) |
32 (90) |
32 (90) |
31.5 (88.7) |
30.8 (87.4) |
31.16 (88.15) |
Rata-rata harian °C (°F) | 25.6 (78.1) |
25.8 (78.4) |
26.2 (79.2) |
26.5 (79.7) |
26.7 (80.1) |
26.3 (79.3) |
26 (79) |
25.9 (78.6) |
26.4 (79.5) |
26.6 (79.9) |
26.5 (79.7) |
26.2 (79.2) |
26.23 (79.23) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 21.5 (70.7) |
21.6 (70.9) |
21.6 (70.9) |
21.8 (71.2) |
21.9 (71.4) |
21.2 (70.2) |
20.6 (69.1) |
20.4 (68.7) |
20.8 (69.4) |
21.3 (70.3) |
21.7 (71.1) |
21.6 (70.9) |
21.33 (70.4) |
Presipitasi mm (inci) | 340 (13.39) |
283 (11.14) |
260 (10.24) |
242 (9.53) |
215 (8.46) |
133 (5.24) |
126 (4.96) |
131 (5.16) |
160 (6.3) |
218 (8.58) |
266 (10.47) |
289 (11.38) |
2.663 (104,85) |
Rata-rata hari hujan | 23 | 21 | 20 | 19 | 15 | 11 | 10 | 11 | 12 | 15 | 20 | 21 | 198 |
% kelembapan | 85 | 84 | 84 | 83 | 83 | 81 | 79 | 78 | 79 | 80 | 82 | 83 | 81.8 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 140 | 151 | 183 | 211 | 225 | 233 | 269 | 261 | 232 | 216 | 194 | 177 | 2.492 |
Sumber #1: Climate-Data.org[8] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase[9] |
PemerintahanSunting
Daftar BupatiSunting
Berikut adalah Daftar Bupati Pandeglang yang pernah menjabat sejak jabatan ini dibentuk hingga saat ini.
No. | Bupati | Mulai menjabat | Selesai menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | R.T. Aria Tjondronegoro Djayanegara | 1848 | 1849 | 1 | Tidak ada | |||
2 | R.T. Aria Natadiningrat | 1849 | 1870 | 2 | ||||
3 | R.T. Pandji Gondokoesoemo I | 1870 | 1870 | 3 | ||||
4 | R.T. Soetadindingrat | 1870 | 1888 | 4 | ||||
5 | R.T. Abdul Gafoer Soerawinangoen | 1888 | 1898 | 5 | ||||
6 | R.T. Soera Adiningrat | 1898 | 1910 | 6 | ||||
7 | R.T. Mas Kanta Astrawijaya | 1910 | 1914 | 7 | ||||
8 | R.T. Adipati Hasan Kartadiningrat | 1914 | 1927 | 8 | ||||
9 | Rd. Aria Adipati Soerja Djajanegara | 1927 | 1927 | 9 | ||||
10 | Rd. Aria Adipati Wiriaatmadja | 1927 | 1941 | 10 | ||||
11 | R.T. Mr. Djoemhana Wiraatmadja | 1941 | 1945 | 11 | ||||
12 | K.H. Tb. Abdoelhalim | 1945 | 1947 | 12 | ||||
13 | Mas Soedibjadjaja | 1947 | 1948 | 13 | ||||
14 | Mas Djaja Rukmantara | 1948 | 1949 | 14 | ||||
15 | Rd. Hola Sukmadiningrat | 1949 | 1956 | 15 | ||||
16 | Rd. Moch. Noch Kartanegara | 1956 | 1957 | 16 | ||||
17 | Rd. Lamri Suriaatmadja | 1957 | 1957 | 17 | ||||
18 | Rd. Muhdas Suria Haminata | 1957 | 1958 | 18 | ||||
19 | Rd. Harun | 1958 | 1959 | 19 | ||||
20 | Muhammad Ebby | 1959 | 1961 | 20 | ||||
21 | Rd. Moch. Sjahra Sastrakusuma | 1961 | 1964 | 21 | ||||
22 | Rd. Akil Achjar Mansjur | 1964 | 1964 | 22 | ||||
23 | Rd. Syamsudin Natadisastra | 1964 | 1968 | 23 | ||||
24 | Drs. Rd. Machfud |
1968 | 1968 | 24 | ||||
25 | Drs. H. Karna Suwanda |
1968 | 1973 | 25 | ||||
1973 | 1975 | 26 | ||||||
1975 | 1980 | 27 | ||||||
26 | Drs. H. Suyaman |
1980 | 1985 | 28 | ||||
1985 | 1990 | 29 | ||||||
27 | H. Muhammad Zein BA. |
1990 | 1995 | 30 | ||||
28 | Drs. H. Yitno |
1995 | 2000 | 31 | ||||
29 | Dr. H. R. Achmad Dimyati Natakusumah S.H., M.H., M.Si. |
2000 | 2005 | 32 | Mudjio | |||
2005 | 2009 | 33 | Erwan Kurtubi | |||||
30 | Drs. H. Erwan Kurtubi MM. |
2009 | 2010 | — | ||||
— | Asmudji HW | November 2010 | Maret 2011 | — | ||||
(30) | Drs. H. Erwan Kurtubi MM. |
10 Maret 2011 | 10 Maret 2016 | 34 | Heryani | |||
— | Aah Wahid Maulany | 10 Maret 2016 | 23 Maret 2016 | — | — | |||
31 | Irna Narulita SE, MM |
23 Maret 2016 | 23 Maret 2021 | 35 | Tanto Warsono Arban | |||
23 Maret 2021 | Petahana | 36 |
Dewan PerwakilanSunting
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Pandeglang dalam dua periode terakhir.[10]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |
---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | |
PKB | 5 | 6 |
Gerindra | 7 | 7 |
PDI-P | 5 | 5 |
Golkar | 8 | 7 |
NasDem | 4 | 3 |
PKS | 5 | 6 |
Perindo | (baru) 1 | |
PPP | 5 | 5 |
PAN | 1 | 3 |
Hanura | 2 | 0 |
Demokrat | 6 | 6 |
PBB | 2 | 1 |
Jumlah Anggota | 50 | 50 |
Jumlah Partai | 11 | 11 |
KecamatanSunting
Kabupaten Pandeglang terdiri dari 35 kecamatan, 13 kelurahan dan 326 desa dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 1.175.148 jiwa dan luas wilayah 2.746,89 km² dengan kepadatan 428 jiwa/km².[11][12]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pandeglang, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
36.01.07 | Angsana | 9 | Desa | ||
36.01.20 | Banjar | 11 | Desa | ||
36.01.10 | Bojong | 8 | Desa | ||
36.01.22 | Cadasari | 11 | Desa | ||
36.01.28 | Carita | 10 | Desa | ||
36.01.03 | Cibaliung | 9 | Desa | ||
36.01.27 | Cibitung | 10 | Desa | ||
36.01.05 | Cigeulis | 9 | Desa | ||
36.01.26 | Cikedal | 10 | Desa | ||
36.01.04 | Cikeusik | 14 | Desa | ||
36.01.02 | Cimanggu | 12 | Desa | ||
36.01.18 | Cimanuk | 11 | Desa | ||
36.01.15 | Cipeucang | 10 | Desa | ||
36.01.23 | Cisata | 9 | Desa | ||
36.01.16 | Jiput | 13 | Desa | ||
36.01.19 | Kaduhejo | 10 | Desa | ||
36.01.25 | Karang Tanjung | 4 | - | Kelurahan | |
36.01.33 | Koroncong | 12 | Desa | ||
36.01.12 | Labuan | 9 | Desa | ||
36.01.34 | Majasari | 5 | - | Kelurahan | |
36.01.17 | Mandalawangi | 15 | Desa | ||
36.01.30 | Mekarjaya | 8 | Desa | ||
36.01.13 | Menes | 12 | Desa | ||
36.01.08 | Munjul | 9 | Desa | ||
36.01.09 | Pagelaran | 13 | Desa | ||
36.01.21 | Pandeglang | 4 | - | Kelurahan | |
36.01.06 | Panimbang | 6 | Desa | ||
36.01.24 | Patia | 10 | Desa | ||
36.01.11 | Picung | 9 | Desa | ||
36.01.32 | Pulosari | 9 | Desa | ||
36.01.14 | Saketi | 14 | Desa | ||
36.01.31 | Sindangresmi | 9 | Desa | ||
36.01.35 | Sobang | 8 | Desa | ||
36.01.29 | Sukaresmi | 10 | Desa | ||
36.01.01 | Sumur | 7 | Desa | ||
TOTAL | 13 | 326 |
DemografiSunting
Kecamatan dengan penduduk terbanyak adalah kecamatan Labuan disusul kecamatan Cikeusik dan kecamatan Panimbang
Kecamatan | Wilayah (km²) | Populasi | Kepadatan (/km²) |
---|---|---|---|
Sumur | 258,54 | 21.813 | 84 |
Cimanggu | 259,73 | 37.121 | 143 |
Cibaliung | 221,88 | 26.033 | 177 |
Cibitung | 180,72 | 19.903 | 110 |
Cikeusik | 322,76 | 49.647 | 154 |
Cigeulis | 176,21 | 27.724 | 189 |
Panimbang | 132,84 | 46.686 | 351 |
Sobang | 138,88 | 37.735 | 272 |
Munjul | 75,25 | 22.836 | 303 |
Angsana | 64,84 | 27.124 | 418 |
Sindangresmi | 65,20 | 21.527 | 330 |
Picung | 56,74 | 34.023 | 600 |
Bojong | 50,72 | 33.804 | 666 |
Saketi | 54,13 | 40.465 | 748 |
Pandeglang | 32,65 | 22.150 | 678 |
Pagelaran | 42,76 | 33.882 | 792 |
Patia | 45,48 | 27.612 | 607 |
Sukaresmi | 57,30 | 33.674 | 588 |
Labuan | 15,66 | 51.903 | 3.314 |
Carita | 41,87 | 32.086 | 766 |
Jiput | 53,04 | 29.795 | 562 |
Cikedal | 26,00 | 30.721 | 1.182 |
Menes | 22,41 | 35.692 | 1.593 |
Pulosari | 31,33 | 26.599 | 849 |
Mandalawangi | 80,19 | 44.910 | 560 |
Cimanuk | 23,64 | 37.745 | 1.597 |
Cipeucang | 21,16 | 28.107 | 1.328 |
Banjar | 30,50 | 30.463 | 999 |
Kaduhejo | 33,57 | 33.880 | 1.009 |
Mekarjaya | 31,34 | 20.769 | 663 |
Pandeglang | 16,85 | 38.590 | 2.290 |
Majasari | 19,57 | 42.153 | 2.154 |
Cadasari | 26,20 | 30.936 | 1.181 |
Karang Tanjung | 19,07 | 29.799 | 1.563 |
Koroncong | 17,86 | 17.069 | 956 |
Kabupaten Pandeglang | 2.746,89 | 1.130.514 | 412 |
Berdasarkan Sensus Penduduk Di Bulan Mei 2010 Jumlah Penduduk Pandeglang: 1.145.792 Orang.
PendidikanSunting
Pendidikan formal | TK atau RA | SD atau MI | SMP atau MTs | SMA atau MA | SMK | Perguruan tinggi | Lainnya | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negeri | 1 | 886 | 123 | 22 | 10 | 0 | 1 | |||||
Swasta | 29 | 150 | 136 | 67 | 40 | 5 | 6 | |||||
Total | 30 | 1.036 | 259 | 89 | 48 | 5 | 7 | |||||
Data sekolah di kabupaten Pandeglang Sumber:[13] |
TransportasiSunting
- Angkutan Kota wilayah Kabupaten Pandeglang dan beberapa rute yang menghubungkan Kabupaten Lebak dengan Kabupaten Serang.
StasiunSunting
Kabupaten Pandeglang memiliki 14 stasiun nonaktif di Jalur kereta api Labuan–Rangkasbitung dan 2 stasiun Jalur kereta api Saketi–Bayah yang sudah berhenti beroperasi, diantaranya:
- Stasiun Pandeglang
- Stasiun Cibiuk
- Stasiun Cimenyan
- Stasiun Kadukacang
- Stasiun Sekong
- Stasiun Cipeucang
- Stasiun Cikaduwen
- Stasiun Saketi
- Stasiun Sodong
- Stasiun Kenanga
- Stasiun Menes
- Stasiun Babakanlor
- Stasiun Kalumpang
- Stasiun Labuan
- Stasiun Jasugi
- Stasiun Cimanggu
Ruas Jalan TolSunting
Komunikasi dan Media MassaSunting
Stasiun TVSunting
Stasiun RadioSunting
Sejumlah stasiun radio yang beroperasi di wilayah ini:
- Radio Adhiswara FM 90.6 Mhz
- Radio Female FM 97.9 MHz
- Radio Angkasa FM 98.9 MHz
- Radio Paranti FM 105.6 Mhz
- Radio Berkah FM 97.3 Mhz
- Radio Akarsari FM 92.20 Mhz
- E - Radio Fm 95.9 MHz
- Radio Krakatau FM 93.7 Mhz
- Radio Labuan FM 93.3 Mhz
- Radio Nadafa FM 91.0 Mhz
- Radio Arjuna FM 100.0 Mhz
- Radio Female FM 97.9 MHz
- RIS FM 107.9 MHz
- Radio Ujungkulon FM 95.10 Mhz
Makanan KhasSunting
Kabupaten Pandeglang memiliki beberapa makanan khas yaitu:
- Balok Menes Pandeglang
- Emping Menes
- Apem
- Angeun Lada
- Rabeg
- Jojorong
PariwisataSunting
Kabupaten Pandeglang memiliki beberapa tempat wisata, yaitu:
- Dataran tinggi Gunung Karang-Pulosari-Aseupan
- Alun-Alun Pandeglang
- Kampung Domba
- Pemandian Air Panas Cisolong
- CAS Waterpark
- DM Wisata Air
- Curug Leuwibumi
- Situs Salakanagara Cihunjuran
- Pemandian Alam Mata Air Citaman
- Pantai Carita
- Curug Putri Carita Pandeglang
- Curug Ciajeng Pandeglang
- Curug Cinoyong Pandeglang
- Taman Hutan Raya Pandeglang
- Mutiara Carita
- Cindewulung Bed & Resto
- Archipelago Carita
- Pantai Pandan Carita
- Pantai Bama
- Pantai Ciputih
- Pantai Tanjung Lesung
- Pantai Batu Hideung
- Curug Gendang
- Pemandian Cikoromoy
- Taman Nasional Ujung Kulon
- Kramat Syech Asnawi Caringin
- Kramat Syech Daud Cikaduen
- Kramat Syech Husen Carita
- Pulau Popole & Lowongan
ReferensiSunting
- ^ "SEJARAH SINGKAT KABUPATEN PANDEGLANG". Website Resmi Kabupaten Pandeglang. 20 September 2017. Diakses tanggal 20 September 2017.[pranala nonaktif permanen]
- ^ BPS Kabupaten Pandeglang (2018). Statistik Daerah Kabupaten Pandeglang 2018. BPS Kabupaten Pandeglang. hlm. 1.
- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 1 Oktober 2021.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 13 Februari 2022.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 1 Oktober 2021.
- ^ http://www.pandeglangkab.go.id/
- ^ "Profil Pandeglang" (PDF).
- ^ "Pandeglang, Banten, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 13 September 2020.
- ^ "PANDEGLANG, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 13 September 2020.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Pandeglang 2014-2019
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Wilayah Kab. Pandeglang Diarsipkan 2010-12-27 di Wayback Machine.
Bacaan lebih lanjutSunting
- BPS Kabupaten Pandeglang (2018). Kabupaten Pandeglang Dalam Angka 2018. BPS Kabupaten Pandeglang.
- BPS Kabupaten Pandeglang (2018). Statistik Daerah Kabupaten Pandeglang 2018. BPS Kabupaten Pandeglang.
- BPS Kabupaten Pandeglang (2018). Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Pandeglang 2018. BPS Kabupaten Pandeglang.