Kitab Therīgāthā (Pali untuk "Syair Therī"; disingkat Thig) adalah kitab suci Buddhisme yang berisi kumpulan puisi pendek dari para perempuan yang tercerahkan pada masa Buddhisme awal yang merupakan biksuni yang lebih senior (telah menjalani 10 masa vassa atau periode musim hujan). Puisi-puisi tersebut berasal dari kurun waktu tiga ratus tahun, dengan beberapa di antaranya berasal dari akhir abad ke-6 SM.[1] Menurut Bhikkhu Thanissaro, Therīgāthā adalah "kitab tertua yang masih ada yang menggambarkan pengalaman spiritual kaum perempuan."[2]

Dalam Tripitaka Pali, kitab Therīgāthā diklasifikan sebagai bagian dari Khuddaka Nikāya yang berisi kumpulan kitab-kitab pendek dalam Sutta Piṭaka. Kitab ini dari 73 puisi yang dibagi dalam 16 bab. Kitab ini adalah kitab pendamping dari kitab Theragāthā yang berisi syair-syair terkait para biksu senior. Kitab ini merupakan koleksi literatur para perempuan paling awal yang diketahui dan disusun di India.[3]

Susunan

sunting

Puisi-puisi dalam Therīgāthā disusun secara lisan dalam bahasa Magadhi dan diwariskan secara lisan hingga sekitar tahun 80 SM, ketika untuk pertama kalinya ditulis dalam bahasa Pali.[4] Kitab ini terdiri dari 494 syair; meskipun ringkasannya mengaitkan syair-syair ini dengan 101 biksuni yang berbeda, hanya 73 biksuni yang dapat diidentifikasi muncul dalam teks.[3] Seperti kitab Theragāthā, kitab Therīgāthā disusun dalam sistem kategorisasi bab-bab yang secara longgar didasarkan pada jumlah syair dalam setiap puisi.[5]

Jika setiap puisi dalam kitab Theragāthā memiliki pembicara yang teridentifikasi, beberapa isi kitab Therīgāthā bersifat anonim, atau berhubungan dengan kisah seorang biksuni, tetapi tidak diucapkan kepadanya atau olehnya—dalam suatu kasus, tidak ada biksuni yang tampaknya hadir, tetapi sebaliknya syair tersebut diucapkan oleh seorang perempuan yang mencoba membujuk suaminya untuk tidak menjadi seorang biksu.[3]

Tidak seperti kitab Theragāthā, terdapat perbedaan versi tentang siapa sosok biksuni yang sebenarnya terkait dengan syair-syair yang ada—beberapa syair muncul dalam kitab Apadāna yang dikaitkan dengan pembicara yang berbeda.[5][3] Seiring berjalannya waktu, puisi-puisi yang lebih panjang kemudian muncul dalam gaya Arya meter, yang telah ditinggalkan relatif awal dalam literatur Pali, tetapi mencakup fitur-fitur lain yang menunjukkan gaya komposisi selanjutnya, termasuk penjelasan tentang hubungan karma yang lebih khas dalam kitab-kitab selanjutnya, seperti kitab Petavatthu dan kitab Apadāna.[5]

Bagian dari kitab Paramathadippani, sebuah kitab komentar karya ahli tafsir bernama Dhammapāla, menyajikan penjelasan kitab Therīgāthā.[3]

Signifikansi

sunting
 
Mahāpajāpatī, biksuni pertama pada masa Buddha Gotama dan ibu tiri Buddha, sedang ditahbiskan.

Meskipun ukurannya kecil, kitab Therīgāthā merupakan literatur yang sangat penting dalam studi Buddhisme awal serta koleksi literatur perempuan yang paling awal diketahui. Therīgāthā berisi bagian-bagian yang menegaskan kembali pandangan bahwa perempuan setara dengan laki-laki dalam hal pencapaian spiritual, serta syair-syair yang membahas isu-isu yang menjadi perhatian khusus perempuan dalam masyarakat Asia Selatan kuno.

Kitab ini mengandung syair-syair dari seorang ibu yang anaknya telah meninggal (Thig 6.1 dan 6.2), seorang mantan pekerja seks yang menjadi biksuni (Thig 5.2), seorang pewaris kaya yang meninggalkan kehidupan yang penuh kenikmatan (Thig 6.5) dan, bahkan, syair-syair dari bibi dan ibu tiri Sang Buddha sendiri, Mahāpajāpatī Gotamī (Thig 6.6).

Terjemahan

sunting

Bahasa Inggris

sunting
  • Psalms of the Sisters, tr C. A. F. Rhys Davids, 1909; dicetak ulang di Psalms of the Early Buddhists, Pali Text Society[1], Bristol; terjemahan syair
  • Elders' Verses, tr K. R. Norman, volume II, 1971, Pali Text Society, Bristol

Kedua terjemahan tersebut telah dicetak ulang dalam satu volume buku saku dengan judul Poems of Early Buddhist Nuns, tanpa catatan oleh Norman, tetapi menyertakan ekstrak dari kitab komentar yang diterjemahkan oleh Rhys Davids.

Terjemahan daring

sunting
  • Therigatha translation oleh Bhikkhu Mahinda
  • Therigatha translation oleh Bhikkhu Sujato
  • Therigatha Verses of the Elder Nuns Anthology of selected passages oleh Thanissaro Bhikkhu
  • Psalms of the Early Buddhists: I. Psalms of the Sisters, London: Pali Text Society, 1909. Caroline A. F. Rhys Davids 1909 terjemahan lengkap Therigatha. "Ke-73 syair tersebut disusun berdasarkan panjangnya; masing-masing diawali dengan komentar (tafsiran) oleh Dhammapāla sejak tahun 400-an Masehi. Lampiran menyajikan terjemahan dari 10 syair karya para therī dari sumber lain, Bhikkhuni-saṁyutta, yang tampaknya sezaman dengan Therigatha. Perhatikan khususnya bagian kedua dari pengantar Rhys Davids, ia membahas kehidupan dan kepercayaan therī, dan dari sana Anda dapat menautkan ke syair-syair yang membahas tema-tema tertentu, misalnya, kebebasan, kedamaian."[6]

Bahasa Spanyol

sunting
  • Therigatha: Poemas budistas de mujeres sabias diterjemahkan ke bahas Spanyol oleh Jesús Aguado (2018)

Bahasa Italia

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Hallisey, Charles (2015). Therigatha: Poems of the First Buddhist Women. Cambridge, MA: Harvard University Press. hlm. x. ISBN 9780674427730. 
  2. ^ Ṭhānissaro Bhikkhu (Geoffrey DeGraff) (2015) Poems of the Elders, p. 3.
  3. ^ a b c d e von Hinüber, Oskar (1997). A Handbook of Pali Literature (dalam bahasa English). New Delhi: Munishiram Manoharlal Publishers Pvt. Ltd. hlm. 51–54. ISBN 81-215-0778-2. 
  4. ^ George-Thérèse Dickenson (Summer 1992). "The First Buddhist Women: Translations and Commentary on the Therigatha". Tricycle. 
  5. ^ a b c Norman, Kenneth Roy (1983). Pali Literature (dalam bahasa English). Wiesbaden: Otto Harrassowitz. hlm. 75–77. ISBN 3-447-02285-X. 
  6. ^ "Theri (500s–200s BCE)". Other women's voices. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-14. 

Bibliografi

sunting