Kitab Apadāna (disingkat Ap; Tha Ap untuk Therāpadāna; Thi Ap untuk Therīapadāna) berisi koleksi cerita-cerita biografis yang ditemukan dalam bagian Khuddaka Nikāya. Khuddaka Nikāya merupakan bagian dari Sutta Piṭaka dalam Tripitaka Pali milik Buddhisme Theravāda. G.P. Malalasekera menjelaskan kitab ini sebagai vitae sanctorum Buddhis' (vitae sanctorum merupakan biografi santo dalam Katolik; lihat hagiografi) dari para biksu dan biksuni yang hidup di masa ketika Sang Buddha masih hidup.[1]

Apadāna
JenisKitab kanonis
IndukKhuddaka Nikāya
KomentarApadāna-aṭṭhakathā (Visuddhajanavilāsinī)
SingkatanAp; Tha Ap; Thi Ap
Sastra Pāli

Menurut para ahli sejarah, kitab ini merupakan bagian yang paling terakhir ditambahkan ke dalam Tripitaka Pali.[2] Arti sebenarnya dari judul Apadāna tidak diketahui. Kata tersebut dapat berarti 'sejarah hidup' atau 'legenda'. Dalam bahasa Pali, kata ini juga memiliki makna arkais, yakni 'nasihat' atau 'instruksi moral'. Dr. Sally Cutler berpendapat bahwa kata ini awalnya berarti 'hasil panen', yaitu merujuk pada hasil atau buah karma.[3] Dalam bahasa Inggris, judulnya kadang diterjemahkan sebagai "Biographical Stories", atau hanya sebagai "The Stories".

Kitab Apadāna terdiri dari sekitar 600 puisi (antara 589[4] dan 603 dalam berbagai edisi; berbeda karena perbedaan sistem penomoran yang digunakan), sebagian besar isinya merupakan kisah biografi biksu dan biksuni senior, tetapi juga kisah Buddha dan Buddha Diam (paccekabuddha). Banyak kisah biksu dan biksuni yang merupakan perluasan dari, atau terkait dengan, syair-syair yang disajikan dalam Theragāthā dan Therigatha yang diucapkan oleh anggota senior Sangha masa awal. Kitab Apadāna merupakan paralel dari kitab komentar untuk Jātaka, yang berisi cerita kehidupan-kehidupan lampau yang diceritakan oleh Sang Buddha.[5]

Sebagian besar cerita dalam kitab Apadāna mengikuti garis besar yang cukup dapat diprediksi dengan seorang pembicara yang menceritakan perbuatan baik mereka di kelahiran sebelumnya sebagai individu yang beretika dalam berbagai keadaan yang berbeda di berbagai bagian India, sebelum akhirnya menceritakan kisah kelahiran mereka saat ini dan bagaimana mereka menjadi murid Buddha. Kisah-kisah tentang kehidupan sebelumnya dari para biksu dan biksuni yang terkenal dan tidak begitu terkenal ini mungkin dimaksudkan untuk memberikan contoh moral kepada umat awam yang ingin hidup sebagai pengikut Buddha tetapi tidak dapat atau tidak mau menjalani penahbisan sebagai biksu atau biksuni.

Kitab ini dibagi dalam empat bagian:

  1. Buddha-apadāna: Pujian bagi para Buddha terdahulu dan ladang-ladang Buddha mereka (buddhakkhetta). 1 bab dengan 82 syair (dalam edisi Sidang Buddhis Keenam Burma).
  2. Paccekabuddha-apadāna: Ananda bertanya kepada Sang Buddha tentang pencerahan para Buddha Diam (paccekabuddha). 1 bab, 47 syair.
  3. Thera-apadāna atau Therāpadāna: 55 bab dari 10 apadāna para biksu senior. Jumlahnya 547 syair.
  4. Therī-apadāna: 4 bab dari 10 apadāna para biksuni seniora. Jumlahnya 40 syair.[6]

Terjemahan

sunting

Bahasa Inggris

sunting
  • Buddhapadāna (the 1st), tr. Dwijendralal Barua, in B.C. Law Volume, Part II, Bhandarkar Oriental Research Institute, Poona, 1946, pages 186–9. Available at [2].
  • Mahapajāpati-gotami-theriyapadāna in Jonathan Walters Gotami's Story in Buddhism in Practice, Donald S. Lopez Jr., Ed. Princeton University Press, Princeton, NJ. 1995. ISBN 0-691-04441-4.
  • Paccekabuddhapadāna (the 2nd), tr Ria Kloppenborg, in The Paccekabuddha, E. J. Brill, Leiden, 1974
  • Raṭṭhapālapadāna, tr Mabel Bode, in "The Legend of Raṭṭhapāla in the Pali Apadāna and Buddhaghosa's Commentary." In Melanges d'Indianisme: offerts par ses élèves à Sylvain Lévi, Paris, 1911: 183–192.
  • Pubbakammapilotikabuddhapadāna, in The Udāna Commentary, tr Peter Masefield, Pali Text Society[3], Bristol, volume II.
  • Pubbakammapilotikabuddhapadāna, in Pubbakammapilotika-Buddhāpadānaṁ: The Traditions about the Buddha (known as) The Connection with Previous Deeds or Why the Buddha Suffered. A text and translation of the verses in Apadāna 39.10 and their commentary in Visuddhajanavilāsiṇī by Ānandajoti Bhikkhu, 2012. Available at [4].
  • Raṭṭhapālapadāna, tr Mabel Bode, in Mélanges d'Indianisme offerts par ses élèves à S. Lévi, 1911, Paris.
  • 25 of the last 40 apadānas (of the nuns) are included in Commentary on Verses of Theris, tr William Pruitt, 1998, Pali Text Society, Bristol.

Bahasa Italia

sunting
  • Puṇṇakattherapadāna, tr Antonella Serena Comba in "Santo, mercante e navigatore: la storia di Pūrṇa nel buddhismo indiano", in A. S. Comba, "La storia di Pūrṇa", Lulu, Raleigh 2014, pp. 16–18.

Lihat pula

sunting
  • Avadāna - versi Sanskerta dalam berbagai aliran Buddhis lain yang isinya seperti, tetapi berbeda, kitab Apadāna

Referensi

sunting
  1. ^ G.P. Malalasekera, Dictionary of Pali Proper Names. Available at [1].
  2. ^ Oskar von Hinüber, Handbook of Pali Literature, New Delhi 1996: 61.
  3. ^ Cutler, Sally Mellick (1994). The Pali Apadana Collection, Journal of the Pali Text Society, volume XX
  4. ^ Von Hinüber, Handbook of Pali Literature, New Delhi 1996: 61.
  5. ^ Oskar von Hinüber, Handbook of Pali Literature, New Delhi 1996: 61.
  6. ^ Oskar von Hinüber, Handbook of Pali Literature, New Delhi 1996: 61.

Bacaan lanjutan

sunting
  • Mellick, Sally. A critical edition, with translation, of selected portions of the Pali Apadana, 1994, A2f, D.Phil., Oxford, 44–6. Unpublished Phd thesis.
  • Walters, Jonathan S. Gotami's Story in Buddhism in Practice, Donald S. Lopez Jr., Ed. Princeton University Press, Princeton, NJ. 1995. ISBN 0-691-04441-4..

Pranala luar

sunting