Kabupaten Temanggung

kabupaten di Indonesia
(Dialihkan dari Temanggung)


Kabupaten Temanggung (Jawa: Hanacaraka: ꦠꦼꦩꦔ꧀ꦒꦸꦁ, Pegon: تماڠڬوڠ, translit. Temanggung) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Temanggung Kota. Kabupaten Temanggung berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat. Jumlah penduduk Kabupaten ini per tahun 2022 mencapai 799.764 jiwa.[1]

Kabupaten Temanggung
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦠꦼꦩꦔ꧀ꦒꦸꦁ
 • Pegonتماڠڬوڠ
 • Alfabet JawaTemanggung
Dari kiri; ke kanan: Kuda lumping Temanggung, Pertani panen tembakau, View Sumbing Dari Embung kledung, Tradisi Nyadran Tenong, Candi Pringapus, Wisata Alam Posong, Negeri di Awan.
Lambang resmi Kabupaten Temanggung
Julukan: 
Kota Tembakau
Motto: 
Swadaya bhumi phala
(Sanskerta) Dengan kemandirian perkukuh hasil bumi
Peta
Peta
Kabupaten Temanggung di Jawa
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung
Peta
Kabupaten Temanggung di Indonesia
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung (Indonesia)
Koordinat: 7°18′S 110°10′E / 7.3°S 110.17°E / -7.3; 110.17
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri10 November 1834
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaTemanggung
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 266
Pemerintahan
 • BupatiHary Agung Prabowo (Pj.)
Luas
 • Total870,25 km2 (336,01 sq mi)
Populasi
 ((2022)[1])
 • Total799.764
 • Kepadatan872,31/km2 (2,259,3/sq mi)
Demografi
 • Agama
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3323
Kode area telepon+62 293
Pelat kendaraanAA xxxx *E/*N/*Y
Kode Kemendagri33.23
DAURp651.171.674.000.- (2013)[4]
Semboyan daerahTemanggung Bersenyum
(Bersih, Sehat, Elok dan Nyaman untuk Masyarakat)
Flora resmiTembakau kemloko
Fauna resmiAyam kedu
Situs webtemanggungkab.go.id

Geografi sunting

 
Stasiun Temanggung di jalur kereta api Secang-Parakan (1910-1940).

Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Di perbatasan dengan Kabupaten Wonosobo terdapat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Temanggung berada di jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto. Jalan Raya Parakan-Weleri menghubungkan Temanggung dengan jalur pantura. Untuk daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang persisnya di Kecamatan Pringsurat, dilalui oleh jalan nasional yang menghubungkan Semarang-Yogyakarta.

Sejarah sunting

Sejarah Temanggung selalu dikaitkan dengan raja Mataram Kuno yang bernama Rakai Pikatan. Nama "Pikatan" sendiri dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah yang berada pada sumber mata air di desa Mudal Kecamatan Temanggung. Di sini terdapat peninggalan berupa reruntuhan batu-bebatuan kuno yang diyakini petilasan raja Rakai Pikatan.

Sejarah Temanggung asal mulai tercatat pada Prasasti Wanua Tengah III Tahun 908 Masehi yang ditemukan penduduk dusun Dunglo Desa Gandulan Kecamatan Kaloran, Temanggung pada bulan November 1983. Prasasti itu menggambarkan bahwa Temanggung semula berupa wilayah kademangan yang gemah ripah loh jinawi di mana salah satu wilayahnya yaitu Pikatan.

Di sini didirikan Bihara agama Hindu oleh adik raja Mataram Kuno Rahyangta I Hara, sedang rajanya adalah Rahyangta Rimdang (Raja Sanjaya) yang naik takhta pada tahun 717 M (Prasasti Mantyasih). Oleh pewaris takhta yaitu Rake Panangkaran yang naik takhta pada tanggal 27 November 746 M, Bihara Pikatan memperoleh bengkok di Sawah Sima.

Jika dikaitkan dengan prasasti Gondosuli ada gambaran jelas bahwa dari Kecamatan Temanggung memanjang ke barat sampai kecamatan Bulu dan seterusnya adalah adalah wilayah yang subur dan tenteram (ditandai tempat Bihara Pikatan).

Pengganti raja Sanjaya adalah Rakai Panangkaran yang naik takhta pada tanggal 27 November 746 M dan bertakhta selama kurang lebih 38 tahun. Dalam legenda Angling Dharma, keratin diperkirakan berada di daerah Kedu (Desa Bojonegoro). Di desa ini ditemukan peninggalan berupa reruntuhan. Di wilayah Kedu juga ditemukan desa Kademangan.

Pengganti Rakai Panangkaran adalah Rakai Panunggalan yang naik takhta pada tanggal 1 april 784 dan berakhir pada tanggal 28 Maret 803. Rakai Panunggalan bertakhta di Panaraban yang sekarang merupakan wilayah Parakan. Di sini ditemukan juga kademangan dan abu jenazah di Pakurejo daerah Bulu.

Selanjutnya Rakai Panunggalan digantikan oleh Rakai Warak yang diperkirakan tinggal di Tembarak. Di sini ditemukan reruntuhan di sekitar Masjid Menggoro dan reruntuhan Candi dan juga terdapat Desa Kademangan.

Pengganti Rakai Warak adalah Rakai Garung yang bertakhta pada tanggal 24 Januari 828 sampai dengan 22 Februari 847. Raja ini ahli dalam bangunan candi dan ilmu falak (perbintangan). Dia membuat pranata mangsa yang sampai sekarang masih digunakan. Karena kepandaiannya sehingga Raja Sriwijaya ingin menggunakannya untuk membuat candi. Namun Rakai Garung tidak mau walau diancam.

Kemudian Rakai Garung diganti Rakai Pikatan yang bermukim di Temanggung. Di sini ditemukan Prasasti Tlasri dan Wanua Tengah III. Di samping itu banyak reruntuhan benda kuno seperti Lumpang Joni dan arca-arca yang tersebar di daerah Temanggung. Di sini pun terdapat desa Demangan.

Dari buku sejarah karangan I Wayan badrika disebutkan bahwa Rakai Pikatan selaku raja Mataram Kuno berkeinginan menguasai wilayah Jawa Tengah. Namun tidak berani untuk merebut kekuasaan dari raja Bala Putra Dewa selaku penguasa Kerajaan Syailendra.

Maka untuk mencapai maksud tersebut Rakai Pikatan membuat strategi dengan mengawini Dyah Pramudha Wardani kakak raja Bala Putra Dewa dengan tujuan untuk memiliki pengaruh kuat di Kerajaan Syailendra. Selain itu Rakai Pikatan juga menghimpun kekuatan yang ada di wilayahnya baik para prajurit dan senapati serta menghimpun biaya yang berasal dari upeti para demang.

Pada saat itu yang diberi kepercayaan untuk mengumpulkan upeti adalah Demang Gong yang paling luas wilayahnya. Rakai Pikatan menghimpun bala tentara dan berangkat ke Kerajaan Syailendra pada tanggal 27 Mei 855 Masehi untuk melakukan penyerangan.

Dalam penyerangan ini Rakai Pikatan dibantu Kayu Wangi dan menyerahkan wilayah kerajaan kepada orang kepercayaan yang berpangkat demang. Dari nama demang dan wilayah kademangan kemudian muncul nama Ndemanggung yang akhirnya berubah menjadi nama Temanggung.

Catatan sejarah Temanggung berasal dari:

  1. Prasasti Wanua Tengah III, Berkala arkeologi tahun 1994 halaman 87 bahwa Rakai Pikatan dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 27 Mei 855 M.
  2. Prasasti Siwagrha terjemahan Casparis (1956–288), pada tahun 856 M Rakai Pikatan mengundurkan diri.
  3. Prasasti Nalanda tahun 860 (Casparis 1956, 289–294), Balaputra dewa dikalahkan perang oleh Rakai Pikatan dan Kayu Wangi.
  4. Prasasti Wanua Tengah III, Berkala Aekeologi Tahun 1994 halaman 89, Rakai Kayu Wangi naik takhta tanggal 27 Mei 855 M.
  5. Dalam buku karangan I Wayan Badrika halaman 154, Pramudya Wardani kawin dengan Rakai Pikatan dan naik takhta tahun 856 M. Balaputra Dewa dikalahkan oleh Pramudha wardani dibantu Rakai Pikatan (Prasasti Ratu Boko) tahun 856 M.

Catatan di atas dapat disimpulkan bahwa Rakai Pikatan mengangkat putranya Kayu Wangi. Selanjutnya mengundurkan diri dan meninggalkan Mataram untuk kawin dengan Pramudha Wardani. Dalam peperangan melawan Balaputra Dewa, Rakai Pikatan dibantu putranya Kayu Wangi.

Hari Jadi Temanggung sunting

Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda, Nomor 11 Tanggal 7 April 1826, Raden Ngabehi Djojonegoro ditetapkan sebagai Bupati Menoreh yang berkedudukan di Parakan, dengan gelar Raden Tumenggung Aria Djojonegoro.

Setelah perang Diponegoro berakhir, dia kemudian memindahkan Ibu Kota ke Kabupaten Temanggung. Kebijaksanaan pemindahan ini didasarkan pada beberapa hal;

Pertama, adanya pandangan masyarakat Jawa kebanyakan pada sat itu, bahwa Ibu Kota yang pernah diserang dan diduduki musuh dianggap telah ternoda dan perlu ditinggalkan.

Kedua, Distrik Menoreh sebuah daerah sebagai asal nama Kabupaten Menoreh, sudah sejak lama digabung dengan Kabupaten Magelang, sehingga nama Kabupaten Menoreh sudah tidak tepat lagi.

Mengingat hal tersebut, atas dasar usulan Raden Tumenggung Aria Djojonegoro, lewat residen Kedu kepada Pemerintah Hindia Belanda di Batavia, maka disetujui dan ditetapkan bahwa nama Kabupaten Menoreh berubah menjadi Kabupaten Temanggung. Persetujuan ini berbentuk Resolusi Pemerintah Hindia Belanda Nomor 4 Tanggal 10 November 1834.

Mempertimbangkan bahwa Hari Jadi Daerah merupakan awal perjalanan sejarah, agar diketahui semua lapisan masyarakat, guna memacu meningkatkan semangat pembangunan dan pengembangan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Dati II Temanggung menugaskan kepada DPD II KNPI Kabupaten Temanggung untuk mengadakan pelacakan sejarah dan seminar tentang Hari Jadi Kabupaten Temanggung.

Dari hasil seminar tanggal 21 Oktober 1985, yang diikuti oleh Sejarawan, Budayawan dan Tokoh Masyarakat, ABRI, Rohaniwan, Dinas/Instansi/Lembaga Masyarakat dan lain-lainnya, maka ditetapkan bahwa tanggal 10 November 1834 sebagai Hari Jadi Kabupaten Temanggung.

Pemerintahan sunting

Daftar Bupati sunting

No. Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati Keterangan Ref.
1.   Raden Tumenggung Ario Djojo Negoro 1834 1848  
2.   Raden Adipati Ario Holand Soemodilogo 1848 1878  
3.   Raden Tumenggung Holand Soemodirdjo 1878 1882  
4.   Raden Tumenggung Tjokroatmodjo 1882 1906  
5.   Raden Mas Adipati Ario Tjokroadikoesoemo 1906 1923  
6.   Raden Mas Adipati Ario Tjokrosoetomo 1923 1943  
7.   Raden Tumenggung Singgih Hadipoero 1943 1945  
Masa Pemerintahan Indonesia
8.   Raden Tumenggung Maktal Dipodirdjo 1945    
9.   Raden Soetigwo 1945 1949  
10.   Raden Soemarsono Notowidagdo 1949 1953  
11.   Mas Kartono 1953 1957  
12.   Raden Soedarso 1957 1960  
13.   Raden Said Mangoensoediro 1960    
14.   Raden Ngabehi Seno Prodjoroemokso 1960 1964  
15.   Masjchun Sofwan, SH 1964 1978  
16.   Drs. H. Jacub 1978 1983  
17.   Drs. H. Sri Soebagjo 1983 1993  
18.   Drs. H. Sardjono, SH, CN 1993 2003  
19.   Drs. Totok Ary Prabowo 2003 2006 Drs. Muhammad Irfan  
20.   Drs. Muhammad Irfan 2006 2008 Wakil dari Bupati Totok Ary Prabowo,

menggantikan posisinya sebagai bupati pada tahun 2006
setelah Bupati Totok Ary dipaksa mundur karena kasus korupsi.

21. Drs. Hasyim Afandi 2008 2013 Ir. Budiarto, MT  
22. Drs. H. Bambang Sukarno 2013 2018 Irawan Prasetyadi, S.Si  
23.   Muhammad Al Khadziq 2018 2023 Heri Ibnu Wibowo  
  Hary Agung Prabowo
(Pj.)
2023 Petahana Penjabat Bupati

Dewan Perwakilan sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Temanggung dalam dua periode terakhir.[5][6]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 6   7
Gerindra 4   5
PDI-P 7   9
Golkar 5   6
NasDem 4   2
PKS 3   3
PPP 5   5
PAN 5   5
Hanura 4   2
Demokrat 2   1
Jumlah Anggota 45   45
Jumlah Partai 10   10


Kecamatan sunting

Kabupaten Temanggung terdiri dari 20 kecamatan, 23 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 769.843 jiwa dengan luas wilayah 837,71 km² dan sebaran penduduk 919 jiwa/km².[7][8]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Temanggung, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.23.16 Bansari 13 Desa
33.23.18 Bejen 14 Desa
33.23.01 Bulu 19 Desa
33.23.12 Candiroto 14 Desa
33.23.20 Gemawang 10 Desa
33.23.10 Jumo 13 Desa
33.23.05 Kaloran 14 Desa
33.23.06 Kandangan 16 Desa
33.23.07 Kedu 14 Desa
33.23.17 Kledung 13 Desa
33.23.13 Kranggan 1 12 Desa
Kelurahan
33.23.09 Ngadirejo 1 19 Desa
Kelurahan
33.23.08 Parakan 2 14 Desa
Kelurahan
33.23.04 Pringsurat 14 Desa
33.23.15 Selopampang 12 Desa
33.23.03 Temanggung 19 6 Desa
Kelurahan
33.23.02 Tembarak 13 Desa
33.23.14 Tlogomulyo 12 Desa
33.23.11 Tretep 11 Desa
33.23.19 Wonoboyo 13 Desa
TOTAL 23 266

Seni-budaya sunting

Temanggung memiliki seni dan budaya yang merupakan hasil adaptasi dipadukan dengan budaya asli. Seni pertunjukan kuda kepang (kuda lumping) yang berkembang di Kabupaten Temanggung mengadaptasi kesenian. Selain kuda kepang juga berkembang seni terbangan/kemplingan di desa-desa, tarian topeng loreng/topeng ireng. Temanggung juga memiliki cengkok pagelaran pewayangan khas yaitu dengan cengkok Kedu yang berbeda dari cengkok Jogja atau Solo. Budaya Nyadran atau mertideso atau bersih deso masih juga sering diadakan di desa-desa.

Pariwisata sunting

Galeri sunting

Rekomendari Tempat Wisata sunting

Kesehatan sunting

Fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Temanggung :

  • RSUD Temanggung, Tipe B terletak di Jl Gadah Mada 1A Walitelon Temanggung
  • RS Kristen Ngesti Waluyo terletak di Wanutengah kecamatan Parakan Temanggung
  • RSB Gunung Sawo II: Jl Gatot Subroto KM 2 Manding Temanggung
  • RS PKU Muhammadiyah Temanggung terletak di Jl Raya Kedu KM 2 Kalisat Campursari Bulu Temanggung
  • Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas Bejen, Ngadirejo, Selopampang, dan Gemawang
  • Puskesmas Non Rawat Inap adalah Puskesmas Candiroto, Parakan, Traji (Parakan 2), Tretep, Wonoboyo, Kledung, Jumo, Kedu, Bulu, Kandangan, Kaloran, Tepusen (Kaloran 2), Kranggan, Pare (Kranggan 2), Tembarak, Temanggung, Dharmarini (Temanggung 2), Pringsurat, Rejosari (Pringsurat 2), Banjarsari (Ngadirejo 2), Tlogomulyo

Pendidikan sunting

Perguruan tinggi di Kabupaten Temanggung, yaitu:

  1. Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung.
  2. Akademi Keperawatan Alkautsar Temanggung.
  3. STIKES Ngesti Waluyo Temanggung.

Untuk daftar Sekolah SD sederajat, SMP sederajat, dan SMA sederajat bisa dilihat pada Daftar Sekolah di Kabupaten Temanggung

Media Massa sunting

Kabupaten Temanggung memiliki sejumlah media massa, baik cetak, online, televisi dan radio yaitu:

  1. Temanggung TV
  2. TEMANGGUNGAREA.COM
  3. Radio eRTe FM Temanggung
  4. Santika FM[9] milik PCNU Temanggung
  5. Radio Shofar FM Listen Live–107.7 MHz FM
  6. BEST FM Temanggung
  7. Radio DSS FM 91.9 MHz
  8. Ofa Radio FM 101.5 MHz
  9. Radio POP FM Temanggung FM 103.1 MHz
  10. Radio Komunitas Shofar Temanggung FM 107.7 MHz
  11. Suara Merdeka Kedu
  12. Magekang Ekspres
  13. Hariantemanggung.com
  14. Temanggungdaily.com
  15. Kabtemanggung.com
  16. Temanggungan.com[10]
  17. Kabartemanggung.com

Transportasi sunting

Kabupaten ini dilalui jalan lintas SemarangPurwokerto, jalan Nasional dan jalan Provinsi menuju Pantura ke Kendal via Parakan.

Transportasi Lain sunting

Stasiun sunting

Kabupaten Temanggung memiliki 4 stasiun di Jalur kereta api Secang–Parakan yang sudah berhenti beroperasi, diantaranya:

Ekonomi sunting

Pertanian dan Industri sunting

Temanggung adalah kabupaten yang mengandalkan sektor pertanian. Industri yang berkembang adalah industri yang mengolah dan mendukung pengolahan produk-produk pertanian. Industri yang menonjol adalah industri pengolahan kayu. Masyarakat Kabupaten Temanggung sangat bergantung kepada iklim dan cuaca yang mendukung hasil panen Tembakau (Temanggung bagian lereng Sindoro-Sumbing dan sebagian besar wilayah tengah dan selatan Temanggung) sementara Kopi (dan sebagian kecil cengkih) adalah komoditas di wilayah utara Temanggung. Berkembang juga sentra-sentra penjualan sayur mayur dan peternakan-peternakan ayam petelur.

Tokoh Daerah Temanggung sunting

Pemimpin Daerah sunting

Lihat Daftar Bupati Temanggung

Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat sunting

  1. KH. Yacub Mubarok (Ketua MUI Temanggung)
  2. KH. Muhammad Furqon (Ketua Tanfidziyah PCNU Temanggung)
  3. Drs. KH. Asy’ari Muhadi (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Temanggung)[11]
  4. Drs. H. Nur Makhsun, M.S.I (Ketua BPP Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung)
  5. Ahmad Sholeh (Ketua FKUB Temanggung)
  6. Bante Titak Sado (Pemuka Agama Budha)

Seniman, Sastrawan, dan Budayawan sunting

  1. Ariem Christiawan alias Wawan TMG (Sound Engginering Republik Cinta Management)
  2. Chamid Arang (Pelukis)[12]
  3. Dr. Rokhmad, M.S.I (Pelukis)
  4. Djadoeg Djajakusuma
  5. Didik Hadiprayitno, SST
  6. Yudiono K.S.
  7. Dhatu Rembulan (Selebgram, Istri Vokalis The Changcuters)
  8. Titiek Puspa
  9. James Tapz ( Fotografer )

Politisi sunting

  1. Mohamad Roem
  2. H. Sujadi Saddat
  3. Muchamad Nabil Haroen
  4. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A.
  5. Agus Santosa
  6. Denty Eka Widi Pratiwi, SE., MH
  7. Adi Wibowo
  8. Ir. Panggah Susanto, M.M.

Akademisi dan Ilmuwan sunting

  1. Prof. Dr. H. Zaini Dahlan, MA
  2. Agung H. Soehedi
  3. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D.
  4. Dr. H. Muh. Baehaqi, M.M. (Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung)
  5. Tri Suraning Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kes (Akademi Keperawatan Alkautsar Temanggung)
  6. Prihanto, S.Kep., Ns., M.Kes. (Ketua STIKES Ngesti Waluyo)
  7. Hamidulloh Ibda

Atlet dan Olahragawan sunting

  1. Muhammad Yunus
  2. Rosaria Yusfin Pungkasari
  3. Budiyono (Juara Pertama Kejuaraan Nasional XC CliniC Paralayang 2019)
  4. Tomy Eko Kartika (Ketua KONI Kabupaten Temanggung)
  5. Hari Fitriyanto ( Atlet panahan Barebow Indonesia )

Ekonom dan Pengusaha sunting

  1. Siti Chalimah Fadjriah
  2. Topek Budi Setyawan (HIPMI) Temanggung)

Tokoh Militer sunting

  1. Letnan Jenderal TNI (Purn.) Tjokropranolo
  2. Brigjen. Pol. Drs. Torik Triyono, M.Si
  3. Laksamana Pertama TNI Taat Siswo Sunarto, S.E., M.Si
  4. Letnan Jenderal TNI (Purn.) Kentot Harseno
  5. AKBP Bogiek Sugiyarto, S.H., S.I.Kaa
  6. Bangun Nawoko
  7. Irjen Pol Suharyono, S.H., S.I.K Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat sejak 14 Oktober 2022 hingga sekarang

Olahraga sunting

Sepak Bola sunting

  • Persitema Temanggung , klub yang memang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Temanggung ini berada di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Musim 2011–2014 Dan 2018–Sekarang berada di Liga 3 2020 Regional Jateng

Referensi sunting

  1. ^ a b "Kabupaten Temanggung Dalam Angka 2023". BPS Kabupaten Temanggung. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-02. Diakses tanggal 2 April 2023. 
  2. ^ "Banyaknya Pemeluk Agama Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung 2014". BPS Kabupaten Temanggung. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-01. Diakses tanggal 30 Januari 2019. 
  3. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022. 
  4. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 4 Februari 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-14. Diakses tanggal 15 Februari 2013. 
  5. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Temanggung Periode 2014-2019
  6. ^ "Perolehan Kursi DPRD Temanggung Periode 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-31. Diakses tanggal 2020-05-14. 
  7. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  8. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  9. ^ Fathoni, M Haromain (24 Februari 2016). "Santika FM, Radio Kebanggaan Warga NU Temanggung". nu.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-26. Diakses tanggal 25 Mei 2021. 
  10. ^ Harian, Temanggung (29 Maret 2018). "Media Massa Temanggung yang Paling Populer". hariantemanggung.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-26. Diakses tanggal 25 Mei 2021. 
  11. ^ A Khamid (26 Mei 2021). "Majelis Tabligh Muhammadiyah Temanggung adakan Sekolah Da'i". pwmjateng.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-31. Diakses tanggal 31 Agustus 2021. 
  12. ^ MC Kab Temanggung (24 Februari 2021). "Seniman Temanggung". Infopublik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-31. Diakses tanggal 31 Agustus 2021. 

Pranala luar sunting