Yogie Suardi Memet
Letnan Jenderal TNI (Purn) H. Raden Mohammad Yogie Suardi Memet (16 Mei 1929 – 7 Juni 2007) adalah seorang mantan perwira TNI Angkatan Darat yang menjadi birokrat dan politikus. Kiprahnya di pemerintahan pertama kali ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat masa bakti 1985–1990 dan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua sejak Mei 1990 dan diberhentikan pada 22 Mei 1993.[2][3] Ketika menjabat, Yogie ditunjuk oleh Presiden Soeharto untuk menduduki posisi Menteri Dalam Negeri di kabinetnya.
Yogie Suardi Memet ᮚᮧᮌᮤᮈ ᮞᮥᮃᮁᮓᮤ ᮙᮨᮙᮨᮒ᮪ | |
---|---|
Anggota Dewan Pertimbangan Agung | |
Masa jabatan 1998 – 31 Juli 2003 | |
Ketua | |
Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-20 | |
Masa jabatan 17 Maret 1993 – 17 Maret 1998 | |
Presiden | Soeharto |
Gubernur Jawa Barat ke-10 | |
Masa jabatan 22 Mei 1985 – 17 Maret 1993 | |
Wakil | Suryatna Subrata (1985–1992) Karna Suwanda (1985–1994) Achmad Sampurna (1992–1998) Ukman Sutaryan (1992–1998) |
Panglima Komando Daerah Militer VI/Siliwangi ke-15 | |
Masa jabatan April 1978 – 1983 | |
Komandan Jenderal Komando Pasukan Sandi Yudha ke-15 | |
Masa jabatan Mei 1975 – April 1978 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Cirebon, Jawa Barat, Hindia Belanda | 16 Mei 1929
Meninggal | 7 Juni 2007 Bandung, Jawa Barat, Indonesia | (umur 78)
Sebab kematian | Gagal ginjal kronis |
Partai politik | Golongan Karya (1993-2007) |
Suami/istri | Emmy Sariamah[1] |
Hubungan | Lily Sumantri (besan) |
Anak | 2 |
Almamater | Akademi Militer Nasional |
Pekerjaan |
|
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1945–1983 |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
NRP | 17668 |
Satuan | Infanteri (Kopassandha) |
Pertempuran/perang | Operasi Seroja |
Sunting kotak info • L • B |
Ia dikenal karena menggagas Jalan Transyogi yang menjadi penghubung Kota Administratif Jakarta Timur dan Kabupaten Bogor (terutama Kecamatan Cileungsi dan Gunung Putri) yang pada awalnya digagas untuk rencana pemindahan ibukota ke Jonggol, Bogor.[4]
Kehidupan pribadi
suntingYogie lahir di Cirebon pada 16 Mei 1929 dari pasangan Raden Memet Bratasoeganda dan Alniyah. Dia adalah anak keempat dari 11 bersaudara. Ia menikah dengan Emmy Sariamah dan dikaruniai dua orang anak, yakni Mohamad Billy Ibrahim dan Danny Iskandar.[5] Ia dikenal sebagai Komandan Jendral Kopassus yang sederhana dan religius.[4] Kesehatannya terus memburuk setelah tidak lagi menjabat anggota Dewan Pertimbangan Agung pada 2003. Ia harus menjalani cuci darah secara rutin. Sebelumnya, Yogie sempat ditawari untuk berobat di Belanda, tetapi ia ditolak.
Pendidikan Militer
sunting- Tentara Pelajar (TP) 1945
- Sesarcabif
- Dik PARA
- Komando
- SSKAD
- Sesko ABRI
Riwayat Jabatan
sunting- Tentara Pelajar Batalyon 400 di Cirebon
- Danyon 330/Kujang Kodam VI/Siliwangi (1964-1965)
- Danbrigif 15/Tirtayasa (1970-1973)
- Wadan Kopassandha (1973-1975)
- Danjen Kopasandha (1975-1978)
- Pangdam VI/Siliwangi (1978-1983)
- Pangkowilhan II (1983-1985)
Karier Politik
suntingSetelah pensiun dari militer, Yogie Agus sempat mengikuti Pilkada pada tahun 1985. Dia mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat dan berhasil terpilih. Setelah memimpin Jawa Barat selama kurang lebih delapan tahun, Yogie ditunjuk untuk menjadi Menteri Dalam Negeri oleh Presiden Soeharto pada 17 Maret 1993.
Jabatannya sebagai menteri ini diemban sampai 17 Maret 1998, tepat sebelum jatuhnya kekuasaan orde baru pada 21 Mei 1998. Setelah melepas jabatannya sebagai Menteri, Yogie masuk ke dalam Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sebagai anggota hingga tahun 2003.
Wafat
suntingPada Kamis, 7 Juni 2007 di Rumah Sakit Advent Bandung pada pukul 14.15 WIB, Yogie meninggal dunia setelah mengalami gagal ginjal kronis.[6] Saat itu, istri dan kedua anaknya, serta mantan Gubernur Jawa Barat Nana Nuriana berada di sampingnya.
Penghargaan
suntingIa mendapatkan berbagai tanda kehormatan, diantaranya;[7][8]
Riwayat Jabatan
sunting- Danyon 330/Kujang I Kodam VI/Siliwangi (1964)
- Danbrigif 15/Tirtayasa (1970-1973)
- Wadan Kopassandha (1973-1975)
- Komandan Kopassandha (1975-1978)
- Pangdam VI/Siliwangi (1978-1983)
- Danjen AKABRI
Referensi
sunting- ^ "Dilantik". Tempo.co. 25 Mei 1985. Diakses tanggal 6 Januari 2023.
- ^ "Dilantik". Tempo.co. 25 Mei 1985. Diakses tanggal 6 Januari 2023.
- ^ "Target Gubernur Yogie". Tempo.co. Majalah Tempo. 25 Mei 1985. Diakses tanggal 6 Januari 2023.
- ^ a b "Danjen Kopassus Ini Religius dan Sederhana, Hentikan Kehidupan Nakal Prajurit Korps Baret Merah". SINDOnews Nasional. Diakses tanggal 2023-09-22.
- ^ "Putusan Pengadilan Agama Bandung 711/PDT.P/2020/PA.BADG". Mahkamah Agung Republik Indonesia. 2020. Diakses tanggal 6 Januari 2023.
- ^ "Yogie S. Memet Berpulang". Tempo.co. 8 Juni 2007. Diakses tanggal 6 Januari 2023.
- ^ Lembaga Pemilihan Umum 1983, hlm. 683.
- ^ Lembaga Pemilihan Umum 1988, hlm. 103.
- ^ a b "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 2021-01-20.
- ^ Daftar WNI yang Menerima Anugerah Bintang Jasa Tahun 1964 - 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.
- ^ Administrator (1987-07-18). "Penganugerahan lencana". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-17.
- ^ "Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung" (PDF). Parlament.gv.at. Diakses tanggal 10 February 2019.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) "Mantan Mendagri Yogie S Memet Wafat". Kompas. 8 Juni 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-29.
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Witarmin |
Danjen Kopassandha Mei 1975 - April 1983 |
Diteruskan oleh: Wismoyo Arismunandar |
Didahului oleh: Himawan Soetanto |
Pangdam VI/Siliwangi 1978-1983 |
Diteruskan oleh: Edi Sudradjat |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Aang Kunaefi |
Gubernur Jawa Barat 1985 - 1993 |
Diteruskan oleh: R. Nuriana |
Didahului oleh: Rudini |
Menteri Dalam Negeri 1993 - 1998 |
Diteruskan oleh: R. Hartono |