Konsonan tak desis gesek dwibibir nirsuara

Konsonan tak desis gesek dwibibir nirsuara ([p͡ɸ]) dalam Alfabet Fonetis Internasional (IPA) adalah konsonan gesek yang disebut sebagai "Konsonan letup dwibibir nirsuara" atau bilabial stop [p] dan dilepaskan sebagai Konsonan desis dwibibir nirsuara atau-bilabial fricative [ɸ]. Dan belum terdapat laporan penggunaan fonetis tersebut dalam bahasa yang diketahui.

Konsonan tak desis gesek dwibibir nirsuara
Sampel suara
noicon

Karakteristik konsonan sunting

Karakteristik konsonan dari konsonan tak desis gesek dwibibir nirsuara adalah:

  • Cara artikulasinya adalah gesek (afrikat), yang berarti dihasilkan dengan pertama tama menghentikan aliran udara secara keseluruhan, kemudian melepaskan aliran udara tersebut melalui saluran yang berkontraksi ataupun menyempit di tempat artikulasi, yang menghasilkan turbulensi.
  • Tempat artikulasinya adalah dwibibir (bilabial), yang berarti diartikulasikan dengan kedua bibir.
  • Fonasinya tidak bersuara atau nirsuara, yang berarti dihasilkan tanpa getaran pita suara. Dalam beberapa bahasa pita suara secara aktif terpisah, sehingga selalu menghasilkan artikulasi nirsuara. Di bahasa lain, pita suara kendor, sehingga dapat menyuarakan suara-suara yang berdekatan.

Penggunaan sunting

Bahasa Kata IPA Arti
Bahasa Belanda Dialek Orsmaal-Gussenhoven [1] up [ʊp͡ɸ] 'ke atas, diatas '
Bahasa Inggris Broad Cockney[2] up [ˈɐʔp͡ɸ] 'atas'
Pengucapan[3] [3] Lihat Fonologi Inggris
Inggris Wales[4] [ˈəp͡ɸ]
Skotlandia[5] [ˈʊp͡ɸ]
Bahasa Jerman sebagian tropfen [ˈtʁ̥ɔp͡ɸn̩] 'menjatuhkan'
Bahasa Kaingang[6] fy [ˈp͡ɸɤ] 'biji'

Referensi sunting

  1. ^ Peters (2010), hlm. 240.
  2. ^ Wells (1982), hlm. 322-323.
  3. ^ a b Gimson (2014), hlm. 172.
  4. ^ Penhallurick (2004), hlm. 108-109.
  5. ^ Wells (1982), hlm. 372.
  6. ^ Jolkesky (2009), hlm. 680-681.