Friedrich Nietzsche
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Mauliddin mutz (Kontrib • Log) 1 hari 205 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Friedrich Wilhelm Nietzsche (/ˈniːtʃə, ˈniːtʃi/ nee-CHƏ-,_-NEE-chee,[10] bahasa Jerman: [ˈfʁiːdʁɪç ˈvɪlhɛlm ˈniːtʃə] ( simak) atau [ˈniːtsʃə];[11][12] 15 Oktober 1844 – 25 Agustus 1900) adalah seorang filsuf, penulis prosa, kritikus budaya, filolog, dan komposer Jerman yang karyanya memberikan pengaruh yang sangat besar pada filsafat kontemporer. Ia memulai karirnya sebagai seorang filolog klasik sebelum beralih ke bidang filsafat. Ia menjadi orang termuda yang menjabat sebagai Professor Filologi Klasik di Universitas Basel di usia 24 tahun pada tahun 1869. Namun, ia mengundurkan diri pada tahun 1879 karena masalah kesehatan yang terus mengganggu hidupnya. Pada tahun 1889, di usia 44 tahun, ia terjatuh dan kehilangan kemampuan mentalnya yang disertai kelumpuhan dan kemungkinan demensia vaskular. Dia kemudian menjalani sisa hidupnya dalam perawatan ibunya, dan saudara perempuannya Elisabeth Förster-Nietzsche. Pada tahun 1900, Nietzsche meninggal setelah menderita pneumonia dan stroke yang menimpanya.
Friedrich Nietzsche | |
---|---|
![]() Friedrich Nietzsche di Basel, 1875. | |
Lahir | Friedrich Wilhelm Nietzsche 15 Oktober 1844 Röcken, Saxony, Prusia, Konfederasi Jerman |
Meninggal | 25 Agustus 1900 Weimar, Saxony, Kekaisaran Jerman | (umur 55)
Kebangsaan | Jerman |
Almamater | Universitas Bonn Universitas Leipzig |
Era | Filsafat abad ke-19 |
Kawasan | Filsafat barat |
Aliran | |
Minat utama | Estetika · Etnis Metafisika · Nihilisme Psikologi · Ontologi Puisi · Teori nilai Voluntarisme · Tragedi Anti-foundationalisme Filsafat sejarah |
Gagasan penting | Apollonian and Dionysian Übermensch · Ressentiment "Will to power" · "Tuhan sudah mati" Eternal recurrence · Amor fati Herd instinct · Tschandala "Last Man" · Perspectivism Master–slave morality Transvaluation of values Nietzschean affirmation |
Tanda tangan | |
![]() |
Karya Nietzsche meliputi polemik-polemik filosofis, puisi, kritik budaya, dan fiksi. Ia juga mempunyai minat terhadap pepatah dan ironi. Unsur-unsur utama dalam filsafatnya mencakup kritik radikal terhadap kebenaran dan sudut pandang perspektivisme; kritik asal-mula agama dan moralitas Kristen serta teori terkait moralitas tuan-budak; afirmasi estetika kehidupan sebagai respons terhadap “kematian Tuhan” dan krisis nihilisme yang mendalam; gagasan tentang kekuatan Apolonia dan Dionysian; dan karakterisasi subjek manusia sebagai ekspresi dari keinginan untuk bersaing, yang secara kolektif dipahami sebagai keinginan untuk berkuasa. Dia juga mengembangkan konsep-konsep berpengaruh seperti Übermensch dan doktrinnya tentang kembalinya yang kekal. Dalam karyanya selanjutnya, ia semakin berfokus pada kekuatan kreativitas individu untuk mengatasi persoalan budaya dan moral dengan tujuan untuk menciptakan nilai-nilai baru. Karya filsafatnya mencakup berbagai bidang antara lain seni, filologi, sejarah, musik, agama, tragedi, budaya, dan sains. Ia mendapatkan inspirasi dari tragedi Yunani dan tokoh-tokoh seperti Zoroaster, Arthur Schopenhauer, Ralph Waldo Emerson, Richard Wagner, dan Johann Wolfgang von Goethe.
Kehidupan Sunting
Ia merupakan seorang putra dari pendeta Lutheran Carl Ludwig Nietzsche (1813-1849) dan Franziska. Ia memiliki nama lajang Oehler (1826-1897).[13] Ia diberi nama tersebut untuk menghormati kaisar Prusia Friedrich Wilhelm IV yang memiliki tanggal lahir yang sama. Adik perempuannya Elisabeth dilahirkan pada 1846. Setelah kematian ayahnya pada tahun 1849 serta adik laki-lakinya Ludwig Joseph (1848-1850), keluarga ini pindah ke Naumburg dekat Saale.
Pada tahun 1858, Nietzsche masuk sekolah asrama di Pforta dan memperoleh nilai tinggi dalam bidang agama, sastra Jerman dan zaman klasik.[14] Setelah lulus dari Pforta, pada tahun 1864 ia belajar di Universitas Bonn bidang teologi dan filologi klasik.[14] Sayangnya, hanya setahun ia belajar di sana dan kemudian pindah ke Leipzig.[14] Tahun 1869-1879 ia dipanggil Universitas Basel untuk mengajar filologi dan setelah itu ia terpaksa pensiun dengan alasan kesehatan.[14] Kehidupan produktif Nietzsche berlangsung hingga tahun 1889, hingga pada akhirnya tahun 1900 ia meninggal karena penyakit kelamin yang dideritanya.[14]
Filosofi Sunting
Filsafat Nietzsche adalah filsafat cara memandang 'kebenaran' atau dikenal dengan istilah filsafat perspektivisme.[13] Ia meyakini bahwa manusia tidak dapat menjadi kreatif, tabah atau mencintai sesuatu jika tidak mampu untuk mengamati dan mempercayai sesuatu selain diri mereka sendiri. Manusia hanya dapat memilik persepsi jika mampu membuat kesalahan. Ia memberikan perumpamaan bahwa sebuah bintang yang menari tidak akan dapat tercipta jika manusia tidak memiliki kekacauan di dalam dirinya sendiri.[15]
Nietzsche juga dikenal sebagai "sang pembunuh Tuhan" (dalam Also sprach Zarathustra).[13] Ia memprovokasi dan mengkritik kebudayaan Barat di zamannya (dengan peninjauan ulang semua nilai dan tradisi atau Umwertung aller Werten) yang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran Plato dan tradisi kekristenan (keduanya mengacu kepada paradigma kehidupan setelah kematian, sehingga menurutnya anti dan pesimis terhadap kehidupan). Walaupun demikian dengan kematian Tuhan berikut paradigma kehidupan setelah kematian tersebut, filosofi Nietzsche tidak menjadi sebuah filosofi nihilisme. Justru sebaliknya yaitu sebuah filosofi untuk menaklukan nihilisme1 (Überwindung der Nihilismus) dengan mencintai utuh kehidupan (Lebensbejahung) dan memposisikan manusia sebagai manusia purna Übermensch dengan kehendak untuk berkuasa (der Wille zur Macht).[butuh rujukan]
Selain itu Nietzsche dikenal sebagai filsuf seniman (Künstlerphilosoph) dan banyak mengilhami pelukis modern Eropa di awal abad ke-20, seperti Franz Marc, Francis Bacon,dan Giorgio de Chirico, juga para penulis seperti Robert Musil, dan Thomas Mann. Menurut Nietzsche kegiatan seni adalah kegiatan metafisik yang memiliki kemampuan untuk mentransformasikan tragedi hidup.[butuh rujukan]
Karya Sunting
Karya-karya Nietszche yang terpenting adalah:
- 1872: Die Geburt der Tragödie (Kelahiran tragedi)
- 1873—1876: Unzeitgemässe Betrachtungen (Pandangan non-kontemporer)
- 1878—1880: Menschliches, Allzumenschliches (Manusiawi, terlalu manusiawi)
- 1881: Morgenröthe (Merahnya pagi)
- 1882: Die fröhliche Wissenschaft (Ilmu yang gembira)
- 1883—1885: Also sprach Zarathustra (Maka berbicaralah Zarathustra)
- 1886: Jenseits von Gut und Böse (Melampaui kebajikan dan kejahatan)
- 1887: Zur Genealogie der Moral (Mengenai silsilah moral)
- 1888: Der Fall Wagner (Hal perihal Wagner)
- 1889: Götzen-Dämmerung (Menutupi berhala)
- 1889: Der Antichrist (Sang Antikristus)
- 1889: Ecce Homo (Lihat sang Manusia)
- 1889: Dionysos-Dithyramben
- 1889: Nietzsche contra Wagner
Catatan Sunting
- Catatan 1: Nihilisme di sini juga dipahami sebagai 'kedatangan kekal yang sama (atau dalam terminologi Nietzsche: 'die Ewige Wiederkehr des Gleichen') yang merupakan siklus berulang-ulang dalam kehidupan tanpa makna berarti di baliknya seperti datang dan perginya kegembiraan, duka, harapan, kenikmatan, kesakitan, ke-khilafan, dan seterusnya.Selain Nihilisme, Nietzsche juga mengulas mengenai Vitalitas, dan anti establist.
Referensi Sunting
- ^ See, for example:
- "Some interpreters of Nietzsche believe he embraced nihilism, rejected philosophical reasoning, and promoted a literary exploration of the human condition, while not being concerned with gaining truth and knowledge in the traditional sense of those terms. However, other interpreters of Nietzsche say that in attempting to counteract the predicted rise of nihilism, he was engaged in a positive program to reaffirm life, and so he called for a radical, naturalistic rethinking of the nature of human existence, knowledge, and morality." Wilkerson, Dale. "Friedrich Nietzsche". Internet Encyclopedia of Philosophy. ISSN 2161-0002..
- "Nietzsche's increasing determination, however, in his later writings, to avoid philosophical nihilisms of every variety, leads him to wonder whether it might not be possible to achieve an understanding of what fuels the foregoing dialectic of a sort that would allow one to head in an altogether different philosophical direction." Conant, James F. (2005). "The Dialectic of Perspectivism, I" (PDF). Sats: Nordic Journal of Philosophy. Philosophia Press. 6 (2): 5–50.
- ^ Brennan, Katie (2018). "The Wisdom of Silenus: Suffering in The Birth of Tragedy". Journal of Nietzsche Studies. 49 (2): 174–193. doi:10.5325/jnietstud.49.2.0174. JSTOR 10.5325/jnietstud.49.2.0174.
- ^ Dienstag, Joshua F. (2001). "Nietzsche's Dionysian Pessimism". American Political Science Review. 95 (4): 923–937. JSTOR 3117722.
- ^ Perez, Rolando (2015). "Nietzsche's Reading of Cervantes' "Cruel" Humor in Don Quijote" (PDF). EHumanista. 30: 168–175. ISSN 1540-5877..
- ^ Nietzsche self-describes his philosophy as immoralism, see also: Laing, Bertram M. (1915). "The Metaphysics of Nietzsche's Immoralism". The Philosophical Review. 24 (4): 386–418. doi:10.2307/2178746. JSTOR 2178746.
- ^ Schacht, Richard (2012). "Nietzsche's Naturalism". Journal of Nietzsche Studies. Penn State University Press. 43 (2): 185–212. doi:10.5325/jnietstud.43.2.0185.
- ^ Conway, Daniel (1999). "Beyond Truth and Appearance: Nietzsche's Emergent Realism". Dalam Babich, Babette E. Nietzsche, Epistemology, and Philosophy of Science. Boston Studies in the Philosophy of Science. 204. Dordrecht: Springer. hlm. 109–122. doi:10.1007/978-94-017-2428-9_9. ISBN 978-90-481-5234-6.
- ^ Doyle, Tsarina (2005). "Nietzsche's Emerging Internal Realism". Nietzsche on Epistemology and Metaphysics: The World in View. Edinburgh University Press. hlm. 81–103. doi:10.3366/edinburgh/9780748628070.003.0003. ISBN 978-0748628070.
- ^ Kirkland, Paul E. (2010). "Nietzsche's Tragic Realism". The Review of Politics. 72 (1): 55–78. doi:10.1017/S0034670509990969. JSTOR 25655890.
- ^ Rujukan kosong (bantuan)
- ^ Duden – Das Aussprachewörterbuch 7. Berlin: Bibliographisches Institut. 2015. ISBN 978-3-411-04067-4. p. 633.
- ^ Krech, Eva-Maria; Stock, Eberhard; Hirschfeld, Ursula; Anders, Lutz Christian (2009). Deutsches Aussprachewörterbuch [German Pronunciation Dictionary] (dalam bahasa Jerman). Berlin: Walter de Gruyter. hlm. 520, 777. ISBN 978-3-11-018202-6.
- ^ a b c Bryan Magee. 2008. The Story of Philosophy. Yogyakarta: Kanisius. Hlm 172-179.
- ^ a b c d e John Letche. 2001. 50 Filsuf Kontemporer. Yogyakarta: Kanisius
- ^ Black, Jonathan (2015). Wiyati, Nunung, ed. Sejarah Dunia yang Disembunyikan [The Secret History of the World]. Diterjemahkan oleh Soekato, I. B., dan Toha, A. Jakarta: PT Pustaka Alvabet. hlm. 84. ISBN 978-602-9193-67-1.