Daftar Menteri Riset dan Teknologi Indonesia

artikel daftar Wikimedia

Menteri Riset dan Teknologi dibentuk pada Kabinet Kerja I pada 6 Maret 1962 dengan nama Menteri Negera Urusan Research Nasional. Jabatan ini kemudian ditiadakan pada Kabinet Dwikora III kemudian diadakan lagi pada Kabinet Pembangunan III. Nama Menteri ini sebelumnya adalah Menteri Riset dan Teknologi. Jabatan ini pernah merangkap sekaligus Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi sejak BPPT didirikan saat Kabinet Pembangunan III tahun 1978 oleh Bacharuddin Jusuf Habibie dan diteruskan merangkap oleh Menristek berikutnya sampai pertengahan Kabinet Indonesia Bersatu tahun 2006. Jabatan ini juga sempat merangkap sekaligus dengan Kepala Badan Pengelola Industri Strategis sejak lembaga tersebut didirikan tahun 1989 mulai di Kabinet Pembangunan VI hanya sampai 1998 saat BPIS dibubarkan.

Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Bekas jabatan politik
Logo Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional
Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi terakhir
Pejabat pertamaSoedjono Djoened Poesponegoro
Pejabat terakhirBambang Brodjonegoro
PelantikPresiden
Jabatan dimulai6 Maret 1962
Jabatan berakhir28 April 2021
Jabatan penggantiMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
      Non-partisan (8)           P. Golkar (1)           PKB (1)           PAN (1)           PKS (1)
No Menteri Kabinet Dari Sampai Keterangan
1 Soedjono Djoened Poesponegoro
Kerja III
6 Maret 1962
13 November 1963
[A][Ket. 1]
Kerja IV
13 November 1963
27 Agustus 1964
[Ket. 2]
Dwikora I
27 Agustus 1964
22 Februari 1966
 
2
Suhadi Reksowardojo
Dwikora II
24 Februari 1966
28 Maret 1966
Dwikora III
31 Maret 1966
25 Juli 1966
[B][Ket. 3]
Jabatan ditiadakan pada Kabinet Ampera I hingga Kabinet Pembangunan I
3 Soemitro Djojohadikoesoemo
Pembangunan II
28 Maret 1973
28 Maret 1978
[C]
4
Bacharuddin Jusuf Habibie
Pembangunan III
29 Maret 1978
19 Maret 1983
[D] [Ket. 4]
Pembangunan IV
19 Maret 1983
11 Maret 1988
[Ket. 4]
Pembangunan V
21 Maret 1988
11 Maret 1993
[Ket. 4]
Pembangunan VI
17 Maret 1993
11 Maret 1998
[Ket. 5][Ket. 4]
5 Rahardi Ramelan
Pembangunan VII
14 Maret 1998
21 Mei 1998
[Ket. 4]
6 Zuhal
Reformasi Pembangunan
23 Mei 1998
20 Oktober 1999
[Ket. 4]
7 Muhammad A. S. Hikam
Persatuan Nasional
29 Oktober 1999
23 Juli 2001
[Ket. 4]
8 Hatta Rajasa
Gotong Royong
10 Agustus 2001
29 September 2004
[Ket. 4][Ket. 6]
Lowong
29 September 2004
20 Oktober 2004
9 Kusmayanto Kadiman
Indonesia Bersatu
21 Oktober 2004
20 Oktober 2009
[Ket. 7]
10 Suharna Surapranata
Indonesia Bersatu II
22 Oktober 2009
19 Oktober 2011
[E]
11 Gusti Muhammad Hatta
19 Oktober 2011
20 Oktober 2014
12 Mohamad Nasir
Kerja
27 Oktober 2014
20 Oktober 2019
[F]
13 Bambang Brodjonegoro
Indonesia Maju
23 Oktober 2019
28 April 2021
[E][Ket. 8]
Digabung dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
28 April 2021
20 Oktober 2024
Catatan
Keterangan
  1. ^ Berada di bawah Menteri Koodinator Kompartemen Produksi
  2. ^ Berada dibawah Menteri Koodinator Kompartemen Pembangunan
  3. ^ Berada di bawah Wakil Perdana Menteri untuk Hubungan dengan Institusi Politik
  4. ^ a b c d e f g h Merangkap jabatan sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
  5. ^ Merangkap jabatan sebagai Kepala Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS)
  6. ^ Memundurkan diri pada 29 September 2004 karena terpilih menjadi Anggota DPR pada Pemilu 2004[1]
  7. ^ Merangkap jabatan sebagai Kepala BPPT sampai 2006
  8. ^ Merangkap jabatan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional
Perubahan nama
  1. ^ Bernama Menteri Urusan Research Nasional
  2. ^ Bernama Menteri Lembaga Research Nasional
  3. ^ Bernama Menteri Negara Riset
  4. ^ Bernama Menteri Negara Riset dan Teknologi
  5. ^ a b Berganti nama menjadi Menteri Riset dan Teknologi
  6. ^ Berganti nama menjadi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ ASY (17 Oktober 2016). "Hatta Menteri, Cecep Rukmana Melenggang ke Senayan". detikcom. Diakses tanggal 24 Desember 2016. 
  2. ^ Halawa, Ohiao (1999). Profil 48 Ketua Umum Parpol RI [Profile of the 48 Chairpersons of the Political Parties in Indonesia] (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: NIAS and Kreasi Karya Wiguna. hlm. 54. Kedua, selama menguasai pemerintahan, secara jelas telah menjadikan lembaga kekuasaan negara sebagai perangkat organisasi Golkar. Presiden adalah Ketua Dewan Pembina. Menteri, Panglima ABRI, dan pimpinan lembaga pemerintahan menjadi anggota Dewan Pembina.