Kusmayanto Kadiman
Kusmayanto Kadiman (lahir 1 Mei 1954) adalah Menteri Riset dan Teknologi dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Kusmayanto menikah dengan Rr. Sri Sumarni dan memiliki dua putra, yaitu Nuki H. Kadiman dan Didong G. Kadimanserta, seorang putri, Tantri I. Kadiman.
Kusmayanto Kadiman | |
---|---|
![]() | |
Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia Ke-9 | |
Masa jabatan 21 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Rektor Institut Teknologi Bandung Ke-12 | |
Masa jabatan 10 November 2001 – 21 Oktober 2004 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 1 Mei 1954 Bandung, Indonesia |
Suami/istri | Rr. Sri Sumarni |
Anak | 3 |
Almamater | |
Profesi | Akademisi, Birokrat |
Penghargaan sipil | ![]() |
![]() ![]() |
Kehidupan
suntingKusmayanto Kadiman biasa disapa dengan KK (baca: Kaka). Sebagai seseorang yang lama berkecimpung di bidang teknologi, KK memiliki perhatian utama agar IPTEK dapat menjadi mesin utama pembangunan ekonomi berkesinambungan. KK menjadikan hal tersebut sebagai misi utamanya sebagai Menegristek.
Tugas sebagai pembantu Presiden telah dipenuhinya dengan corak kerja yang mendukung komersialisasi IPTEK. Kusmayanto mempergunakan konsep triple helix ABG (Academicians, Businessmen, dan Government) sebagai landasan untuk mencapai sasaran pemberatasan kemiskinan di antara masyarakat. Formulasi ABG menjamin agar tiga unsur masyarakat tersebut dapat saling bersinergis satu sama lain untuk mendukung komersialisasi IPTEK. Sebelum menjadi seorang Menteri, Kusmayanto menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung selama hampir tiga tahun.
Ia menyelesaikan Sarjana S1 jurusan Teknik Fisika ITB pada 1977 dan langsung lompat menjalani S3 di Australian National University tanpa perlu menjalani S2.[1] Memperoleh gelar doktor dalam bidang Systems Engineering dari Australian National University (1988), KK percaya bahwa kerja sama Internasional adalah sangat penting bagi pembukaan berbagai peluang untuk promosi dan penjualan produk IPTEK domestik, sekaligus sebagai pemercepat proses pembelajaran yang dilakukan. KK dikenal sebagai figur pemimpin yang selalu menyempatkan waktu mengambil berbagai perspektif Internasional dalam menghasilkan pelbagai kebijakan dan keputusan yang diambil.
Pada periode 10 November 2001-21 Oktober 2004 Kusmayanto menjabat sebagai Rektor ITB berdasarkan Ketetapan Majelis Wali Amanat ITB Nomor 001/SK/K01-MWA/XI/2001 tentang Pengangkatan Rektor ITB Periode 2001-2006.[3] Dengan keputusan tersebut, maka nama Kusmayanto tercatat dalam lintasan sejarah kepemimpinan ITB sebagai rektor kedua belas ITB atau rektor kedua puluh delapan Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan.[4]
Pada tanggal 21 Oktober 2004 Kusmayanto Kadiman mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Rektor ITB periode 2001-2006 sehubungan dengan pengangkatannya sebagai Menteri Riset dan Teknologi dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009), sehingga berdasarkan Keputusan Majelis Wali Amanat ITB Nomor 005/SK/K01-MWA/2004 tanggal 23 Oktober 2004, posisi Rektor ITB dipegang oleh Adang Surahman selaku Pejabat Sementara Rektor ITB.
Pendidikan
sunting- Sarjana, Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung, 1977[1]
- Doctor of Philosophy (PhD), Australian National University, 1988
Pelatihan
sunting- Professional Working Ethos, Jakarta, 2000
- Individual Discovery and Leadership Training, Jakarta, 1999
- Next Steps of Business Process Reengineering, Jakarta, 1988
- Financial Management, Jakarta, 1994
- Marketing Strategy of Hi-Tech Products, Boston USA, 1993
- Education Project Management, Bradford UK, 1991
Jaringan internasional
sunting- Koordinator ITB, Europe-Southeast Asia University Network (ESA-UNET), 1997 – 1999
- Ketua, ASEAN-Europe Academic University Network (ASEA-UNINET), 2002 - 2004
- Anggota, Asian Control Professor Association (ACPA), 1997 – sekarang
- Anggota, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), Control Society, 1988 - sekarang
- Anggota, International Federation of Automatic Control (IFAC), Working Group on Computer Control, 1990 - sekarang
Penghargaan
sunting- Officier dans l’Ordre des Palmes Academique (dianugerahkan oleh Pemerintah Prancis) – 2005
- Dosen Teladan Institut Teknologi Bandung – 1991
- Bintang Mahaputera Adipradana – 2014
- Grand Decoration of Honour in Gold with Sash of the Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria – 2009[5]
Karier
sunting- Kepala, Pusat Komputer PIKSI, Institut Teknologi Bandung, 1989 – 1992
- Direksi Perusahaan Swasta Alas Buana Raya di Jakarta, 1992 – 1995
- Direktur Pusat Penelitian Teknologi ITB, 1996 – 1999
- Sekretaris Rektor ITB Bidang Kerja sama, 1999 – 2000
- Rektor, Institut Teknologi Bandung, 2001 – 2004
- Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kabinet Indonesia Bersatu, 2004 - 2009
Catatan
sunting- ^ a b c "Saya nggak pakai S2, jadi langsung lompat, dengan sedikit keberuntungan, kok progresnya cepat benar lalu ditawarkan, mau nggak ke S3 langsung, tetapi kalau gagal pulang tangan kosong. Lalu empat tahun selesai," dikutip dari Kusmayanto: Program Hari Pertama, Tidur
- ^ Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang (PDF). Diakses tanggal 25 Agustus 2021.
- ^ "Selanjutnya, pelantikan Rektor ITB pada tanggal 10 Nopember 2001 menandai awal proses transformasi kelembagaan ITB yang sesungguhnya." [1] Diarsipkan 2005-05-06 di Wayback Machine.
- ^ "Sejarah Rektor TH Bandung - ITB". Diarsipkan dari asli tanggal 2017-07-13. Diakses tanggal 2012-05-19.
- ^ "Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung" (PDF). Parlament.gv.at. Diakses tanggal 10 February 2019.
Pranala luar
suntingJabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Hatta Rajasa |
Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia 2004–2009 |
Diteruskan oleh: Suharna Surapranata |
Jabatan pemerintahan | ||
Didahului oleh: Hatta Rajasa |
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2004–2006 |
Diteruskan oleh: Said Djauharsjah Jenie |
Jabatan akademik | ||
Didahului oleh: Prof. Ir. Lilik Hendrajaya, M.Sc., Ph.D. |
Rektor Institut Teknologi Bandung 2001–2004 |
Diteruskan oleh: Prof. Ir. Adang Surahman, M.Sc., Ph.D. |