Stasiun Prabumulih

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Prabumulih (PBM) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe C yang terletak di Pasar Prabumulih, Prabumulih Utara, Prabumulih. Stasiun yang terletak pada ketinggian +43 m (sebelumnya +36 m) ini termasuk dalam Divisi Regional III Palembang. Stasiun ini terletak pada jalur pertemuan kereta dari arah Tanjungkarang di Bandar Lampung dan Lubuklinggau dengan Kertapati di Palembang serta merupakan stasiun yang letaknya paling timur di Kota Prabumulih.

Stasiun Prabumulih
Kereta Api Indonesia

Stasiun Prabumulih
Lokasi
Ketinggian+43 m
Operator
Letak
km 322+295 lintas PanjangTanjungkarang
Prabumulih[1]
Jumlah peron2 (satu peron sisi yang agak rendah dan satu peron pulau yang tinggi)
Jumlah jalur5
  • jalur 1: sepur lurus arah X6-Lubuklinggau
  • jalur 2: sepur lurus arah Kertapati
  • jalur 3: sepur lurus arah X5-Tanjungkarang
LayananSriwijaya, Sindang Marga, Rajabasa, dan Bukit Serelo
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepeda?
Akses difabel?
Informasi lain
Kode stasiun
  • PBM
  • 6311[3]
  • PRABU
KlasifikasiBesar tipe C[2]
Sejarah
Dibuka1915
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Toilet Area merokok Ruang menyusui Pertokoan/area komersial 
Tipe persinyalanElektrik tipe Alstom Elixs
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Suasana Malam di Stasiun Prabumulih

Sejarah

sunting
 
Aktivitas Stasiun Prabumulih, 23 Oktober 1947.

Sejarah stasiun ini tertulis pada buku De Stoomtractie Op Java en Sumatra karangan J.J.G. Oegema.[4] Berdasarkan buku tersebut, stasiun ini mulai dikenal pada tahun 1915 ketika Hindia Belanda membangun jalur kereta Kertapati-Prabumulih sepanjang 78 km dan jalur Prabumulih-Muara Enim sejauh 73 km pada tahun 1917.

Pada tahun 1927, jalur Prabumulih-Tanjungkarang sepanjang 311 km juga dibangun. Pada masa itu, usaha kereta di Sumatera Selatan dikelola oleh perusahaan Zuid-Sumatra Staatsspoorwegen, divisi dari Staatsspoorwegen (SS). Dulunya terdapat enam jenis lokomotif uap di lintasan Stasiun Prabumulih, yaitu model B51, C11, C30, C50, D50, dan D52. Untuk pengisian bahan bakar berupa air bagi kereta tersebut, digunakan cerek dan tangki pengisian air. Sekitar tahun 1982, dilakukan perombakan bangunan pada stasiun ini.[5]

Bangunan dan tata letak

sunting

Sebelum tahun 1985, stasiun ini memliki sembilan jalur kereta api dengan jalur 1 yang lama merupakan sepur lurus, kemudian jumlah jalurnya sempat dikurangi hingga tersisa empat jalur saja. Jalur-jalur di stasiun ini dahulu tidak didesain untuk persilangan kereta api batu bara. Sejak beroperasinya jalur ganda Kertapati–Prabumulih per 25 April 2018,[6][7] tata letak stasiun ini diubah sehingga jalur 1 tersebut menjadi sepur lurus dari dan ke arah Kertapati maupun arah Prabumulih Baru X6–Lubuklinggau, sedangkan jalur 2 yang lama merupakan sepur lurus arah Prabumulih Baru X5–Tanjungkarang. Uniknya, jalur dari arah Palembang berakhir buntu (badug), sehingga agar kereta api dapat masuk stasiun, jalur tersebut dihubungkan dengan wesel ke arah kiri.

Barulah sejak beroperasinya jalur ganda dari stasiun ini menuju stasiun X6, jumlah jalur bertambah menjadi lima dengan menambahkan satu jalur baru di peron sisi stasiun. Penambahan jalur baru tersebut tidak sampai memindahkan posisi bangunan stasiun mengingat peron sisi stasiun ini cukup lebar. Tata letak stasiun ini kembali diubah sehingga jalur baru tersebut menjadi jalur 1 yang baru sebagai sepur lurus arah Lubuklinggau, jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus arah Kertapati, dan jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 yang baru. Sejak saat itu, sudah tidak ada lagi kereta api batubara yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan dan antrean antarkereta api.

Di sebelah timur bangunan stasiun terdapat sebuah depo mekanik.

 
Foto Udara Stasiun Prabumulih (2)

Layanan kereta api

sunting

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[8]

Penumpang

sunting
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Sriwijaya Eksekutif-Ekonomi Kertapati Tanjungkarang

Dihentikan sementara


Rajabasa Ekonomi
Sindang Marga Eksekutif-Bisnis Lubuklinggau Kertapati
Bukit Serelo Ekonomi

Barang

sunting

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ PT Kereta Api Indonesia (Persero) (2019). Selayang Pandang Divre III Palembang (PDF). e-PPID PT Kereta Api Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-26. Diakses tanggal 2020-10-23. 
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ Oegema, J.J.G. de Stoomtractie op Java en Sumatra. Kloewer Technische Boeken B.V. 
  5. ^ Harry Susilo, Didit Putra, Erlangga Raharjo (14 September 2010). "Senja Kala Stasiun Prabumulih". Kompas. hlm. 2. 
  6. ^ developer, medcom id (2018-04-22). "Jalur Ganda KA Kertapati-Prabumulih Dioperasikan 25 April". medcom.id. Diakses tanggal 2019-06-14. 
  7. ^ antaranews.com (2018-04-21). "Jalur ganda Sumsel dioperasikan 25 April". Antara News. Diakses tanggal 2019-06-14. 
  8. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 

Pranala luar

sunting

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terminus Prabumulih–Kertapati Lembak
menuju Kertapati
Prabumulih Baru X6 Lubuklinggau–Prabumulih Terminus
Terminus Prabumulih–Panjang Prabumulih Baru X5
menuju Panjang