Kawasan Perdagangan Bebas Perbara–Tiongkok

Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN–Tiongkok (bahasa Inggris: ASEAN–China Free Trade Area, ACFTA), adalah suatu kawasan perdagangan bebas di antara anggota-anggota ASEAN dan Tiongkok. Kerangka kerjasama kesepakatan ini ditandatangani di Phnom Penh, Cambodia, 4 November 2002, dan ditujukan bagi pembentukan kawasan perdagangan bebas pada tahun 2010,[1][2] tepatnya 1 Januari 2010.[3][4] Setelah pembentukannya ini ia menjadi kawasan perdagangan bebas terbesar sedunia dalam ukuran jumlah penduduk dan ketiga terbesar dalam ukuran volume perdagangan, setelah Kawasan Perekonomian Eropa dan NAFTA.[5][6]

  Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN–Tiongkok

Negara-negara peserta sunting

Kesebelas pihak bersepakat menggabungkan produk domestik bruto nominal sebesar USD 6 triliun pada tahun 2008.[7][8]

Bendera Negara Ibu kota Luas (km2) Populasi
(2008, kecuali ada catatan)
GDP (nominal)
(miliar USD, 2008, IMF)
Mata uang Bahasa resmi
  Brunei Darussalam Bandar Seri Begawan 5.765 490.000
19,7 dolar bahasa Melayu
  Myanmar Naypyidaw 676.578 50.020.000 26,2 kyat bahasa Burma
  Kamboja Phnom Penh 181.035 13.388.910 11,3 riel bahasa Khmer
  Indonesia Jakarta 1.904.569 230.130.000 511,8 rupiah bahasa Indonesia
  Laos Vientiane 236,800 6.320.000 5,4 kip bahasa Laos
  Malaysia Kuala Lumpur 329.847 28.200.000 221,6 ringgit bahasa Melayu (Malaysia)
  Filipina Manila 300,000 92.226.600
(2007)
166,9 peso bahasa Filipina, bahasa Inggris
  Singapura Singapura 707.1 4,839,400
(2007)
181.9 dolar bahasa Melayu, bahasa Mandarin (Huayu), bahasa Inggris, bahasa Tamil
  Thailand Bangkok 513.115 63.389.730
(2003)
273,3 baht Thai
  Vietnam Hanoi 331.690 88.069.000 89,8 đồng bahasa Vietnam
  Republik Rakyat Tiongkok Beijing 9.640.821 1.338.612.968
(2009)
4.327,4 renminbi bahasa Mandarin (Putonghua)

ASEAN sunting

Kesepuluh anggota ASEAN memiliki populasi gabungan 580 juta jiwa dan ekonomi yang melebihi India.[8] Indonesia menyumbang lebih dari 40 persen dari populasi gabungan, dan suara-suara yang menentang dari negara ini banyak disuarakan.[9][10]

Republik Rakyat Tiongkok sunting

Usulan pembentukan kawasan ini dicetuskan Tiongkok pada bulan November 2000.[11][12] Pada saat itu Tiongkok memprediksi akan menggeser Amerika Serikat pada posisi mitra dagang utama ketiga ASEAN, setelah Jepang dan Uni Eropa.[13] Pada rentang waktu antara 2003 dan 2008, volume perdagangannya dengan ASEAN tumbuh dari US$59.6 miliar menjadi US$192.5 miliar.[6] Tiongkok juga diprediksi menjadi negara eksporter dunia terbesar pada tahun 2010.[9]


Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation Between ASEAN and the People's Republic of China". ASEAN. 5 November 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-11-07. Diakses tanggal 1 January 2010. 
  2. ^ de Castro, Isagani (6 November 2002). "'Big brother' China woos ASEAN". Asia Times Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-11-06. Diakses tanggal 1 January 2010. 
  3. ^ "China-Asean Trade Deal Begins Today". Jakarta Globe. Bloomberg. 1 January 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-17. Diakses tanggal 1 January 2010. 
  4. ^ Chan, Fiona (31 December 2009). "Asean-China FTA to kick off". The Straits Times. Diakses tanggal 1 January 2010. 
  5. ^ Walker, Andrew (1 January 2010). "China and Asean free trade deal begins". BBC News. Diakses tanggal 1 January 2010. 
  6. ^ a b Gooch, Liz (31 December 2009). "Asia Free-Trade Zone Raises Hopes, and Some Fears About China". The New York Times. Diakses tanggal 1 January 2010. 
  7. ^ setara dengan USD 11.4 triliun menurut PPP tahun 2008
  8. ^ a b Brown, Kevin (1 January 2010). "Biggest regional trade deal unveiled". Financial Times. Diakses tanggal 1 January 2010. 
  9. ^ a b Ten Kate, Daniel (1 January 2010). "Free-trade agreement between China, ASEAN grouping comes into force". The China Post. Bloomberg. Diakses tanggal 1 January 2010. 
  10. ^ Coates, Stephen (31 December 2009). "ASEAN-China open free trade area". Agence France-Presse. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-01. Diakses tanggal 1 January 2010. 
  11. ^ Richardson, Michael (27 November 2000). "Asian Leaders Cautious on Forging New Regional Partnerships". The New York Times. Diakses tanggal 3 January 2010. 
  12. ^ Asmoro, Andry (23 December 2009). "ASEAN-China free trade deal: Let's face the music". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-07. Diakses tanggal 1 January 2010. 
  13. ^ Moore, Michael (30 December 2009). "China and South East Asia create huge free trade zone". The Daily Telegraph. Diakses tanggal 1 January 2010. 

Pranala luar sunting

Templat:Free Trade Associations of the People's Republic of China