Bahasa Tamil

bahasa Dravida yang berasal dari India Selatan dan Sri Lanka
Bahasa Tamil
தமிழ் tamiḻ
Pengucapan[t̪əmɨɻ] ( simak)
Dituturkan di
Penutur
66 juta penutur asli[1]
Rincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[2]

Aksara Tamil
Aspek ketatabahasaan
Tipologi
Kasus
Kala
Gender
  • feminin
  • maskulin
  • neutera Sunting ini di Wikidata
Status resmi
Bahasa resmi di
 India,[3][4]
 Sri Lanka,[5] dan
 Singapura.[6]
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Kode bahasa
ISO 639-1ta
ISO 639-2tam
ISO 639-3tam
Status konservasi
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC2 Provincial
Bahasa Tamil dikategorikan sebagai C2 Provincial menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini digunakan di berbagai wilayah ataupun bahasa yang dituturkan pada tingkat antar-provinsi
Lokasi penuturan
Distribusi penutur Tamil di India dan Sri Lanka
Lokasi penuturan Bahasa Tamil
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa Tamil (Tamil: தமிழ்) adalah salah satu bahasa dalam rumpun bahasa Dravida.[7] Jumlah penuturnya sekitar 50 juta penutur di Tamil Nadu. Penutur bahasa Tamil juga banyak ditemukan di Srilanka (wilayah Jaffna dan Trincomalee), Malaysia, Singapura, Myanmar, Indonesia (terutama wilayah Sumatera Utara), Afrika Selatan, Fiji, dan Mauritius.

Di samping itu, karena daerah Tamil Nadu telah menjadi pusat perlintasan dagang yang utama dari masa ke masa, maka daerah ini juga melakukan kontak dengan berbagai bangsa, yang dapat terlihat dari banyaknya kemiripan kosakata beberapa bahasa dengan Tamil. Kosakata rice dan sandalwood dalam bahasa Inggris, meski dikatakan berasal dari bahasa Yunani, tetapi pada kenyataannya dua kata itu justru pinjaman dari bahasa Tamil.

Sistem penulisan sunting

Bahasa Tamil pada mulanya menggunakan sistem penulisan Brahmi, grantha dan vaTTezuttu. Namun dari mana sebenarnya huruf Tamil itu berakar, masih menjadi perdebatan. Sebagian besar berpendapat bahwa huruf Tamil berasal dari huruf Brahmi, akan tetapi pandangan ini pun tidak sepenuhnya mendapat pembenaran di kalangan ahli bahasa setempat. Berdasarkan fakta, yakni dengan melihat huruf Tolkaappiyam dari abad ke-3 SM, cukup jelas bahwa bahasa Tamil mempunyai sistem penulisannya sendiri. Bahkan huruf Brahmi selatan sendiri dikatakan merupakan sempalan dari huruf vaTTezuttu.

Bahasa Tamil mempunyai 12 huruf hidup (vokal), 18 huruf mati (konsonan), 216 gabungan vokal-konsonan, dan 1 aaydham, sehingga total mencapai 247 huruf.

Tata bahasa Tamil sunting

Bahasa Tamil ditinjau dari sisi ketatabahasaannya terbagi menjadi lima bagian, yakni:

  • Ezuthu (Tamil: எழுத்து) (Huruf)
  • Sol (Tamil: சொல்) (Kata)
  • Porul (Tamil: பொருள்) (Makna)
  • Yaappu (Tamil: யாப்பு) (struktur puitis), dan
  • aNi (Tamil: அணி) (tata puitis)

Buku tata bahasa Tamil yang pertama ditulis dalam huruf Aghatiyam, tetapi karena sumber dari huruf ini tidak tersedia, maka yang diakui adalah buku tatabahasa berhuruf Tolkappiyam.

Kemudian dari susunan kata, terdapat empat jenis, yaitu: uriccol atau kata dasar yang dipakai dalam karya sastra kuno dan tidak lagi dipakai; kemudian tiNai yang dibagi menjadi uyartiNai (kata benda yang mengacu pada perorangan, mencakup manusia, dewa dan setan) dan akRiNai (untuk benda mati dan binatang kategori rendah dan netral). Sedang untuk kelompok binatang yang sederajat dengan manusia digolongkan ke dalam jenis uyortiNai. Kemudian untuk menyatakan jumlah untuk jenis kelamin netral disebut sebagai Palar paal. AkRiNai dikelompokkan lagi menjadi onRan paal (kata tunggal untuk kelompok impersonal), dan palvin paal (jamak untuk kelompok impersonal).

Gerakan Pemurnian Bahasa Tamil sunting

Gerakan Pemurnian Bahasa Tamil atau Tanit-Tamil Lyakkam, muncul karena pada masa-masa silam banyak cendekiawan yang terdidik dalam bahasa Sanskerta berupaya mempengaruhi bahasa Tamil, melalui penggunaan kosakata Sanskerta secara bebas. Mereka berpendapat bahwa dengan memadukan kedua bahasa ini akan memperindah bahasa Tamil itu sendiri. Para cendekiawan ini menyebutnya sebagai manippravala dan berusaha memopulerkan penggunaan bahasa tersebut di masyarakat. Namun para cendekiawan Sanskerta penganut Jainisme dan Vaishnava yang berupaya melakukannya gagal karena bahasa Tamil sendiri sebenarnya sangat kaya kosakata dan penuh kiasan-kiasan yang tidak dijumpai dalam bahasa Dravida manapun.

Akan tetapi para cendekiawan tersebut menolak mengakui kekayaan bahasa Tamil ini, meski mereka orang Tamil. Upaya-upaya terus dilakukan untuk meminggirkan peran bahasa Tamil dengan berbagai cara seperti mengklaim sejumlah karya sastra dan ritual serta huruf Tamil berakar dari bahasa Sanskerta, tetapi usaha mereka kemudian terhenti ketika para cendekia seperti V.K. Curiyanaraayana Sastiar dan Maraimalaiyatikal memfokuskan diri pada perhatian masyarakat atas kesusasteraan bahasa Tamil.

Dua cendekiawan tersebut dalam karya-karya awalnya memasukkan unsur bahasa Sanskerta didalamnya, tetapi setelah para Sanskritis menyatakan bahwa Tamil tidak akan hidup tanpa adanya bahasa Sanskerta, maka keduanya mulai menulis dengan bahasa Tamil tanpa mengambil sedikitpun kata-kata bahasa Sanskerta. MaTaimalaiyaTikal kemudian mengkristalkan sikap tersebut kedalam satu gerakan pada tahun 1916 yang disebut Tanit-Tamil Lyakkam atau gerakan pemurnian bahasa Tamil. Sikap ini kemudian popular di kalangan cendekiawan Tamil, dan pihak-pihak yang merasa pentingnya bahasa Tamil yang murni.

Hingga sekarang, masih terjadi pertentangan antara kalangan yang pro-penggunaan Tamil murni dengan yang kontra, walau bentuknya berbeda.

Dialek sunting

Bahasa Tamil seiring dengan makin majunya perkembangan transportasi kini semakin kabur perbedaan dialeknya. Kecuali dengan bahasa Tamil Srilanka yang mengandung banyak perbedaan. Di samping itu, kalangan Muslim Tamil cenderung banyak menyisipkan kata-kata yang berakar dari bahasa Arab dan Urdu. Bahkan kelompok muslim di distrik yang berbatasan dengan Andhra Pradesh banyak yang mulai menggunakan bahasa Urdu sebagai bahasa sehari-hari. Sedangkan penganut Kristen banyak menyisipkan kosakata bahasa Inggris dalam berbahasa sehari-hari.

Contoh sunting

  • Vanakkam (Tamil: வணக்கம்) = Halo!
  • N’ee eppadi irukkiRay? (Tamil: நீ எப்படி இருகிறாய் ?) = Apa kabar?
  • N’aan n’allapadiyaaka irukkiREn (Tamil: நான் நல்லபடியாக இருக்கிறேன்) = Baik-baik
  • N’andRi (Tamil: நன்றி) = Terima kasih
  • Un peyar enna? (Tamil: உன் பெயர் என்ன?) = Siapa namamu?
  • Ennudaiya peyar… (Tamil: என்னுடையப் பெயர்...). = Nama saya…..
  • SenRu varukiREn (Tamil: சென்று வருகிறேன்) = Sampai jumpa.

Bahasa Tamil di Indonesia sunting

Bahasa Tamil di Indonesia kira-kira dipertuturkan oleh 50,000 jiwa etnis Tamil di Indonesia. Penuturnya tersebar di Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Languages Spoken by More Than 10 Million People". MSN Encarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-03. Diakses tanggal 2007-04-02. 
  2. ^ Ethnologue (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-25, 19), Dallas: SIL International, 21 Februari 2022, ISSN 1946-9675, OCLC 43349556, Wikidata Q14790, diakses tanggal 23 April 2022 
  3. ^ "Official languages". UNESCO. Diakses tanggal 2007-05-10. 
  4. ^ "Official languages of Tamilnadu". Tamilnadu Government. Diakses tanggal 2007-05-01. 
  5. ^ "Official languages of Srilanka". State department, US. Diakses tanggal 2007-05-01. 
  6. ^ "Official languages and national language". Constitution of the Republic of Singapore. Government of Singapore. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2008-04-22. 
  7. ^ Damayanti, R., dan Suryandari, S. (2017). Psikolinguistik: Tinjauan Bahasa Alay dan Cyber Bullying (PDF). Kresna Bina Insan Prima. hlm. 6. ISBN 978-602-6276-24-7. 

Pranala luar sunting