Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan (Surat Batak: ᯗᯇᯉᯮᯞᯪ ᯚᯩᯞᯖᯊ᯲) adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kotanya berada di kecamatan Sipirok. Kabupaten ini awalnya merupakan kabupaten yang cukup luas dan beribukota di Padang Sidempuan. Daerah-daerah yang telah berpisah dari Kabupaten Tapanuli Selatan adalah Kabupaten Mandailing Natal, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Padang Lawas. Setelah pemekaran, ibu kota kabupaten ini pindah ke kecamatan Sipirok. Jumlah penduduk Tapanuli Selatan pada pertengahan tahun 2023 berjumlah 317.080 jiwa.[4][7]
Kabupaten Tapanuli Selatan | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Surat Batak Angkola | ᯖᯇᯉᯮᯞᯪ ᯚᯩᯞᯖᯊ᯲ |
Motto: Sahata saoloan (Batak Angkola) Seiya sekata | |
Koordinat: 1°31′04″N 99°18′04″E / 1.5177°N 99.3011°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Tanggal berdiri | 24 November 1956[1] |
Dasar hukum | UU No. 24 Tahun 2024[1] |
Ibu kota | Sipirok |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Dolly Putra Pasaribu |
• Wakil Bupati | Rasyid Assaf Dongoran |
• Sekretaris Daerah | Parulian Nasution[2] |
• Ketua DPRD | Husin Sogot Simatupang[3] |
Luas | |
• Total | 6.030,47 km2 (2,328,38 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 317.080 |
• Kepadatan | 53/km2 (140/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Batak Angkola (dominan), Batak Mandailing, Batak Toba |
• IPM | 74,58 (2023) tinggi[6] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | BB xxxx G* |
Kode Kemendagri | 12.03 |
DAU | Rp 679.281.327.000,- (2020) |
Situs web | tapselkab |
Di kabupaten ini terdapat objek wisata Danau Marsabut dan Danau Siais. Bahasa yang digunakan masyarakatnya adalah bahasa Batak Angkola. Agama mayoritas penduduknya adalah Islam.[5] Motto daerah kabupaten ini adalah Sahata saoloan (Bahasa Angkola) yang artinya "Seiya sekata".
Geografi
suntingLetak
suntingDi sebelah utara, Kabupaten Tapanuli Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Utara. Di bagian timur, Kabupaten Tapanuli Selatan berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Di sebelah barat. Kabupaten Tapanuli Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal dan Samudra Hindia. Sedangkan di sebelah selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal.[8] Kabupaten Tapanuli Selatan juga mengelilingi wilayah Kota Padangsidimpuan.[9] Letak Kota padangsidimpuan berada di bagian tengah wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Topografi
suntingSecara garis besar, kabupaten ini dilintasi oleh pegunungan Bukit Barisan, sehingga diseluruh penampakannya pasti terlihat bukit di mana-mana. Kabupaten ini masih memiliki daerah reservasi air di kawasan hutan Batang Toru yang masih kaya akan flora dan fauna yang sudah langka seperti kancil, rusa, kelinci, harimau, kucing hutan, tapir, anggrek hutan dan lain-lain. Dan sekarang sudah diusulkan menjadi kawasan Hutan Lindung. Karena sudah sangat rawan dengan perambahan hutan yang mengancam kehidupan yang ada di sekitar kawasan tersebut.
Terdapat beberapa bukit dan gunung yang terkenal, antara lain Gunung Lubuk raya, Gunung Sibual-buali (masih aktif, dan memiliki geyser dan sumber air panas yang di tampung di dua kolam pemandian umum di daerah Sipirok, bukit (tor) Simago-mago, dan lain-lain.
Pemerintahan
suntingBupati dan Wakil
suntingBupati Tapanuli Selatan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan. Bupati Tapanuli Selatan bertanggungjawab kepada Gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Tapanuli Selatan ialah Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, dengan wakil bupati Rasyid Assaf Dongoran. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Tapanuli Selatan 2020. Dolly Pasaribu merupakan bupati ke-21 setelah kemerdekaan, dilantik pada 25 Februari 2021 di Kota Medan.[3]
No | Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
21 | Dolly Putra Parlindungan Pasaribu | 26 Februari 2021 | petahana | (2020) | Rasyid Assaf Dongoran |
Dewan Perwakilan
suntingBerikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[10] | 2019–2024[11] | 2024–2029 | ||
PKB | 0 | 1 | 1 | |
Gerindra | 4 | 8 | 5 | |
PDI-P | 3 | 1 | 2 | |
Golkar | 7 | 8 | 8 | |
NasDem | 4 | 4 | 4 | |
PKS | 0 | 0 | 1 | |
PKN | (baru) 2 | |||
Hanura | 3 | 4 | 3 | |
PAN | 3 | 5 | 5 | |
Demokrat | 2 | 1 | 1 | |
PSI | (baru) 0 | 1 | ||
PPP | 3 | 3 | 2 | |
PKPI | 1 | 0 | ||
Jumlah Anggota | 30 | 35 | 35 | |
Jumlah Partai | 9 | 9 | 12 |
Kecamatan
suntingKabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari 15 kecamatan, dengan kecamatan yang baru dimekarkan tahun 2017 yakni kecamatan Angkola Muara Tais.[12] Adapun 15 kecamatan di kabupaten Tapanuli Selatan yaitu:[13]
Demografi
suntingSuku
suntingPenduduk asli di Tapanuli Selatan adalah suku Batak Angkola, yang masih dekat dengan suku Batak Toba. Selain suku Batak Angkola, ada juga suku lainnya, umumnya adalah Batak Toba dan Batak Mandailing. Meskipun sering disamakan, namun suku Angkola dan Mandailing adalah suku yang berbeda. Suku Batak Angkola sendiri mengenal paham kekerabatan patrilineal, sehingga orang Batak Angkola mengenal marga. Marga-marga orang Batak Angkola antara lain Siregar, Harahap, Hasibuan, Rambe, Daulay, Tanjung, Ritonga, Pane, Lubis, Nasution, Hutasuhut, dan lainnya. Orang Batak Angkola juga mengenal pelarangan kawin antar semarga.[14]
Rumah adat masyarakat Batak Angkola disebut Bagas Godang, yang masih mirip dengan Rumah Bolon dalam suku Batak Toba, namun arti keduanya secara harafiah sama yakni Rumah Besar. Bagas Godang berbentuk rumah panggung dan didominasi warna hitam, dengan atap memakai ijuk, dan dinding yang terbuat dari papan. Jika Jabu Bolon banyak ditambahi ornamen kepala Kerbau, sementara untuk Bagas Godang tidak demikian.[15]
Bahasa
suntingBahasa yang digunakan masyarakat Tapanuli Selatan selain bahasa resmi nasional bahasa Indonesia adalah bahasa Batak Angkola. Bahasa Batak Angkola digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam acara adat.[16] Bahasa Angkola sedikit lebih lembut dibanding bahasa Batak Toba. Namun, orang Batak Angkola lebih mudah mengerti bahasa Batak Toba dan Mandailing, dibanding bahasa suku sub Batak lainnya, yakni Simalungun, Karo dan Pakpak.
Dalam buku penelitian tahun 1997, berjudul "Fonologi Bahasa Angkola" yang disusun oleh Tumpal H. Dongoran, dkk, menyebutkan bahwa cerita turun temurun, orang Batak Angkola dahulu berasal dari kawasan Toba. Karena hal itu, banyak kesamaan yang lebih mencolok antara orang Batak Angkola dengan Batak Toba dan Mandailing. Kesamaan itu juga termasuk dalam bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.[17]
Aksara dasar (ina ni surat) dalam surat Batak merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/. Terdapat 19 aksara dasar yang dimiliki semua varian aksara Batak, sementara beberapa aksara dasar yang hanya digunakan pada varian tertentu, sehingga bahasa Batak Angkola mengenal 21 aksara dasar. Bentuknya dapat dilihat sebagaimana berikut:[18]
a | ha | ka | ba | pa | na | wa | ga | ja | da | ra | ma | ta | sa | ya | nga | la | nya | ca | i | u | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Angkola | |
|
|
Agama
suntingJumlah penduduk kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2021 berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri catatan kependudukan dan sipil, yakni 314.887 jiwa, dengan kepadatan 52 jiwa/km. Sementara agama yang dianut, yakni Islam dan Kristen. Adapun persentasi penduduk Tapanuli Selatan menurut agama yang dianut yakni Islam 78,99%, kemudian Kristen 21,00%, di mana Protestan 19,68% dan Katolik 1,32%, dan sebagian kecil beragama Budha yakni 0,01%.[4]
Pemeluk agama Islam menyebar dan mayoritas suku Batak Angkola, Batak Mandailing dan minoritas sebagian suku Batak Toba yang hampir di semua kecamatan. Sementara Kristen menjadi mayoritas suku Batak Toba, suku Nias dan minoritas sebagian suku Batak Angkola. Kebanyakan pemeluk Kristen berada di kecamatan Tano Tombangan Angkola, kecamatan Angkola Sangkunur, dan cukup signifikan di kecamatan Angkola Selatan, dan Batang Toru.[4]
Pariwisata
suntingKabupaten Tapanuli Selatan memiliki beberapa objek wisata, antara lain Danau Buatan Cekdam di daerah Pargarutan), Danau Siasis, Danau Marsabut, Pemandian Aek Parsariran (di daerah Batang Toru), Pemandian Aek Sijorni, bukit (tor) Simago-mago (Sipirok). Ada juga Istana Adat di Muara Tais, wisata kerajinan tenun kain ulos tradisional dan panorama alam dengan suhu sejuk di daerah Sipirok.
Ekonomi
suntingSecara umum, mata pencaharian masyarakat di kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebagai petani dan berkebun. Hasil pertanian yang terkenal adalah kopi, padi, salak, karet, kakao, kelapa, kulit manis, kemiri, cabe, bawang merah, bawang daun, dan sayur-sayuran.
Pemekaran
suntingSejak 10 Agustus 2007, jumlah kecamatan di kabupaten Tapanuli Selatan berkurang dengan adanya pemekaran dari kabupaten ini, yaitu melalui pembentukan Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas Utara.
Kabupaten Padang Lawas
suntingKecamatan yang masuk ke wilayah Kabupaten Padang Lawas, yakni;
- Barumun
- Barumun Tengah
- Batang Lubu Sutam
- Huristak
- Huta Raja Tinggi
- Lubuk Barumun
- Sosa
- Sosopan
- Ulu Barumun
Kabupaten Padang Lawas Utara
suntingKecamatan yang masuk ke wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara yakni;
Lihat Pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b "Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2024 tentang Kabupaten Tapanuli Selatan di Provinsi Sumatera Utara" (PDF). Lembaran Negara Republik Indonesia. 2024-07-02. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2024-07-15. Diakses tanggal 2024-07-15.
- ^ "Sekda Tapsel Korpri Harus Berorientasi Program". liputan4.com. 14 Januari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-26. Diakses tanggal 15 Januari 2022.
- ^ a b "Bupati dan Wakil Bupati Tapsel Dilantik di Medan". www.hariansib.com. 25 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 15 Januari 2022.
- ^ a b c d e "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 1 September 2023.
- ^ a b "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Tapanuli Selatan". www.sp2010.bps.go.id.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.sumut.bps.go.id. Diakses tanggal 29 Desember 2023.
- ^ "Kabupaten Tapanuli Selatan Dalam Angka 2023" (pdf). www.tapanuliselatankab.bps.go.id. hlm. 7, 55. Diakses tanggal 1 September 2023.
- ^ Oktaviani, F. S., dan Simanjuntak. M. K. B. (2023). Natalia, Devita, ed. Statistik Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan 2023. BPS Kabupaten Tapanuli Selatan. hlm. 2.
- ^ Nawastu, Ningthias (2023). Statistik Daerah Kota Padangsidimpuan 2023. Badan Pusat Statistik Kota Padangsidimpuan. hlm. 1. ISSN 2476-8952.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan Periode 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-13. Diakses tanggal 2020-05-18.
- ^ "Pembentukan Kecamatan Angkola Muara Tais" (pdf). peraturan.bpk.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-03. Diakses tanggal 23 September 2021.
- ^ Kabupaten Tapanuli Selatan Dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias Selatan. 2022. hlm. 5. ISSN 0215-3548.
- ^ "Ketahui Inilah 6 Macam Jenis Pakaian Adat Suku Batak". /www.dinamikakepri.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-23. Diakses tanggal 23 September 2021.
- ^ "10 Rumah Adat Sumatera Utara". www.pariwisatasumut.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-27. Diakses tanggal 23 September 2021.
- ^ "Marsitogol Bahasa Batak Angkola". badanbahasa.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 23 September 2021.
- ^ Dongoran, Tumpal. H, dkk (Februari 1997). "Fonologi Bahasa Angkola" (PDF). labbineka.kemdikbud.go.id. hlm. 1–6. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 23 September 2021.
- ^ Everson, Michael; Kozok, Uli (07-10-2008). "Proposal for encoding the Batak script in the UCS" (PDF). ISO/IEC JTC1/SC2/WG2. Unicode (N3320R). Diakses tanggal 25 Oktober 2021.