Kabupaten Buru

kabupaten di Indonesia


Kabupaten Buru adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku, Indonesia. Ibu kota kabupaten yang berada di Pulau Buru ini terletak di Namlea. Kabupaten yang berada di Pulau Buru ini, memiliki penduduk berjumlah 138.308 jiwa pada pertengahan tahun 2023 dan penduduk asli kawasan ini adalah Suku Rana.[2][4]

Kabupaten Buru
Lambang resmi Kabupaten Buru
Motto: 
Retemena Barasehe
Peta
Peta
Buru di Maluku
Buru
Buru
Peta
Buru di Maluku dan Papua
Buru
Buru
Buru (Maluku dan Papua)
Buru di Indonesia
Buru
Buru
Buru (Indonesia)
Koordinat: 3°15′35″S 127°06′10″E / 3.25983°S 127.10289°E / -3.25983; 127.10289
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku
Tanggal berdiri12 Oktober 1999;
24 tahun lalu
 (1999-10-12)
Dasar hukumUU №46/1999
Ibu kotaNamlea
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 10
  • Desa: 82
Pemerintahan
 • BupatiRamly Umasugi[1]
 • Wakil BupatiAmustofa Besan
Luas
 • Total5.577,48 km2 (2,153,48 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2023)[2]
 • Total138.308
 • Kepadatan25/km2 (64/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 85,11% Islam
  • 3,87% Kepercayaan
  • 1,28% Hindu
  • 0,03% Buddha
  • 0,02% Konghucu[2]
 • IPMKenaikan 69,94 (2022)
Sedang[3]
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode BPS
8104
Kode area telepon0913
Pelat kendaraanDE xxxx D*
Kode Kemendagri81.04
DAURp 546.025.271.000.-
Situs webwww.burukab.go.id

Sejarah pembentukan sunting

 
Lambang lama Kabupaten Buru

Kabupaten Buru dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yang telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2000. Dengan memperhatikan kepentingan pelayanan publik dan tuntutan rentang kendali pemerintahan, sampai dengan awal tahun 2008 wilayah pemerintahan kecamatan di Kabupaten Buru mencakup 10 kecamatan.

Selanjutnya, dengan telah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Buru Selatan, maka 5 wilayah kecamatan yang secara geografis berada di bagian selatan Kabupaten Buru terpisah menjadi wilayah otonom, yakni Kabupaten Buru Selatan.

Namun pada akhir Tahun 2012 terjadi pemekaran 5 Kecamatan baru yang tertuang dalam Peraturan Daerah No. 20,21,22,23 dan 24 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kecamatan Lolong Guba, Kecamatan Waelata, Kecamatan Fena Leisela, Kecamatan Teluk Kaiely dan Kecamatan Lilialy, sehingga Kabupaten Buru menjadi 10 Kecamatan.

Geografi sunting

Dengan telah disahkannya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Kabupaten Buru Selatan, maka luas wilayah Kabupaten Buru telah berkurang menjadi 7.595,58 Km² yang terdiri dari luas daratan 5.577,48 Km² dan luas lautan 1.972,5 Km² serta luas perairan 57,4 Km² dengan panjang garis pantai 232,18 Km². Kabupaten Buru terdiri dari 10 wilayah kecamatan dengan kecamatan terbesar adalah Kecamatan Fena Leisela yang luasnya sebesar 2.831,65 km² dan kecamatan terkecil adalah kecamatan Waeapo dengan luas sebesar 102,5 km².[5]

 
Peta bentuk muka bumi Kabupaten Buru yang terdiri dari daerah-daerah perbukitan.
Titik ekstrem Kabupaten Buru
Barat 3°09′43″S 126°06′49″E / 3.161871359628028°S 126.11358767154394°E / -3.161871359628028; 126.11358767154394 Bara, Air Buaya, Buru
Selatan 3°37′59″S 127°14′17″E / 3.633081873661525°S 127.23813976481173°E / -3.633081873661525; 127.23813976481173 Ilath, Batabual, Buru
Timur 3°23′28″S 127°16′08″E / 3.3909795196258528°S 127.26884843960518°E / -3.3909795196258528; 127.26884843960518 Pela, Batabual, Buru
Utara 3°03′26″S 126°46′29″E / 3.0572263957697503°S 126.77485125322737°E / -3.0572263957697503; 126.77485125322737 Hatawano, Waplau, Buru

Topografi sunting

Topografi bentuk wilayah bentangan lahan Kabupaten Buru dikelompokkan atas:

  • Dataran pantai,
  • Denudasi perbukitan dan
  • Kelerengan yang bervariasi dari datar (0-3%), landai berombak (3-8%), bergelombang (8-15%), agak curam (15-30%), curam (30-45%), sampai sangat curam (>45%).

Dalam kelas ketinggian secara umum dibagi atas 3 kelas, yang meliputi : 0-500 m, 500-1000 m dan >1000 m di atas permukaan laut (dpl). Puncak gunung tertinggi adalah Kaku Ghegan yang berada pada wilayah kecamatan Air Buaya dengan elevasi atau ketinggian 2.736 mdpl.

Kabupaten Buru didomiasi oleh kawasan pegunungan, dengan penyebaran lereng di bagian utara rata-rata berlereng curam pada formasi batuan metamofik, sedangkan ciri karstik di atas formasi batuan sedimen (batu napal dan batu gamping) lebih dominan di bagian selatan dengan topografi yang tidak terlalu curam.[6]

Iklim sunting

Seperti wilayah lain di Indonesia, wilayah Kabupaten Buru beriklim tropis dengan tipe iklim muson tropis (Am) yang memiliki dua musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angin monsun. Tidak seperti wilayah Kabupaten Buru Selatan yang puncak musim hujannya biasanya berada di pertengahan tahun antara Mei hingga Juli, musim penghujan di wilayah Kabupaten Buru sama dengan wilayah lain di Indonesia yaitu antara bulan Desember hingga April di saat angin monsun baratan yang bersifat basah dan lembap berlangsung. Sementara itu, musim kemarau yang disebabkan oleh angin timuran berlangsung pada bulan Mei hingga November. Suhu udara rata-rata di wilayah Kabupaten Buru bervariasi antara 21°–34°C, dengan pengecualian untuk wilayah perbukitan dan pegunungan yang suhu rata-ratanya kurang dari 25°C. Tingkat kelembapan relatif di wilayah ini pun cenderung tinggi yakni berkisar antara 60%–100%.


Data iklim Buru, Maluku, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 31
(88)
31
(88)
31.1
(88)
31
(88)
30.5
(86.9)
29.6
(85.3)
29.2
(84.6)
29.3
(84.7)
30.3
(86.5)
31.3
(88.3)
31.7
(89.1)
31.4
(88.5)
30.62
(87.16)
Rata-rata harian °C (°F) 27.3
(81.1)
27.2
(81)
27.2
(81)
27.1
(80.8)
26.9
(80.4)
26.2
(79.2)
25.7
(78.3)
25.5
(77.9)
26.3
(79.3)
27.1
(80.8)
27.5
(81.5)
27.5
(81.5)
26.79
(80.23)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.5
(74.3)
23.4
(74.1)
23.3
(73.9)
23.3
(73.9)
23.2
(73.8)
22.7
(72.9)
22.2
(72)
21.7
(71.1)
22.3
(72.1)
22.8
(73)
23.2
(73.8)
23.6
(74.5)
22.93
(73.28)
Presipitasi mm (inci) 259
(10.2)
265
(10.43)
251
(9.88)
180
(7.09)
114
(4.49)
120
(4.72)
125
(4.92)
103
(4.06)
52
(2.05)
70
(2.76)
106
(4.17)
193
(7.6)
1.838
(72,37)
Rata-rata hari hujan 19 19 18 15 10 11 10 8 5 6 9 16 146
% kelembapan 83 87 85 81 76 70 69 65 62 68 74 79 74.9
Rata-rata sinar matahari harian 5.7 5.4 6.8 7.2 8.3 8.4 9.0 9.7 10.1 10.0 8.7 6.9 8.02
Sumber #1: BMKG[7]
Sumber #2: Climate-Data.org[8]

Pemerintahan sunting

Daftar Bupati sunting

No. Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
R.S Sangadji
1999
2002
1
  Husnie Hentihu
2002
2007
1
Bakri Lumbessy
2007
2012
2
Ramly I. Umasugi
2
  Ramly I. Umasugi
2012
2017
3
Juhana Soedrajat
2017
Petahana
4
Amustofa Besan
Djalaludin Salampessy
2022
Petahana

Dewan Perwakilan sunting

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 3   3
Gerindra 2   2
PDI-P 1   2
Golkar 10   8
NasDem 0   2
PKS 1   2
Perindo (baru) 1
PPP 3   3
Hanura 2   1
Demokrat 2   1
PBB 1   0
Jumlah Anggota 25   25
Jumlah Partai 9   10
Nomor Ketua Wakil Ketua Periode Keterangan
1 Iksan Tinggapy Djalil Mukadar
Abdul Aziz Hentihu
2014 – 2019 [9]

Kecamatan sunting

Kabupaten Buru terdiri atas 10 kecamatan dan 82 desa dengan luas wilayah 4.932,32 km² dan jumlah penduduk 130.696 jiwa (2017). Kode Wilayah Kabupaten Buru adalah 81.04.[10][11][12]

Kode Wilayah Nama Kecamatan Ibu kota Jumlah Desa Daftar Kelurahan dan Desa
81.04.01 Namlea Namlea 7
81.04.02 Air Buaya Air Buaya 10
81.04.03 Waeapo Waenetat 7
81.04.06 Waplau Waplau 10
81.04.10 Batabual Ilath 5
81.04.11 Lolong Guba Kubalahin 10
81.04.12 Waelata Basalale 10
81.04.13 Fena Leisela Wamlana 13
81.04.14 Teluk Kaiely Kaiely 5
81.04.15 Lilialy Sawa 5
Total 82

Penduduk sunting

Jumlah penduduk Kabupaten Buru pada 2017 tercatat sebanyak 132.100 jiwa terdiri dari 67.815 laki-laki dan 64.285 perempuan, mengalami pertumbuhan sebesar 1,38% dari tahun sebelumnya. Kepadatan penduduk Kabupaten Buru sebesar 24 jiwa/km² dengan Kecamatan Waeapo merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 124 jiwa/km² dan Kecamatan Fena Leisela merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 4 jiwa/km².

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Richard Louhenapessy, Ramli Umasugi, Yasin Payapo dan Petrus Fatlolon Diminta Sejahterahkan Rakyat". Kalwedo.com. 22 Mei 2017. Diakses tanggal 2017-05-23. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan 2023" (visual). Kependudukan dan Catatan Sipil. Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan: Kementerian Dalam Negeri Indonesia. 2023. Diakses tanggal 21 Oktober 2023. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 21 Oktober 2023. 
  4. ^ "Kabupaten Buru Dalam Angka 2021" (pdf). Badan Pusat Statistik Kabupaten Buru. hlm. 9, 35, 124–125. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-24. Diakses tanggal 20 Juni 2021. 
  5. ^ "Kabupaten Buru dalam Angka 2022". BPS Kabupaten Buru. Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-11. Diakses tanggal 30 Mei 2022. 
  6. ^ Gambaran Wilayah Kabupaten Buru Diarsipkan 2022-06-10 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 31 Mei 2022. Universitas Muhammadiyah Malang.
  7. ^ "Curah Hujan Kabupaten Buru periode 1980 s/d 2010 – ZOM 330" (PDF). BMKG. hlm. 62. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  8. ^ "Namlea, Buru, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  9. ^ Info Baru, 24 November 2014 Alat Kelengkapan DPRD Buru Ditetapkan, dikunjungi pada 13 Februari 2019.
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  12. ^ "Kabupaten Buru Dalam Angka 2018". BPS Kabupaten Buru. 16 Agustus 2018. Diakses tanggal 23 Maret 2019. 

Pranala luar sunting