Stasiun Ketandan

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Ketandan (KET) merupakan stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Ketandan, Klaten Utara, Klaten. Sebelum dioperasikan jalur ganda, stasiun yang terletak pada ketinggian +148 m ini digunakan sebagai persilangan dan penyusulan antarkereta api. Di samping stasiun ini ada perlintasan sebidang dengan nomor pos jaga lintasan 266.[3] Dulu stasiun ini menjadi jualan bunga hias, tetapi sekarang bangunannya dibiarkan kosong.

Stasiun Ketandan
Ketandan
+148 m
Eks Stasiun Ketandan 2019
(Kredit: Yoga Prasetya Utama)
Lokasi
Koordinat7°41′44.556″S 110°37′58.544″E / 7.69571000°S 110.63292889°E / -7.69571000; 110.63292889Koordinat: 7°41′44.556″S 110°37′58.544″E / 7.69571000°S 110.63292889°E / -7.69571000; 110.63292889
Ketinggian+148 m
Operator
Letak
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Ditutup2003
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Pada saat stasiun ini aktif, stasiun ini terakhir memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.[4] Letak bangunan stasiun yang terlalu dekat dengan perlintasan sebidang dan jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Klaten menyebabkan stasiun ini tidak dapat digunakan untuk penyusulan antarkereta api setelah jalur ganda petak Brambanan-Delanggu dioperasikan pada 15 Desember 2003.[5][6]

Saat ini di dekat Stasiun Ketandan telah dipasangi gardu pengendali sinyal blok intermediat. Gardu ini diaktifkan sejak 12 Februari 2019, bersamaan dengan switch over sistem persinyalan mekanik pada segmen jalur Ceper-Srowot ke sistem persinyalan elektrik produksi PT Len Industri (Persero) yang sudah dipasang sejak 2013.[7]

Insiden sunting

Pada tanggal 22 Agustus 2002, kereta api campuran angkutan Pupuk Sriwijaya dan ketel ringan Pertamina yang ditarik BB200 28 anjlok dan terguling di dekat Stasiun Ketandan. Dari data yang dihimpun, kereta tersebut tidak berhenti di Stasiun Ketandan untuk menunggu persilangan dengan KA lain, tetapi meluncur terus dan menabrak ujung sepur badug. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.[8]

Panorama sunting

 
Panorama stasiun PJL 266 dengan Stasiun Ketandan. Dari kiri ke kanan: 1. ke Stasiun Klaten dengan sinyal blok arah Solo Balapan; 2. bangunan utama; 3. perlintasan sebidang dan gardu PJL 266; 4. gardu sinyal blok intermediat dan sinyal blok arah Lempuyangan produksi PT Len; dan 5. ke Stasiun Ceper.
Kredit : (Yoga Prasetya Utama)

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Salah satu arsip diskusi Kereta Api Indonesia mengenai penutupan stasiun Ketandan[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api 2004
  5. ^ "Uji Coba Rel Ganda Yogya-Solo Bikin Bikers Senewen". detiknews. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  6. ^ "Rel Ganda Yogyakarta-Solo Diresmikan". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2003-12-15. Diakses tanggal 2019-07-08. 
  7. ^ "Len Tandatangani Dua Kontrak dengan Nilai Total Rp 464 Milyar | PT Len Industri (Persero)" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-12. 
  8. ^ "KA Barang Keluar Rel di Ketandan". Suara Merdeka. 23 Agustus 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-02. Diakses tanggal 2 Agustus 2017. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Klaten
ke arah Kutoarjo
Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan Ceper
ke arah Solo Balapan