Kosovo

wilayah sengketa di Eropa Tenggara

Kosovo (bahasa Albania: Kosova atau Kosovë, bahasa Serbia: Косово – transliterasi: Kosovo, bahasa Turki: Kosova) adalah sebuah negara pengakuan terbatas yang secara de facto merdeka, terletak di sebelah tenggara Eropa. Sebelumnya, Kosovo adalah sebuah provinsi di Serbia di bawah administrasi PBB, tetapi pada 17 Februari 2008 Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak. Deklarasi ini ditentang oleh Serbia, tetapi didukung oleh negara-negara Barat. Ibu kota Kosovo berada di Priština.

Republik Kosovo

Republika e Kosovës (Albania)
Република Косово
Republika Kosovo (Serbia)
{{{coat_alt}}}
Lambang
Semboyan
Lagu kebangsaan
Himni i Republikës së Kosovës
(Indonesia: Lagu kebangsaan Republik Kosovo)
Lokasi Kosovo
Lokasi Kosovo
Ibu kota
Priština
42°40′N 21°10′E / 42.667°N 21.167°E / 42.667; 21.167
Bahasa resmiAlbania dan Serbia
Kelompok etnik
(2019)[1]
PemerintahanRepublik parlementer
• Presiden
Vjosa Osmani
Albin Kurti
LegislatifKuvendi i Kosovës
Pendirian
2 Juli 1990
• Resolusi DK PBB no. 1244
10 Juni 1999
Juni 1999
17 Februari 2008
Luas
 - Total
10.908 km2 (167)
 - Perairan (%)
1
Populasi
 - Perkiraan 2022
Kenaikan 1.806.279[2] (152)
159/km2
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $25,18 miliar[3]
Kenaikan $13.964[3]
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan $9,66 miliar[3]
Kenaikan $5.355[3]
Gini (2017) 29,0[4]
rendah · 121
IPM (2016)Kenaikan 0,742[5]
tinggi
Mata uangEuro (€)
(EUR)
Zona waktuWaktu Eropa Tengah (CET)
(UTC+1)
 - Musim panas (DST)
UTC+2 (Waktu Musim Panas Eropa Tengah (CEST))
Lajur kemudikanan
Kode telepon+383
Kode ISO 3166XK
Ranah Internetbelum ada
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kemerdekaan Kosovo telah diakui secara resmi oleh berbagai negara, di antaranya Albania, Amerika Serikat, Britania Raya, Prancis, dan Turki. Negara yang menolak kemerdekaan Kosovo antara lain Republik Rakyat Tiongkok, Rusia, dan Serbia. Pemerintah Indonesia sendiri bersikap hati-hati dalam mengakui kemerdekaan Kosovo walaupun ada desakan dari beberapa kalangan agar Indonesia segera mengakui kemerdekaan Kosovo.[6]

Kosovo menjadi tempat pertentangan wilayah yang masih berlangsung antara pemerintah Serbia dan penduduknya yang mayoritas merupakan etnis Albania. Saat berdirinya Yugoslavia, Kosovo menjadi provinsi dari Serbia dengan status Daerah Otonomi Khusus. Namun sejak Perang Kosovo telah di bawah pengawasan PBB sebagai sebuah protektorat.

Etimologi

sunting

Di luar Serbia, seluruh wilayah yang membentuk negara Kosovo cukup dikenal sebagai Kosovo atau, dalam bahasa Albania, Kosovë (bentuk indefinit) / Kosova (bentuk definit). Sebaliknya, Serbia mendefinisikan dua wilayah sebagai pembentuk wilayah administratif Kosovo: Kosovo (Косово) yang berpusat pada Ladang Kosovo yang terletak di bagian timur, dan Metohija (Метохија) yang berpusat di barat (dalam bahasa Albania, Metohija dikenal sebagai Dukagjini).

Dalam bahasa Serbia, Kosovo (Косово) adalah kata sifat posesif netral dari kos (кос) yang berarti burung sikatan hitam. Nama ini adalah kependekan dari Lahan Kosovo (Kosovo Polje (Косово Поље)), sebuah lahan di bagian timur Kosovo dan tempat terjadinya Pertempuran Kosovo pada tahun 1389 antara pasukan Serbia dan Kesultanan Utsmaniyah. Pemerintah Utsmaniyah kemudian menamai sebuah provinsi (vilayet) yang mencakup Kosovo dan sekitarnya dari lahan tersebut.

Nama resmi negara Kosovo, berdasarkan Konstitusi Kosovo, adalah Republik Kosovo. Sesuai dengan perjanjian antara Beograd dan Pristina yang diperantarai oleh Uni Eropa, Kosovo dapat bergabung dalam beberapa forum internasional dengan nama "Kosovo*" dengan catatan kaki "Penyebutan ini tanpa berprasangka terhadap posisi dari status, dan sejalan dengan UNSC 1244 dan Opini ICJ mengenai deklarasi kemerdekaan Kosovo". "Peraturan Asterisk" ini disetujui pada 24 Februari 2012. Sebelum deklarasi kemerdekaan, Kosovo dikenal dengan beberapa nama: "Provinsi Otonom Kosovo dan Metohija" dari tahun 1946 hingga 1974 dan dipakai lagi pada tahun 1990, dan "Provinsi Otonom Sosialis Kosovo" dari tahun 1974 hingga tahun 1990. Di Serbia, Kosovo masih dikenal dengan penamaan resmi "Pronvisi Otonom Kosovo dan Metohija" (Аутономна Покрајина Косово и Метохиja) sebagai bagian dari klaimnya terhadap Kosovo.

Kemerdekaan

sunting

Pada tanggal 17 Februari 2008 Kosovo memerdekakan diri dari Serbia. Kosovo telah menempuh jalan terjal untuk menempuh kemerdekaannya. Usaha pertama pada tahun 1990 gagal karena diserbu Serbia. Pertarungan yang tidak seimbang antara Serbia dan gerilyawan Kosovo atau KLA ini menimbulkan tragedi pembantaian dan pengungsian besar-besaran. NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat mengusir Serbia dengan serangan udara selama 78 hari. Kosovo kemudian berada di bawah perlindungan PBB dan NATO. Usaha kemerdekaan Kosovo kali ini mendapat dukungan hampir sepertiga negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat. Sedangkan negara yang menolaknya adalah Serbia dan Rusia.[7] Serbia sangat marah terhadap Amerika yang mengakui kemerdekaan Kosovo sampai-sampai memanggil pulang duta besarnya yang bertugas di Amerika.[8]

Demografi

sunting

Menurut Survei Kantor Statistik Kosovo pada tahun 2005, jumlah penduduk Kosovo diperkirakan antara 1,9 hingga 2,2 juta dengan komposisi suku sebagai berikut: 92% bangsa Albania, 4% bangsa Serbia, 2% suku Bosnia dan Gorani, 1% bangsa Turki, 1% orang Rom.[9][10][11]

Kosovo telah didominasi oleh bangsa Albania sejak abad ke-19, tetapi demografi kuno Kosovo tidak diketahui secara pasti. Selain di negara Albania, bangsa Albania tersebar secara tidak merata di daerah Balkan dan tidak mencakup seluruh wilayah Kosovo. Sebagai contoh, daerah utara Kosovo didominasi oleh bangsa Serbia, sementara terdapat lebih banyak bangsa Albania yang berada di luar wilayah Kosovo dan Albania, seperti di daerah barat laut Makedonia dan Lembah Preševo di selatan Serbia.

Dengan pertumbuhan penduduk yang mencapai 1.3% per tahun, bangsa Albania Kosovo memiliki perkembangan penduduk yang paling pesat di seluruh benua Eropa.[12] Penduduk Kosovo telah berkembang 460% kali lipat dari tahun 1921 hingga 2003, dan bangsa Albania sendiri membentuk 80% jumlah penduduk pada tahun 1991, jauh dari 60% yang dicapai pada tahun 1931. Hal ini juga dipengaruhi oleh migrasi bangsa Serbia dari daerah Kosovo karena adanya operasi pembersihan etnis pada masa Perang Kosovo.[13]

Agama di Kosovo[14]
Agama Persentase
Islam (umumnya Sunni)[15]
  
95,6%
Kristen
  
3,7%
-(Katolik Roma)
  
2,2%
-(Ortodoks)
  
1,5%
Tidak beragama
  
0,1%
Lainnya
  
0,1%
Tidak pasti
  
0,1%

Di bidang kepercayaan, Konstitusi Kosovo menetapkan Kosovo sebagai negara sekuler yang tidak memihak pada agama apapun dan juga menjamin kebebasan beragama. Menurut penelitian tahun 2013 dan 2014, Kosovo menempati peringkat pertama di Balkan dan kesembilan di seluruh dunia sebagai negara yang "bebas dan setara" terhadap agama dan ateisme.[16][17] Sensus 2011 menyatakan bahwa 96% dari penduduk Kosovo beragama Islam (mayoritas Sunni dan Syiah). dan Minoritas 3% Kekristenan (Mayoritas Kristen Katolik pada penduduk Serbia dan Kristen Ortodoks pada penduduk Albania). sisanya menganut agama lainnya/Ateisme

Bahasa

sunting

Menurut Konstitusi Kosovo, bahasa Albania dan bahasa Serbia merupakan bahasa resmi dari negera tersebut. Sekitar 90% dari populasi berbicara dalam bahasa Albania sebagai bahasa ibu, diikuti dengan bahasa Slavia Selatan dan bahasa Turki.[18]

Catatan dan referensi

sunting
  1. ^ "Kosovo Population 2019". World Population Review. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 July 2019. Diakses tanggal 8 August 2019. 
  2. ^ "Population of Kosovo". 2022. Diakses tanggal 10 August 2022. 
  3. ^ a b c d "World Economic Outlook Database, April 2022". International Monetary Fund. Diakses tanggal 24 September 2022. 
  4. ^ "GINI index (World Bank estimate)–Kosovo". World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 January 2019. Diakses tanggal 24 September 2020. 
  5. ^ "Kosovo Human Development Report 2016". United Nations Development Programme (UNDP). 19 October 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 July 2020. Diakses tanggal 24 September 2020. 
  6. ^ "Indonesia Jangan Ragu Dukung Kemerdekaan Kosovo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-01. Diakses tanggal 2008-02-19. 
  7. ^ Harian Jawa Pos, Bangsa Muslim di Eropa Merdeka, hal.1, ed: 17 Februari 2008
  8. ^ "Dubes Serbia untuk AS Diminta Pulang dalam 48 Jam". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-12. Diakses tanggal 2008-02-23. 
  9. ^ UNMIK. "Kosovo in figures 2005" (PDF). Ministry of Public Services. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2008-03-09. Diakses tanggal 2015-11-24. 
  10. ^ BBC News (23 December 2005). "Muslims in Europe: Country guide". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-29. Diakses tanggal 24 November 2015. 
  11. ^ BBC News (20 November 2007). "churchesRegions and territories: Kosovo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-30. Diakses tanggal 24 November 2015. 
  12. ^ "Albanian Population Growth". Files.osa.ceu.hu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-27. Diakses tanggal 2015-11-24. 
  13. ^ Siobhán Wills (26 February 2009). Protecting Civilians: The Obligations of Peacekeepers. Oxford University Press. hlm. 219. ISBN 978-0-19-953387-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-11. Diakses tanggal 24 February 2013. 
  14. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama factbook
  15. ^ Mughal Abdul Ghaffar. "Muslims in Kosovo: A Socio-economic and Demographic" (PDF). www.semanticscholar.or. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-08-02. Diakses tanggal 2020-05-03. 
  16. ^ "Freedom of Thought 2014 report (map)". Freedom of Thought. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 2015-11-24. 
  17. ^ "Kosovo receives Free and Equal status for Freedom of Thought (2013)". InterFaithKosovo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-25. Diakses tanggal 2015-11-24. 
  18. ^ "Assessing Minority Language Rights in Kosovo" (PDF). Sapientia University. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 30 Oktober 2017. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting