Kabinet Kerja I
Kabinet Kerja I [1][2] adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Soekarno. Kabinet ini diumumkan pada 9 Juli 1959 dan bertugas sejak 10 Juli 1959 hingga 18 Februari 1960.
Kabinet Kerja I | |
---|---|
![]() Kabinet Pemerintahan Indonesia | |
![]() | |
Dibentuk | 10 Juli 1959 |
Diselesaikan | 18 Februari 1960 |
Struktur pemerintahan | |
Kepala negara | Soekarno |
Kepala pemerintahan | Soekarno |
Jumlah menteri | 40 |
Total jumlah menteri | 40 |
Sejarah | |
Pendahulu | Kabinet Djuanda |
Pengganti | Kabinet Kerja II |
Adapun Program Kabinet Kerja adalah sebagai berikut :
- Memperlengkapi sandang-pangan Rakyat dalam waktu sesingkat-singkatnya.
- Menyelenggarakan Keamanan Rakyat dan Negara.
- Melanjutkan perjuangan menentang Imperialisme ekonomi dan Imperialisme politik (Irian Barat).
Latar belakangSunting
Sebagaimana diketahui pada 6 Juli 1959, Perdana Menteri Djuanda telah menyerahkan kembali mandatnya pada Presiden Soekarno. Penyerahan mandat ini bukanlah akibat jatuhnya dari Kabinet Djuanda, melainkan karena tidak berlakunya lagi UUDS 1950 dan mulai berlakunya UUD 1945, demikian Presiden Soekarno dalam uraiannya setelah menerima penyerahan mandat tersebut.
Sehari sebelum itu (5 Juli 1959), Presiden Soekarno mengumumkan dekritnya, dimana ditetapkan pembubaran Konstituante dan mulai berlakunya lagi UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950, yang mendapat sambutan hangat dan dukungan penuh dimana-mana, baik dari kalangan sipil maupun militer pula dari masyarakat.
PimpinanSunting
Presiden | |
---|---|
Soekarno |
AnggotaSunting
Berikut ini adalah anggota Kabinet Kerja.
No. | Jabatan | Foto | Pejabat | Mulai menjabat | Selesai menjabat |
---|---|---|---|---|---|
Perdana Menteri | |||||
1 | Perdana Menteri | Soekarno | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Menteri dan Wakil Menteri Pertama | |||||
2 | Menteri Pertama | Djuanda Kartawidjaja | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
3 | Wakil Menteri Pertama | Johannes Leimena[3] | 27 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Menteri anggota Kabinet Inti | |||||
4 | Menteri Keamanan dan Pertahanan | Abdul Haris Nasution | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
5 | Menteri Keuangan | Djuanda Kartawidjaja | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
6 | Menteri Produksi | Dadang Suprajogi | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
7 | Menteri Distribusi | Johannes Leimena[3] | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
8 | Menteri Pembangunan | Chaerul Saleh | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
9 | Menteri Kesejahteraan Rakyat | Muljadi Djojomartono | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
10 | Menteri Luar Negeri | Subandrio | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
11 | Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah | Ipik Gandamana | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
12 | Menteri Sosial Kulturil (dihapuskan sejak 30 Juli 1959) |
Mohammad Yamin[4] | 10 Juli 1959 | 30 Juli 1959 | |
Menteri Muda yang dibidangi oleh Menteri Pertama[5] | |||||
13 | Menteri Muda Penerangan | Maladi | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
14 | Menteri Muda Pendidikan, Pengajaran & Kebudayaan[6] | Prijono | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Menteri Muda yang dibidangi oleh Menteri Keamanan dan Pertahanan | |||||
15 | Menteri Muda Pertahanan | Hidajat Martaatmadja | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
16 | Menteri Muda Kehakiman | Saharjo | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
17 | Menteri Muda Kepolisian | Soekanto Tjokrodiatmodjo[7] | 10 Juli 1959 | 15 Desember 1959 | |
Soekarno Djojonegoro | 31 Desember 1959 | 18 Februari 1960 | |||
18 | Menteri Muda Veteran | Sambas Atmadinata | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Menteri Muda yang dibidangi oleh Menteri Keuangan | |||||
19 | Menteri Muda Keuangan | Notohamiprodjo | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Menteri Muda yang dibidangi oleh Menteri Produksi | |||||
20 | Menteri Muda Pertanian | Abdul Azis Saleh | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
21 | Menteri Muda Pekerjaan Umum dan Tenaga | Sardjono Dipokusumo | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
22 | Menteri Muda Perburuhan | Ahem Erningpradja | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Menteri Muda yang dibidangi oleh Menteri Distribusi | |||||
23 | Menteri Muda Perhubungan Laut | Abdulmutalib Danuningrat | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
24 | Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon | Djatikoesoemo | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
25 | Menteri Muda Perhubungan Udara | R. Iskandar | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
26 | Menteri Muda Perdagangan | Arifin Harahap | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Menteri Muda yang dibidangi oleh Menteri Pembangunan | |||||
27 | Menteri Muda Perindustrian Rakyat | Soeharto Sastrosoeyoso | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
28 | Menteri Muda Agraria | Sadjarwo Djarwonagoro | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
29 | Menteri Muda Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa | Achmadi Hadisoemarto | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
30 | Menteri Muda Perindustrian Dasar dan Pertambangan | Chaerul Saleh | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Menteri Muda yang dibidangi oleh Menteri Kesejahteraan Rakyat | |||||
31 | Menteri Muda Kesehatan | Satrio | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
32 | Menteri Muda Agama | Wahib Wahab | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
33 | Menteri Muda Sosial | Muljadi Djojomartono | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Menteri Muda yang tidak dibidangi oleh Menteri Inti | |||||
34 | Menteri Muda Urusan Pengerahan Tenaga Rakyat | Soedibjo | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Soedjono | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |||
35 | Menteri Muda Penghubung dengan Dewan Perwakilan Rakyat & Majelis Permusyawaratan Rakyat | W.J. Rumambi | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
36 | Menteri Muda Penghubung dengan Alim Ulama | Abdul Fattah Jasin | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
Menteri Negara Ex-Officio | |||||
37 | Kepala Staf Angkatan Darat | Abdul Haris Nasution | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
38 | Kepala Staf Angkatan Laut | R.E. Martadinata[8] | 25 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
39 | Kepala Staf Angkatan Udara | Soerjadi Soerjadarma | 10 Juli 1959 | 18 Februari 1960 | |
40 | Kepala Kepolisian Negara | Soekanto Tjokrodiatmodjo[7][9] | 10 Juli 1959 | 15 Desember 1959 | |
Soekarno Djojonegoro | 31 Desember 1959 | 18 Februari 1960 | |||
41 | Jaksa Agung | Gatot Taroenamihardja[10] (ad-interim) |
10 Juli 1959 | 22 September 1959 | |
Zainal Abidin (ad-interim) |
22 September 1959 | 31 Desember 1959 | |||
R. Goenawan | 31 Desember 1959 | 18 Februari 1960 | |||
42 | Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung | Roeslan Abdulgani[11][12] | 15 Agustus 1959 | 18 Februari 1960 | |
43 | Ketua Dewan Perancang Nasional merangkap Menteri Inti Urusan Khusus | Mohammad Yamin[13] | 15 Agustus 1959 | 18 Februari 1960 | |
44 | Penasehat Hukum Presiden / Perdana Menteri | Wirjono Prodjodikoro[14] | 1 Agustus 1959 | 18 Februari 1960 | |
45 | Ketua Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara | Sri Sultan Hamengkubuwana IX[15] | 15 Agustus 1959 | 18 Februari 1960 |
Catatan KakiSunting
- ^ Kabinet ini dibentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 1959 tertanggal 10 Juli 1959 dengan Presiden Soekarno sendiri sebagai Perdana Menteri.
- ^ Dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1960 tanggal 18 Februari 1960 diadakan regrouping.
- ^ a b Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 162 dan 292 Tahun 1959 masing-masing tertanggal 27 Juli dan 29 Oktober 1959, terhitung sejak 27 Juli 1959, Johannes Leimena diangkat menjadi Wakil Menteri Pertama, disamping jabatannya sebagai Menteri Distribusi.
- ^ Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 277 Tahun 1959 tertanggal 14 Oktober 1959, bidang Sosial Kulturil dihapuskan dan Menteri Sosial Kulturil Mohammad Yamin diberhentikan dari jabatannya sejak 30 Juli 1959. Mohammad Yamin kemudian diangkat menjadi Menteri Negara / Ketua Dewan Perencanaan Nasional dan Menteri Inti Urusan Khusus. Sedangkan, Menteri Muda Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dipindahkan ke dalam Bidang Menteri Pertama.
- ^ Dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 1959 tanggal 13 Juli 1959.
- ^ Sebelum 30 Juli 1959, Menteri Muda Pendidikan, Pengajaran & Kebudayaan dibidangi oleh Menteri Sosial Kulturil.
- ^ a b Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 314 Tahun 1959 tertanggal 15 Desember 1959, Komisaris Besar (Pol.) Said Soekanto Tjokrodiatmodjo diberhentikan dari jabatannya sebagai Menteri / Kepala Kepolisian Negara dan Menteri Muda Kepolisian. Kemudian ia diganti oleh Komisaris Besar (Pol.) Soekarno Djojonegoro. Pada 31 Desember 1959, Inspektur Jenderal (Pol.) Soekarno Djojonegoro dilantik sebagai Kepala Kepolisian Negara dengan kedudukan sebagai Menteri Negara ex-officio.
- ^ Pada 25 Juli 1959, Kolonel (L) R.E. Martadinata dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Laut dan sebagai menteri ex-officio. Kemudian pada 1 Oktober 1959, Martadinata dinaikkan pangkatnya menjadi Komodor Laut.
- ^ Arnani, Mela (1 Juli 2019). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Mengenal Kapolri Pertama Indonesia, Raden Said Soekanto..." kompas.com. Diakses tanggal 29 November 2020.
- ^ Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 273/M/1959 terhitung sejak 22 September 1959, Jaksa Agung ad-interim Gatot Taroenamihardja diberhentikan dari jabatannya. Untuk sementara waktu, Jaksa Agung Muda Mr. Zainal Abidin diangkat sebagai Pejabat Jaksa Agung. Baru pada 31 Desember 1959, Mr. R. Goenawan dilantik menjadi Jaksa Agung dengan kedudukan sebagai Menteri Negara ex-officio.
- ^ DPA Sementara dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 3 Tahun 1959 tanggal 22 Juli 1959. DPAS ini dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno sendiri dengan Roeslan Abdulgani sebagai wakil ketuanya.
- ^ Terhitung tanggal 15 Agustus 1959, Roeslan Abdulgani diangkat menjadi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara dengan kedudukan sebagai Menteri Negara ex-officio.
- ^ Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 169 Tahun 1959 tertanggal 6 Agustus 1959, Mohammad Yamin diangkat sebagai Ketua Dewan Perancang Nasional terhitung sejak 30 Juli 1959. Ia kemudian dilantik pada 15 Agustus 1959 dengan kedudukan sebagai Menteri Negara ex-officio.
- ^ Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 167 Tahun 1959 tertanggal 5 Agustus 1959, Wirjono Prodjodikoro diangkat menjadi Penasehat Hukum Presiden dengan kedudukan sebagai Menteri di samping jabatannya sebagai Ketua Mahkamah Agung terhitung sejak 1 Agustus 1959.
- ^ Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 178 Tahun 1959 tertanggal 15 Agustus 1959, Sri Sultan Hamengkubuwana IX diangkat menjadi Menteri/Ketua Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara.
SumberSunting
- Simanjuntak, P. N. H. (2003) (in Indonesian), Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi, Jakarta: Djambatan, pp. 199–207, ISBN 979-428-499-8
Pranala luarSunting
- (Indonesia) Profil Kabinet Kerja I pada situs web Sekretariat Kabinet Republik Indonesia[pranala nonaktif]
Kabinet Pemerintahan Indonesia | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Kabinet Djuanda |
Kabinet Kerja I 1959–1960 |
Diteruskan oleh: Kabinet Kerja II |