Bus rel Batara Kresna

layanan kereta api di Indonesia

Bus rel Batara Kresna adalah layanan bus rel (rail bus) milik PT Kereta Api Indonesia yang beroperasi di rute Solo Purwosari-Wonogiri dan merupakan proyek kerja sama Pemerintah Kota Surakarta dengan PT KAI. Bus rel ini adalah bus rel kedua di Indonesia setelah bus rel Kertalaya di Sumatera Selatan.

Bus rel Batara Kresna
Bus rel Batara Kresna persiapan masuk di jalur 1 stasiun Purwosari, Januari 2024

Bus rel Batara Kresna
Bus rel Batara Kresna
Peta
Informasi umum
Jenis layananBus rel komuter
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VI Yogyakarta
PendahuluFeeder Wonogiri
Mulai beroperasi5 Agustus 2012 (Sukoharjo-Yogyakarta) 11 Maret 2015 (Purwosari-Wonogiri)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian80 Penumpang per hari (rata-rata sementara)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalStasiun Purwosari
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirStasiun Wonogiri
Jarak tempuh37 km
Waktu tempuh rerata1 Jam 45 Menit (rata-rata)
Frekuensi perjalananDua kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat dan Rel ringan (Jalan Slamet Riyadi)
Pelayanan penumpang
KelasEkonomi AC
Pengaturan tempat duduk24 Tempat duduk dengan konfigurasi 2-2, saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas lainAlat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional20 s.d. 30 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal302-305

Sejarah

sunting

Bus rel ini diperkenalkan kepada publik pada tanggal 26 Juli 2011 dan diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI Freddy Numberi,[1] di Surakarta bersama dengan bus bertingkat pariwisata. Bus rel ini mulai beroperasi pada tanggal 5 Agustus 2012 dengan rute Sukoharjo-Solo Purwosari-Yogyakarta Tugu.[2] Karena ada jembatan kereta api yang sedang diperkuat antara Stasiun Pasarnguter-Stasiun Wonogiri, untuk sementara bus rel ini hanya sampai Stasiun Sukoharjo.[2]

Bus rel ini berhenti beroperasi pada sekitar awal tahun 2013, setelah mangkrak sejak Oktober 2012 karena generator rangkaian bus rel yang sering rusak.[1] Bus rel ini dibawa ke pabrik PT Inka di Madiun untuk diperbaiki.[1] Hingga 2015 bus rel ini hanya dikandangkan di depo lokomotif Solo Balapan,[3] sampai pada akhirnya PT KAI memutuskan untuk mengoperasikan kembali bus rel ini. Saat ini bus rel telah beroperasi kembali dengan rute Purwosari-Wonogiri pp dengan rute trayek dua kali sehari.

Tanggal 4 Desember 2014, bus rel ini kembali diujicobakan oleh PT KAI dan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Surakarta. Berdasarkan rencana, bus rel ini akan dioperasikan pada 6 Februari 2015 dengan rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri dengan tarif Rp4.000,00.[4] Namun pada awal Februari 2015, Kementerian Perhubungan Indonesia menunda pengoperasian tersebut[5] hingga Maret 2015.

Memasuki bulan Maret 2015, kembali diumumkan bahwa bus rel akan diluncurkan kembali pada tanggal 11 Maret 2015, dengan operasional untuk umum dimulai pada tanggal 12 Maret 2015. Bus rel ini secara resmi beroperasi kembali setelah diresmikan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada tanggal 11 Maret 2015 di Stasiun Purwosari.[6]

Karena adanya gangguan operasional pada bulan Juni 2015, rangkaian bus rel ini untuk sementara tidak beroperasi dan berada di depo.[7] Merespon hal tersebut, PT KAI Daop VI Jogja menyiasati perjalanan kereta api ini menggunakan rangkaian cadangan kereta api Prambanan Ekspres berbasis KRD MCW yang mana berjalan dua pekan untuk menunggu selesainya perbaikan.[7] Dengan selesainya perbaikan, semenjak Juli 2015 hingga saat ini bus rel beroperasi dengan rangkaian aslinya.

Keunikan selain melintasi rel di Jalan Slamet Riyadi, kereta ini terkadang memanfaatkan rangkaian cadangan Prameks seperti KRDI dan KRD MCW dikarenakan rangkaian bus rel yang membutuhkan perawatan lebih mengingat medan yang ditempuh.

Mulai akhir Juni 2019, KRD MCW yang sebelumnya menjadi cadangan layanan ini telah ditarik kembali untuk pembuatan Kereta Inspeksi bersama dengan KRD MCW dari Surabaya. Sekarang, apabila rangkaian asli layanan ini mengalami kerusakan, maka layanan KA ini digantikan dengan armada KA BIAS.

Asal usul istilah

sunting

Dalam mitologi Jawa, nama Batara Kresna berasal dari tokoh Mahabharata, Krishna atau Kresna yang bertugas menyelamatkan dunia dan menegakkan kebenaran setelah perang di Kurukshetra. Karakteristik tokoh tersebut kemudian dilekatkan pada bus rel ini sehingga menumbuhkan kebanggaan bagi setiap penumpangnya.

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Merugi, Railbus Solo-Wonogiri yang Diinisiasi Jokowi Dihentikan". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2016-07-17. 
  2. ^ a b "Railbus Batara Layani Sukoharjo-Solo-Yogyakarta - www.antarajateng.com". www.antarajateng.com. Diakses tanggal 2016-07-17. 
  3. ^ Fadjri, Raihul (ed.). "Railbus Batara Kresna Dibiarkan Mangkrak". Tempo.co. Diakses tanggal 2016-07-17. 
  4. ^ VivaNews: Railbus Solo Dioperasikan Kembali
  5. ^ Tribun Jateng: Kemenhub Tunda Pengoperasian Railbus di Solo-Wonogiri
  6. ^ "Sehari, Railbus Batara Kresna Dijadwalkan Beroperasi Dua Kali PP SUARAMERDEKA.com". [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ a b Media, R. Wibisono-Solopos Digital. "FOTO RAILBUS BATARA KRESNA : Railbus Batara Kresna Absen Lagi". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2016-07-17. 

Pranala luar

sunting