Tiban Lama, Sekupang, Batam

kelurahan di Kota Batam, Kepulauan Riau


Tiban Lama adalah nama kelurahan yang berada di kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia. Luas wilayah kelurahan ini adalah 14,09 km², dengan jumlah penduduk tahun 2020 sebanyak 21.324 jiwa, dan kepadatan 1.513 jiwa/km².[1]

Tiban Lama
Negara Indonesia
ProvinsiKepulauan Riau
KotaBatam
KecamatanSekupang
Kode Kemendagri21.71.03.1007 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS2171060004 Edit nilai pada Wikidata
Luas14,09 km²
Jumlah penduduk21.324 jiwa (2020)
Kepadatan1.513 jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 1°5′46.68″N 103°59′51.07″E / 1.0963000°N 103.9975194°E / 1.0963000; 103.9975194

Demografi

sunting

Kota Batam dikenal sebagai salah satu kota yang multikultural di Indonesia, kemajemukan masyarakat terlihat dalam identitas warga, termasuk etnis dan agama kepercayaan. Masyarakat kota Batam dan termasuk di kecamatan Sekupang, didominasi oleh suku Melayu, Batak, Jawa, dan Minangkabau.[2] Ada juga kelompok etnis lain seperti Tionghoa, Bugis, Nias, Timor, Sunda, Minahasa, dan lainnya.

Bahasa yang digunakan di daerah ini umumnya adalah bahasa Indonesia, juga bahasa Melayu Batam dan bahasa lainnya seperti Batak yang kebanyakan adalah Batak Toba, bahasa Minangkabau, dan bahasa Jawa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Batam 2019, pemeluk agama di kecamatan ini cukup beragama, dimana Islam 76,22%, kemudian Kristen 22,03% (Protestan 19,93% dan Katolik 2,10%), Budha 1,60% dan lainnya 0,15%.[1]

Pekerjaan

sunting

Pekerjaan warga didominasi oleh karyawan swasta dan buruh, atau pekerja industri yang ada disekitar kota Batam. Ada juga yang merupakan pedagang, nelayan, tenaga medis, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pekerja kantoran lainnya termasuk perbankan, dan juga sebagai ibu rumah tangga dan sebagainya.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Kecamatan Sekupang Dalam Angka 2020" (pdf). www.batamkota.bps.go.id. Diakses tanggal 3 Oktober 2020. 
  2. ^ "Mengenal Beberapa Kebudayaan dan Adat Istiadat di Kota Batam". www.kompasiana.com. Diakses tanggal 3 Oktober 2020. 

Pranala luar

sunting