Tari Sajojo

salah satu tarian di Indonesia

Tari Sajojo adalah tarian tradisional yang liriknya berbahasa Moi yang berasal dari daerah Sorong, Papua Barat Daya. Tarian ini sering dijadikan penampilan di berbagai acara, baik acara adat, budaya, maupun sekadar hiburan saja. Tarian ini sangat terkenal di Papua. Tarian ini bisa ditarikan oleh berbagai jenis kalangan, baik pria maupun wanita, tua maupun muda, karena tarian ini termasuk tarian pergaulan.[1]

Sejarah sunting

Sajojo adalah sebuah tarian yang liriknya diciptakan oleh David Rumagesan.[2] Lagu "Sajojo" merupakan lagu daerah dari Papua yang menceritakan tentang sebuah kisah perempuan cantik dari desa. Perempuan yang dicintai ayah dan ibu berikut para laki-laki desa. Perempuan yang didambakan laki-laki untuk bisa berjalan-jalan bersamanya. Meskipun gerakan tari ini tidak terlalu menggambarkan lirik lagu tersebut, tetapi iramanya yang penuh keceriaan dalam lagu tersebut sangat cocok dengan gerakan Tari Sajojo.[2]

Gerakan sunting

Gerakan tarian ini yaitu dengan meloncat, bergerak ke depan, ke belakang, ke kiri maupun ke kanan dengan ritme dan ketegasan gerak yang tentunya setiap penari mengupayakan kesamaan gerak dengan penari lainnya supaya terlihat kompak dalam kesenian yang ada.[3]

Kostum sunting

Kostum tarian ini hampir sama dengan kostum tarian tradisional Papua lainnya. Kostumnya biasanya merupakan busana tradisional yang terbuat dari akar atau daun. Namun, seiring dengan adanya perkembangan, ada juga yang mengkreasikan kostum ini dengan kain agar terlihat lebih menarik. Selain itu, penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti penutup kepala, kalung dan lukisan tubuh bercorak etnis khas Papua.[4]

Perkembangan sunting

Dalam perkembangannya, tarian ini masih terus dilestarikan dan dikembangkan sampai sekarang. Bermacam-macam kreasi dan variasi juga sering ditambahkan di setiap pertunjukan, baik dalam segi gerak maupun kostum para penari, agar terlihat lebih menarik namun tidak meninggalkan ciri khas dan keasliannya. Tarian ini juga masih sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat, penyambutan, maupun acara hiburan lainnya. Selain itu, tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya, dan promosi pariwisata.[1]

Pada Mei 2018, tarian ini ditampilkan di acara penutupan TMMD yang berlangsung di wilayah Kabupaten Pati, dibawakan oleh anggota TNI yang merupakan putra-putra asli Papua.[5]

Referensi sunting

  1. ^ a b "Tari Sajojo Gambarkan Semangat Kebersamaan Rakyat Papua". Diakses tanggal 17 Maret 2019. 
  2. ^ a b Primus (ed.). "Sekarang, Giliran Tari Sajojo". Kompas.com. Diakses tanggal 17 Maret 2019. 
  3. ^ "Sekilas Tentang Tari Sajojo, Papua". Diakses tanggal 17 Maret 2019. 
  4. ^ "Tari Sajojo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-02. Diakses tanggal 17 Maret 2019. 
  5. ^ "Tari Sajojo Meriahkan Penutupan TMMD Reguler ke-101 di Pati". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-05. Diakses tanggal 16 Maret 2019.