Negara bagian dan wilayah federal di Malaysia
Artikel ini adalah bagian dari seri |
Pembagian administratif Malaysia |
---|
Negara bagian dan wilayah federal Malaysia merupakan pembagian administratif utama Malaysia. Malaysia merupakan federasi yang terdiri dari 13 negara bagian (Negeri) dan 3 wilayah federal (Wilayah Persekutuan).
Negara bagian dan wilayah federal
suntingSebanyak 11 negara bagian dan 2 wilayah federal terletak di Semenanjung Malaya, yang secara kolektif disebut Semenanjung Malaysia atau Malaysia Barat. Terdapat 2 negara bagian berada di Pulau Kalimantan, dan wilayah federal yang tersisa terdiri dari pulau-pulau di lepas pantai Kalimantan; secara kolektif disebut sebagai Malaysia Timur atau Borneo Malaysia. Dari 13 negara bagian di Malaysia, 9 di antaranya berupa monarki.
Negara bagian
suntingWilayah Federal
suntingNo | Wilayah Federal | Bendera | Lambang | Ibu kota | Populasi[1] | Area (km2)[2] | Yang di-Pertuan Agong | Wali Kota/Presiden | Wilayah |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kuala Lumpur | Kuala Lumpur | 1.746.600 | 243 | Abdullah | Maimunah Mohd Sharif | Malaysia Barat | ||
2 | Labuan | Bandar Labuan (Victoria) | 100.100 | 91 | Anifah Aman | Malaysia Timur | |||
3 | Putrajaya | Putrajaya | 116.100 | 49 | Fadlun Mak Ujud | Malaysia Barat |
Penguasa
suntingSembilan negara bagian Malaysia memiliki penguasa tituler (dikenal sebagai Sultan, Raja atau Yang di-Pertuan Besar) dan Ketua Menteri eksekutif atau Menteri Besar. Penguasa Johor, Kedah, Kelantan, Pahang, Perak, Selangor dan Terengganu dikenal sebagai Sultan. Penguasa Negeri Sembilan memiliki jabatan Yang di-Pertuan Besar. Perlis ialah satu-satunya negara bagian Malaysia di mana penguasanya bergelar Raja. Mantan koloni emas Inggris di Penang, Melaka, Sabah dan Sarawak memiliki gelar Gubernur (dikenal sebagai Yang di-Pertua Negeri) dan Ketua Menteri eksekutif.
Sejarah
sunting- Singapura adalah negara bagian di Malaysia sejak berdirinya Malaysia pada 16 September 1963 hingga kemudian Singapura memutuskan berpisah dari Malaysia pada 9 Agustus 1965.
- Brunei telah diundang untuk bergabung dengan Malaysia tetapi memutuskan untuk menolak pada menit terakhir karena beberapa alasan, seperti status Sultan Brunei di kerajaan Malaysia, pembagian royalti untuk minyak, dan tekanan dari kelompok oposisi yang berujung pada pemberontakan (Pemberontakan Brunei).
Lihat pula
sunting- Daftar negara bagian Malaysia menurut PDB
- Daftar negara bagian Malaysia berdasarkan ekspor
- Daftar negara bagian Malaysia berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia
- Daftar kepala negara dan pemerintahan Malaysia saat ini
- Lambang negara bagian Malaysia
- Daftar bendera negara bagian Malaysia
Pembagian administratif:
Referensi
sunting- ^ a b "Population of States from Ministry of Statistics". Ministry of Statistics of Malaysia. 2021. Diakses tanggal 11 Agustus 2021.
- ^ a b "Laporan Kiraan Permulaan". Jabatan Perangkaan Malaysia. 27 Desember 2010. hlm. 27. Diakses tanggal 24 Januari 2011.