Lembah Fergana

lembah di Uzbekistan

Lembah Fergana atau Ferghana ialah daerah di Asia Tengah yang tersebar melintasi Uzbekistan, Tajikistan dan Kirgizstan.

Lembah Fergana.
Makam Ali di Shakhimardan, di sisi Lembah Ferghana. Kini masih merupakan enklaf kecil di Uzbekistan yang diapit Kirgiztan.

Kesatuan geografi dan politik yang sederhana dari kebanyakan sejarahnya, hanya pada 1920-an dan 1930-an saat Lembah Ferghana dibagi antara 3 negara yang berbeda (RSS Uzbekistan, RSS Kirgistan dan RSS Tajikistan). Di bawah Khan dari Kokand pada abad ke-18 lembah ini membentuk dasar khanate yang merdeka, saat di bawah kekuasaan Kekaisaran Rusia pada abad ke-19 Ferghana merupakan provinsi tersendiri, dengan daerah besar termasuk Pamir. Merupakan daerah tersubur dan terpadat penduduknya di seluruh Asia Tengah.

Geografi

sunting

Bagian terpenting dari provinsi ini ialah lembah yang subur, 1200 - 1500 kaki (400 – 500 m), membuka ke arah barat daya. Lalu provinsi ini terentang ke utara melintasi pegunungan Tian Shan dan ke selatan melintasi Pegunungan Alai dan Trans-Alai, yang mencapai titik tertinggi di Puncak Lenin, 7.134 m (23.406 kaki), di barisan belakang. Lembah ini mendapatkan kesuburannya dari 2 sungai, Naryn dan Kara-darya, yang menyatukan termasuk perbatasannya, dekat Namangan, membentuk Syr Darya. Sungai-sungai itu, dan sejumlah anak sungai gunungnya, tak hanya memasok air untuk irigasi, tetapi juga mendatangkan sejumlah banyak pasir, yang didepositkan di sisi jalannya, lebih khususnya sepanjang Syr Darya di mana memotong jalannya melalui pegunungan Khojent-Ajar, di sana membentuk Karakchikum. Permukaan luas dari gerakan pasir, meliputi daerah 750 m², di bawah pengaruh angin barat daya, melanggar batas daerah pertanian.

Iklim di lembah ini kering dan hangat. Suhu di bulan Maret mencapai 20 °C (68 °F), dan kemudian secara cepat naik menjadi 35 °C (95 °F) di bulan Juni, Juli dan Agustus. Selama 5 bulan menuruti bulan April tiada hujan yang turun, tetapi mulai lagi di bulan Oktober. Bersalju dan berembun beku, turun menjadi -20 °C (-4 °F) yang terjadi di bulan Desember dan Januari.

Sejarah

sunting

Kemungkinan lembah Ferghana didiami oleh orang-orang Sogdia selama milenium pertama SM, tetapi sedikit dikenal sekitar periode ini.

Permukiman Helenistik

sunting

Pada 329 SM, Kaisar Alexander Agung mendirikan pemukiman Yunani dengan kota Alexandria Eschate "yang Terjauh", di bagian barat daya lembah Ferghana, pada selatan bantaran sungai Syr Darya (Jaxartes kuno), di tempat kota modern Khujand, di negeri Tajikistan. Setelah 250 M, kemungkinan kota ini masih ada kontak dengan Kerajaan Yunani-Baktria yang berpusat di Baktria, khususnya saat Raja Yunani-Baktria Euthydemus memperluas pengawasannya ke Sogdiana.

Interaksi dengan Tiong Kok

sunting

Dalam sejarah Dinasti Han, berdasar pada perjalanan Zhang Qian sekitar 130 SM, daerah Ferghana disebutkan sebagai negeri dari Ta-Yuan, kemungkinan keturunan koloni Yunani (Ta-Yuan bisa jadi terjemahan dari "Ionia Besar"). Ta-Yuan dikenal untuk Kuda yang Menyenangkan mereka dari Ferghana yang mana Tiong Hoa mencoba mendapat dengan keberhasilan kecil sampai mereka mengumumkan perang terhadapnya pada 104 SM.

Ta-Yuan dari Ferghana dikenal Tiong Hoa sebagai orang Indo-Eropa dari keistimewaannya, memiliki peradaban kota yang berpengalaman dalam hal duniawi, mirip pada yang orang-orang Baktria dan Parthia: "Putra Surga atas pendengaran seluruh alasan yang demikian ini: Ferghana (Ta-Yuan) dan milik Baktria dan Parthia merupakan negeri yang besar, penuh hal-hal yang aneh, dengan penduduk yang tinggal di tempat kediaman tetap dan mengadakan pendudukan agak sama dengan orang-orang Tionghoa itu, tetapi dengan tentara yang lemah, dan menempatkan nilai besar pada produksi berharga Tiongkok" (Hou Han Shu).

Daerah Ferghana merupakan demikian panggung sandiwara interaksi pertama yang utama antara budaya Indo-Eropa yang dikotakan dan peradaban Tiong Koq, yang menimbulkan pembukaan Jalur Sutra dari abad ke-1 M.

Islamisasi

sunting

Selama abad ke-8, Ferghana merupakan tempat persaingan sengit antara Dinasti Tang dari Tiong Koq dan ekspansi kekuatan Muslim, menimbulkan Pertempuran Talas pada 751, yang menandai kejayaan Islam dan penarikan mundur Tiong Koq dari Asia Tengah.

Kekaisaran Rusia

sunting

Ferghana, atau Fergana merupakan provinsi Turkistan Rusia, dibentuk pada 1876 dari bekas Kekhanan Kokand. Dibatasi Provinsi Syr-darya di utara dan barat laut, Samarkand di barat, dan Semirechie di timur laut, oleh Turkistan Tionghoa (Kashgaria) di timur, dan Bukhara dan Afganistan di selatan. Perbatasan selatannya, di Pegunungan Pamir, ditetapkan oleh Komisi Inggris-Rusia pada 1885, dari Zor-kul (Danau Kejayaan) pada batas Tiong Koq; dan Khignan, Roshan dan Wakhan diberikan ke Bokhara dalam pertukaran bagian Darvaz (di bantaran kiri Panj), yang diberikan pada Afghanistan. Daerah ini berjumlah sekitar 53.000 m², dari yang 17,600 m² terletak di Pegunungan Pamir.

Masa Uni Soviet dan Setelahnya

sunting

Pada 1924 perbatasan nasional yang baru yang memisahkan Republik Sosialis Uzbek dan Kirgiz Soviet memotong akhir Lembah Ferghana bagian timur, seperti lereng yang mengelilinginya. Ini ditambah pada 1928 saat RSS Tajikistan menjadi republik penuh, dan daerah sekeliling Khodjend dijadikan bagiannya. Ini menghalangi jalan keluar alami lembah dan jalur ke Samarkand dan Bukhara, tetapi tiada dari perbatasan yang berarti penting apapun sampai penguasaan Uni Soviet berakhir. Seluruh daerah ini merupakan bagian ekonomi tunggal untuk produksi kapas pada skala besar dan struktur politik over-arching berarti bahwa melintasi perbatasan bukanlah masalah. Sejak 1991 ini telah berubah, untuk tambah buruk. Secara tetap Uzbekistan menutup perbatasannya dengan Tajikistan dan Kirgistan, membentuk kesulitan besar untuk perdagangan dan untuk yang tinggal di daerah itu. Orang yang berjalan dari Khodjend ke Dushanbe, tak bisa mengambil jalur melewati Uzbekistan, harus melintasi celah pegunungan yang tinggi antara 2 kota, sepanjang jalan yang tak menyenangkan. Demikian pula komunikasi antara Bishkek dan Osh melalui negeri bergunung yang sulit dan diancam sikap Presiden Karimov dari Uzbekistan. Ketegangan etnis juga menyala pada tingkat 1, khususnya di kota Uzgen, dekat Osh, di mana terjadi kerusuhan Uzbek-Kirgiz pada 1990. Di sana tiada kekerasan etnis lebih lanjut, dan hal-hal yang muncul telah tenang. Bagaimanapun, secara religius lembah ini merupakan daerah konservatif yang merupakan utama sekali tekanan keras penindasan kejam Presiden Karimov terhadap Islam di Uzbekistan, bersama dengan keputusannya menutup perbatasan dengan Kirgistan pada 2003. Ini menghancurkan ekonomi setempat dengan mencegah pasokan barang pemakai Tiong Hoa yang murah. Jatuhnya Askar Akayev di Kirgistan di bulan April 2005, ditambah dengan penangkapan sekelompok pebisnis setempat yang menonjol membawa kekerasan mendasar pada mendidihnya di daerah sekeliling Andijan dan Korasuv selama kerusuhan Mei 2005 di Uzbekistan yang mana ribuan demonstran ditembak dan dibunuh aparat.

Pertanian

sunting

Pada masa Tsar, dari sekitar 3.000.000 ukuran tanah (12.000 km²) tanah olahan, hampir dua pertiganya di bawah pengairan tetap dan sepertiga sisanya dengan perngairan sebagian. Tanahnya dianggap pengarang 1911 Britannica secara mengagumkan diolah, hasil utamanya ialah gandum, padi, gerst, jagung, lucerne, tembakau, sayuran dan buah. Perkebunan diatur dengan ukuran besar tenaga dan keberhasilan. Sejumlah besar kuda, lembu dan domba dijaga, dan banyak unta yang bagus dipelihara. Lebih dari 17.000 ukuran tanah (69 km²) ditanami anggur, dan sekitar 350.000 ukuran tanah (1.400 km²) dengan kapas. Hampir 1.000.000 ukuran tanah (4.000 km²) diliputi hutan. Pemerintah memelihara pertanian hutan di Marghelan, dari yang 120.000 - 200.000 pepohonan muda tersalur bebas tiap tahun di antara penduduk provinsi itu.

Pemeliharaan ulat sutra, dahulu industri yang makmur, telah bangkrut, walau ada dorongan pertanian negara di Marghelan Baru.

Pada masa Uni Soviet gambaran ini berubah, karena hutan dirusak dan dibuka buat pengairan dan monokultur kapas yang diperkenalkan dengan mengorbankan makanan yang berubah dan fodder crops yang digambarkan di atas. Makanan di Asia Tengah didatangkan dari Siberia sepanjang Jalur Kereta Api Turkistan-Siberia yang baru, dan daerah luas, termasuk hampir seluruh Ferghana, digantikan semata pada produksi hasil bumi untuk perdagangan yang menguntungkan ini. Kini keseimbangan secara lambat sedang kembali pada pertanian di Uzbekistan, tetapi tanah sering ditanduskan dengan penggunaan berlebihan dan diracuni terlalu banyak pupuk kimia. Saat masih subur, masih tak menentu jika Lembah Ferghana akan lagi mencapai derajat kemakmuran dan varied pengolahan banyak macam yang digambarkan di atas.

Industri

sunting

Batu bara, besi, belerang, gips, garam batu, garam lakustrin dan nafta seluruhnya dikeyahui ada, tetapi hanya 2 yang terakhir yang telah pernah disadap dalam jumlah signifikan. Di akhir abad ke-19 ada sejumlah kecil ladang minyak Ferghana, tetapi tak berlangsung lama. Pada masa Kekaisaran Rusia satu-satunya perusahaan industri ialah sekitar 70 atau 80 pabrik yang digunakan dalam pembersihan kapas. Kulit, pelana, kertas dan alat makan merupakan produk utama industri rumah tangga atau kerajinan tangan. Ini tidaklah secara besar bertambah dalam masa Uni Soviet, saat industrialisasi dipusatkan di kota Samarkand dan Bukhara. Sejak 1991 bagaimanapun, perusahaan Korea Daewoo telah membangun pabrik besar yang memproduksi mobil di Namangan, yang telah menjadi komponen penting dalam ekonomi setempat. Produknya terlihat di mana saja di Uzbekistan, dan menyajikan beberapa dari investasi asing paling signifikan yang mana negara masih menerima.

Perdagangan

sunting

Secara historis Lenmbah Ferghana merupakan tempat pentas penting pada apa yang dinamakan Jalur Sutra untuk barang dan orang yang sedang berjalan dari Tiong Koq ke TimTeng & Eropa. Setelah melintasi celah dari Kashgar di Turkistan Timur para pedagang akan menemukan sambutan kelegaan di kelimpahan yang subur di Ferghana, seperti kemungkinan pembelian lebih lanjut sutra berkualitas tinggi yang dihasilkan di Margilan. Ekspor terkenal dari daerah ini ialah Kuda yang Menyenangkan 'keringat berdarah' yang begitu mempesonakan orang Tiong Hoa semasa Dinasti Han, tetapi nyatanya ada hampir secara pasti dipelihara di stepa, di barat Bukhara atau utara Tashkent, dan diambil ke Ferghana untuk dijual. Pada abad ke-19, tak mengherankan, sedapat mungkin perdagangan yang diadakan dengan Russia; kapas kasar, sutra kasar, tembakau, kulit, kulit domba, buah dan kapas dan barang dari kulit diekspor, dan dibuat barang, tekstil, teh dan gula diimpor dan sebagian diekspor kembali ke Kashgaria dan Bokhara. Seluruh perdagangan Ferghana mencapai harga tahunan sekitar £3,500,000 pada 1911. Kini menderita dari depresi yang sama yang memengaruhi seluruh perdagangan yang berasal dari atau harus melewati Uzbekistan. Ekspor internasional yang paling berarti ialah kapas, meski pabrik Daewoo di Namangan mengirim mobil atas seluruh Uzbekistan.

Pengangkutan

sunting

Sampai akhir abad ke-19 Ferghana, seperti di manapun juga di Asia Tengah, bergantung pada unta, kuda dan keledai untuk pengangkutan, saat jalanan sedikit dan jelek. Orang-orang Rusian membangun trakt atau jalan pos yang menghubungkan Andijan, Kokand, Margilan dan Khodjend dengan Samarkand dan Tashkent di awal 1870an. Gerakan baru diberikan untuk berdagang dengan perluasan (1898) Jalur Kereta Api Trans-Kaspia ke Ferghana sampai Andijan, dan dengan pembukaan Jalur Kerta Api Orenburg-Tashkent atau Trans-Aral (1906).

Sampai masa Uni Soviet dan pembangunan Jalan Raya Pamir dari Osh ke Khorog pada 1920-an jalur ke Kashgaria dan Pamir jalan kuda atas pegunungan belaka, melintasinya dengan celah yang tinggi. Misalnya, celah Kara-kazyk, 4.389 m (14.400 kaki) dan Tenghiz-bai 3.413 m (11.200 kaki), bisa dilalui sepanjang tahun, berperan penting dari Marghelan ke Karateghin dan Pamir, sedangkan Kashgar dicapai melalui Osh dan Gulcha, dan kemudian di atas celah Terek-davan, 3.720 m (12.205 kaki); (terbuka sepanjang tahun), Taldyk, 3.505 m (11.500 kaki), Archat, 3.536 m (11.600 kaki), dan Shart-davan, 4.267 m (14.000 kaki). Celah lain yang mengantar keluar dari lembah ialah Jiptyk, 3.798 m (12.460 kaki), selatan Khokand; Isfairam, 3.657 m (12.000 kaki), menimbulkan lembah kecil dari Surkhab, dan Kavuk, 3.962 m (13.000 kaki), melintasi Pegunungan Alai.

Demografi

sunting

Informasi yang dimuat di 1911 encyclopaedia ini terutama tertarik pada pokoq ini, karena memberikan informasi lengkap dari sensus 1897, satu-satunya yang diadakan di Kekaisaran Rusia sebelum 1917, dan membantu menjelaskan keadaan yang dibuat tak jelas oleh tingkah kebijakan Nasionalitas Uni Soviet pada 1920-an dan 30-an. Penduduk berjumlah 1.571.243 pada 1897, dan dari jumlah itu 707.132 ialah wanita dan 286.369 ialah kaum urban. Pada 1906 semuanya diperkirakan 1.796.500. Dua pertiganya ialah orang Sart dan Uzbek (dari asal Turki). Kebanyakan mereka tinggal di lembah, sedangkan lereng gunung di atasnya diduduki bangsa Kirghiz, sebagian nomaden dan penggembala, sebagian bertani dan menetap. Penduduk lain ialah orang Tajik, Kashgaria, Kipchak, Yahudi Bukhara dan Gipsi. Kelas pemerintahan tentunya orang Rusia, yang juga saudagar dan kelas pekerja industri, seperti itu. Namun saudagar dari Turkistan Barat dipanggil di manapun di Asia Tengah Andijanis, dari kota Andijan di Ferghana. Massa penduduk terbesar ialah Muslim (1.039.115 pada 1897). Pembagian yang diungkap sensus 1897, antara kebanyakan daerah penutur Bahasa Tajik sekeliling Khodjend, daerah berbukit yang didiami orang Kirgiz dan permukiman, penduduk penutur Bahasa Turki di bagian utama lembah, secara kasar menggambarkan perbatasan seperti yang digambar setelah 1924. 1 pengecualian ialah kota Osh, yang memiliki mayoritas penduduk 'Uzbek' namun berakhir di Kirgistan. 1 bagian yang paling signifikan yang hilang saat melihat laporan terkini dari daerah ini ialah orang Sart. Masa ini dihapus Uni Soviet sebagai 'penghinaan' setelah 1920, tetapi nyatanya ada perbedaan jelas antara yang tinggal lama, orang Turki Persia, berbicara semacam bahasa Turki Oghuz yang amat dekat dengan Uighur, dan yang menyebut dirinya orang Uzbek, yang merupakan suku Kipchak yang berbicara logat Turki yang lebih dekat ke bahasa Kazakh, yang datang kemari dengan Shaibani Khan pada pertengahan abad ke-16. Perbedaan itu ada dan dirasakan di Ferghana dibuktikan ke terjemahan terkini Kehidupan Alimqul (London, 2003) dari Timur Beisembiev. Ada amat sedikit orang Uzbek-Kipchak di Ferghana, walau mereka menyerang pada masa berbeda memegang kekuatan politik di daerah ini. Pada 1924 bagaimanapun, kebijakan Uni Soviet memutuskan bahwa untuk selanjutnya seluruh pemukim Turki di Asia Tengah akan dikenal sebagai "orang Uzbek", (meski bahasa yang dipilih untuk republik baru bukanlah bahasa Kipchak namun Turki) dan kini Lembah Ferghana dilihat sebagai 'jantung negeri' Uzbek.

Pembagian Administrasi

sunting

Pada 1911 provinsi ini dibagi dalam 5 distrik, kota utama yang merupakan Marghelan Baru, ibu kota provinsi (8.977 jiwa pada 1897), Andijan (49.682 pada 1900), Khokand (86.704 pada 1900), Namangan (61.906 pada 1897), dan Osh (37.397 pada 1900); namun Marghelan Lama (42.855 pada 1900) dan Chust (13.686 pada 1897) juga kota penting.

Kini Lembah ini dibagi antara Uzbekistan, Kirgistan dan Tajikistan. Di Tajikistan merupakan bagian Provinsi Soghd atau vilayat, dengan ibu kota di Khodjend. Di Uzbekistan dibagi antara viloyati Namangan, Andijan dan Fergana, sedang di Kirgistan memuat bagian oblast Batken, Jalalabad dan Osh, dengan Osh menjadi kota utama untuk bagian selatan negara.

Kota-kota di Lembah Fergana termasuk:

Di Uzbekistan:

Di Kirgistan:

Di Tajikistan: