Juru Bicara Presiden Republik Indonesia
Juru Bicara Presiden Republik Indonesia merupakan juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan. Sebelumnya posisi ini ada dalam staf Presiden Republik Indonesia yang bertindak untuk menyampaikan komentar dan keterangan atas nama Presiden.
Juru Bicara Presiden Republik Indonesia | |
---|---|
Kantor Komunikasi Kepresidenan |
Posisi
suntingJuru Bicara Presiden merupakan satu dari empat belas Staf Khusus Presiden yang diatur oleh Pasal 18 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012 tentang Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden, dan Staf Khusus Wakil Presiden.
Juru Bicara Presiden bertanggungjawab langsung kepada Presiden, namun secara administratif kepada Sekretaris Kabinet.
Sejarah
suntingDi Indonesia, juru bicara presiden muncul pada era Presiden Abdurrahman Wahid yang waktu itu beranggotakan Wimar Witoelar (Ketua), Adhie Massardi, Yahya Cholil Staquf, dan Wahyu Muryadi. Pada era Megawati Soekarnoputri, posisi juru bicara ini tidak begitu jelas. Memang ada Pramono Anung, Sutjipto, Roy B.B. Janis dan Bambang Kesowo yang kerap mengeluarkan komentar, mengatasnamakan Megawati. Namun, komentar mereka kadang-kadang saling bertabrakan. Pengganti Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki juru bicara kepresidenan yang beranggotakan Andi Mallarangeng, Dino Patti Djalal, dan Julian Aldrin Pasha. Pada awalnya Presiden Joko Widodo tidak memiliki juru bicara namun pada 12 Januari 2016 Presiden Jokowi mengangkat Johan Budi sebagai Juru Bicara Kepresidenan yang disebutnya sebagai Staf Khusus Komunikasi Presiden.
Pada tahun 2024, Presiden Joko Widodo membentuk lembaga Kantor Komunikasi Kepresidenan yang merupakan peralihan jabatan staf bidang komunikasi. Lembaga ini dipimpin oleh Hasan Nasbi, kemudian mempunyai 6 juru bicara.
Daftar
suntingNo | Foto | Nama | Kabinet | Mulai menjabat | Selesai menjabat | Nomenklatur jabatan |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Sukarjo Wiryopranoto | Presidensial | 19 Agustus 1945 | 14 November 1945 | Juru Bicara Negara | |
2 | Moerdiono | Pembangunan V | 21 Maret 1988 | 17 Maret 1993 | Menteri Sekretaris Negara | |
Pembangunan VI | 17 Maret 1993 | 16 Maret 1998 | ||||
3 | Saadillah Mursjid | Pembangunan VII | 16 Maret 1998 | 21 Mei 1998 | Menteri Sekretaris Negara | |
4 | Dewi Fortuna Anwar | Reformasi Pembangunan | 21 Mei 1998 | 20 Oktober 1999 | Asisten Menteri Sekretaris Negara | |
5 | Wimar Witoelar (Ketua) | Persatuan Nasional | 26 Oktober 1999 | 23 Juli 2001 | ||
Adhie Massardi | ||||||
Yahya Cholil Staquf | ||||||
Wahyu Muryadi | ||||||
Tidak ada | Gotong Royong | 10 Agustus 2001 | 20 Oktober 2004 | |||
6 | Andi Mallarangeng | Indonesia Bersatu | 21 Oktober 2004 | 20 Oktober 2009 | ||
Dino Patti Djalal | ||||||
7 | Dino Patti Djalal | Indonesia Bersatu II | 22 Oktober 2009 | 10 Agustus 2010 | ||
Julian Aldrin Pasha | 20 Oktober 2014 | |||||
8 | Johan Budi | Kerja | 12 Januari 2016 | 13 September 2019 | Staf Khusus Komunikasi Presiden | |
9 | Fadjroel Rachman | Indonesia Maju | 21 Oktober 2019 | 26 Agustus 2021 | Staf Khusus Komunikasi Presiden | |
Lowong | 26 Agustus 2021 | 18 November 2024 | ||||
10 | Hasan Nasbi | 19 Agustus 2024 | 20 Oktober 2024 | Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan | ||
11 | Hasan Nasbi | Merah Putih | 22 Oktober 2024 | Petahana | Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan | |
Philip J. Vermonte | 18 November 2024 | Petahana | Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan[1] | |||
Adita Irawati | ||||||
Ujang Komarudin | ||||||
Prita Laura | ||||||
Dedek Prayudi | ||||||
Hariqo Wibawa Satria |
Referensi
sunting- ^ "Mengenal 6 Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden". Kompas.com. 18 November 2024. Diakses tanggal 19 November 2024.