Fregat kelas Ahmad Yani

Enam fregat serba guna kelas Ahmad Yani diakuisisi oleh Angkatan Laut Indonesia pada 1980-an. Awalnya dibuat di Belanda untuk Angkatan Laut Kerajaan Belanda dengan nama kelas Van Speijk yang merupakan versi kelas Leander Inggris yang dibuat dengan lisensi.

KRI Karel Satsuitubun (356)
Tentang kelas
Nama:kelas Ahmad Yani
Pembangun:Nederlandsche Dok en Scheepsbouw Maatschappij
Damen Schelde Naval Shipbuilding
Operator: Angkatan Laut Indonesia
Didahului oleh:Fregat kelas Martha Khristina Tiyahahu
Digantikan oleh:Fregat kelas Martadinata
Subkelas:Fregat kelas Van Speijk
Dibangun:1963–1968
Beroperasi:1986–sekarang (Angkatan Laut Indonesia)
Selesai:6
Aktif:5
Dipensiunkan:1
Ciri-ciri umum
Jenis Fregat
Berat benaman 2,200 tons standar, 2,850 tons muatan penuh
Panjang 1.134 m (3.720 ft 6 in)
Lebar 125 m (410 ft 1 in)
Daya muat 58 m (190 ft 3 in)
Pendorong
  • Saat dibangun
    • 2 x turbin uap
    • 22,370 kW (29,999 shp)
    • 2 x shafts
  • Dibangun ulang
    • Mesin diesel Caterpillar (5 kapal)
    • Mesin diesel SEMT-Pielstick (1 kapal)
Kecepatan
  • 285 knot (528 km/h; 328 mph)
  • Dengan mesin diesel baru - perkiraan maks. 24 kn (44 km/h; 28 mph)
  • Jangkauan 4.500 nmi (8.300 km; 5.200 mi) pada 12 kn (22 km/h; 14 mph)
    Awak kapal 180
    Sensor dan
    sistem pemroses
    Senjata
  • 1× meriam OTO Melara 76 mm
  • Simbad kembar[1]
  • Peluncur untuk SAM Mistral
  • (Awalnya dilengkapi dengan Seacat)
  • SS-N-26 SSM (KRI Oswald Siahaan)
  • C-802 SSM (on lima kapal)
  • (Awalnya dilengkapi dengan Harpoon Block 1D)
  • 2 × 3 – Tabung torpedo anti-kapal selam Mk 32
  • Pesawat yang
    diangkut
    1x NBO-105C
    Fasilitas penerbangan Hangar

    Sejarah operasional

    sunting

    Pada tahun 1992, KRI Ki Hajar Dewantara bersama KRI Yos Sudarso dan KRI Teluk Banten mencegat kapal Portugis Lusitania Expresso di Timor Timur. Kolonel Widodo, Wakil Asisten Armada Timur TNI Angkatan Laut, mengatakan kepada Radio Republik Indonesia dari atas kapal perang Indonesia KRI Yos Sudarso bahwa kapal feri tersebut memasuki perairan Indonesia pada pukul 05.28 waktu setempat pada tanggal 11 Maret 1992. Pukul 06.07 , Lusitania Expresso telah menempuh jarak dua hingga tiga mil laut (3,7 hingga 5,6 km; 2,3 hingga 3,5 mi) memasuki wilayah Indonesia dan Kapten Luis Dos Santos (kapten Lusitania Expresso) diperintahkan untuk segera berangkat. Kolonel Widodo mengatakan kapten kapal Portugis itu menuruti perintah tersebut dan memutar kapalnya lalu kembali ke laut.[2]

    Kapal di kelasnya

    sunting
    Nama Nomor lambung Asal nama Sebelumnya Diakuisisi Ditugaskan Status
    KRI Ahmad Yani 351 Ahmad Yani, seorang jenderal angkatan darat yang tewas dalam Gerakan 30 September Tjerk Hiddes 1986 1986 Active
    KRI Slamet Riyadi 352 Slamet Riyadi, seorang letnan kolonel tentara tewas di Fort Victoria, Maluku Van Speijk 1986 1986 Sunk as target
    KRI Yos Sudarso 353 Yos Sudarso, seorang komodor angkatan laut tewas dalam Pertempuran Laut Arafura Van Galen 1987 1987 Active
    KRI Oswald Siahaan 354 Oswald Siahaan, seorang letnan tewas di Teluk Sibolga pada tahun 1948[3] Van Nes 1986 1988 Active
    KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355 Halim Perdanakusuma, seorang wakil marshal udara tewas pada tahun 1947 Evertsen 1989 1989 Active
    KRI Karel Satsuitubun 356 Karel Satsuit Tubun, seorang petugas polisi tewas dalam Gerakan 30 September Isaac Sweers 1990 1990 Active[4]

    Modernisasi

    sunting

    Keenam fregat tersebut telah mengganti pembangkit listrik turbin uapnya dengan mesin diesel laut.[5]

    Fregat kelas Ahmad Yani rencananya akan digantikan oleh fregat kelas Martadinatas (SIGMA PKR 10514); yang pertama KRI Raden Eddy Martadinata (331) ditugaskan pada 7 April 2017.[6]

    Lihat juga

    sunting

    Referensi

    sunting
    1. ^ "Van Speijk Class: "Benteng Laut Nusantara" – Tiga Dasawarsa Flagship Armada Eskorta TNI AL". indomiliter.com. 29 September 2014. Diakses tanggal 18 April 2021. 
    2. ^ "Portuguese Ship 'Lusitania Expresso' Fails to Reach East Timor". ucanews.com. 11 March 1992. Diakses tanggal 7 February 2021. 
    3. ^ Mendrofa, Damai (17 August 2017). "Letnan Oswald Siahaan Gugur". www.kedaipena.com (dalam bahasa Melayu). Kedai Berita Nusantara. Diakses tanggal 18 August 2019. 
    4. ^ "Ahmad Yani class". www.helis.com. Helicopter History Site. Diakses tanggal 8 April 2017. 
    5. ^ Waters, Conrad (2015). Seaforth World Naval Review 2016. Seaforth Publishing. hlm. 44. ISBN 978-1848323094. 
    6. ^ Rahmat, Ridzwan. "Indonesia commissions first Martadinata-class guided-missile frigate". www.janes.com. IHS Jane's 360. Diakses tanggal 10 April 2017.