Kapal penyapu ranjau

Kapal untuk mendeteksi dan menjinakkan ranjau laut

Kapal penyapu ranjau[1] adalah kapal perang laut kecil yang dirancang untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh ranjau laut. Kapal penyapu ranjau umumnya mendeteksi kemudian menetralisir ranjau sebelum kegiatan operasi laut lainnya. Kapal penyapu ranjau dengan tujuan dan tugas khususnya mulai dibangun pertama kali selama Perang Dunia I, yaitu dengan munculnya kapal penyapu ranjau kelas Bunga (Flower-class minesweeping sloop).

Kapal penyapu ranjau USS Pivot (AM-276) di Teluk Meksiko dalam latihan laut tanggal 12 Juli 1944.

Operasi dan persyaratan

sunting

Kapal penyapu ranjau dilengkapi dengan alat "penyapu mekanis" (mechanical sweeper) atau "penyapu pemberi pengaruh" (influence sweeper) untuk membuat ranjau meledak. Kapal penyapu ranjau modern dirancang untuk mengurangi kemungkinan lewatnya kapal tersebut akan meledakkan ranjau itu sendiri. Ia dibangun kedap suara untuk mengurangi jejak akustik; dan lambung kapal sering kali dibangun dengan menggunakan kayu, plastik yang diperkuat dengan kaca (glass-reinforced plastic atau GRP), logam selain besi, atau melalui proses pengurangan jejak magnetik (degaussed).

Penyapu mekanis adalah alat yang dirancang untuk memotong kabel yang menambatkan ranjau di dasar laut, dan sedapat mungkin memberikan tanda untuk membantu langkah penentuan lokasi dan penetralan berikutnya. Alat penyapu tersebut ditarik di belakang kapal penyapu ranjau, dan menggunakan semacam derek (misalnya oropesa, paravane) untuk menjaga kedalaman dan posisi penyapuan yang diinginkan. Penyapu pemberi pengaruh adalah alat yang menirukan jejak akustik atau mekanis sejenis kapal tertentu, sehingga menyebabkan ranjau meledak. Alat ini sering kali juga di derek, dan umumnya berupa generator magnetis atau akustik.

Ada dua moda untuk mengoperasikan penyapu pemberi pengaruh: MSM (mine setting mode, moda pengaturan ranjau) dan TSM (target setting mode/target simulation mode, moda pengaturan/simulasi target). MSM menyapu berdasarkan pada pengetahuan akan tipe ranjau tertentu, dan menghasilkan output yang diperlukan untuk meledakkan ranjau tersebut. Bila pengetahuan tersebut tidak ada, maka TSM mereproduksi pengaruh dari jejak kapal bersahabat yang akan transit melalui area yang akan dilaluinya. TSM dengan demikian membersihkan ranjau yang diarahkan pada kapal tersebut meskipun tanpa pengetahuan mengenai ranjau yang digunakan. Namun, ranjau yang diarahkan pada kapal-kapal jenis lain mungkin saja tetap aktif.

Kapal penyapu ranjau berbeda dengan kapal pemburu ranjau; yang secara aktif mendeteksi ranjau dan menetralisirnya. Dalam banyak kasus, kapal penyapu ranjau menjadi pelengkap terhadap kapal pemburu ranjau; meskipun tetap tergantung pada operasi dan lingkungan operasinya. Sebuah kapal penyapu ranjau secara khusus lebih cocok untuk membersihkan daerah perairan terbuka, dengan sejumlah besar ranjau. Kedua jenis kapal ini secara kolektif disebut kapal penanggulangan ranjau (mine countermeasure vessel atau MCMV), suatu istilah yang juga diterapkan untuk sebuah kapal yang memiliki peran gabungan keduanya. HMS Wilton adalah kapal pertama dari jenis ini, sekaligus juga kapal perang pertama yang dibangun dari plastik yang diperkuat kaca (GRP).

Kapal penyapu ranjau terkenal

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Nino Oktorino (9 April 2014). Konflik Bersejarah - Runtuhnya Hindia Belanda. Elex Media Komputindo. hlm. 223. ISBN 978-602-02-0804-6. Diakses tanggal 8 July 2018. 

Pranala luar

sunting