Kapal cepat rudal kelas Clurit

kapal milik Angkatan Laut Republik Indonesia

Kelas Clurit adalah salah satu jenis kapal Kapal Perang Republik Indonesia bertipe Kapal Cepat Rudal yang pembuatannya dilakukan PT Palindo di Batam . Menhan berjanji akan terus membangun kapal-kapal perang seperti KRI Clurit (641) yang 100% pembuatannya di lakukan di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang, Batam. Kelas Clurit merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang dalam pelaksanaan tugasnya mengutamakan unsur pendadakan, mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dalam waktu singkat pula.

KRI Clurit (641)
Tentang kelas
Pembangun:*PT Palindo Marine
Operator: Angkatan Laut Indonesia
Didahului oleh:kelas Mandau
Digantikan oleh:kelas Sampari
Biaya:Rp 75 miliar / ~ USD 5 juta di tahun 2018 (per kapal)
Rencana:8
Selesai:8
Aktif:8
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal Cepat Rudal
Berat benaman 250 ton
Panjang 44 m (144 ft 4 in)
Lebar 8 m (26 ft 3 in)
Pendorong 3 × MAN V12 total tenaga 1.800hp
Kecepatan 30 knot (56 km/h; 35 mph)[1]
Awak kapal 35[1]
Sensor dan
sistem pemroses
  • Sistem Manajemen Tempur seri H/ZKT (641,642)
  • Radar Pelacakan TR-47C (641,642)
  • Radar Pencarian TR-47C (641,642)
  • sistem komunikasi internal EID ICCS [2]
Senjata
  • 1 × 30mm NG-18 CIWS (641,642)
  • 1 × 30mm Marlin-WS 30 (643,644,646,647,648)
  • 1 × 30mm MSI-DS LW A1 (645)
  • 2 × 12.7mm M2 Browning
  • 2 × C-705 AShM (641,642)
  • Sejarah

    sunting

    Nama Clurit diambil dari sebuah senjata tajam dari Indonesia, yaitu celurit senjata tradisional masyarakat madura

    Pembuatan

    sunting

    Pembuatan KRI Clurit ini ±99% dibuat di PT Palindo Marine Industries, Batam. KCR-40 ini terbuat dari baja khusus High Tensile Steel pada bagian hulu dan lambung kapal yang juga produk dalam negeri yang diperoleh dari PT Krakatau Steel, Cilegon, sedangkan untuk bangunan atas kapal menggunakan Aluminium Alloy.

    Desain

    sunting

    Clurit mengutamakan unsur kejutan, serangan cepat, menghancurkan banyak sasaran sekaligus, dan penghindaran. Dia memiliki 35 awak.[1]

    Empat kelas pertama awalnya hanya dipersenjatai dengan meriam Denel (Vektor) 20 mm dan dua senapan mesin 12,7 mm.[1] Pada bulan Mei 2014, Clurit dan Kujang dilengkapi dengan CIWS NG-18 30mm enam laras buatan Cina dan dua C-705 SSM baru, meskipun Jane menyatakan bahwa mereka masing-masing dapat membawa empat rudal tersebut.[1] Indonesia berharap untuk mendapatkan lisensi pembuatan C-705, yang merupakan turunan dari rudal anti-kapal C-704 Tiongkok dengan turbojet untuk memperluas jangkauan hingga 120 kilometer (65 nmi).[3] Meskipun C-705 pertama telah dipasang, masih belum jelas kapan pesawat tersebut akan mulai beroperasi.[1]

    Kapal dikelasnya

    sunting
    Nama Kapal Foto Tipe Tanggal Peluncuran Negara Pembuat Catatan
    22 Kapal dalam pesanan, 3 kapal Aktif, 1 masih dalam pembangunan
    KRI Clurit (641) Kapal Cepat Rudal Senin, 25 April 2011   Indonesia Dinas Aktif Di Armada Barat TNI-AL
    KRI Kujang (642) Kapal Cepat Rudal Kamis, 16 Februari 2012   Indonesia
    KRI Beladau (643) Kapal Cepat Rudal Jum’at 25 Januari 2013   Indonesia
    KRI Alamang (644) Kapal Cepat Rudal 20 Desember 2013   Indonesia
    KRI Surik (645) Kapal Cepat Rudal 27-Sep-2014   Indonesia
    KRI Siwar (646) Kapal Cepat Rudal 27-Sep-2014   Indonesia
    KRI Parang (647) Kapal Cepat Rudal 27-Sep-2014   Indonesia
    KRI Terapang (648) Kapal Cepat Rudal 27-Sep-2014   Indonesia

    Pranala luar

    sunting
    1. ^ a b c d e f Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Janes20140720
    2. ^ "EID - Naval Communications". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-25. Diakses tanggal 2019-06-29. 
    3. ^ Aritonang, Margareth S.; Santosa, Novan Iman (27 July 2012). "China, RI begin missile talks". Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2014. Diakses tanggal 21 July 2014.